Undangan Dinkes Prov Jateng

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN
Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telepon 024-3517459
Faksimile 024-7517463 Laman http://www.jatengprov.go.id
Surat Elektronik dinaskesehatan@jatengprov.go.id

Semarang, 8 Juni 2024


Nomor : 001/4729 Kepada
Sifat : Segera
Lampiran :1 Yth. KEPALA DINAS KESEHATAN
Hal : Undangan Peserta Pertemuan KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TENGAH

di-
TEMPAT

Dengan ini disampaikan, bahwa Perempuan usia produktif yang sehat, terutama
Calon Pengantin (Catin) merupakan salah satu sasaran dalam pencegahan kematian ibu,
bayi dan stunting. Intervensi awal pada Catin melalui skrining kesehatan Catin dan
pelayanan kesehatan pada Catin merupakan upaya agar Catin tetap sehat saat hamil dan
melahirkan bayi yang sehat pula. Dalam upaya menurunkan kematian ibu, bayi dan
stunting tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan
pertemuan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah Remaja, Kesehatan
Reproduksi dan Disabilitas.

Sehubungan hal tersebut, dimohon kesediaannya Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten/kota untuk menugaskan:

1 (satu) orang pejabat/programmer yang membidangi Kesehatan Usia Produktif


1 (satu) orang Kepala Puskesmas terpilih di masing-masing kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan skrining layak hamil Catin, pelayanan kesehatan
Catin dan KB Pasca Persalinan

Untuk mengikuti pertemuan pada:

Hari : Kamis
Tanggal : 13 Juni 2024
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Aula Wijaya Kusuma Lt 8, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
Tempat :
Jl. Piere Tendean No. 24, Semarang
Acara : Pertemuan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah
Remaja, Kesehatan Reproduksi dan Disabilitas
Catatan : KAK terlampir

Untuk informasi lebih jelas terkait pertemuan tersebut, dapat menghubungi Sdri.
Pujowati, SKM, MPH (No. HP. 081391363650) atau Sdri. dr. Ratih Rahayuningsih (No.
HP. 081548575200).

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Plh. KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

YUNI RAHAYUNINGTYAS, SKM, M.Kes


Pembina Tingkat I
NIP 19700605 199501 2 001

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik dengan menggunakan Sertifikat Elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
KERANGKA ACUAN
PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA,
KESEHATAN REPRODUKSI DAN DISABILITAS
TAHUN 2024

Di Semarang, 13 Juni 2024

Program : Pembinaan Kesehatan Masyarakat


Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh masyarakat
Indikator Kinerja Program : 1. Persentase persalinan di fasyankes
2. Persentase kabupaten/kota yang
menyelenggarakan surveilans gizi berkualitas
3. Persentase desa/kelurahan stop buang air
besar sembarangan
4. Persentase kabupaten/kota yang
menerapkan Kebijakan Germas
Kegiatan : Pembinaan Gizi dan KIA
Sasaran Kegiatan : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan gizi dan KIA
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Persentase kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gizi
dan KIA
2. Prosentase Kab./Kota dengan remaja putri
mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD)
minimal 70 %.
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak
atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
b. Undang-Undang No. 17 tahun 2023 tentang Kesehatan
c. Peraturan Bersama 4 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan) tahun
2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak.
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 6 Tahun 2024 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan.
f. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor: 03/KB/2022; Nomor:
HK.O1. O8/MENKES/1325/2022; Nomor: 835 Tahun 2022; Nomor:
119-5091.A
Tahun 2022; tentang Penyelenggaraan Peningkatan Status
Kesehatan Peserta Didik.
g. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2023 tentang Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024-1026.
2. Gambaran Umum
Calon pengantin merupakan sasaran strategis pembangunan
kesehatan. Setiap tahun diperkirakan ada sekitar 2 juta pasang calon
pengantin di indonesia dengan 70% catin akan hamil dalam 1 tahun
pertama setelah pernikahan. Calon pengantin dan PUS Perempuan
dengan masalah kesehatan akan sangat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan diri maupun bayi. Calon pengantin terutama calon ibu yang
sehat akan melahirkan generasi yang cerdas, sehat, dan terhindar dari
stunting.
Pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin, bertujuan untuk
mempersiapkan pasangan dalam menjalani kehamilan dan persalinan
yang sehat dan selamat. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, Riskesdas
2018, SDKI 2017, Laporan perkembangan HIV/AIDS 2021 menyebutkan
bahwa 1-2 ibu meninggal setiap1 jam, 13-14 bayi meninggal setiap1 jam,
1 dari 3 anak mengalami stunting. Data program Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 menunjukkan bahwa sebagian besar
kematian ibu terjadi pada saat nifas yaitu 269 kasus (60 %). Data profil
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 menunjukkan bahwa
3 besar penyebab kematian ibu tertinggi adalah Hipertensi/Eklampsia
sebesar 28%, Perdarahan sebesar 23% dan infeksi pada masa nifas
sebesar 4%. Adapun pada masa sebelum hamil, permasalahan
kesehatan reproduksi berkaitan dengan:
1. Masalah gizi: (1 dari 3 Wanita Usia Subur) mengalami Kurang Energi
Kronis (KEK), 1 dari 4 WUS mengalami Anemia;
2. Penyakit menular : Ibu RumahTangga menempati urutan ke 2
tertinggi penderita HIV/AIDS;
3. Penyakit Tidak Menular: 36,8% perempuan> 18 tahun mengalami
Hipertensi, 1,78% perempuan menderita Diabetes Millitus, 1,6%
perempuan mengalami penyakit jantung;
4. Lainnya : 30% kasus Kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu Muda,
Terlalu Dekat & Terlalu banyak), 7% kejadian Kehamilan Tidak
Diinginkan.
Kondisi demikian, menyebabkan banyak Catin dan PUS Perempuan
dengan masalah kesehatan berisiko bila hamil, diiantaranya kematian ibu,
kematian bayi, bayi BBLR, bayi dengan kelainan kongenital, yang
beresiko menjadi bayi dan balita stunting. Untuk itu, seorang perempuan
sebaiknya menjalani kehamilan yang ideal, yaitu memenuhi kriteria,
diantaranya umur 20-35 tahun, jumlah anak < 3 orang, jarak kehamilan ≥
2 tahun, Indeks Massa Tubuh (IMT) pada range 23,5 – 25 kg/m2 dan tidak
memiliki masalah kesehatan, diantaranya penyakit menular, penyakit
tidak menular, masalah gizi, kesehatan jiwa dan genetik.
Di satu sisi, salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu, bayi
dan stunting adalah melalui Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan
untuk mencegah kehamilan pada usia < 20 tahun dimana kehamilan usia
< 20 tahun merupakan kondisi resiko tinggi, mencegah kehamilan terlalu
dekat, mencegah hamil pada usia > 35 tahun, menunda kehamilan jika
ibu memiliki anak usia < 2 tahun. Sehingga penguatan pelayanan
kesehatan sebelum hamil dan perencanaan kehamilan yang tepat,
penting dalam mendukung penurunan Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi dan stunting. Upaya ini dapat dilakukan melalui
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIA) pada usia remaja, mahasiswa,
calon pengantin, serta pemeriksaan kesehatan layak hamil pada calon
pengantin dan Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih ingin anak lagi.
Selanjutnya, terkait pencatatan pelaporan program kesehatan
reproduksi melalui Aplikasi KOMDAT KESMAS masih perlu ditingkatkan
kedisplinannya. Data data tersebut sangat penting untuk melihat progress
dalam upaya mencegahan kematian ibu sejak dini melalui persiapan
calon pengantin yang sehat. Data jumlah sasaran Catin di Jawa Tengah
pada bulan Januari sampai dengan April tahun 2024 sebesar 67.102,
dimana capaian Calon Pengantin (Catin) yang dilayani kesehatan
reproduksi hanya sebesar 31.719 (55,83%), dan sebanyak 2.376 orang
(7,49%) Catin dengan anemia dan 2.863 (9,03%) Catin dengan
kekurangan gizi. Hingga bulan April 2024, rekap data input menunjukkan
37,14% dari 35 kab/kota belum melaporkan dan 31,42 % dari 35 kab/kota
datanya belum lengkap. Sementara itu, capaian Puskesmas
melaksanakan skrining layak hamil sebanyak 521 Puskesmas (59,20%).
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa Jawa Tengah masih
membutuhkan effort yang sangat kuat untuk melakukan penyehatan Catin
sebelum menikah agar jika hamil nanti, tercapai kondisi ibu hamil yang
sehat. Selain itu, dengan analisis data yang lengkap dan valid diharapkan
dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan dan penyusunan
perencanaan program selanjutnya, sehingga mendukung penurunan AKI
dan stunting. Untuk itu, perlu kiranya dilaksanakan pertemuan Kesehatan
Usia Sekolah Remaja, Kesehatan Reproduksi dan Disabilitas tahun 2024
ini.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud diselenggarakannya pertemuan ini adalah untuk tercapainya
penurunan AKI, AKB dan stunting melalui Calon Pengantin (Catin)
layak hamil untuk terciptanya ibu hamil yang sehat.

b. Tujuan
Tujuan umum :
Tujuan diselenggarakannya pertemuan ini adalah untuk mendukung
penurunan AKI, AKB dan stunting melalui tercapainya Calon
Pengantin (Catin) layak hamil untuk terciptanya ibu hamil yang sehat.

Tujuan khusus :
1) Mengetahui Kesiapan Inisiasi Memorandum of Understanding
(MoU) Penyelenggaraan Penanggulangan Stunting di
Kabupaten/Kota
2) Mengetahui permasalahan dan penyelesaian masalah/solusi
terkait capaian skrining Catin layak hamil dan pelayanan
kesehatan Catin di Puskesmas Kab/Kota
3) Mengetahui permasalahan dan penyelesaian masalah/solusi bagi
permasalahan terkait capaian KB Pasca Persalinan di Kab/Kota
4) Mendorong optimalisasi kedisiplinan dalam pencatatan dan
pelaporan program kesehatan reproduksi di Kab/Kota

4. Indikator Keluaran
1) Teridentifikasinya Kesiapan Inisiasi Memorandum of
Understanding (MoU) Penyelenggaraan Penanggulangan
Stunting di Kabupaten/Kota
2) Teridentifikasinya permasalahan dan penyelesaian
masalah/solusi terkait capaian skrining Catin layak hamil dan
pelayanan kesehatan Catin di Puskesmas Kab/Kota
3) Teridentifikasinya permasalahan dan penyelesaian
masalah/solusi bagi permasalahan terkait capaian KB Pasca
Persalinan di Kab/Kota
4) Optimalnya kedisiplinan dalam pencatatan dan pelaporan program
kesehatan reproduksi di Kab/Kota

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat kegiatan ini adalah:
1) Dinas Kesehatan Kab/Kota
2) Puskesmas di Kab/Kota
3) Lintas program tingkat provinsi

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

2. Metode
a. Ceramah, diskusi dan tanya jawab
b. Brainstorming

3. Sarana
a. Laptop, LCD, mebelair, Alat Tulis Kantor
b. Bahan pertemuan

4. Peserta
Peserta berjumlah 80 (delapan puluh) orang terdiri dari :
a. Peserta Dinas Kesehatan Kab/Kota 70 (tujuh puluh) orang, terdiri dari:
 1 (satu) orang pejabat/programmer yang membidangi Kesehatan
Usia Produktif
 1 (satu) orang Kepala Puskesmas terpilih di masing-masing
Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan skrining layak hamil
Catin, pelayanan kesehatan Catin dan KB Pasca Persalinan.
b. 10 orang peserta Dinas Kesehatan Provinsi yang terdiri dari
 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
 5 Balkesmas Provinsi Jawa Tengah
 4 Staf Seksi Kesga dan Gizi

5. Narasumber/Pemimpin Brainstorming serta Materi/Bahan


Brainstorming
a. Narasumber
1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
Materi : Kesiapan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
dalam Menginisiasi Penyusunan Memorandum of Understanding
(MoU) Penyelenggaraan Penanggulangan Stunting di Kabupaten
Purbalingga
2) Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga
Materi : Kesiapan Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga
dalam Memfasilitasi Inisiasi Penyusunan Memorandum of
Understanding (MoU) Penyelenggaraan Penanggulangan
Stunting di Kabupaten Purbalingga
b. Pemimpin Brainstorming
1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen
Bahan Inti Brainstorming : Belum optimalnya capaian skrining
Catin layak hamil dan pelayanan kesehatan Catin di Puskesmas
Kab/Kota dan solusi penyelesaiannya
2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus
Bahan Inti Brainstorming: Belum optimalnya capaian KB Pasca
Persalinan di Fasyankes dan solusi penyelesaiannya

6. Waktu dan Tempat


Waktu Pelaksanaan : Kamis, 13 Juni 2024
Tempat kegiatan : Aula Wijaya Kusuma Lt. 8, Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Jl. Piere Tendean No. 24, Semarang
Waktu : 09.00 WIB – selesai
7. Susunan Acara

WAKTU MATERI/ KETERANG


BAHAN BRAINSTORMING AN
08.00 - 08.30 Registrasi Panitia
08.30 – 09.00 Pembukaan Plh.
Kadinkesprov
Jateng
09.00 – 10.00 Kesiapan Dinas Kesehatan Narasumber:
Kabupaten Purbalingga dalam Kepala Dinas
Menginisiasi Penyusunan Kesehatan
Memorandum of Understanding Kabupaten
(MoU) Penyelenggaraan Purbalingga
Penanggulangan Stunting di
Kabupaten Purbalingga
Diskusi dan Tanya Jawab Dinkesprov
Jateng
10.00 – 11.00 Kesiapan Sekretariat Daerah Narasumber:
Kabupaten Purbalingga dalam Sekretariat
Memfasilitasi Inisiasi Penyusunan Daerah
Memorandum of Understanding Kabupaten
(MoU) Penyelenggaraan Purbalingga
Penanggulangan Stunting di
Kabupaten Purbalingga
Diskusi dan Tanya Jawab
11.00 – 12.00 Brainstroming (Grup A): Pemimpin
Belum optimalnya capaian skrining Brainstorming
Catin layak hamil dan pelayanan Grup A:
kesehatan Catin di Puskesmas Kepala Dinas
Kab/Kota dan solusi Kesehatan
penyelesaiannya Kabupaten
Sragen
Kesimpulan Brainstorming
Brainstroming (Grup B): Pemimpin
Belum optimalnya capaian KB Brainstorming
Pasca Persalinan di Fasyankes dan Grup B:
solusi penyelesaiannya Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kesimpulan Brainstorming
Kudus

12.00 – 13.00 Ishoma


13.00 – 14.00 Monitoring dan evaluasi tingkat Dinkesprov
keterisian dan kelengkapan data usia Jateng
produktif dan remaja pada Komdat
Kesmas dan Sigizi Terpadu Tahun
2024
14.00 - 14.30 RTL dan Penutupan Dinkesprov
Jateng
D. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Kegiatan ini dibiayai anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2024.

Semarang, 8 Juni 2024


Kdepala Bidang Kesehatan Masyarakat

Yuni Rahayuningtyas, SKM. M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19700605 199501 2 001

Anda mungkin juga menyukai