KSP 2024
KSP 2024
KSP 2024
A. sIDENTITAS SEKOLAH
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................................................... i
HALAMAN IDENTITAS SEKOLAH.............................................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. iv
b. Kewajiban Siswa............................................................................................................
c. Larangan Siswa.............................................................................................................
d. Peraturan Dalam Proses Pembelajaran........................................................................
e. Kewajiban Siswa di Kelas..............................................................................................
f. Hak Siswa Di kelas........................................................................................................
g. Kebijakan Sekolah Ramah Anak...................................................................................
h. Gerakan Sekolah Sehat.................................................................................................
i. Kebijakan Anti Perundungan.........................................................................................
j. Program Pengembangan Guru dan Tendik...................................................................
k. Aktualisasi Diri Siswa.....................................................................................................
l. Program BK...................................................................................................................
m. Kebijakan Anti Pungli.....................................................................................................
BAB V. PENDAMPINGAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROIFESIOAN ................................. 240
A. Evaluasi Pembelajaran........................................................................................................ 240
B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional................................................................ 244
BAB V. PENUTUP..................................................................................................................................... 246
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 246
B. Rekomendasi....................................................................................................................... 246
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Karakteristik Satuan Pendidikan
UPT SDN 04 Talang Tangah berdiri pada tahun 1912 merupakan salah satu SDN di Kecamatan
Sungaitarab Kabupaten Tanah Datar. UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab Berada di
lingkungan pedesaan yang merupakan salah satu sekolah negeri di daerah terjauh di Kabupaten Tanah
Datar, UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab terletak diwilayah Barat Kabapaten Tanah
Datar yang berada di kaki gunung Marapi
Jarak pusat Kecamatan dengan UPT SDN 04 Talang Tangah sekitar 15 Km dan menjadikan satu
– satunya sekolah ditengah masayarakat Jorong Talang Tangah. Jarak dengan sekolah terdekat dengan
UPT SDN 04 Talang Tangah sekitar 7 Km. Masyarakat yang memperoleh pendidikan di UPT SDN 04
Talang Tangah berasasl dari satu Nagari yaitu Nagari Talang Tanagah
UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab memliki luas tanah sekitar 2.000 Meter
Persegi dengan luasa bangunan 600 Meter persegi. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang
aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan,
serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.
Berdasarkan analisi SWOT dan Rapor Sekolah kami peroleh karakteristik satuan pendidikan di
UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab sebagai berikut :
1. Karakteristik Lingkungan, Sumber Daya Alam, Sosial dan Budaya
Sekolah ini berada sangat jauh dari pusat kecamatan dengan keterbatsan akses transportasi dan
jarring komunikasi. Karateristik lingkung sekolah berada di pedesaan yang sulit dijangkau. Umum
nya wali murid dan orang tua siswa tamatan sekolah dasar. Kepedulian msayararakat terhadap
pendidikan di UPT SDN 04 Talang Tangah terbilang sangat tinggi. Hampir 95% wali murid di
sekolah ini bekerja sebagai petani dan mencari nafkah dari hasil pertanian dan hasil hutan.
Budaya dan adat istiadat di daerah ini masih sangat kental dengan budaya kearifan local seperti
pencak silat, pituah adat. Hal ini menambah referensi Sekolah untuk siswa dalam mengenaldan
melestarikan akan budaya di lingkungan terdekatnya.
2. Sumber Pendanaan
2
Sumber dana UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab berasal dari dana BOS
Reguler .Dana ini dipergunakan untuk biaya Operasional sekolah dari 8 Standar Nasioan
Pendidikan.
3. Sistem dan kebijakan Daerah
Visi Kabupaten Tanah Datar adalah “Terwujudnya Kabupaten Tanah Datar Madani Yang
Berlandaskan adat Basandi Syara’ Syara’ basandi Kitabullah”.SDN 04 Talang Tangah Kecamatan
Sungaitarab Menyalaraskan Visi sekolah dengan Visi Kabupaten Tanah Datar.
4. Kemitraan
Komite Sekolah menjadi mitra utama sekolah dalam menjalankan program sekolah selain
orangtua, pemuka masyarakat, komunitas pendidikan , pemangku kepentingan dan Dinas
Pendidikan. Organisasi Pramuka juga menjadi mitra sekolah dalam menunjang program
pendidikan.
5. Karakteristik Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana yang dimiliki sekolah saat ini hanya memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang mejelis guru, 1 Buah
WC guru dan 1 Buah WC siswa. Sekolah dialiri listrik 900 Watt yang bersumber dari PLN. Sekolah
ini berdekatan langsung dengan mushalla yang posisinya berdampingan dengan sekolah. Sekolah
ini tidak memiliki halaman bermain anak, tidak memiliki lapangan olahraga yang memadai karena
jarak dinding sekolah dengan pagar dan jalan hanya 20 meter. Dengan sarana dan semangat
kreatifikat kepala sekolah, guru, komite dan orang tua yang ada sekolah masih bisa melaksanakan
proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
Prasarana sekolah saat ini dari mobiler belum begitu lengkap baik kursi siswa dan lemari kelas. Di
dalam kelas prasarana yang tersedia mejad guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papa tulis.
Dari sumber belajar di kelas sudah dikategorikan cukup karean setiap kelas melimiliki buku tema 1
persiswa dan memiliki buku guru. Dari segi sumber belajar lain berupa media pembelajaran
sekolah ini memiliki media pembelajaran berupa proyektor 1 buah, Laptop 3 buah. Sekolah ini
belum dapat dijangkau oleh jaringan internet dan belum memperoleh sinyal telpon dari jarring
seluler.
Setiap guru dan tenaga pendidik yang ada saat ini di UPT SDN 04 Talang Tangah memiliki
kelebihan dan keterampilan yang berbeda beda seperti bidang keagamaan, kesenian, olaharaga,
pramuka. Usia guru di UPT SDN 04 Talang Tangah saat ini rata – rata berusia 35 tahun. Hampir
semua guru mampu menggunakan komputer dengan baik. Dari segi pontensi guru yang ada
sangat beragam dalam menunjang proses intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler sekolah.
7. Karakteristik Peserta Didik
Siswa SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab saat ini berjumlah 70 orang siswa denga
karakteristik siswa yang beragam dan sangat unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman
belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit
juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan social dan emosional mereka. Siswa
memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga,
matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program
pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus
setelah melalui analisis secara komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka.
Sekolah merancang program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai
potensinya.
Siswa yang masuk diawal tahun 100% belum pernah mendapt pendidikan usia dini karena
dilingkungan sekolah tidak ada nya taman kanak – kana atau kelompok bermain sehingga saat
awal tahun pelajaran guru kelas I kesulitan dalam pembelajaran.
8. Karakteristik Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab saat ini sudah
berjalan dengan baik pada semua kelas dan seseuai dengan struktur kurikulum yang berlaku.
Pada perencanaan pembelajaran yang dimiliki guru selama ini mmasih mengadopsi dan
mengembangkan perangkat pembelajaran dari hasil kelompok kerja guru (KKG). Dalam analaisis
proses pembelajaran perangkat pembelajaran guru masih belum begitu sempurna dan
kemampuan guru masih perlu bimbingan dan pendampingan dalam penyusunan perangkat
pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan penutup. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga sangat baik dari proses pembelajaran
dikelas. Dalam melaksakanakan pembelajaran guru menggunakan berbagai model pembelajaran
yang mendorong siswa aktif dalam pebelajaran seperti Problem Based Learning, discovery, Projek
Based Learning dan kooperatif learning.
Dalam merancang asesmen guru hanya mampu pada penilaian pengetahuan dalam bentuk soal.
Dalam merancang penilaian pengetahuan guru membuat kisi – kisi soal, soal dan pedoman
penialaian dari kompetensi dasar dengan mengacu kepada level kognitif yang dikemabngan dalam
taksonomi bloom sesuai dengan level kognitif. Sedangkan pada penilaian aspek sikap dan
keterampilan guru banyak mengadopsi dari instrument yang telah ada..
4
Pada esesmen pembelajaran selama ini sudah dilakukan secara berkesinambunganbaik secara
formatif dan sumatif mulai dari PH, Ujian tengah semester dan ujia semester. guru lebih dominan
melakukan penilaian pengetahuan dalam bentuk tes tulis dan penugasan. Pada penilaian sikap
masih sangat minim dilakukan selama ini baik dari lembar observasi, jurnal, penilaian diri sendiri
dan penilaian antar teman. Pada penilaian keterampilan juga belum banyak yang dilakukan guru
baik dalam menilai berupa unjuk kerja dengan menggunakan rubric penilaian, penilaian fortofolio,
produk serta projek.
Berdasarkan hasil analsis SWOT pada setiap aspek diperoleh kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dihadapi. Adapun hasil analisis SWOT sebegai berikut :
1. Kekuatan Sekolah
a. Guru cukup dengan latar belakang sesuai kualifikasi
b. Media pembelajaran di sekolah lengkap
c. Sarana ibadah mudah di jangkau di sekolah
d. Kepedulian masyarakat sangat tinggi terhadap pendidikan
e. Budaya daerah sangat kental dan masyarakat mencitain dan peduli budayanya
f. Guru memiliki kompetensi yang beragam dari berbagai aspek
g. PBM dan Kegiatan pembiasaan berjalan di sekolah sekolah dengan baik
2. Kelemahan :
a. Sekolah belum dapat dijangkau jaringan internet dan trasnporasi dengan baik
b. Adanya guru yang belum sarjana di sekolah
c. Sekolah belum memiliki lapangan bermain yang memadai
3. Peluang
a. Dengan guru cukup dan latar belakang yang sesuai sekolah bisa melaksanakan PBM dengan
maksimal.
b. Dengan media pembelajaran yang lengkap sekolah bisa melaksanakan PBM dan ekskull
berjalan baik
c. Dengan adanya sarana penunjang yang memadai sekolah bisa melaksanakan berbagai
program kegiatan
d. Dengan adanya kepdulian masyarakat bisa menunjang program sekolah
e. Dengan adanya budaya yang dicintai masayarak sekolah bisa mengembangak dan
melestarikan budaya mulai dari sekolah
4. Tantangan
a. Siswa kelas I semuanya belum pernah mengecap pendidikan di taman kanak – kanak dan
kelompok bermain
b. Jarak sekolah dengan pusat kecamatan yang jauh dari pusat kecamatan dan sulit dijangkau
Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk
5
menjadikannya bermakna, kurikulum satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Hasil analisis karakteristik satuan pendidikan sangat penting bagi sekolah dalam menentukan
arah dan tujuan sekolah. Hasil analisis SWOT ini dijadikan modal bagi sekolah dalam melahirkan visi, misi
dan tujuan sekolah. Penerapan kurikulum merdeka pada tahun 2024/2025 di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab menjadi sebuah terobosan baru di sekolah saat ini. Suatu Sekolah harus memiliki
Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP), karena Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) merupakan pedoman,
arahan dan kiblatnya suatu sekolah dalam melaksanakan semua kegiatan sekolah..
Komponen dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) ini disusun untuk membantu proses berpikir
dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil
refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna
disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Kerangka Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) mencakup Berbasis kompetensi, Pembelajaran
yang Fleksible sesuai profil pelajar Pancasila. Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) pada sekolah ini akan
memberikan keluwesan, kebebasan kepada peserta didik dalam memilih dan menetukan materi
pembelajaran yang disenanginya sesuai dengan Fase belajarnya. Fase tersebut terdiri dari Fase A untuk
kelas I-2, fase B untuk Kelas 3-4 dan Fase C untuk kelas 5-6. Capaian setiap Fase mencakup
sikap,pengetahuan dan keterampilan yang merupakan satu kesatuan secara holistic. Dengan
pembelajaran menurut fase belajar masing-masing akan menciptakan merdeka belajar bagi peserta didik
dan satuan pendidikan.
Maka dari hal ini UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab menyusun Kurikulum Satuan
Pendidikan (KSP) yang mengedepankan profil pelajar pancasila dan menjadi pedoman bagi sekolah dalam
melaksanakan semua pendidikan di satuan pendidikan nantinya.
B. Dasar Hukum
Adapun Landasan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang
Tangah adalah Sebagai Berikut
a. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Permendikbudristek RI nomor 5 tahun 2022 tentang standar kompetensi lulusan pada
pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah
c. Permendikbudristek RI nomor 7 tahun 2022 tentang standar isi pada pendidikan anak usia
dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah
d. Permendikbudristek RI nomor 16 tahun 2022 tentang standar proses pada pendidikan anak
usia dini,jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah
e. Permendikbudristek RI nomor 21 tahun 2022 tentang standar penilaian pendidikan pada
pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah
6
f. Permendikbudristek RI nomor 262 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam
rangka pemulihan pembelajaran.
g. Permendikbudristek RI nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan
kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan.
h. Permendikbudristek RI nomor 48 tahun 2023 tentang akomudasi yang layak untuk peserta
didik penyandang disabilitas di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Formal , Pendidikan
Dasar , Pendidkan Menengah dan Perguruan Tinggi.
i. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2024 Tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
j. Keputusan Kepala BSKAP no 033/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang capaian pembelajaran
pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini jenjang Pendidika Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah pada kurikulum Merdeka
k. Keputusan Kepala BSKAP no 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Penetapan Dimesi,
Elemen, dan Sub Elemen Propil Pelajar Pancasila Untuk Pembelajaran di Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum Merdeka.
l. Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022
m. Panduan Projek Profil Pelajar Pancasila Tahun 2022
organisasi, berbagai sentra, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
D. Tujuan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP)
Tujuan penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab sebagai berikut :
1. Merumuskan suatu proses dinamika yang dapat menjawab tantangan terhadap tuntutan
perubahan yang terjadi bersifat umum. Pencapaiannya relatif dalam jangka panjang, sejalan
dengan visi dan misi pendidikan nasional.
2. Menjadi pedoman penyelenggaraan pembejaran bagi UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan
Sungaitarab sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan.
3. Sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan dan patokan pengawasan kepala sekolah.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) yang di susun oleh satuan pendidikan berdasarkan
analisis SWOT dan Rapor Sekolah di jabarkan Visi, misi dan Tujuan Satuan Pendidikan di UPT SDN 04
Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab Sebagai berikut :
A. Visi SDN 04 Talang Tangah
“Terwujudnya Peserta Didik Yang Bermutu, Cerdas, berprestasi, berdasarkan iman dan takwa”
BerakhlakMulia
- Mandiri
Mengoptimalkan proses belajar dan Visi : Terwujudnya peserta didik yang
bimbingan Cerdas
Profil Panca Sila :
- Mandiri
- Bernalar kritis
Mengembangkan keterampilan abad Visi : Terwujudnya peserta didik yang
21 dalam pembelajaran dan berprestasi dan cerdas
ekstrakurikuler Profil Panca Sila :
- Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan
BerakhlakMulia
- Bergotong royong
- Bernalar kritis
Mengembangkan bidang ilmu Visi : Terwujudnya peserta didik yang
pengetahuan dan keterampilan peserta berprestasi dan terampil
dididk berdasarkan minat, bakat, dan Profil Panca Sila :
potensi peserta didik - Bergotong royong
- Kreatif
- Bernalar kritis
Membina peserta didik melalui kegiatan Visi : Terwujudnya peserta didik yang
pembiasaan, dan pengembangan diri terampil
yang terencana dan Profil Panca Sila :
berkesinambungan - Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan
BerakhlakMulia
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
Mengembangkan budaya kearifan lokal Visi : Terwujudnya peserta didik yang
dengan berbagai kegiatan terampil dan berbudaya
Profil Panca Sila :
- Beriman, bertakwa kepada
9
Tabel 1 : Tujuan Satuan Pendidikan UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab
11
Menghasilkan lulusan yang Membentuk karakter pembelajar 1. Melaksanakan pembiasaan yang sikap berbasis
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, , sepanjang hayat berlandaskan profil Profil Peserta didik Pancasila secara terintegrasi
mandiri, bernalar kritis, bangga pada peserta didik pancasila pada 100% mata peserta didikan yang
budaya bangsanya dan tenggang diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau
rasa mengembangkan minat serta dalam bentuk kegiatan proyek.
bakatnya sesuai dengan profil 2. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil
peserta didikpancasila Peserta didikPancasila.
3. Mendorong 100% peserta didik mencapai minimal
predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil
Peserta didik Pancasila.
Memfasilitasi peserta didik untuk 1. Mendorong 100% peserta didik ikut serta dalam
dapat meningkatkan budaya disiplin kegiatan- kegiatan ibadah
beribadah 2. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal
1 program pengembangan diri kelompokkeagamaan
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menghafal surat-surat pendek
Menghasilkan lulusan yang terampil Memfasilitasi peserta didik untuk 1. Memfasilitasi Proses belajar mengajar yang
dalam berpikir kritis, Cerdas dan mengembangkan keragaman potensi, berpusat pada peserta didik
12
berprestasi minat dan bakat serta kecerdasan 2. Menangani 100% peserta didik yang mengalami
intelektual, emosional, spiritual dan permasalahan pembelajaran agar dapat
kinestetik secara optimal sesuai terselesaikan.
dengan tingkat perkembangannya 3. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang
optimal dalam mengembangkan prestasi sesuai
bakat dan minta dan potensi pesertadidik
4. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal
1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat danminatnya.
5. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal
1 program life skill sesuai bakat danminatnya.
6. Mengikutsertakan 25% peserta didik pada minimal 1
lomba/kompetisi akademik dan non akademik
pertahun
13
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun
strategi - strategi tersebut
adalah :
1. Menyusun TIM pengembang sekolah dala tim penjamin mutu dan tim pengembang
kurikulum
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab.
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan
kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki keterampilan sesuai dengan bakat dan minat siswa dalam menjawab
tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global
dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa dan daerah.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
1. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
18
1) Berbasis Kompetensi
Yang berarti Sikap,Pengetahuan dan Keterampilan dirangkai sebagai satu
kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga kompetensi yang utuh yang
dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP)
2) Otonomi
Artinya kurikulum memberikan kemerdekaan pada satuan Pendidikan dan
pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan
kontekstual.Pemerintah akan menyediakan buku teks dan perangkat terbuka
untuk membantu guru dalam merancang pembelajaran.
3) Sederhana
Artinya perubahan yang seminimal mungkin, namun beberapa aspek berubah
secara siknifikan , tujuan, arah prubahan dan rancangannya mudah dijangkau
oleh sekolah dan p-emangku kepentingan.
4) Gotong Royong
Artinya Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan
melibatkan puluhan institusi termasuk kemenag, Universitas, sekolah dan
Lembaga lainnya.
Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan
Sungaitarab dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
1. Pembelajaran intrakurikuler; dan
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan.
19
Keterangan:
Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan
21
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun
sebagai mata pelajaran pilihan
(1).Berbasis kompetensi,
25
KELAS IV SEMESTER II
4. Siswa dapat mengenal dan mengetahui seni tradisional
Minangkabau serta mampu melestarikannya
4.1 Pengenalan seni tradisional Minangkabau
o Alat musik
- Jenis alat pukul (talempong, gandang, dsb)
- Jenis alat tiup (saluang, bansi, pupuik, dsb)
- Jenis alat gesek (rabab, dsb)
- Jenis alat musik petik (kecapi, gong,dsb)
4.2 Tarian daerah
b) Pendidikaan Alquran
1. Latar Belakang
Falsafat “Adat Basandi Syarak’ Syarak Basandi Kitabullah “ Menjadi motifasi
terwujudnya kurikulum Pendidikan Alquran pada tingkat sekolah dsar di Sumatra
barat,hai ini sesuai dengan peraturan Gubenur Propinsi Sumatra Barat No 71
Tahun 2010.Apalagi kondisi dilapangan saat ini menggambarkan fenumena yang
memprihatinkan,keadaan siswa SD sebahagian besar belum mampu membaca
Alquran dengan fasih,apalagi untuk memahami dan untuk menghayati isi serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, kurikulum ini disusun agar siswa di tingkat SD mempunyai
kemampuan untuk membaca, mengartikan dan memahami Alquran dengan baik
dan benar serta mampu mengamalkannya.
2. Tujuan Pendidikan Alquran
1. Peserta didik mampu dalam membaca dan menulis Alquran sesuai kaedah
ilmu tajwid dan kaedah penulisan Alquran dengan baik dan benar.
2. Peserta didik gemar membaca dan menulis Alquran.
3. Peserta didik mampu menghafal minimal sepuluh surat pendek yang telah
ditetapkan.
4. Terbiasa membaca dan menulis Alquran dengan baik dan benar.
3. Ruang Lingkup
a) Huruf Hijaiyah
b) Ilmu Tajwid
35
Membaca Alquran dengan baik, lancar dan benar menurut kaedah ilmu tajwid .
(Tajwid yang dimaksud meliputi : Makhraj Huruf ,Syifatul huruf,Akhkamul Huruf,
Akhamul Mad wal qakhsyar,dan Ahkamul Waqaf Wal Ibtida’);
Kelas I,Semester 2
Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
2. Mendeskripsikan tulisan dan bacaan 2.1 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
makharijul huruf yang berharkat dari alif sampai ha yang berharkat
fathatain, kasratain dan dhammatain fathatain, kasratain dan dammatain
serta penulisannya dengan makhraj yang benar
2.2 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari kha sampai sin yang berharkat
fathatain, kasratain dan dammatain
dengan makhraj yang benar
2.3 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari syin sampai ‘ain yang berharkat
fathatain, kasratain dan dammatain
dengan makhraj yang benar
2.4 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari ghain sampai mim yang berharkat
fathatain, kasratain dan dammatain
dengan makhraj yang benar
2.5 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
37
Kelas II,Semester I
Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan tulisan dan bacaan 1.1 Melafalkan dan menulis nama-nama huruf
makharijul huruf yang berbasis fathah, hijaiyah dari alif sampai ya dengan makhraj
kasrah dan dammah serta penulisannya serta penulisan yang benar
1.2 Melafalkan dan menulis nama-nama huruf
hijaiyah dari alif sampai ya dalam berbagai
bentuk dengan makhraj serta penulisan
yang benar
1.3 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah ba
sampai dhad bertanda sukun yang didahului
huruf hijaiyah berharkat dengan makhraj
serta penulisan yang benar
1.4 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah tho
sampai ya bertanda sukun yang didahului
huruf hijaiyah berharkat dengan makhraj
serta penulisan yang benar
yang benar
2.3 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
bertanda mad ashli/thabi’iy (“alif saksi,
“waw” sukun dan “ya” sukun) dengan
makhraj yang benar
2.4 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah yang
bertanda baris tegak dan baris depan
terbalik dengan makhraj yang benar
Kelas III,Semester I
Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
1. Mengklasifikasikan dan membunyikan 1.1 Membunyikan dan menulis mad thabi’i
ahkamul mad dan qashar serta praktik 1.2 Membunyikan dan menulis mad far’i
membaca ayat-ayat Al-Qur’a panjangnya satu alif
1.3 Membunyikan dan menulis mad far’i
panjangnya satu sampai tiga alif (mad wajib
mutthasil, jaiz munfahil, shilah thawiylah dan
aridh lis sukun)
1.4 Membunyikan dan menulis mad far’i
panjangnya tiga alif (mad lazim mutsaqqal
kalimi, mad lazim mukafaf kalimi, mutsaqqal
harfi, mukafaf harfi dan farqi)
1.5 Membaca dan menulis surat pendek pilihan
(QS At-Taakasur; 102: 1-8)
1.6 Mengartikan, menghafal dan memahami isi
surat pendek pilihan (QS At-Taakasur; 102: 1-
8)
1.7 Membaca dan menulis surat pendek pilihan
(QS Al-Qori’ah; 101: 1-11)
1.8 Mengartikan, menghafal dan memahami surat
pendek pilihan (QS Al-Qori’ah; 101: 1-11)
39
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik
memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti
perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi,
dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata
dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta
didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern,
keberhasilan menjalankan projek akan menjadi prestasi Dalam skema kurikulum,
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan
Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum di
jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara
pada Pendidikan Kesetaraan terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni
peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh
sistem pendidikan Indonesia. Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan
faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan
tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa
revolusi industri 4.0.
41
Selain itu, Pelajar Indonesia juga diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi
warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di
Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi
dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam
menghadapi berbagai tantangan.
Penguatan projek profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana
yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
1. Kelas I dan II (Fase A)
a. Tim Fasilitator
Dalam mencapai projek profil pelajar pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah
membentuk Tim Fasilitator, adapun tim Fasilitator tersebut sebagai berikut :
1) Tim Fasilitator
Dalam menjalankan tugas sebagai tim fasilitator projek profil pelajar pancasila
adapu uraian tugas dari Tim Fasilitator sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah/ Penanggung jawab
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik
pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek profil sesuai dengan
minat masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil (orang tua, mitra,
lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran
dari setiap tema projek profil
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah
ditentukan dalam memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang
menjadi fokus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu
dibantu dalam penyediaan hal berikut:
a. Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain
yang berhubungan dengan projek profil.
b. Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek profil
7. Mengajarkan keter\ampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi
peserta didik untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang
dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat kabar/ majalah,
praktisi atau ahli bidang tertentu, dan sumber belajar lainnya
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
a. Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk menghubungi sumber
pembelajaran
b. Mencari kontak dan menghubungi narasumber
9. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik, mulai
dari awal hingga akhir pelaksanaan projek profil.
10. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan
setiap tahapan kegiatan projek profil yang menjadi ruang lingkup belajar
peserta didik
11. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan
mempresentasikan projek profil mereka.
12. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler
dan projek profil
44
1. Rancangan Dimensi
1) Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
Dimensi P5 yang pertama ada Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
dan berakhlak mulia yang mencerminkan seorang pelajar yang berakhlak dalam
hubungan dengan tuhan YME. Ada lima akhlak yang terdapat pada dimensi ini,
yakni
a. Akhlak beragama
b. Akhlak pribadi
e. Akhlak bernegara
2) Mandiri
45
Dimensi selanjutnya adalah mandiri yang memiliki arti bahwasanya pelajar harus
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang ia dapatkan. Hal ini juga
berkaitan dengan kesadaran akan diri sendiri dalam menghadapi situasi yang
terjadi dan regulasi diri.
3) Bergotong-royong
Selanjutnya ada bergotong-royong yang jadi kemampuan wajib bagi pelajar untuk
bisa bekerjasama dengan sukarela demi kegiatan atau tujuan tertentu bisa
berjalan dengan lancar. Elemen dari dimensi bergotong-royong meliputi
kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
4) Berkebhinnekaan global
5) Bernalar kritis
Bernalar kritis menjadi hal yang penting untuk para pelajar demi bisa mencerna
suatu hal secara objektif baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif, membangun
keterkaitan informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi hingga
menyimpulkannya.
6) Kreatif
2. Tema
Tema Semester
Gaya Hidup Berkelanjutan I
Kewirausahaan II
Dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila dari tema yang telah
dipilih UPT SDN 04 Talang Tangah merumuskan alokasi waktu dalam pelaksanaan
nya dengann alokasi waktu 7 Jam pelajaran dalam seminggu setiap kelasnya.
Dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila alokasi waktu yang
digunakan dalam projek penguatan profil pancasila di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab.
4. Jadwal Pelaksanaan P5
Pilihan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di UPT SDN 04 Talang Tangah
- Tempat pensil
- Pot bunga
- Hiasan dinding
- Mainan
Tema Komtekstualisasi
Topik
Tema
I dan II Kewirausahaan Membuat produk dengan Membuat kerajinan tangan dari tanah
konten lokal yang liat seperti 2 buah asbak (28 JP)
memiliki daya jual.
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi
tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam penyusunan modul
projek penguatan profil pelajar Pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah baru sebatas
Mengadaptasi/memodifikasi modul. Dalam medifikasi modul langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
50
Dalam menilai kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila yang dilakukan
siswa di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab dilakukan dengan
cara :
1. Tes Formatf Awal
2. Tes Formatif sepajang projek profil
3. Tes Sumatif
Dalam menilai projek profil pancasila dilakukan bentuk asesmen sebagai berikut :
a. Rubrik Penilaian Fase A
1
Tahap Perencanaan kegiatan
2 Tahap Proses
3 Tahap Akhir
Skor Perolahan
b. Rubrik Penilaian
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN
4 3 2 1
2 Tahap Proses
Skor Perolahan
Acuan Penilaian
Indikator yang SKOR
52
dinilai 4 3 2 1
Tahap Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Perencanaan menyiapkan menyiapkan menyiapkan menyiapkan alat
Projek semua alat dan sebagian alat, semua alat, dan bahan
(Menyiapkan bahan dan bahan dan bahan dan
bahan, alat, mendiseian projek mendiseian projek mendiseian
desian projek) secara mandiri dengan bimbingan projek dengan
guru bimbingan guru
Tahap Proses Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Pembuatan melaksanakan melaksanakan melaksanakan langkah kerja
kegiatan seuai kegiatan sebagian kegiatan dominan yang secara
dengan langkah kecil langkah kerja langkah kerja terurut dan
kerja secara terurut yang secara terurut yang secara teknik
dan mengerjakan dan dan terurut dan dan pengolahan
projek secara mengerjakan projek mengerjakan
mandiri dengan bantuan projek dengan
orang lain bantuan orang
lain
Hasil Kerja Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Tidak ada hasil
dengan tepat dan dengan tepat tetapi kurang tepat dan kerja yang di
lengkap sesuai kurang lengkap kurang lengkap hasilkan
harapan dengan sesuai dengan
penuh inovasi penuh inovasi
Acuan Penilaian Rubrik Pembuatan Kerajinan Tangan Berupa Alas Meja dengan Konsep
Tenun untuk Kelas IV
Indikator yang SKOR
dinilai 4 3 2 1
Tahap Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Perencanaan menyiapkan menyiapkan menyiapkan menyiapkan alat
Projek semua alat dan sebagian alat, semua alat, dan bahan
(Menyiapkan bahan dan bahan dan bahan dan
bahan, alat, mendiseian projek mendiseian projek mendiseian
desian projek) secara mandiri dengan bimbingan projek dengan
guru bimbingan guru
Tahap Proses Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Pembuatan melaksanakan melaksanakan melaksanakan langkah kerja
kegiatan seuai kegiatan sebagian kegiatan dominan yang secara
dengan langkah kecil langkah kerja langkah kerja terurut dan
kerja secara terurut yang secara terurut yang secara teknik
dan mengerjakan dan dan terurut dan dan pengolahan
projek secara mengerjakan projek mengerjakan
mandiri dengan bantuan projek dengan
orang lain bantuan orang
lain
Hasil Kerja Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Tidak ada hasil
dengan tepat dan dengan tepat tetapi kurang tepat dan kerja yang di
lengkap sesuai kurang lengkap kurang lengkap hasilkan
harapan dengan sesuai dengan
penuh inovasi penuh inovasi
b. Tim Fasilitator
Dalam mencapai projek profil pelajar pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah
membentuk Tim Fasilitator, adapun tim Fasilitator tersebut sebagai berikut :
1) Tim Fasilitator
Dalam menjalankan tugas sebagai tim fasilitator projek profil pelajar pancasila
adapu uraian tugas dari Tim Fasilitator sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah/ Penanggung jawab
b) Koordinator Projek
1. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta
didik agar dapat menyelesaikan projek profil dengan sukses
2. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik yang
tergabung di dalam tim fasilitator projek profil.
3. Memastikan alur projek profil memiliki aktivitas yang kaya dan beragam
untuk mengoptimalkan prinsip eksploratif.
4. Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria
kesuksesan yang sudah ditetapkan.
c) Fasilitator Projek
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar
dapat memberikan stimulan atau tantangan yang beragam
(berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan
inovasi, serta peminatan terhadap tema projek profil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam
perencanaan dan pengembangan projek profil, dengan menyesuaikan
kesiapan peserta didik dalam tingkat keterlibatan
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik
pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek profil sesuai
dengan minat masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil (orang tua, mitra,
lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran
dari setiap tema projek profil
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah
ditentukan dalam memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang
menjadi fokus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu
dibantu dalam penyediaan hal berikut:
a. Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain
yang berhubungan dengan projek profil.
b. Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek profil
56
1) Rancangan Dimensi
57
1) Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
Dimensi P5 yang pertama ada Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
dan berakhlak mulia yang mencerminkan seorang pelajar yang berakhlak dalam
hubungan dengan tuhan YME. Ada lima akhlak yang terdapat pada dimensi ini,
yakni:
a. Akhlak beragama
b. Akhlak pribadi
e. Akhlak bernegara
2) Mandiri
58
Dimensi selanjutnya adalah mandiri yang memiliki arti bahwasanya pelajar harus
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang ia dapatkan. Hal ini juga
berkaitan dengan kesadaran akan diri sendiri dalam menghadapi situasi yang
terjadi dan regulasi diri.
3) Bergotong-royong
Selanjutnya ada bergotong-royong yang jadi kemampuan wajib bagi pelajar untuk
bisa bekerjasama dengan sukarela demi kegiatan atau tujuan tertentu bisa
berjalan dengan lancar. Elemen dari dimensi bergotong-royong meliputi
kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
4) Berkebhinnekaan global
5) Bernalar kritis
Bernalar kritis menjadi hal yang penting untuk para pelajar demi bisa mencerna
suatu hal secara objektif baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif, membangun
keterkaitan informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi hingga
menyimpulkannya.
6) Kreatif
2) Tema
projek bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang
mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang
kontekstual. Oleh karenanya, pembelajaran berbasis projek biasanya mencakup
beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
Dalam hal ini, UPT SDN 04 Talang Tangah Kecmatan Sungaitarab melakukan
refleksi awal mengenai penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk
mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Dalam merancang pembelajaran berbasis projek UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab menyesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan saat ini
dengan mengacu kepada tema yang telah ada dalam mewujudkan profil pelajar
pancasila.
UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab termasuk daerah pedesaan.
Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk menjawab tantangan
gaya hidup berkelanjutan dan peserta didik memiliki sengat kewirausaaahn, peserta
didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat
menumbuh kembangkan kegiatan pembelajaran berbasis projek melalui kegiatan-
kegiatan yang terpola dan terukur. Dalam pemilihan pembelajaran berbasis projek
UPT SDN 04 Talang Tangah Menetapkan pembelajaran berbasis projek sebagai
berikut :
Tema Semester
Gaya Hidup Berkelanjutan I
Kewirausahaan II
Dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila dari tema yang telah
dipilih UPT SDN 04 Talang Tangah merumuskan alokasi waktu dalam pelaksanaan
nya dengann alokasi waktu 7 Jam pelajaran dalam seminggu setiap kelasnya.
Dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila alokasi waktu yang
60
digunakan dalam projek penguatan profil pancasila di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab.
5. Jadwal Pelaksanaan P5
61
gaya hidup berkelanjutan dan peserta didik memiliki sengat kewirausaaahn, peserta
didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat
menumbuh kembangkan kegiatan pembelajaran berbasis projek melalui kegiatan-
kegiatan yang terpola dan terukur. Dalam pemilihan pembelajaran berbasis projek
UPT SDN 04 Talang TangahMenetapkan pembelajaran berbasis projek sebagai
berikut :
Pilihan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan SungaitarabFase B
dan IV
Tema Komtekstualisasi
Topik
Tema
Fase B Kewirausahaan Membuat produk dengan Membuat Anyaman tradisional (28 JP)
konten lokal yang
memiliki daya jual.
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi
tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam penyusunan modul
projek penguatan profil pelajar Pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah baru sebatas
Mengadaptasi/memodifikasi modul. Dalam medifikasi modul langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
63
Dalam menilai kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila yang dilakukan
siswa di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab dilakukan dengan
cara :
1. Tes Formatf Awal
2. Tes Formatif sepajang projek profil
3. Tes Sumatif
Dalam menilai projek profil pancasila dilakukan bentuk asesmen sebagai berikut :
a. Rubrik Penilaian Fase B
(Tema Gaya Hidup Berkelanjutan)
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN
4 3 2 1
1
Tahap Perencanaan kegiatan
2 Tahap Proses
64
3 Tahap Akhir
Skor Perolahan
Acuan Penilaian Rubrik Pembuatan Kerajinan Tangan Berupa Alas Meja dengan Konsep
Tenun untuk Kelas IV
Indikator yang SKOR
dinilai 4 3 2 1
Tahap Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Perencanaan menyiapkan menyiapkan menyiapkan menyiapkan alat
Projek semua alat dan sebagian alat, semua alat, dan bahan
(Menyiapkan bahan dan bahan dan bahan dan
bahan, alat, mendiseian projek mendiseian projek mendiseian
desian projek) secara mandiri dengan bimbingan projek dengan
guru bimbingan guru
Tahap Proses Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Pembuatan melaksanakan melaksanakan melaksanakan langkah kerja
kegiatan seuai kegiatan sebagian kegiatan dominan yang secara
dengan langkah kecil langkah kerja langkah kerja terurut dan
kerja secara terurut yang secara terurut yang secara teknik
dan mengerjakan dan dan terurut dan dan pengolahan
projek secara mengerjakan projek mengerjakan
mandiri dengan bantuan projek dengan
orang lain bantuan orang
lain
Hasil Kerja Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Hasil Kerja dibuat Tidak ada hasil
dengan tepat dan dengan tepat tetapi kurang tepat dan kerja yang di
lengkap sesuai kurang lengkap kurang lengkap hasilkan
harapan dengan sesuai dengan
penuh inovasi penuh inovasi
66
a. Tim Fasilitator
Dalam mencapai projek profil pelajar pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah
membentuk Tim Fasilitator, adapun tim Fasilitator tersebut sebagai berikut :
1) Tim Fasilitator
Dalam menjalankan tugas sebagai tim fasilitator projek profil pelajar pancasila
adapu uraian tugas dari Tim Fasilitator sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah/ Penanggung jawab
b) Koordinator Projek
1. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta
didik agar dapat menyelesaikan projek profil dengan sukses
2. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik yang
tergabung di dalam tim fasilitator projek profil.
3. Memastikan alur projek profil memiliki aktivitas yang kaya dan beragam
untuk mengoptimalkan prinsip eksploratif.
4. Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria
kesuksesan yang sudah ditetapkan.
c) Fasilitator Projek
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar
dapat memberikan stimulan atau tantangan yang beragam
(berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan
inovasi, serta peminatan terhadap tema projek profil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam
perencanaan dan pengembangan projek profil, dengan menyesuaikan
kesiapan peserta didik dalam tingkat keterlibatan
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik
pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek profil sesuai dengan
minat masing-masing peserta didik.
68
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil (orang tua, mitra,
lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran
dari setiap tema projek profil
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah
ditentukan dalam memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang
menjadi fokus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu
dibantu dalam penyediaan hal berikut:
a. Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain
yang berhubungan dengan projek profil.
b. Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek profil
7. Mengajarkan keter\ampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi
peserta didik untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang
dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat kabar/ majalah,
praktisi atau ahli bidang tertentu, dan sumber belajar lainnya
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
a. Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk menghubungi sumber
pembelajaran
b. Mencari kontak dan menghubungi narasumber
9. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik, mulai
dari awal hingga akhir pelaksanaan projek profil.
10. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan
setiap tahapan kegiatan projek profil yang menjadi ruang lingkup belajar
peserta didik
11. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan
mempresentasikan projek profil mereka.
12. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler
dan projek profil
2. Rancangan Dimensi, Tema, Alokasi Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
1) Rancangan Dimensi
69
1) Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
Dimensi P5 yang pertama ada Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
dan berakhlak mulia yang mencerminkan seorang pelajar yang berakhlak dalam
hubungan dengan tuhan YME. Ada lima akhlak yang terdapat pada dimensi ini,
yakni
a. Akhlak beragama
b. Akhlak pribadi
e. Akhlak bernegara
2) Mandiri
Dimensi selanjutnya adalah mandiri yang memiliki arti bahwasanya pelajar harus
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang ia dapatkan. Hal ini juga
berkaitan dengan kesadaran akan diri sendiri dalam menghadapi situasi yang
terjadi dan regulasi diri.
70
3) Bergotong-royong
Selanjutnya ada bergotong-royong yang jadi kemampuan wajib bagi pelajar untuk
bisa bekerjasama dengan sukarela demi kegiatan atau tujuan tertentu bisa
berjalan dengan lancar. Elemen dari dimensi bergotong-royong meliputi
kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
4) Berkebhinnekaan global
5) Bernalar kritis
Bernalar kritis menjadi hal yang penting untuk para pelajar demi bisa mencerna
suatu hal secara objektif baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif, membangun
keterkaitan informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi hingga
menyimpulkannya.
6) Kreatif
2) Tema
Tema Semester
Gaya Hidup Berkelanjutan I
Kewirausahaan II
Dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila dari tema yang telah
dipilih UPT SDN 04 Talang Tangah merumuskan alokasi waktu dalam pelaksanaan
nya dengann alokasi waktu 7 Jam pelajaran dalam seminggu setiap kelasnya.
Dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila alokasi waktu yang
digunakan dalam projek penguatan profil pancasila di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab.
Pendidikan Pancasila 1 36
Bahasa Indonesia 1 36
Matematika 1 36
Ilmu Pengetahuan ALam dan Sosial (IPAS) 1 36
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 1 36
Seni dan Budaya**: 1 36
4) Jadwal Pelaksanaan P5
Pilihan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di UPT SDN 35 Tanjuang Bonai
Kecamatan SungaitarabFase C
Tema Komtekstualisasi
Topik
Tema
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi
tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam penyusunan modul
projek penguatan profil pelajar Pancasila UPT SDN 04 Talang Tangah baru sebatas
Mengadaptasi/memodifikasi modul. Dalam medifikasi modul langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
75
Dalam menilai kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila yang dilakukan
siswa di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab dilakukan dengan
cara :
1. Tes Formatf Awal
2. Tes Formatif sepajang projek profil
3. Tes Sumatif
Dalam menilai projek profil pancasila dilakukan bentuk asesmen sebagai berikut :
a. Rubrik Penilaian Fase B
(Tema Gaya Hidup Berkelanjutan)
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN
4 3 2 1
Tahap Proses
2
Tahap Akhir
3
Skor Perolahan
Acuan Penilaian Rubrik
Acuan Penilaian Rubrik Pembuatan Kerajinan Tangan Berupa Alas Meja dengan Konsep
Tenun untuk Kelas V dan VI
Indikator yang SKOR
dinilai 4 3 2 1
Tahap Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Perencanaan menyiapkan menyiapkan menyiapkan menyiapkan alat
Projek semua alat dan sebagian alat, semua alat, dan bahan
(Menyiapkan bahan dan bahan dan bahan dan
bahan, alat, mendiseian projek mendiseian projek mendiseian
desian projek) secara mandiri dengan bimbingan projek dengan
guru bimbingan guru
Tahap Proses Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
Pembuatan melaksanakan melaksanakan melaksanakan langkah kerja
kegiatan seuai kegiatan sebagian kegiatan dominan yang secara
77
C. EKSTRAKURIKULER
a. Ekstrakurikuler Wajib
1. Pramuka
a. Dasar Hukum
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau
pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran
bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
2) Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus
diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.
3) Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-
masing.
c. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk, yaitu:
1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.
4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.
5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
luar sekolah atau kegiatan lapangan.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi
yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik
yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan
pendidikan tempatnya belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada
awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah.Jadwal waktu
kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta
didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
80
untuk menciptakan siswa yang hafiz minimal 1 Juz setelah lulus dari UPT SDN 04
Talang Tangah Kecamatan Sungaitarabuntuk 5 tahun kedepan. Setiap fase di
targetkan mampu mecapai target yang telah ditentukan sekolah adapun target yang
ditetapkan setiap kelas adalah sebagai berikut
Tabel 7: Target Hafalan Tafiz siswa perkelas
No Kelas Target Hafalan 1 Tahun
1 I 15 Surat
2 II 25 Surat
3 II 30 Surat
4 IV 35 Surat
5 V Juz 30
6 VI Juz 30
Bentuk kegiatan ini dilakukan dengan memnberikan materi dan hafalan kepada
siswa dengan sistem setor ayat dan surat.
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Pada eksrakurikuler pilihan ini siswa bisa memilih salah satu ekstrakurikuler yang ada
di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarabberdasarkan bakat dan minat
siswa. Dalam penentuan ekstrakurikuler ini disesuaikan dengan kondisi sarana dan
prasarana sekolah dan kesiapan sekolah dalam melakukan ekstarkurikler ini.
a. Dasar Hukum
b) Bentuk Kegiatan
1) Cara memegang bad
2) Melakukan servis
3) Memukul bola
4) Peraturan permainan
5) Bermain tenis meja
c) Strategi Pelaksanaan Kegiatan Tenis Meja
2. Tenis Meja
86
2) Bola Volly
a) Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ektrakuler olahraga dilaksanakan di UPT SDN Talang Tangah
Kecamatan Sungaitarab pada tahun 2024/2025 dengan waktu dan jadwal
yang telah di tetapkan oleh guru pembimbing. Dalam pelaksanaan
ektrakurikuler olahraga setiap tahunnya di lakukan evaluasi dari tahun
ketahun. Dari tahun sebelumnya sudah di evaluasi pada pelaksanaan
pada tahun sebelumnya . Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler olahraga ini
dilaksanakan pada Rabu untuk bola volly dilaksanakan pada pukul 15.00
Wib yang bertempat di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan
Sungaitarab.
b) Bentuk Kegiatan
1) Memperkenalkan peraturan permainan bola volley yang terbaru
2) Melakukan passing bawah
3) Melakukan passing atas
4) Melakukan servis yang baik
5) Melakukan smash
6) Bermain volli sesuai peraturan permainan yang berlaku
c) Strategi Pelaksanaan
1 Volly Ball
Peraturan permainan Teori dan praktek
Passing bawah Teori dan praktek
Passing atas Teori dan praktek
Servis Teori dan praktek
87
2) Bidang Seni
1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
di UPT SD Negeri 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab, karena
dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang berbakat untuk
melukis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk
mengapresiasikan diri dibidang seni, khususnya seni lukis. Waktu
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni lukis ini dilakukan pada hari
Sabtu dimulai pukul 13.00 Wib sampai pukul 15.30 Wib setiap minggunya
yang bertempat diruangan kelas.
2. Seni Tari
Seni Tari sangat diperlukan dalam setiap kegiatan di sekolah, seperti rapat
komite sekolah, perpisahan kelas VI dan sebagainya. Pada acara tersebut
kemampuan siswa dalam seni tari ditampilkan. Oleh karena itu perlu di
kembangkan dan di latih secara continue. Waktu pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler seni tari ini dilakukan pada hari Sabtu dimulai pukul 13.00
Wib sampai pukul 15.30 Wib setiap minggunya yang bertempat diruangan
kelas.
semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah menyelesaikan
seluruh program pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai
suatu sikap menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan
memberikan penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri
peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
b. Teknis Pelaporan
Hasil capai siswa dalam kegiatan ekstarkiurikuler dilaporkan perkembangannya
kepada orang tua siswa secara berkala 2 kali dalam satu semester. Pelaporan
diberikan pada saat pembagian rapor tengah semester dan raport semester.
e. Infak
3. Kegiatan bulanan
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu ke-4
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai budaya positif, yaitu dengan kegiatan:
1) Goro bersama
2) Makan bersama
4. Kegiatan tahunan
Dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan meningkatkan
kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa,
menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan
mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
a. Berbagi Takjil di bulan Ramadhan.
b. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
c. Karyawisata BAM
d. Perpisahan kelas VI
5. Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan
kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi bencana alam, menengok teman
yang sakit, aksi donasi palestina dan lain sebagainya.
6. Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di
rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk
memiliki keterampilan. Materi pengembangan life skill antara lain:
a. Membuat karangan bunga
b. Cara mengambil dan menyimpan buku.
c. Cara mengucapkan salam.
d. Cara berbicara yang santun.
E. PROGRAM INKLUSIF
UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab belum termasuk sekolah
inklusif, namun UPT SDN Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab tetap mengusung
keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima peserta didik dengan
berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, UPT SDN 04 Talang
Tangah Kecamatan Sungaitarab merancang program inklusif dalam bentuk program
90
individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori
rendah.
palsy (CP), stroke, kusta, dan orang kecil. Penyandang disabilitas fisik
disebut dengan tunadaksa (Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009).
Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat yang menetap pada alat
gerak (tulang, otot dan sendi) dan syaraf pusat membutuhkan
penyesuaian layanan pendidikan. Ciri-ciri anak tunadaksa dapat
diidentifikasi melalui gejala sebagai berikut.
a) Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh.
b) Mengalami kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna atau tidak
lentur/tidak terkendali).
c) Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak
sempurna/lebih kecil dari biasa.
d) Terdapat cacat pada alat gerak.
e) Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam.
f) Mengalami kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan
menunjukkan sikap tubuh tidak normal.
g) Hiperaktif/tidak dapat tenang.
2) Disabilitas intelektual
Penyandang disabilitas intelektual adalah orang yang mengalami
gangguan fungsi pikir karena tingkat kecerdasannya di bawah rata-rata,
seperti lambat belajar, disabilitas grahita, dan down syndrom.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif dan PP
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan.
Pendidikan menyebut penyandang disabilitas intelektual dengan
tunagrahita. Tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan atau
keterlambatan dalam perkembangan mental disertai ketidakmampuan
untuk belajar dan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga
membutuhkan penyesuaian layanan pendidikan Ciri-ciri anak dengan
tunagrahita adalah sebagai berikut.
a) Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar.
b) Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia.
c) Perkembangan bicara/bahasa terlambat.
d) Perhatiannya terhadap lingkungan tidak ada/kurang sekali.
94
Strategi pembelajaran terdiri atas block strategy dan task analysis. Task
analysis digunakan hanya sebagai langkah untuk melakukan suatu aktivitas
tetapi bukan sebagai strategi pembelajaran.
e. Penilaian dan Evaluasi
Pembelajaran Langkah penilaian dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran
perlu dilakukan untuk pengukuran dan pengambilan keputusan sejauh mana
kemajuan yang dicapai oleh anak, apakah anak telah mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang yang telah ditetapkan, serta menentukan apakah
program proses belajar yang telah dirumuskan perlu diperbaiki.
f. Laporan Hasil Belajar
Laporan hasil belajar peserta didik perlu dilakukan sebagai bentuk
transparansi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh guru, sekaligus menjadi
bentuk pertanggungjawaban kepada orang tua
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi Siswa Baru ini dilaksanakan
untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
bahwa dalam pelaksanaaan pengenalan lingkungan sekolah bagi siwa baru perlu
dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai
tempat belajar yang ramah lingkungan, sejuk, nyaman bagi peserta didik.
Dengan kata lain Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru adalah
kegiatan pertama yang dilakukan oleh Siswa ketika masuk sekolah untuk pengenalan
program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri,
dan pembinaan awal kultur sekolah.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan MPLS untuk kelas 1 dilaksanakan 2 minggu
pertama di awal tahun ajaran baru, sedangkan untuk kelas 2 sampai dengan kelas 6
dilaksanakan selama 1 minggu pertama di awal tahun ajaran baru. Mengapa hal ini
dilaksanakan dan perlu dipersiapkan oleh kepala sekolah selaku penanggung jawab MPLS
SD dan MPLS Transisi PAUD-SD dan bagaimana cara menyikapinya.
Pelaksanaan MPLS Transisi PAUD-SD dilaksanakan karena tidak semua peserta
didik kelas awal mengikuti PAUD sehingga peserta didik ketika masuk sekolah dasar di
96
f. Asesmen MPLS
Dalam melaksanakan transisi PAUD ke SD ada teknik asesmen yang digunakan
sekolah dalam kegiatan MPLS. Adapun teknik asesmen yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Teknik observasi
Guru mengupulkan informasi berdasarkan apa yang dilihat dan apa yang
didengar tanpa melibatkan presfektif pribadi (Personal Observer). Hanya
fakta, ini mengandun makna observasi selalu bersifat objektif karena
memandang anak sebagai mana adanya. Hal yang akan dilakukan dalam
teknik observasi ini mengamati pengalaman bermain anak, ciloteh, karya
anak, cara anak membangun hubungan dengan orang lain
2. Teknik kinerja
99
G. Pesantren Ramadhan
1. Dasar Hukum
Dalam melaksanakan pembelajaran selama bulan Ramadhan 1446/ 2025 H
adapun dasar hokum dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
1. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 48 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan di sekolah dan di madrash pada bulan
Ramadhan
2. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikandan KebuayaanTahun Pelajaran
2024/2025.
2. Tujuan Pelaksanaaan Kegiatan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadhan
pada satuan pendidikan di UPT SDN 04 Talang Tangah Kecamatan
Sungaitarab adalah sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi minggu efektif pembelajaran selama bulan
Ramadhan
b. Meningkatkan pemahaman, penhayatan, dan pengamalan ajaran
agama peserta didik dalam kehidupan sehari – hari
c. Menanamkan rasa cinta Mesjid/rumah ibadah dalam usaha
peningkatan ibadah pada bulan Ramadhan dan menjadikan mesjid dan
rumah ibadah sebagai sentral aktivitas masyarakat dalam upaya
memakmjurkan mesjid/ rumah ibadah.
d. Meningkatkan kepedulian warga sekolah, pemuka masyarakat
terhadap aktivitas peserta didik selama bulan Ramadhan
100
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
tergambarkan melalui elemen Al-Qur’an Hadis, akidah, akhlak, fikih, dan sejarah
peradaban Islam.
Mata pelajaran PAI dan BP menjadi pedoman bagi peserta didik dalam
melaksanakan ajaran Islam dan menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan memahami PAI dan BP, peserta didik mampu menghadapi tantangan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengoptimalkan potensi
dirinya.
Ruang lingkup PAI dan BP mencakup hubungan manusia dengan Allah Swt. (ḥabl
min Allāh), sesama manusia (ḥabl min al-nās), dan lingkungan alam (ḥabl min al-
ālam). Untuk itu, perlu pendekatan beragam yang berpihak pada peserta didik.
Muatan materi pada PAI dan BP terdiri atas 5 elemen, yaitu Al-Qur’an Hadis, akidah,
akhlak, fikih, dan sejarah peradaban Islam. Melalui muatan materi tersebut,
pembelajaran PAI dan BP dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil
pelajar Pancasila yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia; mandiri; bergotong royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif.
b) Tujuan Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan menumbuhkembangkan kompetensi
pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kompetensi tersebut membutuhkan
pembelajaran dan praktik baik yang menghubungkan antara peserta didik dan
lingkungan sekitar.
3) BAHASA INDONESIA
a) Rasional
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah disiplin ilmu yang mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara kritis, kreatif, dan komunikatif
baik lisan maupun tertulis dalam berbagai konteks kehidupan. Mata pelajaran ini juga
diharapkan membantu peserta didik mengaplikasikan keterampilan berbahasa dalam
berbagai tujuan dan konteks kehidupan.
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan
literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuantujuan sosial
menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang
digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran dalam menguatkan
kemampuan literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial
budaya Indonesia.
Pendekatan utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah
pedagogi genre. Pendekatan ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan
(explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi
genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan pendekatan lain
sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Rasional sebagaimana diuraikan di
atas diilustrasikan pada gambar 1 sebagai berikut:
105
106
106
107
untuk membaca teks dalam beragam format (atau yang dikenal dengan teks
multimodal (teks tertulis, teks audio, teks audiovisual, teks digital, dan teks kinestetik)
serta beragam konten dan genre (deskripsi, laporan, rekon, eksplanasi, eksposisi,
instruksi/prosedur, serta narasi); dan (3) peserta didik memiliki pengetahuan tentang
tata bahasa bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta cara penggunaannya
yang efektif untuk mendukung kompetensi berbahasa.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Pendekatan pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:
1. penjelasan (explaining, building the context), guru menyampaikan tujuan dan
konteks genre agar peserta didik dapat mengaitkan genre tersebut dengan
kehidupan sehari-hari;
2. pemodelan (modeling), guru memodelkan cara menganalisis dan menanggapi
sampel teks genre terkait;
3. pembimbingan (joint construction), peserta didik berlatih mengenali fungsi dan
menganalisis teks dengan bimbingan guru;
4. pemandirian (independent construction), peserta didik mengonstruksi teks secara
mandiri dalam pengawasan guru.
107
108
108
109
109
110
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang
sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi
modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran
yang harus dipahami sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar,
dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi,
masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental
tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan
manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata
Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan,
kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan,
ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian
relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran
110
111
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis
dan kecakapan prosedural),
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis),
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model 9matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi
yang diperoleh (pemecahan masalah matematis),
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam
simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis),
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas
bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam
pemecahan masalah (disposisi matematis)
c) Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Elemen Deskripsi
111
112
112
113
Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola
Pembuktian Matematis hubungan dalam menganalisis situasi untuk menyusun
serta menyelidiki praduga. Pembuktian matematis
terkait proses membuktikan kebenaran suatu prinsip,
rumus, atau teorema tertentu.
Pemecahan Masalah Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
Matematis penyelesaian masalah matematis atau masalah
seharihari dengan cara menerapkan dan
mengadaptasi berbagai strategi yang efektif. Proses ini
juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi
pemahaman matematika melalui pemecahan masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan
alur pemahaman materi pembelajaran matematika
melalui cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses
menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematis
orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses
Matematis membuat dan menggunakan simbol, tabel, diagram,
atau bentuk lain untuk mengomunikasikan gagasan
dan pemodelan matematika. Proses ini juga mencakup
fleksibilitas dalam mengubah dari satu bentuk
representasi ke bentuk representasi lainnya, dan
memilih representasi yang paling sesuai untuk
memecahkan masalah.
Koneksi Matematis Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan
antar materi pembelajaran matematika pada suatu
bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu,
dan dengan kehidupan.
113
114
114
115
Fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di jenjang SD bukanlah pada
jumlah konten materi yang dapat diserap oleh peserta didik, tetapi pada kompetensi
dalam memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki. Pembelajaran IPAS perlu
memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan eksplorasi, investigasi dan
mengembangkan pemahaman terkait lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu,
mempelajari fenomena alam serta interaksi manusia dengan alam dan antar manusia
sangat penting dilakukan di tahapan ini.
b) Tujuan Pembelajaran IPAS:
Bagian bawah dari bangun belah ketupat menyajikan fase-fase awal di mana peserta
didik dikenalkan dengan keterampilan gerak fundamental dan pemahaman konsep
gerak. Sebagaimana anak mulai berkembang, pengenalan keterampilan gerak
dirancang lebih mengarah pada kompetensi dasar yang akan menjadi fondasi untuk
terampil bergerak, tahu dan paham bergerak, serta bersikap dalam konteks gerak.
Fondasi ini nantinya akan berperan sebagai penyangga yang dibutuhkan untuk
berolahraga dan beraktivitas jasmani di masa remaja dan dewasa mereka.
Pada fase-fase menengah, fokus kurikulum akan bergeser dari fondasi menuju
penggunaan keterampilan dan konsep yang sudah dipelajari sebelumnya ke dalam
berbagai format gerak. Artinya, peserta didik masih terus mengembangkan dan
mempelajari keterampilan gerak, tapi lebih focus pada eksplorasi penerapannya
dalam berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik. Eksplorasi berbagai kemungkinan ini
diwakili oleh area dalam belah ketupat yang semakin melebar. Tujuan akhir eksplorasi
adalah membantu peserta didik dalam menemukan jenis aktivitas yang dapat menjadi
kegemaran dan bermakna bagi dirinya.
120
Pada akhirnya bagian atas belah ketupat merepresentasikan area yang kembali
menyempit. Ini memberi gambaran tentang pembelajaran yang memfasilitasi peserta
didik dalam membuat keputusan tentang aktivitas jasmani yang menjadi minat dan
keinginannya untuk dikuasai. Pada tahap ini, peserta didik mengembangkan
beberapa “keahlian” saja, tetapi hal tersebut menjadi disposisi penting untuk
berpartisipasi dalam aktivitas dengan penuh kepercayaan diri. Dengan kata lain,
melalui fase-fase akhir ini peserta didik menyempurnakan dan menghaluskan
keterampilan dan konsep gerak yang dipelajari sebelumnya untuk diterapkan dalam
olahraga dan aktivitas jasmani yang spesifik. Bangun ruang belah ketupat secara
keseluruhan menegaskan alur kurikulum yang harus dirancang untuk membangkitkan
minat dan keterlibatan peserta didik dalam aktivitas jasmani serta memperkaya
manfaat tetap aktif sepanjang hayat.
Manfaat paling nyata dari aktif secara jasmani adalah kesehatan. Kurikulum PJOK
harus menyertakan dimensi manfaat kesehatan sebagai bagian tidak terpisahkan dari
pengalaman belajar peserta didik. Menyertakan pembelajaran kesehatan dapat
memfasilitasi peserta didik guna mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dibutuhkan untuk memahami isu-isu kesehatan dan mengambil keputusan
yang tepat terkait dengan kesehatan mereka. Kompetensi ini akan menjadi bekal
penting bagi mereka dalam dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
diri sendiri dan masyarakat.
Mata pelajaran PJOK bersifat holistik di mana pembelajaran gerak tidak semata-mata
memfokuskan pada aspek jasmani saja. Selain belajar tentang gerak, peserta didik
juga dapat belajar melalui gerak dengan mengembangkan keterampilan personal dan
sosial melalui interaksi dengan orang lain dalam kelas dan konteks gerak. Fair play
dan kerja tim adalah esensial dalam konteks gerak yang dapat memfasilitasi
pembelajaran keterampilan abad 21 seperti pengambilan keputusan, komunikasi,
kolaborasi, tanggung jawab, kepemimpinan, partisipasi yang inklusif dan adil secara
sosial, dan sikap etis. Semua aspek kompetensi yang akan dicapai melalui
pembelajaran PJOK menjadi satu kesatuan utuh dan saling melengkapi. Ini penting
karena akan menjadi daya dukung bagi peserta didik dalam menghadapi dunia yang
cepat berubah, menghadapi tantangan baru, dan memberi kontribusi pada
kesejahteraan diri maupun orang lain.
121
7) SENI RUPA
a) Rasional
Mata pelajaran Seni Budaya merupakan wahana untuk menumbuhkan kepekaan
peserta didik terhadap keindahan. Kepekaan terhadap keindahan membantu
seseorang untuk dapat memaknai hidupnya dan menjalani hidupnya dengan
optimal. Pembelajaran seni sangat penting untuk membangun kemampuan olah
rasa peserta didik, sehingga mereka mampu meregulasi dirinya, memiliki sifat
mencintai keindahan, menghargai keberagaman, dan menjunjung perdamaian.
Mata pelajaran Seni Budaya berfokus pada kemampuan seseorang untuk
merespon sebuah situasi atau konflik melalui visual (seni rupa), bunyi (seni
123
musik), pola dan gerak (seni tari), dan kesatuan gerak, ekspresi, dan suara (seni
teater).
Pembelajaran seni rupa mendorong terbentuknya Profil Pelajar Pancasila,
dengan membiasakan berpikir terbuka, kreatif, apresiatif, empatik, serta
menghargai kearifan lokal dan kebinnekaan global, mengolah rasa dan
mengembangkan nilai-nilai estetika, logika, dan etika. Pembelajaran seni rupa
juga memberikan pengalaman mengamati, menikmati keindahan dan mengalami
proses perenungan diri untuk diekspresikan menjadi karya seni rupa yang
berdampak pada diri, lingkungan maupun masyarakat.
b) Tujuan Pembelajaran Seni Rupa
Pembelajaran Seni Rupa bertujuan:
1. menunjukkan kepekaan, terhadap persoalan diri dan lingkungan, dan
menemukan solusi kreatif untuk menanggapi dan mengatasi masalah.
2. mengekspresikan diri dan mengasah kreativitas melalui penciptaan karya
seni rupa.
3. memberdayakan sumber daya (alat dan bahan) yang tersedia di sekitarnya
untuk menciptakan sebuah karya seni.
4. menemukan jawaban terhadap suatu masalah atau mendapatkan gagasan
untuk menciptakan karya seni melihat suatu hal melalui beberapa sudut
pandang sehingga dapat
5. peserta didik mampu menciptakan karya seni yang berdampak bagi diri
sendiri dan orang lain.
c) Karakteristik Seni Rupa
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik kemampuan menemukan
gagasan, cara berkarya, dan kreativitas sesuai dengan minat, bakat, dan
kecepatan belajarnya masing-masing.
2) Pembelajaran berfokus pada pengalaman mengamati, bermain, menguji
coba, merenungkan, bersimpati, berempati, mencipta, peduli, dan toleransi
terhadap beragam nilai, budaya, proses dan karya.
3) Pembelajaran dalam suasana menyenangkan, bermakna, relevan, untuk
mengembangkan keterampilan bekerja dan berpikir artistik.
4) Pembelajaran seni rupa memperhatikan keunikan individu dan bersifat
khas/kontekstual.
124
5) Pembelajaran seni rupa terhubung erat dengan aspek seni maupun bidang
ilmu lainnya yang mendorong kolaborasi interdisipliner.
6) Pembelajaran seni rupa mendorong sikap bertanggung jawab dengan
menyadari bahwa karya berdampak bagi diri sendiri dan orang lain.
Gambar di bawah ini adalah lima elemen/domain landasan pembelajaran seni rupa.
Pembelajaran seni tari merupakan aktivitas belajar yang menampilkan karya seni
estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni
budaya bangsa. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berperan
dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan. Pada setiap fase dari
Fase A sampai Fase F dapat mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam
arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan-
tujuan psikologis-edukatif yang tertuang dalam setiap elemen di capaian
pembelajaran untuk pengembangan kepribadian peserta didik secara positif.
Pembelajaran seni tari di sekolah tidak dimaksudkan menjadi pelaku seni atau
seniman namun menitik beratkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan estetis.
Kegiatan mengapresiasi merupakan langkah awal menumbuhkan kemampuan
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri menggunakan tubuh dan media lainnya
sebagai alat komunikasi dengan memperhatikan unsure keindahan sesuai norma
yang berlaku di masyarakat.
Seni tari juga memberikan kontribusi perkembangan keterampilan abad -21 terkait
dengan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, inovatif, dan kolaboratif yang
mencerminkan profil pelajar pancasila, yang meliputi 1) beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia; 2) mandiri; 3) bernalar kritis; 4) kreatif; 5) gotong
royong; dan 6) berkebhinekaan global, dengan harapan peserta didik dapat
memahami, mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dirinya sendiri
sesuai dengan konteks budayanya.
4. memahami sejarah tari tradisi dari berbagai sumber dan aktivitas seni yang
bermakna, pembentukan identitas bangsa, penghargaan dalam keberagaman dan
pelestarian budaya Indonesia.
5. mengembangkan tari tradisi Indonesia dan menyebarluaskannya sebagai usaha
interaksi sosial dan komunikasi antarbudaya dalam konteks global.
6. mengembangkan diri dalam berpikir kritis, berkolaborasi, berinovasi dan
menguasai teknologi.
c) Karakteristik Seni Tari
Pembelajaran seni tari berbasis kecerdasan kinestetik dengan norma budaya dan
pola pikir masyarakat. Peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dan apresiasi
berkarya seni dan memaknai fenomena kehidupan keseharian. Pendekatan yang
digunakan berupa elemen-elemen yang saling berkaitan mengamati, merefleksikan,
berpikir dan bekerja artistik, menciptakan dan berdampak. Elemen tersebut dapat
memberikan pengalaman bagi dirinya dan orang lain. Elemen disusun pada setiap
capaian pembelajaran merupakan sebuah proses dan siklus berkesinambungan,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Elemen Deskripsi
PAI dan BP menekankan pemahaman Al-Qur’an dan hadis secara
Al-Qur’an Hadis tekstual dan kontekstual yang teraktualisasikan sebagai nilai
kehidupan.
127
sendiri
3) Bahasa Indonesia
terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang
dikenali sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan
dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak.
Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara & Mempresentasikan
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan perasaan dan gagasan secara lisan
dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali
suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar di
atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik mampu mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu menulis berbagai teks tentang diri dan
lingkungan dengan beberapa kalimat sederhana.
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah
dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi.
Berbicara & Mempresentasikan
Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun,
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
terlibat secara aktif dalam suatu percakapan dan diskusi sesuai tata cara. Peserta didik
mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi
mengenai hal - hal menarik di lingkungan sekitar.
Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu
menggunakan kaidah sederhana kebahasaan dan kosakata baru yang memiliki makna
denotative untuk menulis teks sesuai dengan konteks. Peserta didik terampil menulis
kalimat dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
kata dengan fasih dan indah. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek,
fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari teks deskripsi,
narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual
dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
Membaca & Memirsa
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan
meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan
kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu
memilih kata yang tepat sesuai dengan norma budaya. Peserta didik mampu
menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta
didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan
logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
Berbicara & Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan
meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan
kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu
memilih kata yang tepat sesuai dengan norma budaya. Peserta didik mampu
menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta
didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan
logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif
Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks berdasarkan gagasan, hasil pengamatan,
pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang
menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta
didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteks dan norma budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu
menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain)
137
secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata
secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan latin dan tegak
bersambung.
4) Matematika
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk
menyusun dan mengurai bilangan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan
setengah dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan
pola. Mereka dapat membandingkan dan mengestimasi panjang, berat, dan durasi
waktu. Mereka dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang, serta
dapat menyusun dan mengurai bangun datar, serta menentukan posisi benda
terhadap benda lain. Mereka dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan,
membandingkan, dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram.
Analisis Data dan Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
Peluang mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari
banyak benda dengan menggunakan turus dan piktogram paling
banyak 4 kategori.
Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai
bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka
Geometri dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai
bangun datar denga lebih dari satu cara jika memungkinkan.
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,
membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi
data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram
Analisa Data batang (skala satu satuan).
dan Peluang
141
5) IPAS
Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami karakteristik
makhluk hidup; wujud zat dan perubahannya; energi dan,perubahannya; listrik dan
magnet; gaya; pergantian waktu, cuaca, dan musim; interaksi sosial; letak geografis;
keanekaragaman bentang alam, sosial, budaya, dan ekonomi; untuk menyelesaikan
tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut
memungkinkan peserta didik untuk menerapkan dan mengembangkan keterampilan inkuiri
sains mereka.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik memahami bentuk dan fungsi panca indra; siklus hidup
makhluk hidup; wujud zat dan perubahannya serta pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari; bentuk dan sumber energi serta
perubahannya, gejala kelistrikan dan kemagnetan dalam kehidupan
sehari-hari; gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk
benda; pergantian hari, cuaca, dan musim di lingkungan dan
pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari; peran, tugas, dan
tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat
tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi
tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang
alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat;
keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah
keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya
pelestariannya; perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang
dan fungsinya.
Mengamati
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa
secara sederhana dan dapat mencatat hasil pengamatannya.
144
Pada akhir Fase C, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami sistem organ
tubuh manusia; ekosistem; bunyi dan cahaya; energi; tata surya; letak dan kondisi
geografis; perjuangan para pahlawan; keragaman budaya; dan kegiatan ekonomi yang
berfungsi sebagai dasar untuk melakukan suatu tindakan, mengambil suatu keputusan
atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan seharihari
berdasarkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari. Konsep-konsep
tersebut memungkinkan peserta didik untuk menerapkan dan mengembangkan
keterampilan inkuiri sains mereka.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan
145
e. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh
yang ditunjang dengan argumen dalam berbagai media.
147
lingkungan sekitarnya
Pada akhir fase B, peserta didik memahami unsure rupa dan prinsip
Mengalami desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu menyimpulkan
hasil pengamatan dan pemahaman dua atau lebih unsure rupa dan
satu prinsip desain.
Merefleksikan Pada akhir fase B, peserta didik menilai karya dan penciptaan karya
seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni rupa yang telah
dipelajari
Berpikir dan Pada akhir fase B, peserta didik menerapkan pengalamannya
Bekerja Artistik sebagai sumber gagasan dalam berkarya.
Peserta didik mampu mengenali karakteristik khusus suatu alat dan
bahan dasar yang tersedia di lingkungan sekitar, kemudian secara
mandiri menggunakan alat dan bahan tersebut.
Menciptakan Pada akhir fase B, peserta didik mampu membuat karya rupa
berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar
dirinya dengan menggunakan unsur garis, warna, bentuk dan
bangun. Peserta didik menerapkan prinsip keseimbangan dalam
menyusun unsur-unsur rupa yang digunakan.
Berdampak Peserta didik memberikan respon terhadap kejadian sehari-hari dan
keadaan lingkungan sekitar melalui karya seni rupa yang memberi
dampak positif bagi dirinya dan lingkungan terkecilnya.
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsure rupa dan prinsip
Mengalami desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil
pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip
desain.
Merefleksikan Pada akhir fase C, peserta didik mempresentasikan penilaian karya
dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni
Berpikir dan Pada akhir fase C, peserta didik mampu menggunakan pengalaman,
Bekerja Artistik keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran
seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam
berkarya.
Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik
dasar berkarya rupa.
Menciptakan Pada akhir fase C, peserta didik mampu membuat karya rupa
berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar
dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis,
warna, tekstur, bentuk dan bangun. Peserta didik mampu
menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi..
Berdampak Peserta didik mampu memberikan respon terhadap kejadian sehari-
hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya
melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan
lingkungan terkecilnya.
tumbuh rasa ingin tahu dan dapat menunjukan antusiasme yang berdampak pada
kemampuan diri dalam menyelesaikan aktivitas pembelajaran tari.
Fase A Berdasarkan Elemen
Memilih hidup Peserta didik mengenali gaya hidup aktif dan sehat; manfaat
yang menyehatkan komponen makanan bergizi seimbang dan informasi gizi pada
produk makanan yang berdampak pada kesehatan; situasi dan
potensi yang berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan dan
strategi mencari bantuan kepada orang dewasa terpercaya
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Capaian Pembelajaran untuk setiap Muatan Pembelajaran yang diajarkan
dalam kurikulum merdeka di SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab
adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan Agama Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1) memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman
matematis dan kecakapan prosedural),
2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis),
3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model 9matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi
yang diperoleh (pemecahan masalah matematis),
4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke
dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis),
5) mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian,
163
lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam
pemecahan masalah (disposisi matematis)
e. IPAS
Seni Musik
konteks pembelajaran yang menekankan nilai-nilai fair play, kerja tim, dan
inklusivitas.
4) Menanamkan apresiasi dan mengembangkan sikap positif untuk aktif
secara jasmani sepanjang hayat sebagai upaya peningkatan keseluruhan
kualitas hidup
berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d) Identifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
e) Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari.
2) ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran
yang linear dari awal hingga akhir fase.
Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan Fase
a) Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusunnya dalam alur
pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada fase tersebut.
b) Menganalisis elemen Capaian Pembelajaran (CP) untuk mengidentifikasi
kompetensi pada akhir fase pada elemen tersebut.
c) Tim pendidik berkolaborasi menganalisis naskah Capaian Pembelajaran
(CP) mata pelajaran yang menjadi fokus.
panjang.
dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran,
hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena
itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan
pembelajaran.
Dalam merancang Tujuan Pembelajaran guru mengacu kepada level kognitif dalam
Taksonomi Bloom dari level dasar ke level yang lebih tinggi dan teori lain yang
dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman.
Dalam tasonomi bloom guru merancang Tujuan Pembelajaran dengan urutan dari
kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Urutan Kemampuan Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom
171
D. PERATURAN AKADEMIK
1. ASESMEN DAN PENGOLAHAN NILAI
a. ASESMEN DIAGNOSIS
174
b. Pelaksanaan Asesmen
b. ASESMEN FORMATIF
1) Pengertian Asesmen Formatif
b. Produk,
c. Proyek,
d. Protofolio,
f. Tes lisan
e) Catatan anecdotal
c. ASESMENT SUMATIF
b. Produk,
c. Proyek,
d. Protofolio,
e. Tes tertulis
f. Tes lisan
b. Produk,
c. Proyek,
d. Protofolio,
e. Tes tertulis
f. Tes lisan
a. Refleksi
- Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses
pembelajaran murid
178
b. Esai
d. Jurnal
f. Tes tertulis
- Kuis pertanyaan
1. Diskusi kelas
2. Produk
b. Mengembangkan kreativitas
3. Drama
4. Presentasi
6. Tes Lisan
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi Standar KKB.
Oleh karena itu kepada peserra didik yang bersangkutan wajib diberikan
remedial maksimal sampai dengan 3 kali penilaian.
2. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara :
a) Dari Hasil Penilaian Harian Siswa yang belum tuntas dianalisa Capaian
pembelajaran (CP) mana yang belum tuntas dari suatu muatan
Pembelajaran, kepadanya diberikan pembelajaran sesuai dengan materi
180
3. Kegiatan Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan bagi semua siswa yang telah tuntas (nilai diatas
KKB) berupa perluasan materi atau pendalaman materi berupa pemberian
tugas tambahan atau menjawab soal-soal hot.
4. Program Remedi dan Pengayaan
5. Tanggal Pelaksanaan
7. Simpulan
Asesemen nasional berbasi Komputer (ANBK) dilaksanakan pada siswa kelas V sebagai
berikut:
2) Setiap peserta didik wajib mengikuti ANBK untuk mengukur kompetensi literasi
dan numerik.
b. RAPOR PROJEK
Selain raport akademik UPT SDN 04 Talang Tangah juga memberikan laporan hasil
projek profil pelajar pancasila yang telah dilakukan di sekolah. Dalam memperoleh
nilai rapor projek profil pelajar pancasila ini diperoleh dari kegiatan – kegoaytan projek
yang dilaukan siswa yang dinilai dari:
1. Portofolio
Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui
dokumentasi hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang
dipilih oleh peserta didik berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portofolio
juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan peserta didik terhadap pencapaian
pembelajaran selama ini.
2. Diskusi/Konferensi
Diskusi/konferensi bertujuan untuk berbagi informasi capaian hasil belajar antara
pendidik, peserta didik, dan orang tua. Diskusi/konferensi dapat dilakukan dalam
suasana formal maupun informal.
3. Pameran Karya
Pameran karya berperan sebagai bentuk perayaan proses belajar dan juga
sebagai asesmen sumatif. Dalam pelaksanaan pameran karya, orang tua,
komunitas sekolah, peserta didik, dan pendidik dari sekolah lain dapat diundang
untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas.
4. UJIAN SEKOLAH
1) Persyaratan Peserta
Dalam mengikuti ujian sekolah syarat yang harus dipenuhi oleh peserta
didik di kelas akhir yaitu :
a) Kehadiran peserta didik dalam pembelajaran minimal 90 %
1) Penilaian Sikap
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, guru/pengajar, proses
pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Sedangkan aspek sikap
spiritual, untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku
untuk seluruh materi pokok .Sekolah perlu menyepakati dan menetapkan
aspek sikap religius yang ditanamkan di satuan pendidikan.Ketetapan ini
merupakan regulasi yang digunakan oleh seluruh warga sekolah sebagai
acuan. Penilaian sikap menggunakan instrument observasi, penilaian diri,
penilaian antarteman, dan jurnal. Aspek penilaian sikap spiritual
1) Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen
tertentu yang relevan.Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar kelulusan
berdasarkan penilaian sumatif, yang dilakukan dalam bentuk tes tulis, tugas untuk
performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta
didik untuk kelulusan dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada
semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain.
a. Syarat Kelulusan
188
b. Penentuan Kelulusan
2) Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan bagi peserta didik
yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengulang di kelas VI.
A. Hak Hak Siswa, Kewajiban Siswa, Lararang siswa, Peraturan dalam proses
pembelajaran (adanya keyakinan kelas/kesepakatan kelas)
189
1. Hak Siswa
a. Berhak mendapat perlakuan adil (nilai) dari guru dan perlindungan.
b. Berhak mendapat bimbingan dari guru dalam belajar, ektrakurikuler,
kegiatan pembiasaan dan kegiatan yang diadakan sekolah.
c. Berhak meminjam buku di perpustakaan.
d. Berhak mempunyai banyak teman.
e. Berhak menggunakan fasilitas yg ada disekolah.
2. Kewajiban Siswa
3. Larangan Siswa
Siswa dilarang :
B. Regulasi PPDB
SYOFINAH, A.Ma.Pd
8 Guru Kela s Anggota
4. Waktu Pelaksanaan
Dalam melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di UPT SDN 04
Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab kepala sekolah menyusun jadwal
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah 24 Juni 2024 sampai 30 Juni 2024
di SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungai tarab
5. Prosedur Pelaksanaan
Dalam melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di UPT SDN 04
Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab kepala sekolah proesedur Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) sebagai berikut:
a) Mutasi masuk
b) Mutasi keluar
2. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
Memenuhi persyaratan yang ditentukan
a) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
b) Melampirkan surat pindah dari aplikasi dapodik
c) Memiliki laporan hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari nilai
sekolah asal
d) Memiliki surat pindah dari sekolah asal.
3. Siswa Mutasi keluar sekolah harus memenuhi syarat:
a) Mengajukan surat permohonan pindah dari orang tua
b) Melampirkan surat bersedia menerima dari sekolah yang dituju
c) Melaksanakan kewajiban jika ada yang belu terpenuhi sebelum pindah
kesekolah lain.
4. Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
Setiap peserta didik berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.
Dalam peraturan akademik lain sekolah menciptakan sekolah aman dan nyaman
dengan penerapan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA) adapun komponen
kebijakan yang terapkan sebagai berikut:
No Komponen
a) peserta didik
b) pendidik
c) tenaga kependidikan
2. Tersedianya kebijakan anti kekerasan, meliputi:
a. adanya larangan:
1) terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi terhadap tindak
kekerasan dan diskriminasi antar pe antar peserta didik;
2) terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan
pendidik dan tenaga kependidikan (TU, pendidik dan tenaga
kependidikan (penjaga sekolah dan pegawai kebersihan)
3) hukuman fisik (contohnya hukuman fisik (contohnya memukul,
menampar dengan memukul, menampar dengan
tangan/cambuk/tongk tangan/cambuk/tongkat/ikat at/ikat
pinggang/sepatu/ba pinggang/sepatu/balok kayu, menendang,
melempar peserta didik, mencakar, mencubit, menggigit,
menjambak rambut, menarik menggigit, menjambak rambut,
menarik telinga, memak telinga, memaksa peserta didik untuk
tinggal di posisi yang peserta didik untuk tinggal di posisi yang
tidak ny tidak nyaman dan aman dan panas, dll.)
4) bentuk hukuman lain yang bentuk hukuman lain yang
merendahkan martaba merendahkan martabat peserta t peserta
didik (contohnya menghina, meremehkan, mengejek, dan
menyakiti perasaan dan harga diri peserta didik, menyakiti
perasaan dan harga diri peserta didik, dll.) oleh l.) oleh pendidik
terhadap peserta didik
b. Melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan kebijakan anti kekerasan
terhadap peserta didik melalui: melalui:
1. Pencegahan, penanggulangan, dan sanksi terh si terhadap semua bentuk
kekerasan (fisik, mental, bentuk kekerasan (fisik, mental, perlakuan
penelant perlakuan penelantaran, perlakuan menelantarkan, eksploitasi).
2. peningkatan kesadaran dan kampanye pendidikan kepada seluruh warga
sekolah dasar untuk :
a) penjaminan kepada peserta didik untuk menikmati kondisi yang layak
atas layanan pendidikan yang inklusi;
b) langkah-langkah dari sekolah dasar untuk memerangi bullying dan
memberikan pelatihan khusus bagi anak penyandang disabilitas
197
4 a. Persyartan Keselamatan
1. struktur bangunan sekolah dengan struktur yang kuat, kokoh, dan
tahan gempa
2. bangunan sekolah memiliki alat pemadam kebakaran yang berungsi
dengan baik
3. bangunan sekolah memiliki jalur evakuasi bencana menuju titik kumpul
aman
4. bangunan sekolah memenuhi persyaratan instalasi listrik yang aman
5. bangunan sekolah tidak berada di bawah jaringan listrik tegangan
tinggi (sutet)
b. Persyaratan Kesehatan
1. bangunan sekolah memiliki ventilasi alami dan/atau
ventilasmekanik/buatan
2. bangunan sekolah memiliki bukaan permanen seperti kisi-kisi pada
pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapa dibuka untuk
kepentingan ventilasi
3. bangunan sekolah menggunakan pencahayaan alami dan/atau
pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat
4. bangunan sekolah memiliki sumber air bersih yang memenuhi
persyaratan kesehatan dan mengalir lancar
5. bangunan sekolah memiliki sistem pembuangan air limbah dan/atau
air kotor yang berungsi dengan baik dan tidak mencemari lingkungan
sekitar
6. bangunan sekolah memiliki sistem penyaluran air hujan yang
berungsi dan terpelihara dengan baik
7. tersedia tempat pembuangan sampah terpilah dan tertutup
8. bangunan sekolah menggunakan bahan bangunan yang aman bagi
kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak
negati terhadap lingkungan
c. Persyaratan Kenyamanan
1. kapasitas ruang kelas sesuai dengan ungsi ruang, jumlah peserta
200
perlindungan
j. Sekolah memiliki ruang perpustakaan
k. Sekolah memiliki kantin sehat dengan kriteria:
1. tersedia tempat dan peralatan yang bersih (pengolahan dan persiapan
penyajian
2. lokasi tidak dekat tempat pembuangan sampah ada tempat cuci
tangan
3. makanan dan minuman aman, sehat, dan halal
4. pengolah dan penyaji pangan bersih dan sehat
l. Sekolah memiliki symbol/tanda/rambu terkait dengan sekolah keamanan
anak missal symbol dilarang merokok dilarang bullying tanda-titik
berkumpul, laki-perempuan, disabilitas, dll)
m. Sekolah menyediakan media sosialisasi (materi Komunikasi,Informasi,
Edukasi) yang terkait dengan Sekolah Ramah Anak (misal poster langkah-
langkah cuci tangan pakai sabun, buanglah sampah pada tempatnya,
slogan yang bermakna himbauan untuk perilaku hidup bersih dan sehat,
dll.)
n. Sekolah menyediakan "Kotak Curhat" bagi peserta didik
5 Partispasi Anak
1. Peserta didik bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat
2. Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota Tim
Penyelenggara Sekolah Ramah Anak
3. Pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah mendengarkan dan
mempertimbangkan usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan
hak dan perlindungan anak, dan rekomendasi untuk RKAS guna
mewujudkan Sekolah Ramah Anak
4. Peserta didik aktif memberikan penilaian terhadap kondisi sekolah
5. Peserta didik mampu menjadi pelopor dan pelapor
6. Peserta didik berani dan mampu mengungkapkan pendapat dalam seluruh
kegiatan sekolah
Program pengambangan professional guru dan tendik yang akan dilakukan di UPT
SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Sungaitarab pada tahun pelajaran 2024/2025
sebagai berikut:
b. Mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar baik dengan moda daring dan
luring
Guru mengikuti kegiatan pelatihan secara daring baik melalui webinar dan
kegiatan seminar dan pelatihan lain yang diselenggarakan dinas atau
lembaga pendidikan lainya.
Guru menyelesaikan Praktik kinerja guru di PMM selama 2 kali dalam satu
tahun.
Siswa dapat melaksanakan aktualisasi diri baik di sekolah maupu di luar sekolah.
Bentuk kegiatan aktualisasi diri siswa yang dilakukan di UPT SDN 04 Talang
Tangah Kecamatan Sungaitarab adalah sebagai berikut:
Siswa dalam melakukan aktulisasi diri diluar sekolah dengan mengikuti lomba
– lomba yang dilaksanakan oleh berbagai pihak seperti:
Kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dikelompokkan dalam 4 (empat) komponen
program bimbingan dan konseling yaitu :
a. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan,
dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan
aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai
kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan
peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi diri dan
memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
b. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan
menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung
jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
c. Belajar/ Akademik
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan,
memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1)
menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (2)
memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki motif yang tinggi untuk
214
belajar sepanjang hayat; (4) memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki
keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki
kesiapan menghadapi ujian.
d. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan
yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir, (2)
kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya
pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan
antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan
informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan
bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan
dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan
dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
3. Ketentuan Layanan
a. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru.
b. Layanan konsultasi dengan guru dilakukan pada waktu yang ditentukan secara bersama
antara peserta didik dan guru.
c. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran dalam
hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.
K. Kebijakan Pungutan Liar Di sekolah
Dalam menjalanpak Peraturan pemerintan No 17 tahun 2010 UPT SDN 04 Talang Tangah membuat
kebijakan anti pungli di sekolah dengan kegiatan:
1. Tidak melakukan pungutan di sekolah kepada wali murid baik baju seragam , buku, bahan
ajar, atau pungutan lainnya kecuali bersifat sumbangan. Konsep sumbangan ini tidak sama
jumlahnya dan sifanya tidak wajib.
2. Melakukan kompaye anti pungli di sekolah
Sekolah membuat poster anti pungli di sekolah sebagai bentuk kompaye anti pungli di sekolah
H. KALENDER PENDIDIKAN
215
Hari
Bulan Jumlah Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
2 Januari Awal
Januari 4 3 3 3 3 3 19
Permulaan
Sekolah
Februari 4 5 5 4 4 4 26
Maret 2 2 2 3 2 2 13
April 5 5 4 4 4 4 26
Mei 4 4 5 5 5 4 27
Juni 2 2 2 2 3 3 14
BAB V
PENDAMPINGAN , EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. EVALUASI PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASI KOSP DI UPT SDN 04 talang Tangah
Dalam melakukan evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang Tangah
Kecamatan Lintau Sungai Tarab satuan pendidikan memperhatikan prinsip evaluasi Kurikulum Satuan
Pendidikan (KSP). Adapun prinsip yang diperhatikan satuan pendidikan UPT SDN 04 Talang Tangah
sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang
diinginkan.
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi
pendidik dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur
Dalam melakukan evaluasi secara menyeluruh dari Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT
SDN 04 Talang Tangah Kecamatan Talang Tangah teknik sekolah dalam mengevaluasi Kurikulum Satuan
Pendidikan (KSP) sebagai berikut :
1. Waktu Pelaksanakan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang
Tangah
a. Per hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses
belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon
proses kegiatan belajar.
b. Per Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim,
pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
c. Per Semester. Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum
pencapaian.
d. Per Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat
218
dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
5. Sumber Informasi Dalam Meninjau Ulang Pembelajaran Dan Kurikulum Satuan Pendidikan
(KSP) di UPT SDN 04 Talang Tangah
Sumber Informasi yang digunakan dalam mengevaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT
SDN 04 Talang TangahKecamatan SungaitarabSebagai berikut :
a. Hasil asesmen peserta didik per unit.
b. Artefak peserta didik: projek peserta didik, portofolio peserta didik, pameran karya,
pertunjukan, dan sebagainya.
c. Survei lulusan
d. Refleksi proses belajar oleh pendidik
e. Observasi kepala satuan pendidikan
f. Rapor Pendidikan
7. Cara Melakukan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang Tangah
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk peserta didik.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang
dikumpulkan dari berbagai sumber dan yang ditelaah secara seksama.
c. Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
d. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran peserta didik
8. Yang Terlibat Dalam Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) Di UPT SDN 04 Talang
Tangah
a. Kepala satuan Pendidikan
b. Pendidik dan Tenaga kependidikan
c. Peserta didik
d. Orang tua peserta didik
e. Pengawas Sekolah
Dalam melakukan evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di UPT SDN 04 Talang
TangahKecamatan Sungaitarabmelakukan evaluasi terhadap proses dan hasil perkembangan pelajar
peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, Projek penguatan profil pelajar Pancasila peserta didikan
dengan memperhatikan :
a. Capain Pembelajaran
b. Profil Pelajar Pancasila
c. Hasil Asesmen Pembelajaran
B. PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan
diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala satuan pendidikan
220
merancang dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan profesional sesuai kebutuhan
sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. Kegiatan
pendampinag yang dilakukan di SDN 04 Talang TangahKecamatan Sungaitarabantara lain:
a. Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran
seseorang terhadap suatu masalah.
b. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi
suatu kendala
c. Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal.
Dalam Pendampingan dan pengembangan professional prinsip yang dilakukan oleh UPT SDN 04
Talang TangahKecamatan Lintau Buo Utara
a. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan berdasarkan
hasil kegiatan evaluasi.
b. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional. Menentukan area
yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana program.
c. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis untuk
mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan
aktivitas pembinaan tersebut.
d. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar
terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
e. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif dalam satuan
pendidikan antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan bersama.
221
BAB VI
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di rancang dan disusun secara bersama bersama Tim
pengembang sekolah dengan memperhatikan karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum yang berlaku di
UPT SDN 04 Talang TangahKecamatan Sungaitarabpada tahun pelajaran 2024/2025 ini yaitu Kurikulum
merdeka pada kelas I sampai kelas VI. Hasil Rancangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) oleh Tim
pengembang sekolah ini akan dijadikan pedoman dan acuan dalam melakasanakan pendidikan di UPT
SDN 04 Talang TangahKecamatan Sungaitarabpada tahun pelajaran 2024/2025 dalam mencapai Visi dan
Misi di UPT SDN 04 Talang TangahKecamatan Lintau Buo Utara.
C. REKOMENDASI
Berdasarkan hal yang belum terungkap dalam kesimpulan, maka berikut ini dikemukakan
beberapa rekomendasi:
1) Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) terus dikembangkan berdasakan kebutuhan satuan
pendidikan dengan mengacu kepada regulasi bersama tim pengembang sekolah
222
2) Pengawasan dan pencapaian program sekolah dalam kurikulu di awasi secara bersama oleh
TIM pengembang sekolah agar lebih tetap sasaran.