8092 18491 1 SM
8092 18491 1 SM
8092 18491 1 SM
Abstrak
Naiknya tingkat konsumsi penggunaan plastik di masyarakat menyebabkan persentase
produksi sampah plastik juga meningkat. Plastik merupakan bahan polimer yang dibuat
menggunakan hasil destilasi gas alam dan minyak bumi jenis nafta, yang sulit terurai oleh
dekomposer tanah namun berpotensi untuk didaur ulang menjadi bahan bakar (fuel). Metode
yang dapat digunakan untuk mengolah sampah plastik menjadi fuel adalah proses pirolisis.
Terdapat dua jenis metode pirolisis berdasarkan ada tidaknya penggunaan katalis, yaitu
thermal cracking dan catalytic cracking. Proses pirolisis dapat menghasilkan produk dengan
karakteristik yang beragam, tergantung pada variabel waktu dan suhu pembakaran, jenis
plastik, serta katalis yang digunakan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fuel
pirolisis sampah plastik berdasarkan jenis sampah plastik dan katalis yang digunakan. Analisa
karakteristik dilakukan berdasarkan nilai kalor, viskositas, densitas, dan fraksi kimia yang
terkandung dalam fuel pirolisis sampah plastik, adapun jenis sampah plastik yang dikaji
hanya terbatas pada jenis termoplastik PET, HDPE, LDPE, PP, dan PS. Hasil dari studi
literatur adalah seluruh jenis sampah plastik dapat diolah menjadi fuel, yang memiliki
karakteristik cenderung mirip dengan kerosene, gasoline, dan diesel.
26
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.1, Januari 2023, Hal 26-33 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
Proses pirolisis menghasilkan produk berupa 3.2 Karakteristik Fuel Sampah Plastik
char, gas, dan minyak sintetis, sedangkan Berbagai penelitian mengenai metode
metode gasifikasi menghasilkan produk berupa pirolisis sampah plastik menyebutkan jika
gas sintetis, char dan tar. Sehingga kurang kualitas minyak pirolisis yang dihasilkan
disarankan untuk menggunakan metode dipengaruhi oleh berbagai parameter. Parameter
gasifikasi dalam mengkonversi sampah plastik tersebut antara lain yaitu, suhu, lama waktu
menjadi bahan bakar (Bajus & Hájeková, 2010; pirolisis, penggunaan katalis, dan jenis sampah
Obeid et al., 2014). plastik yang diolah. Penggunaan katalis
Pirolisis atau perengkahan (cracking) adalah berpengaruh untuk meningkatkan hasil proses
proses yang melibatkan degradasi thermal dan kualitas minyak pirolisis serta menghambat
molekul polimer rantai panjang menjadi produksi produk yang tidak diinginkan, Adapun
molekul kecil yang tidak terlalu kompleks dan jenis plastik yang digunakan dalam proses
berlangsung tanpa adanya oksigen pada suhu pirolisis sebagai fuel juga dapat mempengaruhi
dan tekanan yang tinggi dalam waktu yang kualitas dan karakteristik fuel yang dihasilkan
singkat (Vijayakumar & Sebastian, 2018). (Miandad et al., 2017).
Metode pirolisis berdasarkan keberadaan katalis Analisis karakteristik tersebut biasanya
selama proses pirolisis berlangsung dapat ditinjau dari besarnya nilai kalor, densitas,
dibagi menjadi dua jenis, yaitu thermal viskositas, dan fraksi kimia yang terkandung
cracking dan catalitic cracking (Alwathan, didalamya dengan membandingkannya dengan
2022). Penggunaan katalis diketahui dapat karakteristik pada Bahan Bakar Minyak fosil
berperan penting dalam pemutusan polimer konvensional. Berikut adalah perbandingan
termal dan menurunkan energi aktivasi yang nilai kalor, densitas, dan viskositas fuel
dibutuhkan (Ghodke, 2021). Metode pirolisis pirolisis sampah plastik berdasarkan jenis
disarankan oleh banyak peneliti karena proses plastik yang digunakan yang dirangkum pada
ini mampu mengkonversi sampah plastik tabel 2 dan tabel 3, beserta perbandingannya
menjadi fuel dalam jumlah besar hingga 80% dengan standar dan spesifikasi Bahan Bakar
(Vijayakumar & Sebastian, 2018). Minyak (BBM) konvensional berdasarkan pada
nilai kalor, densitas, dan viskositas pada tabel 4
.
Tabel 2. Perbandingan nilai kalor fuel pirolisis sampah plastik berdasarkan jenis plastik
Suhu Katalis Nilai kalor
Jenis plastik referensi
(ºC) (MJ/kg)
PETE 250 - 500 Bentonit clay 45,27 (Kamal, 2022)
PETE - - 43,62 (Sumartono et al., 2018)
HDPE 500 ZnO 44,09 (Fanani et al., 2017)
HDPE 480 - 45,28 (Kurniawan & Nasrun, 2017)
LDPE 400 FCC 10% 46,95 (Cantika et al., 2022)
LDPE 250 - 45,33 (Wisnujati & Yudhanto, 2020)
PP 450 Zeolit teraktivasi 20% 26,77 (Aswan et al., 2021)
PP 330 - 46,20 (Islami et al., 2019)
PS 400 Gamma alumina 10% 29,59 (Aswan et al., 2021)
PS 350 35,35 (Abidin et al., 2017)
28
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.1, Januari 2023, Hal 26-33 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
Tabel 3. Perbandingan densitas dan viskositas fuel pirolisis sampah plastik berdasarkan
jenis plastik
Jenis Viskositas dinamis Viskositas kinematis Densitas
referensi
plastik (cP) (cSt) (kg/m3)
PETE - 0,80 770 (Kamal, 2022)
PETE 1,2 - 794 (Lubis et al., 2022)
HDPE - 1,188 777,2 (Amalia Ardianti, 2019)
HDPE 0,77 - 769 (Lubis et al., 2022)
LDPE - 1,464 777,5 (Liestiono et al., 2017)
LDPE 1,95 - 704,4 (Wisnujati & Yudhanto, 2020)
PP 0,756 - 750, 4 (Jahiding et al., 2020)
PP 0,65 - 767,8 (Adoe et al., 2016)
PS - 0,991 905 (Amalia Ardianti, 2019)
PS - 1,99 773,7 (Aswan et al., 2021)
Tabel 4. Standar dan spesifikasi Bahan Bakar Minyak (BBM) (Jahiding et al., 2020; Kamal,
2022)
Viskositas Densitas Nilai kalor
Jenis bahan bakar
(cP) (kg/m3) (MJ/kg)
Bensin 0,652 715 – 850 47,3
Solar 2 – 4,5 820 – 850 46,5
Minyak tanah 0,294 – 3,34 780 – 810 43
Karakteristik Fuel Pirolisis Sampah Plastik HDPE diketahui lebih layak untuk dijadikan
Polyethylene terephtalate (PET/PETE) bahan bakar minyak (Lubis et al., 2022).
Polyethylene terephtalete (PET/ PETE) Pengujian karakteristik minyak pirolisis pada
merupakan salah satu jenis thermoplastic jenis plastik PETE juga dilakukan oleh Kamal
dengan label 1 yang terbuat dari 30% (2022), dengan membandingkan hasil minyak
monoetilen glikol (MEG) dan 70% terephtalic pirolisis dengan penambahan 30 gram katalis
acid (TPA) atau dimetyl ester atau asam tanah liat Bentonit, katalis karbon aktif, dan
terephtalate dengan titik leleh 250 ºC (Sari, tanpa penggunaan katalis secara terpisah.
2017). Menurut hasil penelitian Surono dan Reaktor yang digunakan merupakan reaktor
Ismanto (2016), plastik PET tidak potensial anaerob dengan tekanan 2 bar pada suhu antara
diolah menjadi bahan bakar minyak, karena 250 ºC – 500 ºC. Dari penelitian tersebut
diketahui hasil pirolisis dari jenis plastik ini diketahui jika penambahan katalis mampu
hanyalah berupa material serbuk berwarna menaikkan perolehan produk cair serta
kekuning-kuningan yang bahkan menempel di menurunkan densitas dan viskositas bahan
sepanjang saluran pipa (Surono Untoro Budi & bakar cair yang dihasilkan jika dibandingkan
Ismanto, 2016). Walau begitu, pada penelitian dengan tanpa menggunakan katalis. Walau
Lubis dkk. (2022) yang juga melakukan begitu, seluruh hasil akhir dari penelitian ini
penelitian pada sampah plastik jenis PET dapat dikatakan telah sesuai dengan standar
dengan jenis plastik HDPE sebagai bahan bakar minyak komersil, dengan nilai
pembanding. Dalam menganalisis karakteristik kalor berkisar 10572 - 10860 cal/g, densitas
dan kuatitas minyak pirolisis yang dihasilkan, 0,75-0,77 g/ml dan viskositas kinematik
diketahui jika hasil pirolisis sampah plastik berkisar 0,39 – 0,80 cSt (Kamal, 2022).
PET yang dilakukan Dapat menghasilkan
minyak yang memiliki karateristik berwarna Karakteristik Fuel Pirolisis High Density
kuning oranye pekat dan berbau menyengat. polyethylene (HDPE)
Dari 500 gram sampah plastik, diperoleh High Density polyethilene (HDPE)
volume rata-rata minyak hasil pirolisis sebesar adalah salah satu polimer termoplastik
27 ml dengan densitas dan viskositas berturut- polyethylene dengan label daur ulang 2 dengan
turut adalah 794 kg/m3, dan 1,2 cP. Sehingga densitas tinggi yang susunan molekulnya jarang
disimpulkan jika pirolisis sampah plastik PET dan berjauhan membentuk rantai lurus panjang
menghasilkan bahan bakar cair namun plastik sehingga menghasilkan plastik yang lebih padat
dan keras (Xavier, 2022). Dari berbagai
penelitian pirolisis sampah plastik jenis HDPE karakteristik fisik kerosin dan bahan bakar
yang dikaji, karakteristik minyak pirolisis bensin. Analisis hasil yang diperoleh pada
plastik HDPE jika ditinjau dari parameter minyak pirolisis sampah plastik LDPE oleh
viskositas, densitas dan nilai kalornya memiliki Wisnujati dan Yudhanto (2020) menyimpulkan
kemiripan dengan kerosine, bensin, dan bahan jika temperatur proses pirolisis terbaik adalah
bakar premium. Berdasarkan analisis yang pada suhu 250 ºC yang menghasilkan minyak
dilakukan dengan variasi temperatur pirolisis pirolisis sebanyak 625 ml dengan nilai kalor
oleh Kurniawan dan Nasrun (2017), yield 10.826,388 cal/gr, massa jenis 704,4 kg/m3, dan
terbanyak yang dihasilkan adalah 59,4% pada viskositas sebesar 1,95 cP (Wisnujati &
temperatur pirolisis 480 ºC. Hasil analisa Yudhanto, 2020). Pada penelitian Cantika dkk
komposisi dengan chromatography-Mass (2021) dengan penambahan katalis FCC 10%
Spechtometry (GC-MS) menunjukkan jika didapatkan hasil jika karakteristik bahan bakar
terdapat 11 komposisi fraksi kimia yang yang dihasilkan dari pirolisis pada temperatur
terdapat pada bahan bakar minyak pirolisis 400ºC memiliki sifat mirip dengan bensin,
sampah plastik HDPE dan didominasi dengan dengan fraksi gasoline sebanyak 60%.
C9H18 dengan persentase 54,61%. Adapun nilai Penambahan katalis juga dilakukan oleh
kalor yang diperoleh dari hasil perhitungan Novarini dkk., (2021) dengan menggunakan 1%
adalah 10.674,728 kcal/kg dengan karakteristik katalis zeolit alam. Dari hasil perbandingan
bahan bakar minyak mirip dengan bensin dengan tanpa penggunaan katalis, diketahui jika
(Kurniawan & Nasrun, 2017). Pada penelitian penggunaan katalis memperbanyak produk
Fanani dkk. (2018) dengan penambahan katalis bahan bakar yang dihasilkan. Adapun
ZnO, yield terbanyak yang dihasilkan adalah karakteristik produk bahan bakar minyak yang
pada temperatur 500 ºC dengan persentase dihasilkan memiliki persamaan dengan standar
35,86%. Hail analisa GC-MS menunjukkan jika karakteristik kerosin (Novarini et al., 2021).
bahan bakar yang dihasilkan terdiri dari fraksi
gasoline dengan persentase 39,6% dan kerosine Karakteristik Fuel Pirolisis Sampah Plastik
27,52%. Adapun nilai kalor yang yang Jenis Polypropylene/ Polypropene (PP)
diperoleh adalah 10530,461 kal/g (Fanani et al., Polypropylene (PP) adalah salah satu
2017). Lubis dkk. (2022), berdasarkan jenis termoplastik dengan label 5. PP memilki
penelitiannya menyatakan sampah plastik jenis sifat yang mirip dengan poliethylene, namun
HDPE lebih layak dibandingkan sampah plastik lebih kuat dan ringan, memiliki daya tembus
jenis PET untuk diolah menjadi bahan bakar uap yang rendah, mengkilap, dan stabil
minyak. Karakteristik minyak hasil pirolisis terhadap suhu yang tinggi. Monomer PP
sampah plastik HDPE mendekati bahan bakar diperoleh dengan pemecahan secara thermal
konvensional premium dengan rata-rata nafta etilen, propylene, dan homologues yang
volume yang dihasilkan dari 500 gram sampah lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada
plastik HDPE adalah 74 ml, dengan massa jenis temperatur rendah (Trisunaryanti et al., 2018).
769 kg/m3 dan viskositas 0,77 cP (Lubis et al., Salah satu penelitian pirolisis sampah plastik
2022). jenis PP dilakukan oleh Jahiding dkk., (2020)
dengan massa sampah 1000 gram. Dari
Karakteristik Fuel Pirolisis Sampah Plastik percobaan yang dilakukan, hasil terbaik
Jenis Low DensityPolyethilene (LDPE) diperoleh pada pemanasan dengan suhhu 450
Low density Polyethilene (LDPE) adalah ºC sehingga menghasilkan bahan bakar yang
salah satu jenis polimer polyethilene dengan meiliki nilai kalor 11,389 kcal/kg, densitas
densitas rendah yang diproduksi dalam skala 0,7504 kg/L dan viskositas sebesar 0,756 cP.
komersial melalui proses polimerisasi Jika ditinjau dari besarnya nilai kalor, maka
bertekanan tinggi yang dipicu oleh radikal hasil bahan bakar memiliki kesamaan dengan
bebas pada suhu 200 ºC dan dibuat dari minyak bahan bakar jenis bensin premium. Namun jika
bumi. Plastik LDPE memiliki sifat mekanis dilihat dari fraksi kinia yang terkandung, bahan
yang kuat, sedikit tembus cahaya, fleksibel bakar pirolisis yang masih mengandung
(Irianto, 2022). Penelitian pirolisis sampah campuran fraksi gasoline dan kerosin-diesel,
plastik jenis LDPE dilakukan oleh banyak dan perlu dilakukan pemurnian dengan destilasi
peneliti. Berdasarkan berbagai penelitian yang bertingkat agar hasilnya murni bahan bakar
dilakukan, rata-rata hasil minyak pirolisis bensin (Jahiding et al., 2020). Penelitian lain
sampah plastik jenis LDPE mendekati dilakukan oleh Azwan dkk., dengan
30
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.1, Januari 2023, Hal 26-33 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
penambahan katalis Gamma Alumina 10% dan Alumina pun diketahui lebih banyak
Zeolit teraktivasi. Minyak pirolisis dengan dibandingkan dengan penambahan katalis zeolit
penambahan katalis Gamma Alumina 10% alam (Eldwita et al., 2020). Sedangkan pada
memiliki nilai kalor sebesar 7411, 1793 cal/gr, penelitian yang dilakukan oleh Aswan dkk.,
densitas 779,7 kg/m3, dan viskositas kinematik (2021) pada sampah plastik jenis PS dengan
1,93 mm2/s. Sedangkan karakteristik minyak penambahan katalis Gamma alumina 10% dan
pirolisis dengan penambahan katalis Zeolit suhu reaktor 400 ºC menghasilkan produk
teraktivasi memiliki nilai kalor 6395,2803 utama yang mengandung fraksi Gasoline
cal/gr, densitas 767 kg/m3, dan viskositas 49.87% dan kerosene 25,61% sehingga
kinematik sebesar 1,84 mm2/s Karakteristik karakteristik minyak pirolisis sampah plastik PS
minyak pirolisis yang dihasilkan berdasarkan dapat dikatakan lebih cenderung mendekati
uji GC-MS Dari hasil percobaan diketahui jika bensin (Aswan et al., 2021).
penambahan katalis Gamma Alumina 10%
membantu meningkatkan kualitas produk 4. KESIMPULAN
pirolisis, sedangkan penambahan katalis Zeolit Metode pirolisis merupakan metode yang
teraktivasi membuat produk minyak pirolisis paling potensial digunakan untuk mengolah
yang dihasilkan meningkat (Aswan et al., sampah plastik jenis termoplastik menjadi
2021). Dari pengujian yang dilakukan dengan bahan bakar minyak Jika ditinjau dari
Yulianto dkk., (2018) Minyak hasil pirolisis karakteristiknya yaitu berdasarkan besarnya
campuran PP dan PET diketahui memiliki nilai kalor, viskositas, densitas, dan fraksi
konsumsi bahan bakar yang lebih irit jika senyawa kimia yang terkandung dalam bahan
dibandingkan dengan bahan bakar premium bakar minyak pirolisis sampah plastik, seluruh
(Yulianto et al., 2018). jenis sampah plastik diketahui berpotensi untuk
diolah menjadi bahan bakar, dengan
Karakteristik Fuel Pirolisis Sampah Plastik karakteristik bahan bakar cenderung mirip
Jenis Polystyrene (PS) kerosin (minyak tanah), gasoline (bensin), dan
Polistyrene (PS) adalah termoplastik diesel (solar). Namun, beberapa hasil penelitian
berlogo 6 dan merupakan polimer aromatik menyatakan jika plastik PET kurang
serta memerlukan proses yang sangat panjang memberikan hasil yang maksimum baik pada
untuk didaur ulang. PS mengandung benzene, kuantitas maupun kualitas terhadap produk
ketika dibakar, plastik PS akan mengeluarkan bahan bakar jika dibandingkan dengan jenis
api berwarna kuning - jingga, dan plastik lainnya. Dari hasil kajian ini dapat
meninggalkan jelaga (Trisunaryanti et al., diketahui, jika jenis plastik yang digunakan
2018). Analisis karakteristik minyak hasil dapat memberikan hasil yang berbeda terhadap
pirolisis telah dikaji oleh banyak peneliti. Hasil fuel yang dihasilkan, akan tetapi karakteristik
produksi minyak pirolisis yang dilakukan oleh bahan bakar minyak pirolisis tidak hanya
Dewi (2017) dinyatakan cenderung mendekati dipengaruhi oleh jenis plastik yang digunakan
karakteristik bahan bakar bensin jika ditinjau saja, melainkan juga dipengaruhi oleh variabel
dari viskositas kinematik, gross heating value, suhu, lama waktu pemanasan, serta
flash point, dan jumlah atom karbonnya. penambahan katalis pada proses pemanasan.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan
Eldwita dkk., (2020) pada jenis plastik yang DAFTAR PUSTAKA
sama dengan penambahan katalis Gamma Abidin, Z., Atmadja, S. T., & Arijanto. (2017).
Alumina 10% pada temperatur reaktor 400 ºC Pengujian Alat Pengolah Limbah Plastik
dan Zeolit alam 10% pada temperatur reaktor Jenis Ps (Polystyrene) Menjadi Bahan
450 ºC menghasilkan produk yang Bakar Alternatif. Jurnal Teknik Mesin S-1,
karakteristiknya lebih cenderung mendekati 5(2), 100–105.
solar 48 dengan persentase fraksi kerosin-diesel Adoe, D. G. H., Bunganaen, W., Krisnawi, I.
38,47% dan Gasoline 24,84% untuk produk F., & Soekwanto, F. A. (2016). Pirolisis
dengan penambahan katalis Gamma Alumina Sampah Plastik PP (Polyprophylene)
10% dan mengandung fraksi kerosin-diesel menjadi Minyak Pirolisis sebagai Bahan
sebesar 41,02% dan gasoline 29,67% pada Bakar Primer. LONTAR Jurnal Teknik
produk minyak pirolisis dengan penambahan Mesin Undana, 3(1), 17–26.
katalis zeolit alam 10%. Volume minyak yang Agustin, E. W. (2022). Minyak Bumi dan
dihasilkan dengan penambahan katalis Gamma Pengolahannya. CV MEDIA EDUKASI
32
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.1, Januari 2023, Hal 26-33 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891