Tugas 3 Bank dan lembaga keuangan non bank
Tugas 3 Bank dan lembaga keuangan non bank
Tugas 3 Bank dan lembaga keuangan non bank
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik oleh industri perasuransian tersebut
menjadi salah satu bagian penting dalam menangani risiko. Apabila penerapapan
tata kelola Perusahaan Perasuransian dapat berjalan dengan baik, maka
manajemen risiko juga akan berjalan dengan efektif.
Pasal 2 Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang akan mendirikan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berbentuk
badan hukum Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia; b. paling singkat dalam 1
(satu) tahun terakhir sebelum mengajukan permohonan, dinyatakan sehat oleh OJK.
2.) Dalam menyelenggarakan dana pensiun, ada beberapa persyaratan yang perlu
dipenuhi untuk memastikan keberlangsungan dan keamanan dana pensiun tersebut:
1. Kepatuhan Hukum
Dana pensiun harus diatur dan dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku. Ini mencakup peraturan terkait dengan pengelolaan dana pensiun, investasi,
dan perlindungan bagi peserta dana pensiun.
2. Keterbukaan dan Transparansi
Transparansi dalam pengelolaan dana pensiun sangat penting. Hal ini mencakup
memberikan informasi yang jelas kepada peserta mengenai kondisi keuangan dana
pensiun, investasi yang dilakukan, dan kinerja dana secara keseluruhan.
Pengelolaan risiko adalah kunci dalam menjaga keberlangsungan dana pensiun. Ini
termasuk pengelolaan risiko investasi, risiko jangka panjang terkait kebutuhan
peserta, serta risiko terkait volatilitas pasar keuangan.
Tujuan dari dana pensiun adalah untuk memberikan dana yang cukup bagi peserta
ketika mereka memasuki masa pensiun. Oleh karena itu, kinerja investasi dana
pensiun harus memadai agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Terdapat kebutuhan untuk pengawasan yang efektif terhadap dana pensiun. Hal ini
bisa meliputi badan pengawas, komite investasi, atau mekanisme lain yang
memastikan keputusan investasi dan pengelolaan dana pensiun dilakukan secara
bertanggung jawab.
7. Kestabilan Keuangan
3.) Pergadaian adalah sebuah bentuk usaha yang berbentuk perseroan atau koperasi
yang bergerak di bidang jasa keuangan, mengenai peraturan pergadaian, pergadaian
diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuagan (OJK) yaitu nomor 31/POJK.05/2016
tentang usaha pergadaian. Saham pergadaian sendiri dapat dimiliki oleh negara,
pemerintah daerah, warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia. Mengenai
ruang lingkup perusahaan pergadaian meliputi :
f) Kegiatan usaha lain dengan persetujuan OJK, yang diatur dengan Surat Edaran
OJK.
•Tidak mengandung riba, gharar, maysir, zhulm, risywah, dan objek haram.
•Mengalihkan risiko usaha melalui mekanisme asuransi kredit atau penjaminan kredit.
•Melakukan pendaftaran jaminan fidusia atas barang yang menjadi jaminan dari
kegiatan usaha.
4.)Berikut adalah manfaat pasar modal bagi emiten dan bagi investor :
a)Bagi Emiten :
2)Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
b)Bagi Investor
2)Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki atau memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemegang obligasi.
d.Exchange Traded Fund (ETC) : pengertian dari ETC adalah sebuah reksadana
yang berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek.
5.) Pengertian dari bank dunia adalah sebuah lembaga keuangan internasional
yang memberikan pinjaman dan bantuan kepada negara – negara berkembang
untuk mendukung pembangunan ekonomi dan juga sosial. hal itu mencakup
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan infrastruktur. Tahun 1944 bank
dunia didirikan yang dimana nama awalnya adalah Bank Internasional untuk
Rekontruksi dan Pembangunan (IBRD), markas dari bank dunia sendiri adalah di
Washington, D.C, Amerika dan memiliki kantor cabang berjumlah lebih dari 100 di
seluruh penjuru dunia. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bank dunia adalah
untuk membantu negara berkembang, namun pada kenyataannya bank dunia justru
di kuasai dan di dominasi oleh negara maju, terutama Amerika Serikat. Selain itu
bank dunia juga melemahkan kedaulatan negara penerima pinjaman, yaitu dengan
memberlakukan persyaratan yang mengharuskan melakukan liberalisasi ekonomi,
privatisasi, dan deregulasi. Yang tentunya persyaratan ini dapat merugikan negara
tersebut.