Bioetanol-Tongkol Jagung (Esterlia Sihombing)
Bioetanol-Tongkol Jagung (Esterlia Sihombing)
Bioetanol-Tongkol Jagung (Esterlia Sihombing)
(Skripsi)
Oleh
ESTERLITA SIHOMBING
Oleh
ESTERLITA SIHOMBING
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik Bioetanol terdiri dari unit pengadaan air,
pengadaan udara instrument, steam, pengadaan listrik dan pengolahan limbah.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 211 orang.
By
ESTERLITA SIHOMBING
Bioethanol plant with raw materials, Corncob (Zea mays), will be build in Kediri,
Jawa Timur. Establishment of this plant is based on some consideration due to
raw material resources, transportation, the labors availability and also the
environmental condition.
This plant will produce 37.000 tons/year, with time of operation 24 hours/day,
and 330 days on a year. The raw material used consist of 18.355,1006 kg/hour of
Corncob (Zea mays).
This plant has utility units which the function are for water supply system,
instrument air supply system, steam, power generation system, refrigerant supply
system and waste treatment system. The bussines entity of this plant is limited
liability company (PT) and using line and staff structure with 211 labors
Oleh
ESTERLITA SIHOMBING
(Skripsi)
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
RIWAYAT HIDUP
tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 93 jakarta pada tahun
2014.
Pada tahun 2017, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Dalam kegiatan kuliah, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai
Pada tahun 2021 penulis melakukan penelitian dengan judul “Sintesis Zeolit LTA
Lampung pada bulan Maret – Juli 2021. Selanjutnya, pada tahun 2022, penulis
melakukan Kerja Praktik di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills (Jawa Barat)
pada periode 2018-2019 sebagai Staff Divisi Kristiani Himatemia Fakultas Teknik
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat
dan kasih karunia-Nya yang luar biasa, sehingga tugas akhir ini dengan judul
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
1. Ibu Yuli Darni, S.T.,M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung.
2. Ibu Dr. Herti Utami, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I, yang telah
3. Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing II, yang telah
4. Bapak Ir. Azhar, M.T., sebagai Dosen Penguji I, yang telah memberikan saran
5. Bapak Muhammad Haviz, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji II, yang telah
Tugas Akhir.
6. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan
7. Orangtuaku tercinta, Ibu dan Bapak terimakasih atas pengorbanan, doa, cinta
dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Terimakasih atas
segala semangat dan dukungan yang diberikan selama ini baik secara moril
Kerja Praktik dan Tugas Akhir yang baik dalam mengerjakan semua tugas
yang diberikan dan selalu memberikan semangat dan arahan apabila saya ada
problem dalam mengerjakan Tugas Akhir ini. Semoga kita bisa menjadi orang
10. Sahabat Terbaikku Ayu, Bunga, Ferina, Cindy, Risty, atas segala kebaikan,
bantuan, dan dukungan dalam setiap hal baik dalam suka maupun duka.
xiv
11. Ranta K.P. dan teman – teman seperjuangan angkatan 2017 Teknik Kimia,
kakak – kakak, serta adik – adik angkatan yang tidak disebutkan satu persatu.
Terimakasih atas segala bantuan dan doa kalian semua. Semoga suatu saat
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Tuhan membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
Esterlita Sihombing
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ vi
PERNYATAAN.............................................................................................. vii
MOTTO .......................................................................................................... x
PERSEMBAHAN........................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................... xv
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
xvi
2.8.4 Tahap Pemurnian Etanol............................................................. 53
3.2 Produk..................................................................................................... 59
xvii
BAB VIII SISTEM MANAJEMEN DAN OPERASI PERUSAHAAN
DAFTAR PUSTAKA
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini keberadaan sumber energi seperti minyak bumi dan gas alam semakin
yang bermarkas di London dan merupakan salah satu dari empat besar
terjadi pada tahun 1977, dengan rata-rata sebesar 1.685 ribu barrel/hari, tetapi
setelah itu produksi minyak Indonesia tidak pemah lagi mencapai angka
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan sumber energi lain
yang akan dihadapi oleh negara Indonesia, yaitu krisis energi, dimana salah
hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia Hal ini berdampak pula pada
Bahan Bakar Nabati, dan Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2006 tentang
Nabati (BBN). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah menetapkan
Blending with Gasolines for Use as Automotive Spark Ignition Engine Fuel.
Bioetanol dapat diolah dari berbagai jenis tanaman berpati (ubi kayu, jagung,
sorgum biji, sagu) tanaman bergula (tebu, sorgum manis, bit), serta serat
tongkol jagung dikarenakan lebih ekonomis, ditinjau dari harga bahan baku
tongkol jagung sehingga nilai mutu dari tongkol jagung yang bersifat limbah
dan bahan baku pada berbagai industri. Etanol sebagai bahan bakar, jika
flammability limit yang lebih luas, pembakaran yang lebih cepat dan
yang lebih kecil serta menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. Etanol
Produk samping adalah produk yang terbentuk baik dari proses utama
sebagai berikut.
Karbon Dioksida
produksi.
sebagai pendingin.
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan bioetanol ini
kurang lebih 30% tongkol jagung dan sisanya adalah biji dan kulit. Menurut
prasetyo (2002) limbah tongkol jagung kering adalah 3,46 ton/ha. tongkol
cadangan, bahan baku juga bisa diperoleh dari berbagai perkebunan yang ada
= 523.415,6364 kg/jam
Sehingga dari segi bahan baku memenuhi dari perkebunan disekitar kediri.
= 50.000 ton/tahun
= 151.515,1515 kg/jam
Sehingga dari segi bahan baku memenuhi dari PT. Kediri Matahari Corn
pasar terhadap suatu produk dalam hal ini adalah bioetanol. Target pasar
Berikut ini data impor bioetanol di Indonesia pada lima tahun terakhir.
y = ax + b
dimana y = kebutuhan impor bioetanol (ton/tahun)
x = Tahun
a = Slope
b = Intercept
Melalui perhitungan persamaan garis lurus di atas diperoleh persamaan y =
impor bioetanol di Indonesia pada tahun 2025. Dengan persamaan garis lurus
ton/tahun.
10
y = ax + b
dimana y = kebutuhan ekspor bioetanol (ton/tahun)
x = Tahun
a = Slope
b = Intercept
11
ekspor bioetanol di Indonesia pada tahun 2025. Dengan persamaan garis lurus
ton/tahun.
y = ax + b
dimana y = konsumsi bioetanol (ton/tahun)
x = Tahun
a = Slope
b = Intercept
Melalui perhitungan persamaan garis lurus di atas diperoleh persamaan y =
ton/tahun.
= 72.973 ton/tahun
ketersediaan jagung Provinsi Jawa Timur dan berbagai persaingan yang akan
tumbuh pada tahun 2025 maka diputuskan akan dibuat pabrik Bioetanol
industri pabrik tersebut, baik produksi maupun distribusinya. Oleh karena itu
dan biaya produksi yang minimum agar pabrik dapat terus beroperasi dengan
berikut:
bahan baku tongkol jagung ini dapat dipenuhi dari perkebunan jagung di
Jawa Timur dan dari PT. Kediri Matahari Corn Mills. Oleh karena itu lokasi
2. Pemasaran Produk
tertentu dan harga tersebut sudah termasuk biaya transport hingga produk
sanitasi, jalan, dermaga, listrik, air, dan pendidikan sudah tersedia dengan
baik, mapan, dan siap mendukung aktivitas produksi. Karena kawasan yang
seperti bahan bakar dan pembangkit listrik dari PLN sudah tersedia. Untuk
1.635.294 jiwa, hal ini berpotensi mendukung sumber daya manusia bagi
pabrik.
BAB II
Etil alkohol atau etanol merupakan zat kimia yang termasuk ke dalam
angka oktan yang tinggi yaitu 117 dan merupakan yang tertinggi jika
digunakan sebagai bahan bakar alat transportasi. Etanol dan gasoline yang
polusi pada alat transportasi. Hasil pencampuran dari etanol dan gasoline ini
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif kendaraan bermotor ini
Secara umum, proses pembuatan etanol dapat dilakukan dengan dua cara,
antara lain :
17
terdapat dua metode yang digunakan yaitu proses hidrasi etilen langsung
reaksi dapat balik. Pada kondisi reaktor 200 – 300oC, 300 atm.
(Wade, 1987)
Monoetil Sulfat
Dietil Sulfat
Dietil eter merupakan hasil samping dari reaksi etanol dan dietil
pada bagian bawah dan campuran etanol air dan NaOH lalu
yang dihasilkan oleh massa sel mikroba. Perubahan yang terjadi selama
proses fermentasi adalah glukosa menjadi bioetanol oleh sel-sel ragi tape
51% dan laju fermentasi yang tinggi (Widjaja, 2007). Reaksi nya
sebagaiberikut :
(Wade, 1987)
Objek
Proses Sintesa Proses Fermentasi
Perbandingan
Harga bahan Membutuhkan bahan Membutuhkan biaya
baku, harga kimia pada bahan baku yang relatif rendah
bahan, dan harga sehingga biaya yang karena tidak banyak
Objek
Proses Sintesa Proses Fermentasi
Perbandingan
Pendukung dibutuhkan tinggi membutuhkan bahan
kimia, serta bahan
bakunya dapat berupa
biomassa yang
berasal dari limbah
sintesa dari etilen atau proses fermentasi. Proses hidrasi etilen tidak
kisaran 30-40oC
21
1. Gula
a. Gula dapat bersumber dari gula tebu, gula bit, tetes tebu (molases)
2. Pati
a. Pati dapat bersumber dari bahan makanan seperti jagung, ubi kayu,
dan kentang
3. Selulosa
menjadi etanol
d. Selulosa adalah bahan yang tidak bersaing dengan pangan (bahan non
pangan)
22
Sumber : Lin dan Tanaka, 2006; Worldwatch Institute and Centre, 2006
Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi untuk mengatasi masalah yang
akan dihadapi oleh Negara Indonesia, yaitu krisis energy, dimana salah
tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia. Hal ini berdampak pula
pada semakin mahalnya harga pasaran minyak bumi di dunia dimana harga
merupakan suatu inovasi yang harus di kaji lebih dalam mengingat semakin
hasil dan limbah pertanian seperti tongkol jagung. Dasar pemilihan tongkol
sehingga jumlah tongkol jagung sebagai buangan atau limbah juga sangat
tongkol jagung pun akan meningkat. Hal inilah yang menjadi dasar
bioetanol, sehingga nilai mutu dari tongkol jagung yang bersifat limbah juga
d. Non pangan
(Sumber : Rama,2008)
Enzim selulase merupakan suatu kompleks enzim yang terdiri dari 3 enzim,
yaitu :
1. Endo-β-1,4-glukosa
2. Exo-β-1,4-glukanase
3. β-1,4-glukosidase
26
menjadi glukosa
(Saraswati, 2006)
Berikut ini beberapa jenis mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi
1. Saccharomyces cerevisiae
Kelebihan :
g. Mudah didapat
27
Kekurangan :
2. Zymomonas mobilis
Kelebihan :
Kekurangan :
a. Sulit diperoleh
3. Schizosaccharomyces pombe
Kelebihan :
b. Pertumbuhan cepat
d. Toleransi yang baik terhadap tingkat etanol yang relatif tinggi (15%)
v/v
28
Kekurangan :
Zymomonas mobilis
2.6.1 Pretreatment
gula yang diperoleh. Gula yang diperoleh tanpa pretreatmen kurang dari
(litbang.pertanian.go.id)
a. Pretreatment mekanik/fisika
(M. RusdiHidayat,2013)
b. Pretreatment kimiawi
Nama Hasil
Zhu, et al (2006) Perlakuan awal alkali dapat meningkatkan
kandungan selulosa, menurunkan tingkat
polimerisasi selulosa sehingga dapat
meningkatkan kinerja enzim pada proses
32
sakarifikasi
Kumar et al., 2009 NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan NH4OH
merupakan larutan basa yang terbukti efektif
mendegradasi biomassa lignoselulosa.
Sebagai contoh, NaOH mampu meningkatkan
tingkat degradasi kayu keras dari 14%
menjadi 55% dengan cara mengurangi kadar
ligninnya dari 55% menjadi 20%
Zhao et al., 2008 Pretreatment berbagai biomassa
lignoselulosa seperti jerami gandum, rumput,
kayu keras, dan kayu lunak menggunakan
NaOH juga mampumengurangi kadar lignin
menjadi kurang dari 26%.
Zhao, et al (2007) Pretreatment dengan alkali (NaOH)
menghasilkan rasio konversi yang cukup
tinggi. Hal inilah yang menyebabkan
kandungan selulosa pada pretreatment
menggunakan NaOH dan gelombang
ultrasonic mengalami peningkatan yang cukup
tinggi.
Sun et al, 1995 Kondisi optimal yang diperlukan untuk
mengurangi 60% kadar lignin dan 80%
hemiselulase pada jerami gandum adalah
menggunakan 1,5% NaOH selama 144
jam pada suhu 20°C
Zhao, et al.,2007 Pretreatment dengan alkali NaOH
menghasilkan rasio konversi yang cukup
tinggi. Hal inilah yang menyebabkan
kandungan selulosa pada pretreatment
menggunakan NaOH dan gelombang
ultrasonic mengalami peningkatan yang
cukup tinggi.
33
b. ramah lingkungan
Hidrolisis adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu
hidrolisis enzimatik
yang dihasilkan oleh massa sel mikroba. Ada dua metode fermentasi
(SHF) dan metode kedua adalah hidrolisis dan fermentasi simultan yang
Kelebihan :
Kelemahan :
Kelebihan :
saja
Kelemahan :
fermentasi setelahnya
(SHF).
3. Fermentasi
reaksi kimia. ∆Go bernilai positif (+) menunjukkan bahwa reaksi tersebut
sedikit membutuhkan energi. Oleh karena itu, semakin kecil atau negatif
∆Go maka reaksi tersebut akan semakin baik karena untuk berlangsung
spontan energi yang dibutuhkan semakin kecil. Oleh karena itu, apabila
∆Go dari suatu reaksi semakin kecil atau negatif maka reaksi tersebut
akan semakin baik karena reaksi itu berlangsung secara spontan serta
298 K. Reaksi yang terjadi untuk proses pembuatan etanol dari tongkol
nilai panas reaksi pembentukan standar (∆Hof). Nilai ∆Hof pada bahan
baku utama dan produk seperti selulosa, air, glukosa, etanol dan karbon
Rumus ∆Hof298
Komponen
Molekul (Kj/kmol)
Selulosa C6H10O5 -745,73
Air H2O -241,88
Glukosa C6H12O6 -235,51
Etanol C2H5OH -234,95
Karbon Dioksida CO2 -393,50
( Perry, 1997 ; Yaw’s Handbook, 1999)
(-241,88 kj/kmol)]
[-235,51 kj/kmol)]
= -267,39 kj/kmol
berikut :
Rumus ∆G298o
Komponen
Molekul (Kj/kmol)
Selulosa C6H10O5 -464,55
Air H2O -228,6
Glukosa C6H12O6 -910,5
Etanol C2H5OH -174,78
Karbon Dioksida CO2 -394,359
( Perry, 1997 ; Yaw’s Handbook, 1999)
45
(-394,359 kj/kmol)]
= - 451,911 kj/kmol
membutuhkan energi yang besar, karena diinginkan nilai ∆Go < 0 agar
energi kecil)
penjualan produk. Berikut ini data bahan baku dan produk proses dengan
Tabel 2.7 Mol Bahan Baku dan Produk Pada Proses Dengan
Fermentasi
Tabel 2.8 Harga Bahan Baku dan Produk Proses Dengan Fermentasi
= 1,783 kg
Maka :
sebagai berikut :
= Rp 32.000,-/kg – Rp 1.158,95-/kg
= Rp 30.841,05.-
49
berikit :
1. Pretreatment
2. Proses hidrolisis
3. Fermentasi
4. Proses pemurnian
2.8.1 Pretreatment
amorphous dan ikatan 1,4-β pada selulosa serta adanya senyawa lignin
dihidrolisis.
Konsentrasi NaOH pada proses ini dapat merusak struktur serat sehingga
holoselulosa dari cairan lindi hitam. Lindi hitam mengandung lignin dan
sisa larutan NaOH pada proses sebelumnya. Lindi hitam tersebut berbau
ini terbentuk oleh reaksi pemutusan ikatan metil aril eter pada salah satu
terjadi yaitu :
32oC. Dan selanjutnya setelah proses sterilisasi siap dipakai untuk proses
suhu dijaga konstan pada 32oC (Dunn et al., 2002; Kazi, 2010). Konversi
Pemisahan secara distilasi ini terbatas oleh azeotrop di 95% - 96%, maka
99,7% (fuel grade ethanol) mengunakan molekular sieve. Pada tahap ini
kandungan air pada etanol 96,5% akan diserap oleh molekular sieve
Tongkol Jagung
Cutting Rod Mills Hopper Delignification Rotary Tangki
Machine Tank Filter Pengencer
Produk Etanol
Holding Seeding Chiller Sterilization Reaktor 99,7% v/v
Tank Yeast Tank Tank Hidrolisis
Adsorber
Holding
Menara
Tank gula
Distilas
i
BAB III
1. Tongkol Jagung
2. Enzim Selulase
menjadi glukosa
pH : 4,5 – 5,5
Dosing : 0,2 – 1%
3. Saccharomyces cerevisiae
menjadi etanol
pH : 3,6 – 6
4. Natrium Hidroksida
Bentuk : Cairan
Kemurnian : 98%
(Yaws, 1999)
58
5. Urea
Warna : Putih
6. Asam Sulfat
Bentuk : Cairan
(Yaws, 1999)
59
7. Air
(Perry, 1984)
3.2 Produk
1. Etanol
Kemurnian : 99,7%
(Perry, 1984)
60
2. Karbon Dioksida
Viskositas : 0,07cP
(Perry, 1984)
BAB X
10.1 Kesimpulan
4. Break Even Point (BEP) sebesar 44,38%, dimana syarat umum pabrik di
sebesar 23,47%.
5. Discounted Cash Flow Rate of Return (DFC) sebesar 29,93% lebih besar
dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih memilih
10.2 Saran
Anonim. 2006. Kementrian Riset dan Teknologi. Diakses pada 1 Mei 2021.
Badan Pusat Statistik. 2019.Rata-rata Harian Aliran Sungai, Tinggi Aliran, dan
Bank Indonesia. 2022. Nilai Kurs. Diakses melalui www.bi.go.id pada 19 Mei
2022.
Brownell, L.E. and Young, E.H. 1959.Process Equipment Design 3rd Edition.
Carl and Yaws. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Book Co:
New York
Technologies. Butterworth-Heinemann.
Butterworth-Heinemann : Washington.
Couper, R. J., dkk. 2010. Chemical Process Equipment: Selection and Design 3rd
Foust, S. 1956. Principles Of Unit Operations 1nd Ed. John Wiley And Sons, New
York.
Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co.: New York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F. 2006. “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4th
edition, vol. 17. John Wiley and Sons Inc. New York.
Kitani, O., and Hall, C. W. 2008. Biomassa Handbook. Gordon and Breach
Science Publisher.
Kristina, dkk. 2012. Alkaline Pretreatment dan Proses Simultan Sakarifikasi –
Kumar, P., dkk. 2009. Methods for Pretreatment of Lignocellulosic Biomass for
pp 3713-3729.
Landry, C. R., Townsend, J. P., Hartl, D. L., and Cavalieri, D. 2006. Ecological
McCabe, W.L. and Smith, J.C. 1985.Operasi Teknik Kimia. Erlangga, Jakarta.
Missen, R. W. 1999. Introduction to Chemical Reaction Engineering and
Novia.,dkk. 2014. Produksi Bioetanol Generasi Ke-2 dari TKKS dengan Metode
Peters and Timmerhaus. 1991. Plant Design and Economics for Chemical
Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’
Powell, S.T. 1954. “Water Conditioning for Industry”, McGraw Hill Book
Panduan PKL. Description All Plant. PT. Indo Acidatama Tbk, Karanganyar:
Solo.
Panduan PKL. Pengolahan Limbah. PT. Indo Acidatama Tbk, Karanganyar: Solo.
Pujaningsih, R. 2005. Teknologi Fermentasi dan Peningkatan Kualitas Pakan.
Sinnott, R.K. 2005. Chemical Engineering Design 4th Edition Vol. 6. Oxford :
Elsevier Butterworth-Heinemann
Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering
Sutikno, et al. 2015. Pengaruh Perlakuan Awal Basa dan Asam Terhadap Kadar
Gula Reduksi Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Teknologi Industri dan
2(4), pp.707-738.
Teoh, A. L., Heard, G., and Cox, J. 2004. Yeast Ecology of Kombucha
York.
Walangare, K.B.A., dkk. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi
Heinemann:Washington.
Welty, J.R.,R.E. Wilson, and C.E. Wick. 1976. Fundamentals of Momentum heat
Worldwatch Institute and Centre for American Progress. 2006. American Energy:
NewYork