Laporan Mini Riset Dan Rekayasa Ide Kesehatan & Gizi Aud
Laporan Mini Riset Dan Rekayasa Ide Kesehatan & Gizi Aud
Laporan Mini Riset Dan Rekayasa Ide Kesehatan & Gizi Aud
DISUSUN OLEH
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa., berkat rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “Analisis penerapan program
makan sehat dan bergizi di tk Khalilah Islamic school” dengan tepat waktu. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan dan Gizi. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Gita Noveri Eza, S.Pd.,M.Pd / Rizki Ramadhani,S.Pd., M.Pd selaku dosen
pengampuh mata kuliah Kesehatan dan Gizi AUD.
Ucapan terima kasih ini juga diperuntukkan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan saran serta kritik yang mendukung agar dapat
melengkapi laporan ini menjadi lebih baik untuk kedepannya. Semoga Laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………...
BAB VI PENUTUP…………..………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan masa kritis dalam perkembangan
perilaku, karakter, dan kemampuan kognitif anak. Perkembangan fisik dan mental anak
terjadi begitu cepat pada usia ini sehingga mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
menjadi hal yang penting. Pola makan yang baik mempengaruhi kapasitas belajar dan fungsi
kognitif anak selain kesehatan fisiknya. Program makan yang sehat dan padat gizi sangat
penting untuk mendorong tumbuh kembang anak di Taman Kanak-Kanak (TK) sebaik
mungkin.(Insani, 2022) Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk menjamin setiap anak
memperoleh gizi yang seimbang dan mengandung lemak, protein, karbohidrat, serta vitamin
dan mineral dalam jumlah yang diperlukan.
Namun, masih ada sejumlah kendala yang harus diatasi sebelum memperkenalkan
program makan sehat di banyak taman kanak-kanak. Kesulitan-kesulitan ini mencakup
kurangnya kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang, kurangnya dana, dan kurangnya
dukungan dari orang tua dan pendidik terhadap inisiatif ini(Insani, 2022). Oleh karena itu,
untuk mengetahui dengan tepat karakteristik yang memfasilitasi penerapan program makan
sehat dan bergizi di Taman Kanak-kanak serta tantangan yang dihadapi selama
penerapannya, perlu dilakukan investigasi yang menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana program makan sehat TK
dilaksanakan dan memberikan saran untuk meningkatkan pelaksanaan program tersebut.
Dengan cara ini, diyakini bahwa lingkungan yang mendorong pertumbuhan sehat anak-anak
sejak usia dini dapat membantu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Konsep konsep manusia tidak terbatas pada satu penyakit tertentu , tetapi mencakup
beberapa aspek .tidak terbatas pada satu penyakit tertentu , melainkan mencakup beberapa
aspek(Nurmiaty et al., 2020) . Ada lima aspek kesehatan di antaranya fisik atau jasmani,
mental atau intelektual, emosional, sosial, dan spiritual(Nurmiaty et al., 2020).. atribut
berhubungan fisik untuk kualitas rahang . Dimensi ini paling mudah dipahami karena
berhubungan dengan mekanisme .
Pola makan sehat yang baik adalah pola makan yang mengonsumsi makanan dari
rantai makanan paling bawah. Dengan mengonsumsi makanan dalam bentuk yang paling
alami, otomatis asupan vitamin, mineral, dan zat-zat penting lainnya menjadi lebih tinggi dan
lebih baik. Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang seimbang,
sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan
mental (Prasetyono, 2009). Makanan sehat adalah makanan dalam arti yang sesungguhnya
dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan utama
dan makanan penunjang. Makanan sehat tersebut juga dikenal dengan istilah 4 sehat dan 5
sempurna, namun
kepopulerannya sudah mulai memudar karena berbagai alasan.Kesehatan manusia terletak di
perut. Bila perut dijejali dengan makanan yang baik dan sehat, tentu akan sehat pula
seluruhnya. Menurut Permenkes No. 14 Tahun 2014, gizi seimbang merupakan susunan
pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis serta jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, perilaku hidup
bersih, aktivitas fisik dan juga selalu memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi. Terdapat 10 pesan gizi
seimbang yang dituliskan oleh P2PTM Kemenkes RI. Pesan Gizi Seimbang yang secara
ringkas mengandung empat pilar utama yaitu mengonsumsi makanan beragam, penerapan
perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan
normal(Aeni & Formen, 2023).
Gizi seimbang di Indonesia digambarkan dalam bentuk TGS atau Tumpeng Gizi
Seimbang. Tumpeng gizi seimbang dirancang guna membantu memilih makanan dengan
jumlah dan jenis yang tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia dan keadaan.
Gizi Seimbang bagi bayi usia 0 sampai 6 bulan cukup hanya dari ASI(Aeni & Formen, 2023).
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi sebab dapat memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya,
murah dan bersih. Oleh sebab itu setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif yang berarti
sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja. Pada anak usia 6 usia 24 bulan, kebutuhan
terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat dan memerlukan sumber gizi yang lain selain
dari ASI saja. Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan yang
cukup cepat, mulai mudah terpapar infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan
terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan memperhitungkan aktivitas anak dan keadaan
infeksi. Makanan
Pendamping ASI atau sering disebit MPASI sangat perlu ditambahkan untuk
menyokong kebutuhan gizi seimbang, sementara itu anak tetap diberikan ASI sampai bayi
berusia 2 tahun. Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2 sampai 5 tahun meningkat(Sitoayu et
al., 2020). Hal ini dikarenakan anak masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan
aktivitasnya semakin meningkat. Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap
makanan yang mereka sukai termasuk makanan jajanan. Oleh sebab itu jumlah serta variasi
makanan harus tetap mendapatkan perhatian khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama
dalam memenangkan pilihan anak agar memilih makanan yang bergizi seimbang(Sitoayu et
al., 2020).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan dengan pihak sekolah
di TK Kalila Islamic school memberikan hasil bahwasannya penerapan program pola makan
sehat dan bergizi telah menjadi salah satu fokus utama dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak didik di sekolah tersebut dalam program ini melibatkan pemberian
makanan bergizi saat istirahat atau cemilan dan makan siang. Program ini juga paling
mengutamakan menu yang disajikan dalam waktu cemilan dan juga waktu makan siang
hingga cemilan sore dan makan sore seperti mereka mengikuti prinsip gizi yang seimbang
mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral dari sayuran maupun
buah-buahan. Di sekolah Kalila Islamic school terdapat TK dan juga day care. Di mana
program pola makan sehat untuk TK berlangsung dari cemilan dan juga waktu makan siang,
dan untuk deker program pola makan sehat berjalan dimulai dari sarapan pagi cemilan siang
makan siang cemilan sore dan makan sore, tidak lupa juga untuk anak daycare selalu
diwajibkan untuk tidur siang yaitu istirahat yang teratur.
Makanan yang disajikan baik dalam sesi cemilan maupun sesi makan sangat
diperhatikan oleh guru di Kalila biasanya kalau cemilan di waktu siang itu berupa buah-
buahan dan di waktu sore itu berupa agar-agar yang dibuat dari sari buah. Untuk menu makan
siang dan makan sore biasanya guru sangat memperhatikan protein dan mereka juga
mempertimbangkan tidak banyak karbohidrat yang dikonsumsi oleh anak. Biasanya dalam
menu makan sore dan makan siang itu berbeda sayur dan lauknya misal untuk makan siang
mereka menunya adalah ikan tongkol dengan nasi dan diselingi dengan sayur seperti wortel,
dan untuk makan sore bisa dengan ayam goreng nasi dan juga sayur bayam. Menu makan
siang dan makan sore dibedakan untuk menarik perhatian dan nafsu makan anak agar
bertambah, karena jika menunya sama maka anak akan bosan dalam memakannya dan ini
akan menjadi kesulitan mereka untuk menghabiskan makanan. Dan di Kalila sendiri guru-
guru menginformasikan dan mengedukasi orang tua bahwasanya anak-anak tidak baik untuk
dibawakan makanan yang manis-manis dengan jumlah yang banyak karena makanan manis
dapat mengganggu nafsu makan anak, dan juga anak yang banyakan makan manis jika anak
itu mudah emosi maka akan mudah untuk memicu sifat tantrumnya.
Dalam program pola makan sehat di TK Kalila menerapkan hal seperti program isi
piringku yang terdiri dari makanan pokok seperti karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring
lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring dan untuk setengah piring
lainnya diisi dengan porsi sayur-sayuran 2/3 dan buah-buahan dengan porsi 1/3. Sekolah
Kalila Islamic school bekerja sama dengan ahli gizi untuk menyusun menu harian sehingga
kebutuhan nutrisi anak dapat dipenuhi dengan baik selain itu terdapat juga program
mengedukasi gizi untuk anak-anak di mana mengajarkan pentingnya makanan sehat dalam
keseharian kepada orang tua dan guru-guru yang ada di sekolah.
Program pola makan sehat di TK Kalila Islamic school juga mengalami tantangan
berupa adanya beberapa anak yang mengalami permasalahan makan seperti memilih-milih
makanan atau picky Eater dan anak yang susah untuk mengunyah, sehingga mereka
seringkali tidak menghabiskan makanannya. Setelah di teliti dari hasil wawancara kebiasaan
anak yang mengalami picky eater dikarenakan orang tua yang tidak membiasakan anak untuk
mengkonsumsi macam-macam buah dan sayur serta lauk pauk. Sehingga anak terbiasa untuk
memilih milih makanan dan membenci beberapa sayur. Dan untuk anak yang mengalami
keiasaan sulit untuk mengunyaj juga merupakan keiasaan yang dibawa dari lingkungan
rumah, orang tua selalu menunggu anak menyelesaikan makanan nya hingga ber jam – jam
dan jika sudah Lelah orang tua akan memberhentikan memberi makan anak dan makanan
akhirnya tidak habis.
B. PEMBAHASAN
Peningkatan kesehatan jasmani anak merupakan salah satu cara untuk melihat
manfaat dari pengenalan program pola makan sehat di TK Khalilah Islamic School. Anak
usia dini yang berpartisipasi dalam program ini seringkali mempunyai berat badan yang
optimal dan jarang mengalami sakit. Selain itu, pertumbuhan kognitif mereka meningkat,
sehingga meningkatkan fokus dan memori selama sesi belajar. Anak-anak yang mengikuti
program makan sehat juga biasanya menunjukkan perilaku yang lebih energik dan antusias
selama kegiatan sekolah(Mayar & Astuti, 2021). Selain itu, mereka lebih bersedia mencoba
makanan baru dan menyehatkan. Terdapat beberapa factor pendukung dan penghambat
dilaksanakannya program pola makan sehat dan bergizi diantaranya yaitu(Mayar & Astuti,
2021) :
Faktor-Faktor yang Menyumbang Keberhasilan Program Beberapa unsur seperti
berikut ini berkontribusi terhadap efektivitas penerapan program makan seimbang dan bergizi
di TK Khalilah Islamic School :
1. Dukungan dari Guru: Guru sangat penting dalam memantau siswa dan memastikan
mereka memakan makanan yang disajikan. Mereka juga mengajarkan anak-anak
pelajaran dasar tentang pentingnya makan buah dan sayur.
2. Bekerja Sama dengan Orang Tua: Dukungan orang tua juga penting. Beberapa taman
kanak-kanak memberikan ceramah tentang nilai gizi anak, atau mereka
mengikutsertakan orang tua dalam menciptakan makanan sehari-hari.
3. Kebijakan Sekolah: Efektivitas program bergantung pada kebijakan sekolah yang
secara ketat menegakkan peraturan terkait konsumsi makanan sehat di lingkungan
sekolah. Makanan cepat saji dan minuman berkarbonasi tidak diperbolehkan di
sekolah; sebaliknya, siswa harus membawa makanan sehat dari rumah.
REKAYASA IDE
BAHAN ALAT
CARA PEMBUATAN
D. KANDUNGAN GIZI
Berdasarkan komposisi yang dipakai dalam pembuatan MPASI ini terdapat beberapa
kandungan gizi diantanya yaitu :
1) TELUR
Telur ayam memiliki beberapa kandungan yang perlu Anda ketahui. Kandungan gizi
telur ayam yaitu 162 kal energi; 12.80 gram protein; 11.50 gram lemak; 0.70 gram
karbohidrat; 54.00 mg kalsium; 180 mg fosfor; 3.00 mg zat besi; 900 IU vitamin A;
dan
0.10 mg vitamin B.
2) KENTANG
Udara 83,40 g, Energi 62,00 kkal, Protein 2,10 g, Lemak total 0,20 g, Karbohidrat
total 13,50 g, Abu 0,80 g, Natrium 7,00 mg, B-Karoten 0,00 mcg, Karoten total 0,00
mcg,
3) BROKOLI
Energi 23.20 kkal, Lemak total 0.20 g, Protein 3.20 g, Karbohidrat total 1.90 g,
Natrium
15.00 mg, Karoten total 0.80 mcg, Air 90.50 g,
4) TOMAT
Udara 92,90 g, Energi 24,00 kkal, Protein 1,30 g, Lemak total 0,50 g, Karbohidrat
total 4,70 g, Abu 0,60 g, Natrium 10,00 mg, B-Karoten 575,00 mcg, Karoten total
2083,00 mcg,
5) WORTEL
Udara 89,90 g, Energi 36,00 kkal, Protein 1,00 g, Lemak total 0,60 g, Karbohidrat
total 7,90 g, Abu 0,60 g, Natrium 70,00 mg, B-Karoten 3784,00 mcg, Karoten total
7125,00 mcg,
Berikut adalah tabel nilai gizi untuk telur ayam, kentang, brokoli, tomat, dan wortel,
Tabel ini mencakup nilai gizi utama untuk setiap bahan makanan per 100 gram.
Gambar 1.1 tabel nilai gizi untuk telur ayam, kentang, brokoli, tomat, dan wortel
BAB
PENUTUP VI
A. KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan program pola
makan sehat dan bergizi di TK Khalilah Islamic School memberikan dampak positif terhadap
perkembangan kesehatan dan kebiasaan makan anak-anak. Program ini telah meningkatkan
pengetahuan anak-anak mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang, serta mendorong
mereka untuk lebih memilih makanan sehat. Selain itu, keterlibatan orang tua dan guru dalam
program ini sangat berperan dalam mendukung keberhasilan implementasi pola makan sehat.
Namun, masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan, seperti ketersediaan bahan
makanan yang sehat dan pemahaman yang bervariasi di kalangan orang tua.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan terdapat ebberapa saran yang
dapat kami berikan diantaranya yaitu :
1) Inovasi Menu Sehat: Mendorong guru dan staf dapur untuk menciptakan variasi menu
sehat yang menarik agar anak-anak tidak merasa bosan dengan makanan yang
disajikan.
2) Penyuluhan Gizi untuk Anak: Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan gizi secara
rutin agar anak-anak dapat memahami dan menghargai pentingnya makanan sehat.
Dengan melaksanakan saran-saran ini, diharapkan program pola makan sehat dan
bergizi di TK Khalilah Islamic School dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, serta
memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, K., & Formen, A. (2023). Pengaruh Kemitraan PAUD dan Keluarga dalam Mendukung
Praktik Playful Parenting. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5),
5630–5642. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.5212
Insani, A. (2022). Pemenuhan Asupan Gizi Anak Melalui Bekal Makanan Sehat Bagi
Kesehatan Anak Usia Dini. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(3),
843– 848.
Mayar, F., & Astuti, Y. (2021). Peran Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9695–9704.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/2545
Nurmiaty, Fajrin, D. H., Waluyo, D., Otova, F. L. W. R., Desmawati, Agusanty, shelly F.,
Dewi, A., Arlis, I., Novitasari, A., Rahmah, M., & Kalsum, U. (2020). Kesehatan dan
gizi (Issue July).
Sitoayu, L., Vira, H., Putri, W., Lutfiani, N., & Aula, R. (2020). Makan Bergizi Dan Hidup
Penuh Prestasi. Jakarta Jalan Arjuna Utara, 6, 11510.
Tatminingsih, S. (2016). Hakikat Anak Usia Dini. Perkembangan Dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini, 1, 1–65.