0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman

B.2 Tanggapan Pemahaman KAK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 4

TANGGAPAN PEMAHAMAN DAN

SARAN TERHADAP KAK

BAB - 2

2.1. TANGGAPAN DAN PEMAHAMAN KAK


1. Latar Belakang

Sinkronisasi rencana pembangunan provinsi, kabupaten dan kota dalam Rencana


Tata Ruang perlu dilakukan. Sinkronisasi tersebut dapat menjamin pelaksanaan program
pada rencana-rencana yang telah ditetapkan agar dapat berjalan selaras dan sinkron.
Sehingga upaya pembangunan menjadi lebih efektif dan efisien.

Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih


mengalami berbagai permasalahan antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang
akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan
infrastruktur antar Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta belum
efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi berbagai
masalah tersebut maka perlu dilakukan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta


Kerja, serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang menjadi bahan masukan bagi
penyusunan rencana pembangunan, baik di pusat maupun di daerah. Pelaksanaan
Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang menjadi amanat bagi pemerintah, baik di pusat
maupun didaerah. Dalam hal, ini diperlukan berbagai masukan berupa pengalaman
pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah berbasis rencana tata ruang. Lebih
lanjut lagi, Kementerian Dalam Negeri melalui Permendagri Nomor 87 Tahun 2017 telah
mengatur tata cara perencanaan maupun pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Rencana tata ruang menjadi salah satu aspek penilaian kualitas rencana pembangunan
daerah. Hal tersebut sejalan dengan amanat UUCK maupun PP penyelenggaraan
Penataan Ruang.

Pelaksanaan sinkronisasi program pemanfaatan ruang daerah Kabupaten Kudus


perlu dipastikan apakah pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Kudus sudah sesuai dengan sinkronisasi program jangka menengah. Salah
satu upayanya adalah dengan memecah sinkronisasi program jangka menengah menjadi
sinkronisasi program tahunan/jangka pendek. Dengan penyusunan sinkronisasi program
tersebut dapat menjadi referensi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kudus serta dapat menjadi referensi dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kudus termasuk
menjadi acuan prioritas pengusulan program dalam forum koordinasi perencanaan
pembangunan. Nantinya hasil SPPR dapat mengidentifikasi program-program untuk
menjadi masukan dan syarat untuk dapat melakukan revisi RTRW Kabupaten Kudus. Hal
ini dilakukan agar fokus sasaran kewilayahan dan sinergitas program pembangunan
infrastruktur dapat tercapai.

2. Maksud Tujuan Sasaran

Hal 2 - 1
A. Maksud dari Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
(SPPR) Kabupaten Kudus adalah merumuskan integrasi program pembangunan antar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara spasial dengan program Pemerintah
Kabupaten Kudus.
B. Sedangkan tujuannya adalah Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang (SPPR) Kabupaten Kudus yaitu mendorong percepatan
pembangunan melalui usulan program prioritas yang terarah demi mencapai visi dan
misi Kabupaten Kudus.
C. Sasaran dari Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
(SPPR) Kabupaten Kudus yaitu
a. Tersusunnya hasil analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dalam
rangka sinkronisasi program pemanfaatan ruang.
b. Tersusunnya usulan program sektor-sektor yang telah disinkronisasi dengan
program Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kudus.

3. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan sinkronisasi program pemanfaatan ruang yaitu Kabupaten Kudus.

B. DATA PENUNJANG

4. Data Dasar

a. Perda RTRW Kabupaten Kudus No. 1 Tahun 2022


b. Dokumen RPJMD Kabupaten Kudus
c. RTRWN, RTR KSN serta RTRW Provinsi Jawa Tengah

5. Standar Teknis

Standar teknis pelaksanaan SPPR Kabupaten Kudus berdasarkan Peraturan Menteri


ATR/BPN Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang dengan referensi
data-data yang terkait terhadap sinkronisasi program pemanfaatan ruang Kabupaten
Kudus.

6. Referensi Hukum

Referensi hukum sebagai pedoman Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan


Ruang adalah :
• Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagaimana diubah
dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
• Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
• Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
• Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi dan

Hal 2 - 2
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota dan Rencana Detail Tata Ruang.
• Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
• Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029.
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042.

C. RUANG LINGKUP

7. Lingkup pekerjaan Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang


(SPPR) Kabupaten Kudus meliputi :
a. Menjabarkan program rencana tata ruang wilayah yang diperlukan dengan muatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD)

b. Melaksanakan fasilitasi dan rapat koordinasi dengan sektor OPD terkait baik
internal maupun ekternal.
c. Melaksanakan workshop untuk mendiskusikan keterpaduan program
pembangunan di Kabupaten Kudus.
d. Melakukan pembahasan dan penyepakatan lintas sektoral terhadap rumusan
program prioritas.
e. Menyusun laporan keterpaduan program pengembangan pembangunan di
Kabupaten Kudus.
a.
8. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah : 90 (sembilan puluh) hari
kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

9. Personil

Personil yang diperlukan untuk penyelesaian Pekerjaan Penyusunan Sinkronisasi


Program Pemanfaatan Ruang, yaitu sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli
• Tim Leader, Ahli Perencanaan Wilayah (SKA Ahli Muda Perencana Tata
Ruang Wilayah dan Kota) 1 orang sebagai Ketua Tim, pendidikan minimal
S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun, ditugaskan selama 3 bulan.
2. Tenaga Pendukung
• Asisten Ahli Perencanaan Wilayah 1 orang, pendidikan minimal S1
Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun,
ditugaskan selama 3 bulan.
• Assisten Ahli Pemetaan 1 orang, pendidikan minimal S1 Geografi, dengan
pengalaman kerja minimal 1 tahun, ditugaskan selama 3 bulan
• Tenaga Administrasi 1 orang, pendidikan minimal SMA/SMK, pengalaman
minimal 1 tahun, ditugaskan selama 3 bulan
Hal 2 - 3
D LAPORAN
.
Semua bentuk data, dokumen dan peta yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan, dengan
terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik organisasi pengguna jasa dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus.

10. Matriks SPPR


Matriks SPPR merupakan tabulasi terhadap data - data program pembangunan yang
diselaraskan dengan dokumen dokumen tata ruang yang ada, baik dari tingkat nasional,
provinsi, regional serta Kabupaten/kota

2.2. SARAN TERHADAP KAK


Berkoordinasi dengan Tim dalam penyusunan kajian. Berkoordinasi dengan Pejabat
Pembuat Komitmen dalam menentukan arahan dan strategi pelaksanaan pekerjaan, dalam
awal pelaksanaan pekerjaan terkait dengan kegiatan Penyusunan Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang yang ada di wilayah perencanaan. Selain itu juga berkoordinasi dengan
staheholder dalam rangka koordinasi dan konsultasi dalam mewujudkan keselarasan
program yang telah berjalan dalam rangka Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan
Ruang Kabupaten Kudus

Hal 2 - 4

Anda mungkin juga menyukai