Makalah Akhlaq Terhadap Diri Sendiri Menjaga Kesehatan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

AKHLAQ TERHADAP DIRI SENDIRI

MENJAGA KESEHATAN

Disusun memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Akhlak

Dosen pengampu : Duwi Hariono, M.S.I

MAKALAH

Disusun oleh :

Ahya Fuadi (22107007)

Fikriyatun Nadhiroh (22107018)

Ahmad Faruq Karim (22107023)

PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) KEDIRI

2023
A. PENDAHULUAN
Kesehatan dalam Islam merupakan suatu hal yang penting. Ajaran tentang kesehatan di dalam
Islam diwakili dengan syariat Islam yang mewajibkan untuk menjaga kebersihan diri dari
kotoran. Peristilahan kesehatan banyak ditemukan di dalam dua sumber ajaran Islam, yaitu Al-
Qur'an dan sunnah. Kesehatan dalam Islam dijadikan sebagai modal utama dalam
melaksanakan ibadah dan pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Terdapat
beberapa hal pokok yang menjadi perhatian mengenai kesehatan dalam Islam. Hal pokok ini
meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan individu, penyakit menular, penyakit hewan
menular, dan kesehatan makanan.
Syariat Islam memberikan perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, akal, jasmani dan
harta benda. Dari beberapa aspek tersebut, terdapat tiga aspek yang berkaitan dengan
kesehatan, yaitu jiwa, akal dan jasmani. Kaidah-kaidah dasar atas ilmu kesehatan ditetapkan
di dalam ajaran Islam secara luas dan lengkap. Namun, mengenai ilmu pengobatan, ajaran
Islam tidak memberikan informasi yang terperinci. Di dalam Al-Qur'an tidak ada aturan
mengenai dosis obat. Permasalahan tentang jenis obat-obatan dan pengobatan memperoleh
penjelasan melalui sunnah. Nabi Muhammad telah memberikan beberapa jenis obat seperti
madu dan jenis pengobatan seperti bekam. Nabi Muhammad juga menganjurkan sebuah
metode terapi yaitu dengan menghangatkan badan.
B. PEMBAHASAN
1. Ayat Yang Membahas Tentang Menjaga Kesehatan
a. Al-Baqarah Ayat 185

ِّ ِۚ َ‫ت ِّ ِّمنَ ْال ُه ٰدى َو ْالفُ ْرق‬


‫ان فَ َم ْن‬ ٍ ‫اس َوبَ ِّيِّ ٰن‬ِّ َّ‫ِّي ا ُ ْن ِّز َل فِّ ْي ِّه ْالقُ ْر ٰا ُن ُهدًى ِّلِّلن‬
ْ ‫ضانَ الَّذ‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ
َ ‫ع ٰلى‬
ُ ‫سفَ ٍر فَ ِّعدَّة ٌ ِّ ِّم ْن اَي ٍَّام اُخ ََر ۗ ي ُِّر ْيد‬ َ ‫ضا ا َ ْو‬
ً ‫ص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانَ َم ِّر ْي‬ ُ َ‫ش ْه َر فَ ْلي‬َّ ‫ش ِّهدَ ِّم ْن ُك ُم ال‬
َ
‫ع ٰلى َما َه ٰدى ُك ْم‬ َ ‫ّٰللاُ ِّب ُك ُم ْاليُس َْر َو ََل ي ُِّر ْيدُ ِّب ُك ُم ْالعُس َْر ۖ َو ِّلت ُ ْك ِّملُوا ْال ِّعدَّة َ َو ِّلت ُ َك ِّبِّ ُروا ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ‫ه‬
َ‫َو َل َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah ayat 185)
b. Al-Muzammil Ayat 20

2
‫ط ۤا ِٕىفَةٌ ِّ ِّمنَ الَّ ِّذيْنَ َم َع ۗ َك‬ َ ‫صفَهٗ َوثُلُثَهٗ َو‬ ْ ِّ‫ا َِّّن َرب ََّك يَ ْعلَ ُم اَنَّ َك تَقُ ْو ُم اَد ْٰنى ِّم ْن ثُلُثَي ِّ الَّ ْي ِّل َون‬
‫س َر ِّمنَ ْالقُ ْر ٰا ۗ ِّن‬ َّ َ‫علَ ْي ُك ْم فَا ْق َر ُء ْوا َما تَي‬ َ ‫اب‬ َ َ ‫ص ْوهُ فَت‬ ُ ‫ع ِّل َم ا َ ْن لَّ ْن ت ُ ْح‬ َ ‫ار‬ َ ۗ ‫ّٰللاُ يُقَدِّ ُِّر الَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
‫َو ه‬
‫ض ِّل‬ ْ ‫ض َي ْبتَغُ ْونَ ِّم ْن َف‬ ِّ ‫ض ۙى َو ٰاخ َُر ْونَ يَض ِّْرب ُْونَ فِّى ْاَلَ ْر‬ ٰ ‫سيَ ُك ْو ُن ِّم ْن ُك ْم َّم ْر‬ َ ‫ع ِّل َم ا َ ْن‬ َ
‫ص ٰلوة َ َو ٰاتُوا‬ َّ ‫س َر ِّم ْن ۙهُ َواَقِّ ْي ُموا ال‬ َّ َ‫ّٰللا ۖفَا ْق َر ُء ْوا َما تَي‬ ِّ ‫س ِّب ْي ِّل ه‬َ ‫ّٰللاِّ َۙو ٰاخ َُر ْونَ يُقَاتِّلُ ْونَ فِّ ْي‬ ‫ه‬
‫ّٰللاِّ ۙ ُه َو‬‫َل ْنفُ ِّس ُك ْم ِّ ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِّجد ُْوهُ ِّع ْندَ ه‬ َ ِّ ‫سنً ۗا َو َما تُقَ ِّدِّ ُم ْوا‬ َ ‫ضا َح‬ ً ‫ّٰللاَ قَ ْر‬‫ضوا ه‬ ُ ‫الز ٰكوة َ َوا َ ْق ِّر‬ َّ
‫غفُ ْو ٌر َّر ِّح ْي ٌم‬ َ َ‫ّٰللا‬ ‫ظ َم ا َ ْج ًر ۗا َوا ْست َ ْغ ِّف ُروا ه‬
‫ّٰللاَ ۗا َِّّن ه‬ َ ‫َخي ًْرا َّوا َ ْع‬
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat)
kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)
segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka
Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-
Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang
lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah dan yang lain berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah salat,
tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) -Nya di sisi
Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-
Muzammil ayat 20)

2. Definisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan yang menyeluruh dari tubuh, pikiran, dan jiwa seseorang yang
bebas dari penyakit, cedera, atau gangguan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup seseorang. Kesehatan bukan hanya tentang tidak adanya penyakit, tetapi
juga melibatkan aspek-aspek lain seperti kebugaran fisik, keseimbangan emosional, dan
kesejahteraan sosial.

Pengertian kesehatan dapat mencakup beberapa dimensi, yaitu:

1. Kesehatan fisik: Merujuk pada kondisi tubuh yang baik, termasuk fungsi organ yang
optimal, kekuatan fisik, dan tingkat energi yang cukup. Kesehatan fisik mencakup pola
makan yang seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pencegahan penyakit.
2. Kesehatan mental: Merupakan kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Ini
melibatkan kemampuan seseorang untuk mengatasi stres, memiliki persepsi yang
positif tentang diri sendiri, dan memiliki keseimbangan emosional. Kesehatan mental
juga melibatkan kebebasan dari gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau
gangguan psikologis lainnya.
3. Kesehatan sosial: Mengacu pada interaksi sosial yang sehat dan memuaskan dengan
orang lain. Ini melibatkan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain,
membangun hubungan yang baik, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Kesehatan

3
sosial juga mencakup dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga, teman, dan
lingkungan sosial.
4. Kesehatan lingkungan: Merujuk pada keadaan lingkungan fisik di sekitar seseorang.
Ini termasuk faktor-faktor seperti kualitas udara, air, dan tanah, serta keberlanjutan
lingkungan. Kesehatan lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat dan
melibatkan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan agar tetap
aman dan sehat bagi semua makhluk hidup.
Pengertian kesehatan ini menggaris bawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara
tubuh, pikiran, dan jiwa, serta lingkungan yang baik untuk mencapai kehidupan yang sehat
secara menyeluruh.
3. Urgensi Menjaga Kesehatan

Dalam Islam, menjaga kesehatan memiliki urgensi yang penting. Agama Islam
menganjurkan umatnya untuk menjaga tubuh dan kesehatan sebagai bentuk penghargaan
terhadap karunia Allah. Berikut ini beberapa alasan mengapa menjaga kesehatan penting
dalam Islam:

1. Tanggung Jawab Individual: Dalam Islam, setiap individu memiliki tanggung jawab
untuk menjaga tubuhnya sebagai amanah dari Allah. Tubuh yang sehat akan
memungkinkan seseorang untuk beribadah dengan lebih baik dan mengabdi kepada
Allah.
2. Kebersihan adalah Bagian dari Iman: Islam mengajarkan bahwa kebersihan dan
kesehatan fisik adalah bagian dari iman. Rasulullah Muhammad saw. mengajarkan
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dalam berbagai hadisnya. Dalam sebuah
hadis, Rasulullah saw. bersabda, “Bersihkanlah gigi-gigi, karena sesungguhnya gigi itu
adalah sumbernya penyakit.”
3. Menjaga Keseimbangan: Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga keseimbangan
dalam segala aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Islam menekankan pentingnya
menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan spiritual, serta menjaga keseimbangan
dalam pola makan, tidur, dan aktivitas sehari-hari.
4. Kesehatan sebagai Modal Beribadah: Dalam Islam, sehat adalah modal untuk
beribadah dengan baik. Dengan menjaga kesehatan, seseorang akan memiliki energi,
kekuatan, dan konsentrasi yang cukup untuk menjalankan ibadah seperti shalat, puasa,
dan ibadah lainnya. Seorang muslim yang sehat akan lebih mampu beribadah dengan
sepenuh hati.
5. Menghindari Kerusakan pada Tubuh: Islam melarang umatnya melakukan tindakan
yang dapat merusak tubuh. Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kamu mencelakakan
dirimu sendiri, dan jangan pula kamu membahayakan orang lain”. Dalam konteks
kesehatan, ini berarti menghindari perilaku seperti mengonsumsi makanan yang tidak
sehat, merokok, atau mengabaikan perawatan kesehatan yang diperlukan.
6. Kesehatan sebagai Nikmat Allah: Islam mengajarkan bahwa tubuh yang sehat adalah
nikmat Allah yang perlu dijaga dan dihargai. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada

4
nikmat yang melebihi kesehatan”. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah cara
untuk bersyukur atas nikmat tersebut dan menghormati anugerah Allah.
Dengan memahami urgensi menjaga kesehatan dalam Islam, umat muslim diharapkan
untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan mereka, termasuk menjaga
pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjaga
kebersihan diri, dan menghindari perilaku yang merusak tubuh

4. Tujuan Menjaga Kesehatan

Menjaga kesehatan tubuh memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

o Mencegah tubuh terserang penyakit: Dengan memiliki tubuh yang sehat, kita dapat
mencegah tubuh terserang penyakit sehingga kita dapat tetap menjalankan aktivitas
sehari-hari.
o Meningkatkan energi: Gaya hidup sehat memainkan peran penting dalam
meningkatkan energi dalam tubuh seseorang dan memberikan kinerja yang lebih baik
dalam setiap aktivitas kehidupan.
o Mencegah penyakit: Gaya hidup sehat memberikan kekebalan terhadap beberapa
penyakit, virus, dan bakteri berbahaya.
o Menjaga berat badan: Menjaga makan dan rutin berolahraga dapat memberi manfaat
yaitu berat badan turun atau terjaga di batas normal. Ketika berat badan terjaga, badan
akan terasa lebih ringan dan anda tidak akan mudah lelah ketika melakukan banyak
aktivitas.
o Meningkatkan suasana hati: Kebiasaan buruk dalam gaya hidup sehari-hari Anda dapat
menyebabkan suasana hati yang buruk. Namun, dengan menerapkan gaya hidup sehat,
tubuh pasti akan terasa lebih sehat dan hormon endorfin akan memicu perasaan tenang
dan bahagia.
o Menjaga kesehatan mental: Pola hidup sehat juga untuk kesehatan mental, seperti
istirahat yang cukup, yang dapat meningkatkan mood, dapat memelihara kesehatan
kulit dan penampilan anda.
o Menjaga kebugaran tubuh: Dengan menjaga kebugaran tubuh, kita dapat
mempertahankan status kesehatan dan kebugaran tubuh sehingga dapat tetap
memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat.

5
5. Manfaat Menjaga Kesehatan

Menjaga kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam Islam. Agama Islam
memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan fisik dan mental individu.
Berikut adalah beberapa manfaat menjaga kesehatan dalam Islam:

1. Tugas Sebagai Amanah: Islam mengajarkan bahwa tubuh manusia adalah amanah
dari Allah SWT. Sebagai pemilik tubuh ini, kita memiliki tanggung jawab untuk
menjaga dan merawatnya dengan baik. Dengan menjaga kesehatan, kita memenuhi
tanggung jawab kita terhadap amanah ini.
2. Ibadah yang Lebih Baik: Dalam Islam, menjaga kesehatan dianggap sebagai
ibadah. Tubuh yang sehat memberikan kemampuan yang lebih baik untuk
melaksanakan ibadah, seperti shalat, puasa, dan berhaji. Dengan menjaga
kesehatan, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih optimal.
3. Produktivitas yang Tinggi: Islam mendorong umatnya untuk menjadi individu yang
produktif. Dengan menjaga kesehatan, tubuh dan pikiran kita menjadi kuat dan
sehat, sehingga kita dapat bekerja dengan efisien dan meningkatkan produktivitas
kita dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Menghindari Perbuatan Haram: Menjaga kesehatan juga berarti menjauhkan diri
dari perilaku-perilaku yang diharamkan dalam Islam, seperti mengkonsumsi
alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba. Islam mendorong umatnya untuk
menjauhkan diri dari segala sesuatu yang merusak tubuh dan pikiran.
5. Memperoleh Pahala: Dalam Islam, tindakan-tindakan yang baik dan menjaga
kesehatan dianggap sebagai ibadah dan dapat mendatangkan pahala dari Allah
SWT. Dengan merawat tubuh dengan baik, kita diberi kesempatan untuk
memperoleh pahala yang lebih besar.
6. Membantu Sesama: Menjaga kesehatan juga memungkinkan kita untuk membantu
sesama dengan lebih efektif. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat memberikan
bantuan kepada orang lain dalam berbagai bentuk, seperti menyumbangkan darah,
menjadi pendonor organ, atau menjadi relawan dalam kegiatan kemanusiaan.
7. Memperpanjang Umur: Dalam Islam, umur yang panjang dianggap sebagai
anugerah dari Allah SWT. Dengan menjaga kesehatan, kita dapat memperpanjang
umur kita dan memiliki waktu lebih lama untuk beribadah, berbuat kebaikan, dan
meraih keberkahan hidup.
Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan dalam Islam bukan hanya tentang aspek
fisik, tetapi juga meliputi kesehatan mental dan spiritual. Kesehatan secara menyeluruh
merupakan tujuan utama dalam Islam untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan
bahagia.

C. Nilai-nilai Ayat
a. Al-Baqarah Ayat 185

6
ِّ ِۚ َ‫ت ِّ ِّمنَ ْال ُه ٰدى َو ْالفُ ْرق‬
‫ان فَ َم ْن‬ ٍ ‫اس َوبَ ِّيِّ ٰن‬ِّ َّ‫ِّي ا ُ ْن ِّز َل فِّ ْي ِّه ْالقُ ْر ٰا ُن ُهدًى ِّلِّلن‬
ْ ‫ضانَ الَّذ‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ
َ ‫ع ٰلى‬
ُ ‫سفَ ٍر فَ ِّعدَّة ٌ ِّ ِّم ْن اَي ٍَّام اُخ ََر ۗ ي ُِّر ْيد‬ َ ‫ضا ا َ ْو‬
ً ‫ص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانَ َم ِّر ْي‬ ُ َ‫ش ْه َر فَ ْلي‬َّ ‫ش ِّهدَ ِّم ْن ُك ُم ال‬
َ
‫ع ٰلى َما َه ٰدى ُك ْم‬ َ ‫ّٰللاُ ِّب ُك ُم ْاليُس َْر َو ََل ي ُِّر ْيدُ ِّب ُك ُم ْالعُس َْر ۖ َو ِّلت ُ ْك ِّملُوا ْال ِّعدَّة َ َو ِّلت ُ َك ِّبِّ ُروا ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ‫ه‬
َ‫َولَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,


sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah ayat 185)
Pada ayat ketiga (Q.S. al-Baqarah ayat 185) ditegaskan tentang prinsip hukum
Tuhan yaitu memberikan kemudahan kepada manusia tidak untuk mempersulit.
Pernyataan ini dipertegas lagi dengan mengulangi bentuk dispensasi sebagaimana
yang telah disebutkan pada ayat kedua.
b. Al-Muzammil Ayat 20

‫ط ۤا ِٕىفَةٌ ِّ ِّمنَ الَّ ِّذيْنَ َمعَ ۗ َك‬ َ ‫صفَهٗ َوثُلُثَهٗ َو‬ ْ ِّ‫ا َِّّن َرب ََّك يَ ْعلَ ُم اَنَّ َك تَقُ ْو ُم اَد ْٰنى ِّم ْن ثُلُثَي ِّ الَّ ْي ِّل َون‬
‫س َر ِّمنَ ْالقُ ْر ٰا ۗ ِّن‬ َّ َ‫علَ ْي ُك ْم فَا ْق َر ُء ْوا َما تَي‬ َ ‫اب‬ َ َ ‫ص ْوهُ فَت‬ ُ ‫ع ِّل َم ا َ ْن لَّ ْن ت ُ ْح‬ َ ‫ار‬ َ ۗ ‫ّٰللاُ يُقَدِّ ُِّر الَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
‫َو ه‬
‫ض ِّل‬ ْ ‫ض َي ْبتَغُ ْونَ ِّم ْن َف‬ ِّ ‫ض ۙى َو ٰاخ َُر ْونَ يَض ِّْرب ُْونَ فِّى ْاَلَ ْر‬ ٰ ‫سيَ ُك ْو ُن ِّم ْن ُك ْم َّم ْر‬ َ ‫ع ِّل َم ا َ ْن‬ َ
‫ص ٰلوة َ َو ٰاتُوا‬ ۙ
َّ ‫س َر ِّم ْنهُ َواَقِّ ْي ُموا ال‬ َّ َ‫ّٰللا ۖفَا ْق َر ُء ْوا َما تَي‬
ِّ ‫سبِّ ْي ِّل ه‬َ ‫ّٰللاِّ َۙو ٰاخ َُر ْونَ يُقَاتِّلُ ْونَ فِّ ْي‬ ‫ه‬
‫ّٰللاِّ ۙ ُه َو‬‫سنً ۗا َو َما تُقَ ِّدِّ ُم ْوا َِّلَ ْنفُ ِّس ُك ْم ِّ ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِّجد ُْوهُ ِّع ْندَ ه‬ َ ‫ضا َح‬ ً ‫ّٰللاَ قَ ْر‬‫ضوا ه‬ ُ ‫الز ٰكوة َ َوا َ ْق ِّر‬ َّ
‫غفُ ْو ٌر َّر ِّح ْي ٌم‬
َ َ‫ّٰللا‬ ‫ظ َم ا َ ْج ًر ۗا َوا ْست َ ْغ ِّف ُروا ه‬
‫ّٰللاَ ۗا َِّّن ه‬ َ ‫َخي ًْرا َّوا َ ْع‬
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat)
kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)
segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka
Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-
Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang
lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah dan yang lain berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah salat,
tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) -Nya di sisi
Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah

7
ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-
Muzammil ayat 20).

Pada ayat ini ditegaskan bahwa Allah Swt. memberikan belaian kasih sayang,
pengakuan, dan penghargaan kepada setiap manusia diantaranya dalam wujud
memaafkan dan meringankan pelaksanaan ibadah, sebab Allah Swt. tahu ukuran
malam dan siang serta kadar ibadah yang dilakukan oleh manusia pada setiap
harinya.
D. Penutup
Kesimpulan
A. Ayat Al-Quran Yang Menjelaskan Kesehatan
Al-Baqarah Ayat 185

ِّ ِۚ َ‫ت ِّ ِّمنَ ْال ُه ٰدى َو ْالفُ ْرق‬


‫ان فَ َم ْن‬ ٍ ‫اس َوبَ ِّيِّ ٰن‬ِّ َّ‫ِّي ا ُ ْن ِّز َل فِّ ْي ِّه ْالقُ ْر ٰا ُن ُهدًى ِّلِّلن‬
ْ ‫ضانَ الَّذ‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ
َ ‫ع ٰلى‬
ُ ‫سفَ ٍر فَ ِّعدَّة ٌ ِّ ِّم ْن اَي ٍَّام اُخ ََر ۗ ي ُِّر ْيد‬ َ ‫ضا ا َ ْو‬
ً ‫ص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانَ َم ِّر ْي‬ ُ ‫ش ْه َر فَ ْل َي‬
َّ ‫ش ِّهدَ ِّم ْن ُك ُم ال‬
َ
‫ع ٰلى َما َه ٰدى ُك ْم‬ َ ‫ّٰللاُ ِّب ُك ُم ْاليُس َْر َو ََل ي ُِّر ْيدُ ِّب ُك ُم ْالعُس َْر ۖ َو ِّلت ُ ْك ِّملُوا ْال ِّعدَّة َ َو ِّلت ُ َك ِّبِّ ُروا ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ‫ه‬
َ‫َو َل َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah ayat 185)
Al-Muzammil Ayat 20

‫ط ۤا ِٕىفَةٌ ِّ ِّمنَ الَّ ِّذيْنَ َم َع ۗ َك‬ َ ‫صفَهٗ َوثُلُثَهٗ َو‬ ْ ‫ا َِّّن َرب ََّك َي ْعلَ ُم اَنَّ َك تَقُ ْو ُم اَد ْٰنى ِّم ْن ثُلُثَي ِّ الَّ ْي ِّل َو ِّن‬
‫س َر ِّمنَ ْالقُ ْر ٰا ۗ ِّن‬ َّ ‫علَ ْي ُك ْم فَا ْق َر ُء ْوا َما تَ َي‬ َ ‫اب‬ َ َ ‫ص ْوهُ فَت‬ ُ ‫ع ِّل َم ا َ ْن لَّ ْن ت ُ ْح‬ َ ‫ار‬ َ ۗ ‫ّٰللاُ يُقَدِّ ُِّر الَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
‫َو ه‬
‫ض ِّل‬ ْ ‫ض َي ْبتَغُ ْونَ ِّم ْن َف‬ ِّ ‫ض ۙى َو ٰاخ َُر ْونَ َيض ِّْرب ُْونَ ِّفى ْاَلَ ْر‬ ٰ ‫س َي ُك ْو ُن ِّم ْن ُك ْم َّم ْر‬َ ‫ع ِّل َم ا َ ْن‬ َ
ٰ
‫صلوة َ َواتُوا‬ ٰ ۙ
َّ ‫س َر ِّم ْنهُ َوا َ ِّق ْي ُموا ال‬ َّ ‫ّٰللا ۖفَا ْق َر ُء ْوا َما ت َ َي‬ ِّ ‫س ِّب ْي ِّل ه‬ ٰ
َ ‫ّٰللاِّ َۙواخ َُر ْونَ يُقَا ِّتلُ ْونَ ِّف ْي‬ ‫ه‬
‫ّٰللاِّ ۙ ُه َو‬‫َل ْنفُ ِّس ُك ْم ِّ ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِّجد ُْوهُ ِّع ْندَ ه‬ ۗ
َ ِّ ‫سنًا َو َما تُقَ ِّدِّ ُم ْوا‬ َ ‫ضا َح‬ ً ‫ّٰللاَ قَ ْر‬‫ضوا ه‬ ُ ‫الز ٰكوة َ َوا َ ْق ِّر‬ َّ
‫غفُ ْو ٌر َّر ِّح ْي ٌم‬ َ َ‫ّٰللا‬ ‫ظ َم ا َ ْج ًر ۗا َوا ْست َ ْغ ِّف ُروا ه‬
‫ّٰللاَ ۗا َِّّن ه‬ َ ‫َخي ًْرا َّوا َ ْع‬
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat)
kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)

8
segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka
Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-
Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang
lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah dan yang lain berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah salat,
tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) -Nya di sisi
Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-
Muzammil ayat 20).
B. Devinisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan yang menyeluruh dari tubuh, pikiran, dan jiwa seseorang
yang bebas dari penyakit, cedera, atau gangguan fisik dan mental yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
C. Urgensi Menjaga Kesehatan
 Tanggung Jawab Individual.
 Kebersihan adalah Bagian dari Iman.
 Menjaga Keseimbangan.
 Kesehatan sebagai Modal Beribadah.
 Menghindari Kerusakan pada Tubuh.
 Kesehatan sebagai Nikmat Allah.
D. Tujuan Menjaga Kesehatan
 Mencegah tubuh terserang penyakit.
 Meningkatkan energi.
 Mencegah penyakit.
 Menjaga berat badan.
 Meningkatkan suasana hati.
 Menjaga kesehatan mental.
 Menjaga kebugaran tubuh.
E. Manfaat Menjaga Kesehatan
 Tugas Sebagai Amanah.
 Ibadah yang Lebih Baik
 Produktivitas yang Tinggi.

9
 Menghindari Perbuatan Haram.
 Memperoleh Pahala.
 Membantu Sesama.
 Memperpanjang Umur.
F. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Surat Al-Baqarah dan Al-Muzammil
 tentang prinsip hukum Tuhan yaitu memberikan kemudahan kepada manusia
tidak untuk mempersulit.
 memberikan belaian kasih sayang, pengakuan, dan penghargaan kepada setiap
manusia diantaranya dalam wujud memaafkan dan meringankan pelaksanaan
ibadah, sebab Allah Swt. tahu ukuran malam dan siang serta kadar ibadah yang
dilakukan oleh manusia pada setiap harinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Diong Liong, and Budiyanto Budiyanto. "Konsep kesehatan dalam al-qur’an dan
hadis." Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist 3.2 (2020): 157-173.

Fuad, Ikhwan. "Menjaga kesehatan mental perspektif Al-Qur’an dan hadits." Journal An-Nafs:
Kajian Penelitian Psikologi 1.1 (2016): 31-50.

Mukmin, Taufik. "Nilai-nilai Pendidikan dalam Ibadah Puasa (Studi Anilasis terhadap Surat Al-
baqarah Ayat 183-187)." El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman 12.1 (2017): 42-67.

SORMIN, NURHAIYAH. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN IBADAH DALAM


SURAH AL-MUZAMMIL AYAT 20 DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA AL-BA’ANI
KOTA BENGKULU. Diss. UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU, 2022.

11

Anda mungkin juga menyukai