Modul Ajar BINDO Klas 7 Bab 1 Teks Deskripsi
Modul Ajar BINDO Klas 7 Bab 1 Teks Deskripsi
Modul Ajar BINDO Klas 7 Bab 1 Teks Deskripsi
Elemen
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melaluipenilaian ketepatan
gagasan, pikiran, arahan, pandangan, ataupesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual
dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta
cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi
Dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti
alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang
sesuai jenjangnya
Kompetensi Awal:
Menemukan informasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi.
Mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari sumber berbeda.
Model Pembelajaran:
Tatap muka/ Diskusi / Problem Based Learning dan model cooperative learning
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dalam teks deskripsi.
2. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi informasi dalam teks deskripsi yang
disimak.
Pemahaman Bermakna:
Keterampilan menyimak informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan
atau pesan akurat dal teks deskripsi untuk menguatkan karakter sesuai dengan profil
Pelajar Pancasila.
Kemampuan mengeksplorasi dan mengevaluasi informasi dalam teks deskripsi untuk
melatih berpikir kritis.
Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kamu mendengar sebuah tayangan di televisi tentang keindahan atau
kemenarikan sebuah tempat wisata?
Apa saja yang menjadi daya tarik, apakah tempatnya, pemandangannya, fasilitasnya,
pelayanannya, dll.?
Apakah setelah menyaksikan tayangan tersebut kamu bisa memahami dan membayangkan
tentang objek hyang disampaikan?
Persiapan Pembelajaran:
Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja dalam kelompok
Hasil kerja kelompok.
Hasil asesmen individu.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada
usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kegiatan Pengayaan
Kegiatan Remedial
Inspirasi Kegiatan Pendampingan untuk Peserta Didik yang Belum Terampil Memahami
Bacaan
Minggu awal ini adalah saat yang tepat untuk melakukan pengamatan awal terhadap
kemampuan membaca peserta didik Anda. Peserta didik kelas tujuh yang belum lancar
membaca memerlukan pendampingan. Pada kegiatan kelompok atau kegiatan membaca
berpasangan. Tandai peserta didik yang kurang dapat mengelaborasi tanggapan baik secara
lisan maupun tertulis. Peserta didik-peserta didik ini perlu mendapatkan bimbingan
membaca secara terpisah dari teman-temannya.
GLOSARIUM
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang
menggambarkan pencapaian kompetensi secara berjenjang
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang
diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik
asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu
asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan di awal tahun ajaran guna memetakan
kompetensi peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru
atau siswa dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan
aspek kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
aural: kegiatan yang berkaitan dengan telinga atau indra pendengaran, misalnya menyimak
presentasi
alur: rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan
cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian
antagonis: tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama; tokoh
lawan
blog: catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses oleh siapa saja
capaian pembelajaran: kemampuan di akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran
curah gagasan: kegiatan menggali pengetahuan latar peserta didik tentang tema pada
bacaan
diksi: pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi
fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya)
genre: jenis teks pada sebuah bacaan, misalnya fantasi
gelar wicara: acara bincang-bincang di media elektronik yang melibatkan beberapa orang
pembicara
inferensial: dapat disimpulkan
infografik: informasi yang disampaikan dalam bentuk grafik
jurnalis: orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita di media massa
cetak atau elektronik; wartawan
kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu
literasi berimbang: penerapan kegiatan menyimak, membaca, memirsa, serta menyajikan
gagasan secara seimbang dalam membimbing peserta didik memahami dan
menelaah bacaan
literasi informasi: kecakapan menganalisis, memilih, dan mengevaluasi informasi yang
tersaji di media berdasarkan ketepatan dan kebermanfaatannya
menyunting: mengedit naskah; menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan
memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan,
diksi, dan struktur kalimat)
menganotasi: menandai kosakata, frasa, atau kalimat dalam bacaan yang belum dipahami
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara
nyaring dengan tujuan untuk menarik minat membaca
membaca sepintas: membaca sesingkat mungkin sambil mencatat ide pokok di setiap
paragraf
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku
pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas
proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks melibatkan beberapa kegiatan untuk
dilakukan peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
prediksi: prakiraan tentang sesuatu
teks multimodal: teks yang menggabungkan dua atau lebih moda semiotik: visual, gestur,
gerak, suara, warna, tatapan, dan objek
Daftar Pustaka
Tim Edukatif. 2022. Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2015. Majalah Bahasa dan Sastra
Nuansa no. 2. Jakarta.
Bauer, Marion. 2005. What’s Your Story? Langkah-Langkah Jitu Menulis Cerita Fiksi
dengan “Enjoy” dan “Fun”. Bandung: MLC.
Culham, Ruth. 2010. Traits of Writing: The Complete Guide for Middle School.
Scholastic Teaching Resources.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Kanisius.
Dong In, Chwe. 2012. Diet Sihir 10 Kg. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Eggins, S. 2004. An introduction to systemic functional linguistics (2nd ed.). London:
Pinter.
Fisher, Douglas, dkk. This is Balanced Literacy. Corwin.
Fountas, I.C. & Pinnell, G.S. 1996. Guided reading: Good first teaching for all children.
Heinemann.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. (2010). The Continuum of Literacy Learning.
Grades PreK to 8. Heinemann.
Hammond, J., and Derewianka, B. 2001. Genre. In R. Carter & D. Nunan (Eds). The
Cambridge Guide to Teaching English to
Speakers of Other Languages. Cambridge: Cambridge University Press.
Harsiati, Titik.dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII.
Solo: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Harsiati, Titik.dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII.
Solo: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Ivano, Eko. 2018. Senior. Bandung: Pastel Books
Javed, M., Eng, L. S., & Mohammed, A. R. (2015). Developing reading comprehension
modules to facilitate comprehension among Malaysian secondary school
ESL students. International Journal of Instruction, (8) 2: 139 - 154.
Marisyah et al. (2019). Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Jurnal
Pendidikan Tambusai FIP Universitas Pahlawan, 33(11), 1514.
LAMPIRAN LKPD
LKPD
1. Identifikasi
Deskripsi
2.
Bagian
3. Simpulan/Kesan
LAMPIRAN KARTU TEKS (MAKE A MATCH)
KARTU TEKS 1
DESKRIPSI
SIMPULAN/ BAGIAN
KESAN
IDENTIFIKASI
Pantan Terong adalah nama tempat wisata yang sedang populer di Kota Takengon. Akhirnya, aku
menginjakkan kaki juga di sini. Kalau kalian berkunjung ke Aceh, sempatkan mampir juga ke bukit yang
instagramable ini, Ya, aku jamin, kalian tidak akan merasa rugi!
Kami berangkat dari Banda Aceh pukul 01.00 siang. Pukul 08.00 malam kami tiba di rumah Paman
di Kota Takengon. Setelah makan malam, Paman menyuruh kami bergegas tidur. Kami akan pergi segera
setelah salat subuh. Siapa tahu kami bisa menyaksikan matahari terbit di Pantan Terong!
Kota Takengon masih gelap dan sepi saat kami berangkat pagi itu. Hanya dalam waktu 15 menit,
kami sudah tiba di jalan mendaki ke arah puncak bukit. Wow, jalanan kecil itu menanjak dan curam dengan
tikungan- tikungan yang tajam! Deg-degan sekali rasanya. Untung Paman lihai mengendarai mobil. Kata
Paman, hanya mobil berkondisi prima yang bisa memanjat jalanan securam ini. Untung saja ketegangan itu
segera berakhir. Sesampai di atas, Paman memarkir mobil di luar pagar dan kami pun masuk ke dalam.
Sebelum pulang, ibuku membeli suvenir yang berbentuk kopi gayo. Katanya, kita harus membantu
perajin lokal. Nah, tunggu apa lagi? Dengan mengunjungi Pantan Terong, kalian pun ikut mempromosikan
wisata dan kerajinan lokal.
Dari ketinggian 1.830 meter di atas permukaan laut, kami dapat melihat warna langit yang jingga
terkena semburat sinar matahari di balik deretan gunung-gunung yang kokoh. Warna itu kontras sekali
dengan perbukitan yang hijau, perkebunan, lembah-lembah yang sangat cantik, dan Kota Takengon yang
terlihat kecil dari sini. Oh ya, kalian juga dapat melihat Danau Laut Tawar yang seperti berkilau diterpa
sinar matahari pagi. Pokoknya rasa kantuk karena bangun pada pagi buta tadi sudah terbayar dengan
pemandangan cantik ini. Kata Paman, kalian juga dapat menikmati pelangi yang muncul setelah hujan. Wah,
aku jadi penasaran! Lain kali aku harus ke sini lagi.
Nah, matahari sudah makin tinggi, waktunya untuk swafoto. Wah, banyak sekali latar yang dapat
dipilih untuk swafoto! Ada ayunan di depan tulisan Pantan Terong yang dicat senada dengan warna bendera
pusaka, merah dan putih. Apabila kalian berswafoto di sana, kalian akan mendapatkan latar lembah yang
mengepung Kota Takengon di kejauhan. Keren, kan?
Bagus, ya? Pasti kalian tidak tahu aku sedang menggigil kedinginan. Setelah berswafoto, apa lagi?
Di sini kalian pun dapat mencicipi aneka jenis sajian kopi asli Tanah Gayo.
Kalian dapat memilih berbagai varian minuman kopi, seperti espresso, cappuccino, mochacino,
hingga latte . Makin siang makin banyak pengunjung berdatangan. Matahari makin tinggi dan hawa sejuk
memeluk kami. Angin yang bertiup memainkan rambut dan berputar di sekeliling tubuh membuat kami
ingin berswafoto lagi dan lagi.
KARTU TEKS 2
DESKRIPSI SIMPULAN/
BAGIAN KESAN
Pepohonan hijau yang rindang tampak kokoh membatasi lingkungan sekolah dengan jalan raya.
Pintu gerbang yang bertuliskan nama sekolah tampak kokoh, tetapi tetap ramah menyapa setiap orang yang
datang melintasinya.
Hal ini sungguh berbeda dengan sekolah lain yang pernah aku lihat. Pagar tembok sekolah tinggi-
tinggi tanpa ada kerindangan pepohonan yang menyertainya. Tidak heran apabila tampak angkuh, gersang
dan angker.
Sekolah baruku tercinta, tempatku menimba ilmu, tak hanya cantik dan asri dari luar. setelah
memasuki pintu gerbang, pandangan akan segera jatuh pada taman sekolah yang hijau, subur, rindang, dan
tertata rapi. Bunga warna-warni yang bertaburan di atas taman menyemburkan aroma wangi dan indah
dipandang.
Setelah melintasi sederet ruang yang begitu kokoh bercat kuning muda, tampak lapangan sekolah
yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara, olahraga, atau kegiatan yang lain. Kibaran bendera sang
merah putih tampak bagaikan menjilat dinding langit dengan begitu perkasa. Lapangan yang menghampar
luas beralas semen itu seperti menjadi saksi beragam kegiatan anak-anak dalam berjuang mencapai masa
depan.
Demikian juga halnya dengan kondisi ruang kelas. Selain lantainya yang selalu bersih dan
mengkilat, dindingnya juga dihiasi dengan beragam pajangan hasil karya siswa yang tertata rapi dan indah.
IDENTIFIKASI
Setiap regu piket kelas melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Mereka selalu kompak
dalam bekerja sama untuk mewujudkan suasana ruang kelas yang bersih, indah dan nyaman. Tidak ada sebutir
debu pun yang dibiarkan menempel di lantai, apalagi sampah plastik dan kertas.
Sekolah baruku termasuk sekolah favorit di kotaku. Setiap memasuki masa pendaftaran peserta didik
baru, sekolah yang terletak di Kota Ungaran ini selalu diburu ratusan pendaftar. Dari sekian pendaftar, yang
berhasil lolos dan diterima hanya separuhnya. Aku termasuk anak yang beruntung dapat diterima di sekolah ini.
Sekolah baruku memang layak menjadi sekolah favorit. Bukan hanya prestasi akademiknya yang
mentereng, melainkan juga lingkungan sekolahnya yang asri.
KARTU TEKS 3
IDENTIFIKASI
Tari Saman tercatat di UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia sejak 24 November 2011. Pada awalnya, Tari Saman merupakan salah satu media
untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tari ini mengandung
pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
Tari Saman
SIMPULAN/ DESKRIPSI
KESAN BAGIAN
Penggunaan nyanyian, gerakan, hingga kostum penari pada Tari Saman sangat penting
karena mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas budaya, kekompakan, kebijakan,
keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan dari para pemakainya.
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo
bercampur bahasa Arab saat menari. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat
musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan
tepuk paha penari. Gerak dalam tari ini disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring
(semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi menjadi tiga bagian. Pada bagian
kepala dipakai bulang teleng dan sunting kepies. Pada badan dipakai baju kantong, celana,
dan kain sarung. Pada tangan dipakai topong gelang dan sapu tangan.
KARTU TEKS 4
DESKRIPSI
IDENTIFIKASI
BAGIAN
Banyak sekali keindahan alam yang ditawarkan oleh Baturraden. Lokawisata ini
menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Baturraden
juga sudah dilengkapi jalanan khusus untuk pengunjung lansia ataupun pengunjung yang
menyandang disabilitas.
SIMPULAN/
KESAN
Wisata alam menjadi salah satu tujuan wisata yang sedang trend. Hiruk pikuk
suasana perkotaan membuat perasaan rindu akan keindahan alam yang asri. Salah satu wisata
alam yang dapat dikunjungi adalah Baturraden. Lokawisata ini terletak sekitar 10 km di
sebelah utara kampus Universitas BSI Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Lokawisata Baturraden
KARTU TEKS 5
Rumah Tongkonan
Sungguh kaya warisan budaya Indonesia. Kita bangga memiliki warisan budaya
dengan nilai artistik yang tinggi dan unik. Rumah adat Tongkonan adalah warisan budaya
yang perlu kita jaga.
SIMPULAN/
IDENTIFIKASI
KESAN
Tongkonan adalah warisan rumah adat Sulawesi Selatan. Tongkonan berasal dari kata
tongkon yang bermakna menduduki atau tempat duduk. Rumah adat ini dikatakan sebagai
tempat duduk karena dahulu rumah tongkonan menjadi tempat bangsawan Toraja berkumpul
untuk berdiskusi. Rumah ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan, kekuasaan adat,
sekaligus perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja.
DESKRIPSI
BAGIAN
Gunung Bromo
Saat-saat seperti itu, HP dan kamera digunakan untuk memotret momen-momen berharga yang
akan rugi jika dilewatkan begitu saja. Puas dengan menyaksikan matahari terbit di Puncak Bromo
kami pun turun dengan menggunakan kendaraan yang serupa.
SIMPULAN/
IDENTIFIKASI
KESAN
Siapa yang belum pernah mendengar Gunung Bromo? Gunung Bromo sudah sangat terkenal,
bukan? Tentu karena keindahannya yang sangat menarik. Salah satu kemenarikan gunung ini
adalah karena statusnya sebagai gunung yang masih aktif. Gunung ini merupakan bagian dari
Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru. Keberadaannya dalam empat wilayah kabupaten, yakni
Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang
Jawa Timur.
DESKRIPSI
BAGIAN
Beberapa tahun yang lalu, kami berombongan satu bus menginap di salah satu hotel di Probolinggo.
Saat sampai di hotel, pihak biro travel sudah memberi tahu bahwa pukul 02.00 akan dibangunkan. Jam
02.00 pagi benar kami dibangunkan dan bersiap-siap berangkat menuju Gunung Bromo. Bagi yang
belum biasa bangun pagi buta, tak ubahnya ayam yang kesakitan, terantuk-antuk. Jam 02.30 bus siap
meluncur. Setengah jam perjalanan kami sudah sampai di lokasi. Begitu turun bus, pertama yang kami
lihat adalah banyaknya wisatawan yang sudah berada di sini. Bayangkan, pukul 03.00 pagi sudah tak
terhitung wisatawan yang antri mau naik. Kedua, yang kami rasakan adalah dingin yang membuat
badan menggigil. Rupanya yang merasakan kedinginan tidak hanya wisatawan, orang-orang setempat
pun merasakan kediningan. Mereka menggunakan topi kain yang menutup rapat-rapat telinga mereka.
Karena itu, biro travel yang membawa kami menyarankan kami untuk membeli topi dari kain yang
menutup telinga. Lumayan bisa sedikit menghangatkan karena telinga tertutup.