Pembahasan Kisi-Kisi Pat Kelas 8 2024
Pembahasan Kisi-Kisi Pat Kelas 8 2024
Pembahasan Kisi-Kisi Pat Kelas 8 2024
1. Tekanan terhadap zat padat adalah gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan padat.
Semakin luas alat dari bidang tekannya, maka akan semakin kecil tekanan yang diberikan.
Benda dengan luas permukaan paling kecil memiliki tekanan paling besar.
Benda yang memiliki tekanan paling besar adlaah benda kedua yang berbentuk segitiga.
Karena berdasarkan rumus tekanan besar tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan. Benda dengan luas permukaan paling kecil memiliki tekanan paling besar.
2.
3. https://katadata.co.id/lifestyle/varia/63d75b2162434/7-contoh-soal-hukum-archimedes-dan-
jawaban-lengkapnya
4.
5.
6. Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis
melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air
kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang
berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem
daun.
Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke
seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat
pada pipa kapiler.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan
kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi
adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak
sejenis.
Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui
pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun
(daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah
yang memiliki konsentrasi gula rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir
melalui pembuluh xilem dan floem.
7. Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal
ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup.
Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir
melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan
pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah.
8. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat
terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang
memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang
diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud
dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah.
Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi
menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah.
Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik (banyak mengandung oksigen) dan PCO2 dalam
darah menjadi turun (sedikit mengandung karbondioksida). Darah tersebut selanjutnya
menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh.
9. Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama. (1) Sistem pernapasan
bagian atas, meliputi hidung dan faring. (2) Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring,
trakea, bronkus, dan paru-paru. Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian
utama. (1) Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling
terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu
menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-
paru. (2) Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam
pertukaran gas yaitu alveolus.
Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka. Rambut-
rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk
bersama udara. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup
saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler
darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu
tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa.
Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring
berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat
tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara (Gambar 8.3). Epiglotis berupa katup
tulang rawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk
menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil
seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi
refleks batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring. Udara
yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan gelombang
suara. Gelombang suara ini dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan
cara mengatur kolom udara pada faring, rongga hidung, dan mulut.
Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea memiliki
panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi
silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam
saluran pernapasan.
Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masing masing bronkus
memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan
trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi
berselang-seling dengan otot polos.
Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis
yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap
dua yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.
Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan
mengempis.
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian
memudahkan molekul molekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan
pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah
mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah.
10.
11. Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat ekspirasi,
diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali
normal, dan udara keluar dari paru-paru.
12.
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
a. Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan
energinya.
b. Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak
memerlukan energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO2 pada laki-laki juga lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh lebih tinggi daripada
perempuan.
c. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal
ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga
diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran CO2 .
d. Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini
berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh
berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh
untuk tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau berbaring, beban berat
tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak energi,
dengan demikian frekuensi pernapasannya rendah.
e. Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak
energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau
tiduran. Ketika tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh perlu lebih banyak oksigen
sehingga frekuensi pernapasan meningkat.
14. volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam sebagai
berikut. a. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh
melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal), volumenya sekitar 500 mL. b. Volume
cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal
dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi sekitar 1.500
mL. c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan ke
dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar
1.500 mL.
Jumlahkan volume tidal + volume cadangan ekspirasi + volume cadangan inspirasi.
Total volume ini disebut dengan kapasitas vital paru-paru.
Meskipun kamu telah melakukan ekspirasi secara maksimal, di dalam paru-parumu
sebenarnya masih terdapat sisa udara sekitar 1.000 mL. Volume ini disebut volume
residu
Jumlahkan volume kapasitas vital paru-paru + volume residu. Volume ini disebut
kapasitas total paru-paru.
15. Gangguan pernapasan
Influenza: Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza
virus. Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39o C. pilek,
bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan
kondisi hidung tersumbat, penderita influenza akan kesulitan untuk bernapas. Virus
influenza keluar dari tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian
disebarkan melalui udara. Selain itu, virus juga dapat menular ketika seseorang
menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut
menyentuh mulut dan mata.
Tonsillitis: Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang
akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya
tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga
dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu
Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona virus. Golongan bakteri yang
menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri,
maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus,
Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat
menginfeksi faring, salah satunya yaitu Streptococcus pyogenes. faringitis juga dapat
disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. Faringitis
merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita faringitis
biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat
menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-
fungi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring.
Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab terjadinya
pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya.
Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pada paru-paru
penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu
pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah
menjadi kurang.
Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit
pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan bernapas. Penyakit pneumonia
dapat ditularkan melalui udara ketika penderita pneumonia batuk maupun bersin.
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain
menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh.
Perhatikan Gambar 8.13! Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri
akan menyebabkan infeksi sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area
yang terinfeksi dan segera “memakan” bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika
sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem
limfa untuk menginfeksi organ lain.
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma
dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap
rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu
tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin.
Senyawa kimia tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan.
Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan
untuk menghirup cukup oksigen.
Kanker paru-paru (Gambar 8.15) terjadi karena pertumbuhan sel sel yang tidak
terkendali pada jaringan dalam paru-paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru. Gejala
orang yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan
berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.
16.
17.
18. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh disebut
ekskresi. Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena
dapat merusak berbagai organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Sistem
ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ ekskresi yaitu; ginjal, kulit, paru-paru,
dan hati.
19. https://www.ruangguru.com/blog/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-manusia
20. Proses ekskresi bertujuan agar penumpukan zat sisa metabolisme di dalam tubuh yang
memicu gangguan kesehatan tidak terjadi. Hasil proses ekskresi atau pengeluaran zat sisa
metabolisme dari dalam tubuh berupa urine, feses, keringat, dan karbon dioksida dalam
pernapasan.
21.
22.
23. Di buku
24. Menjaga kesehatan system ekskresi
Minum cukup air.
Konsumsi makanan sehat. ...
Batasi konsumsi alkohol dan kafein. ...
Hindari merokok. ...
Rutin berolahraga. ...
Hindari menahan buang air. ...
Cegah infeksi saluran kemih. ...
Jaga berat badan yang sehat.
37.
38. Apabila manusia hanya memiliki dua buah mata untuk melihat, serangga memiliki banyak
sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk”
Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium
berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa
bagian, di antaranya berikut ini.
(1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk.
(2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya.
(3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya.
(4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang
dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan
sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang
dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh
pandangan serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6.000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam
(omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan,
belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana mana. Dengan
demikian, lalat dapat mengindrai dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap
omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara
keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindra di dalam matanya. Dengan kelebihannya
tersebut, mata lalat dapat memroses hingga seratus gambar per detik.