0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan27 halaman

TM Akuntansi Biaya Y215 Maria Cantika Yuni Nambrita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 27

AKUNTANSI BIAYA

Oleh:
Nama: Maria Cantika Yuni Nambrita
NPM: 230810037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS


PUTERA BATAM
Soal Pertemuan 1 :

1. Jelaskan tujuan dari inforamasi biaya yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
biaya ?
2. Apa perbedaan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen ?
3. Bagaimana hubungan antara akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen keuangan?
4. Jelaskan peran kontroler dalam perusahaan?
5. Sebutkan dan jelaskan kegunaan dari harga pokok penjualan ?

Soal Pertemuan 2

2-1 Berikut ini adalah data biaya PT Istika

Elemen Biaya Biaya

Bahan langsung Rp 2.400.000

Tenaga kerja langsung Rp 1.600.000

Biaya overhead pabrik variabel Rp 1.200.000

Biaya overhead pabrik tetap Rp 800.000

Tingkat Kegiatan Taksiran adalah 10.000 unit.

Diminta, hitunglah ;

1. Biaya utama ( prime cost ) per unit


2. Biaya konversi per unit
3. Biaya variabel per unit
4. Jumlah biaya produksi ( manufacturing cost )

2-2 Data biaya berikut diperoleh dari PT Aldica bulan januari 2008

Bahan yang diminta untuk produksi

(20% bahan tidak langsung) Rp 3.250.000

Biaya tenaga kerja (30% biaya tenaga kerja tidak langsung) Rp 4.000.000

Biaya overhead pabrik :

Listrik dan air Rp 175.000

Penyusustan Rp 90.000

Asuransi Rp 30.000

Pemeliharaan Rp 55.000

Beban umum dan administrasi Rp 110.000

Beban penjualan Rp 70.000

Tidak ada persediaan awal dan persediaan akhir barang dalam proses pada tanggal 1
januari 2008 dan tanggal 31 januari 2008.

Diminta, hitunglah :

1. Harga pokok produksi (cost of goods manufactured)


2. Biaya utama (prime cost)
3. Biaya konversi (conversion cost)
4. Biaya priode (priode cost)
5. Biaya produk (Product cost)

2-3 Data berikut merupakan biaya-biaya dari PT fadli dalam membuat pakaian
anak-anak untuk bulan januari.

Bahan ( termasuk 30% bahan tidak langsung ) Rp 2.000.000

Tenaga kerja ( 40% tenaga kerja tidak langsung ) Rp 1.200.000

Overhead pabrik ( berbagai elemen biaya ) Rp 1.500.000

Barang dalam proses awal dan akhir bulan :

Januari masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 150.000

Diminta hitunglah :

1. Biaya Produksi ( Manufacturing cost )


2. Harga pokok produksi ( Cost of goods manufactured )
3. Biaya Konversi.

2-4 PT Anta sedang mempertimbangkan pilihanatas dua tingkat kegiatan


produksi yang di rencanakan dalam batas-batas tingkat kegiatan yang
relevan ( relevant range ).

Rencan tingkat kegiatan 1 6000 unit

Rencana tingkat egiatan 2 5000 unit

Biaya tetap Rp 12.000.000

Biaya variabelper unit Rp 1.500

Diminta :
Hitunglah biaya produksi ( manufacturing cost of production costs ) untuk
kedua rencana tingkat kegiatan tersebut.

2-6 PT Royani menyajikan data usahanya untuk bulan januari 2008 sebagai
berikut :

Penjualan Rp 29.400.000

Biaya bahan langsung yang dipakai Rp 6.200.000

Biaya Tenaga kerja langsung yang di pergunakan Rp 5.600.000

Biaya overhed pabrik Rp 5.900.000

Beban penjualan Rp 3.350.000

Beban umum dan Administrasi Rp 7.100.000

Diminta ;

Hitunglah jumlah dari komponen-komponen berikut, dengan anggapan


bahwa tidak ada persediaan barang dalam proses dan barang jadi pada awal
dan akhir bulan januari

a. Biaya Utama ( prime cost )


b. Biaya konversi ( conversion cost )
c. Laba bruto ( gross profit )
d. Total biaya produk ( product cost)
e. Total biaya priode ( priode cost )
f. Laba bersih ( net income )
2-7 Informasi berikut di ambil dari PT Indiana untuk bulan januari persediaan
awal :

Bahan langsung ; Rp 11.500.000

Persediaan Akhir :

Bahan langsung Rp 12.350.000

Barang dalam proses Rp 27.300.000

Barang jadi Rp 32.100.000

Pembelian bahan langsung Rp 82.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 67.600.000

Biaya overhead pabrik Rp 74.100.000

Beban penjualan Rp 21.000.000

Beban umum dan administrasi Rp 21.900.000

Penjualan Rp 174.500.000

Hitunglah komponen-komponen berikut :

a. Bahan langsung yang dipakai


b. Jumlah biaya produksi ( manufacturing cost )
c. Harga pokok produksi ( cost of goods manufactured )
d. Beban pokok penjualan ( cost of goods sold )
e. Laba kotor ( gross profit )
Tugas Pertemuan 4

4-1 PT Adinda mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen


pemotoongan dan departemen perakitan. Departemen pemotongan
memasukkan 40.000 unit ke dalam proses selama bulan januari dengan
ikhtisar biaya sebagai berikut ;

Bahan baku Rp 50.000.000

Tenaga kerja langsung Rp 45.140.000

Biaya overhead pabrik Rp 49.950.000

Jumlah Rp 145.090.000

Barang dalam proses akhir priode adalah 6.000 unit dengan tingkat
penyelesaian : bahan baku 100% tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
50%. Tidak ada unit yang hilang selama proses dalam departemen
pemotongan.

Diminta ;

(1) Hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk bahan baku tenaga kerja
langsung dn overhead pabrik.
(2) Hitunglah biaya per unit untuk masing masing elemen biaya produksi
tersebut di atas.

4-2 PT Kemala memulai kegiatan produksi pada awal bulan juli, selama bulan
ini unit yang di masukkan kedalam proses pada departemen A adalah 12.000
unit. Dari jumlah ini, 8000 unit selesai dan di transfer ke deprtemen B, yang
masih memerlukan proses lebih lanjut 4000 unit dengan tingkat
penyelesaian bahan 100% dan biaya konversi 30%. Biaya bahan baku yang
di beban kan ke departemen A adalah Rp 24.200.000, sedangkan biaya
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik masing-masing sebesar Rp
20.925.000 dan Rp 22.050.000.

Diminta ;

(1) Hitunglah produksi ekuivalen dan biaya per unit untuk masing-masing
elemen biaya produksi.
(2) Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tersebut di
atas ke departemen A, dengan asumsi bahwa ; (a) biaya tenaga kerja
langsung sebagai elemen terpisah, atau (b) biaya tenaga kerja langsung
karena nilainya tidak berarti maka di masukkan sebagai unsur biaya
overhead pabrik atau di sebut dengan namabiaya koversi.

4-3 PT Ayu Setia mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen A dan
departemen B. Perusahaan ini baru mulai produksi pada awal januari. Unit
yang di masukkan dalam proses pada departemen A adalah 20.000 unit,
selama bulan januari produk yang selesai adalah 16.000 unit, masih dalam
proses pada akhir priode 4.000 unit, dengan tingkat pennyelesaian untuk
biaya bahan baku 100% dan biaya konversi 50%, Biaya bahan baku yang
dibebankan dalam bulan januari ke departemen A adalah Rp 39.000.000,
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik di bebankan
dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 40.250.000 dan Rp 39.375.000.

Diminta :

A. Hitunglah Jumlah biaya yag di transfer ke departemen B


B. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pemindahan biaya tersebut.
4-5 Berikut ini adlah data produksi dan biaya departemen B dari PT Mesra
untuk bulan juni.

Data Produksi :

Diterima dari departemen A 45.000 unit

Ditransfer ke gudang barang jadi 42.000 unit

Masih dalam proses pada akhir juni

(Tingkat penyelesaian biaya konversi 40%) 3.000 unit

Biaya :

Biaya yang diterima dari departemen A Rp 99.000.000

Tenaga kerja langsung departemen B Rp 52.430.000

Overhead pabrik departemen B Rp 49.220.000

Diminta : ?

(1) Susunlah laporan biaya produksi untuk departemen B


(2) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat biaya yang di transfer dari
departemen B ke persediaan barang jadi?
Pertemuan 5

5.1 Berikut ini adalah data produksi dari PT Musi untuk departemen pemotongan
dan departemen perakitan.

Departemen Departemen
Pemotongan Perakitan
Unit alam proses awal priode
Tingkat penyelesaian ( bahan baku 100% tenaga 2000 -
kerja dan ov pabrik 40% )
Tingkat penyelesaian ( tenaga kerja langsung dan - 900
ov pabrik 66 2/3%) gorsi 60%
Unit yang dimasukkan dalam proses 30.000 -
Unit yang di transfer 28.000 27.400
Unit dalam proses akhir priode
Tingkat penyelesaian ( bahan baku 100%, tenaga 4.000 -
kerja langsung dan ov pabrik 60% )
Tingkat penyelesaian ( tenaga kerja langsung dan - 1.500
overhead pabrik 50%

Diminta :
Hitunglah jumlah produksi ekuivalen untuk departemen pemotongan dan
departemen perakitan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan
metode FIFO.
5-3 Data mengenai persediaan barang dalam proses pada awal februari dari PT
Mahakam untuk departemen 2 adalah sebagai berikut :

Departemen 2
Jumlah unit 3.000
Biaya dari departemen 1 Rp 6.300.000
-Tenaga kerja langsung Rp 1.220.000
-Overhead pabrik Rp 1.440.000

Selama bulan febuari diterima 30.000 unit dari departemen I denan biaya
sebesar Rp 97.485.000. Barang dalamproses pada akhir februari adalah 2000
unit dan tidak ada unit yang hilang dalam proses. Biaya yang ditambahkan
dalam bulan februari yaitu tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
masing-masing adalah sebesar Rp. 31.580.000 dan Rp 39.520.000 tingkat
penyelesaian dari biaya konversi untuk persediaanbarang dalam proses pada
awal priode adalah 40% dan untuk barang dalam prode akhir priode sebesar
50%. Perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

(1) Hitunglah jumlah biaya per unit untuk tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik
(2) Tentukan jumlah biaya dari elemen barang dalam proses pada
akhir priode yang berasal dari departemen sebelumnya.
Pertemuan 8

8-1 Jumlah produksi standar dari departemen A adalah 40 buah per jam, tarif
upah per jam untuk seorang karyawan dari departemen A adalah sebesar

Rp 2000. Data mengenai jumlah unit yang di hasilkan per jam dalam 8 jam
kerja normal untuk karyawan tersebut adalam :

Jumlah unit perjam

36

38

40

42

44

46

48

8-5 Seorang karyawan produksi atau tenaga kerja langsung memperoleh


penghasilan mingguan rata-rata sebesar Rp. 300.000. Perusahaan membayar
bonus akhir tahun sebesar satu bulan upah rata-rata. Karyawan ini juga
berhak mendapatkan cuti honor untuk dua minggu per tahunnya, dan biaya
ini di bebankan selama 50 minggu kerja produktif

Diminta :

Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau
upah, bonus dan honor cuti untuk jangka waktu mingguan.
JAWABAN

Jawaban Pertemuan 1:

1. Tujuan informasi biaya dari sistem akuntansi biaya adalah:


 Menentukan harga pokok produk atau jasa dengan akurat.
 Membantu pengambilan keputusan strategis dan operasional.
 Mengontrol dan mengurangi biaya.
 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
 Membantu perencanaan dan anggaran.
 Mengidentifikasi area perbaikan.
 Membantu evaluasi kinerja perusahaan.
 Menyediakan data untuk analisis biaya dan manfaat.

2. Perbedaan utama:
a. Tujuan:
- Akuntansi keuangan: Pelaporan keuangan eksternal.
- Akuntansi manajemen: Pengambilan keputusan internal.
b. Pengguna:
- Akuntansi keuangan: Pemegang saham, kreditur, pihak eksternal.
- Akuntansi manajemen: Manajemen, pengambil keputusan internal.
c. Jenis Laporan:
- Akuntansi keuangan: Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas.
- Akuntansi manajemen: Laporan Biaya, Laporan Kinerja, Analisis Variansi.
d. Frekuensi:
- Akuntansi keuangan: Bulanan/Tahunan.
- Akuntansi manajemen: Sesuai kebutuhan.
e. Fokus:
- Akuntansi keuangan: Kinerja keuangan.
- Akuntansi manajemen: Kinerja operasional.

3. Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi


Manajemen:
 Akuntansi biaya menyediakan data untuk akuntansi keuangan (harga pokok
produk).
 Akuntansi biaya membantu akuntansi manajemen dalam pengambilan
keputusan (analisis biaya).
 Akuntansi keuangan dan manajemen menggunakan data akuntansi biaya untuk
perencanaan dan pengawasan.

4. Controller bertanggung jawab:


 Mengelola sistem akuntansi dan pelaporan keuangan.
 Membuat laporan keuangan dan analisis.
 Mengembangkan anggaran dan rencana keuangan.
 Mengawasi pengeluaran dan mengontrol biaya.
 Memberikan saran strategis kepada manajemen.

5. Komponen Harga Pokok Produk:


a. Harga pokok produk terdiri dari:
 Biaya Bahan Baku (BBB)
 Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
 Biaya Overhead Pabrik (BOP)
 Biaya Administrasi dan Umum
 Biaya Pemasaran dan Distribusi

b. Hubungan antara komponen tersebut:


 Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik =
Harga Pokok Produksi
 Harga Pokok Produksi + Biaya Administrasi dan Umum + Biaya Pemasaran dan
Distribusi = Harga Jual

Jawaban Pertemuan 2:

2.1 Konsep Biaya:

a. Biaya Utama = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung


= Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000
= Rp 4.000.000
Biaya Utama per Unit = Rp 4.000.000/ 10.000 = Rp 400
b. Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya OverheadPabrik
= Rp 1.600.000 + Rp( 1.200.000 + 800.000)
= Rp 3.600.000
Biaya Konversi per Unit = Rp 3.600.000/ 10.000 = Rp 360

c. Biaya Variabel = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik Variabel
= Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000 +Rp 1.200.000
= Rp 5.200.000
Biaya Variabel per Unit = Rp5.200.000/10.000 = Rp 520

d. Jumlah Biaya Produksi = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga KerjaLangsung +


Biaya Overhead Pabrik
= Rp 2.400.000 + Rp 1.600.000 + Rp( 1.200.000+ 800.000)= Rp 6.000.000
= Rp 6.000.000

2.2. Data biaya berikut diperoleh dari PT Aldica bulan Januari 2008.
a. Harga Pokok Produksi (HPP):
HPP = BBBL + BTKL + BOP
= Rp 2.600.000 + Rp 2.800.000 + Rp 460.000
= Rp 5.860.000

b. Biaya Utama (Prime Cost):


Biaya Utama = BBBL + BTKL
= Rp 2.600.000 + Rp 2.800.000
= Rp 5.400.000

c. Biaya Konversi (Conversion Cost):


Biaya Konversi = BTKL + BOP
= Rp 2.800.000 + Rp 460.000
= Rp 3.260.000
d. Biaya Periode (Period Cost):
Biaya Periode = BBTL + BTKTL + Beban Umum dan Administrasi + Beban
Penjualan
= Rp 650.000 + Rp 1.200.000 + Rp 110.000 + Rp 70.000
= Rp 2.030.000

e. Biaya Produk (Product Cost):


Biaya Produk = HPP
= Rp 5.860.000

2.3. PT Fadli dalam bulan januari.

a. Biaya Produksi = Biaya Bahan Langsung + Biaya Bahan Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik
= (Rp 2.000.000– Rp 600.000) + (Rp 1.200.000– Rp 480.000) + (Rp 600.000 + Rp
480.000 +Rp 1.500.000)
= Rp 1.400.000 + Rp 720.000 + Rp 2.580.000
= Rp 4.700.000

b. Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi + Persediaan Barang DalamProses Awal


Periode – Persediaan BarangDalam Proses Akhir Periode
= Rp 4.700.000 + Rp 200.000 – Rp 150.000= Rp 4.750.00

c. Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya OverheadPabrik


= Rp 720.000 + Rp 2.580.000= Rp 3.300.000

2.4. PT Anta

Total biaya produksi=Biaya tetap+(Biaya variabel per unit×Jumlah unit)


Diketahui:

1. Biaya tetap = Rp 12.000.000

2. Biaya variabel per unit = Rp 1.500

3. Rencana tingkat kegiatan 1 = 6.000 unit

4. Rencana tingkat kegiatan 2 = 5.000 unit

 Perhitungan Rencana Tingkat Kegiatan 1 (6.000 unit):


Total biaya produksi=Rp12.000.000+(Rp1.500×6.000)
Total biaya produksi=Rp12.000.000+Rp9.000.000=Rp21.000.000

 Perhitungan Rencana Tingkat Kegiatan 2 (5.000 unit):


Total biaya produksi=Rp12.000.000+(Rp1.500×5.000)
Total biaya produksi=Rp12.000.000+Rp7.500.000=Rp19.500.000

 Hasil Akhir:
Rencana Tingkat Kegiatan 1 (6.000 unit): Rp 21.000.000
Rencana Tingkat Kegiatan 2 (5.000 unit): Rp 19.500.000

2.6. PT Royani

Diketahui:

Penjualan = Rp 29.400.000

Biaya bahan langsung = Rp 6.200.000

Biaya tenaga kerja langsung = Rp 5.600.000


Biaya overhead pabrik = Rp 5.900.000

Beban penjualan = Rp 3.350.000

Beban umum dan administrasi = Rp 7.100.000

a. Biaya Utama (Prime Cost)


Biaya Utama = Biaya Bahan Langsung+Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Utama = Rp6.200.000+Rp5.600.000=Rp11.800.000

b. Biaya Konversi (Conversion Cost):


Biaya Konversi = Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya Overhead Pabrik
Biaya Konversi = Rp5.600.000+Rp5.900.000=Rp11.500.000

c. Laba Bruto (Gross Profit):


Laba Bruto=Penjualan−Total Biaya Produk
Total Biaya Produk adalah:
Total Biaya Produk=Biaya Bahan Langsung+Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya Ove
rhead Pabrik
Total Biaya Produk=Rp6.200.000+Rp5.600.000+Rp5.900.000=Rp17.700.000
Lalu:
Laba Bruto=Rp29.400.000−Rp17.700.000=Rp11.700.000

d. Total Biaya Produk (Product Cost):


Total Biaya Produk=Biaya Bahan Langsung+Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya Ove
rhead Pabrik
Total Biaya Produk=Rp17.700.000(hasil perhitungan sebelumnya)

e. Total Biaya Periode (Period Cost):


Total Biaya Periode=Beban Penjualan+Beban Umum dan Administrasi
Total Biaya Periode=Rp3.350.000+Rp7.100.000=Rp10.450.000

f. Laba Bersih (Net Income):


Laba Bersih=Laba Bruto−Total Biaya Periode
Laba Bersih=Rp11.700.000−Rp10.450.000=Rp1.250.000

2.6. PT Indiana

a. Bahan langsung yang dipakai


Rumus:
 Bahan langsung yang dipakai=Persediaan awal bahan langsung+Pembelian bahan la
ngsung−Persediaan akhir bahan langsung
 Bahan langsung yang dipakai=Rp11.500.000+Rp82.000.000−Rp12.350.000=Rp81.
150.000
b. Jumlah biaya produksi (manufacturing cost)
Rumus:
 Biaya produksi=Bahan langsung yang dipakai+Biaya tenaga kerja langsung+Biaya
overhead pabrik
 Biaya produksi=Rp81.150.000+Rp67.600.000+Rp74.100.000=Rp222.850.000
c. Harga pokok produksi (cost of goods manufactured)
Rumus:
 Harga pokok produksi=Biaya produksi+Barang dalam proses awal−Barang dalam pr
oses akhir
Catatan: Barang dalam proses awal tidak diberikan dalam soal, diasumsikan Rp 0.
 Harga pokok produksi=Rp222.850.000−Rp27.300.000=Rp195.550.000
d. Beban pokok penjualan (cost of goods sold)
Rumus:
 Beban pokok penjualan=Harga pokok produksi+Persediaan awal barang jadi−Persed
iaan akhir barang jadiCatatan: Persediaan awal barang jadi tidak diberikan,
diasumsikan Rp 0.
 Beban pokok penjualan=Rp195.550.000−Rp32.100.000=Rp163.450.000

e. Laba kotor (gross profit)


Rumus:
 Laba kotor=Penjualan−Beban pokok penjualan
 Laba kotor=Rp174.500.000−Rp163.450.000=Rp11.050.000

2.7. PT Indiana

Data Awal:

Persediaan awal bahan langsung: Rp 11.500.000

Persediaan akhir bahan langsung: Rp 12.350.000

Barang dalam proses akhir: Rp 27.300.000

Barang jadi akhir: Rp 32.100.000

Pembelian bahan langsung: Rp 82.000.000

Biaya tenaga kerja langsung: Rp 67.600.000

Biaya overhead pabrik: Rp 74.100.000

Beban penjualan: Rp 21.000.000

Beban umum dan administrasi: Rp 21.900.000


Penjualan: Rp 174.500.000

Perhitungan:

a. Bahan Langsung yang Dipakai


Rumus:
 Bahan langsung dipakai=Persediaan awal bahan langsung+Pembelian bahan lang
sung−Persediaan akhir bahan langsung
 Substitusi:
Bahan langsung dipakai=11.500.000+82.000.000−12.350.000=Rp81.150.000

b. Jumlah Biaya Produksi (Manufacturing Cost)


Rumus:
 Jumlah biaya produksi=Bahan langsung dipakai+Biaya tenaga kerja langsung+Bi
aya overhead pabrik
 Substitusi:
Jumlah biaya produksi=81.150.000+67.600.000+74.100.000=Rp222.850.000

c. Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)


Rumus:
 Harga pokok produksi=Jumlah biaya produksi+Barang dalam proses awal−Baran
g dalam proses akhir
 Catatan: Barang dalam proses awal tidak diberikan, sehingga diasumsikan nol.
Harga pokok produksi=222.850.000−27.300.000=Rp195.550.000
d. Beban Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Rumus:
 Beban pokok penjualan=Harga pokok produksi+Barang jadi awal−Barang jadi ak
hir
 Catatan: Barang jadi awal tidak diberikan, sehingga diasumsikan nol.
Beban pokok penjualan=195.550.000−32.100.000=Rp163.450.000

e. Laba Kotor (Gross Profit)


Rumus:
 Laba kotor=Penjualan−Beban pokok penjualan
 Substitusi:
Laba kotor=174.500.000−163.450.000=Rp11.050.000

4.1. PT Adinda

a. Produksi ekuivalen:
Bahan Baku 34.000 + (100%*6.000) = 40.000 unit
Tenaga Kerja Langsung 34.000 + (50%*6.000) = 37.000 unit
Biaya Overhead Pabrik 34.000 + (50%*6.000) = 37.000 unit
b. Biaya per Unit:
Bahan Baku Rp 50.000.000: 40.000 = Rp 1.250
Tenaga Kerja Langsung Rp 45.140.000: 37.000 = Rp 1.220
Biaya Overhead Pabrik Rp 49.950.000: 37.000 = Rp 1.350

4.2. PT Kemala

1) Produksi Ekuivalen:
Bahan Baku 8.000+ (100%*4.000) = 12.000 unit
Tenaga Kerja Langsung 8.000 + (30%*4.000) = 9.200 unit
Biaya Overhead Pabrik 8.000 + (30%*4.000) = 9.200 unit
Biaya per Unit:
Bahan Baku Rp 24.200.000: 12.000 = Rp 2.016,67
Tenaga Kerja Langsung Rp 20.925.000: 9.200 = Rp 2.274.56
Biaya Overhead Pabrik Rp 22.050.000: 9.200 = Rp 2.396,73
4.3. PT Ayu Setia
a. Jumlah Biaya yang Ditransfer ke Departemen B
1. Hitung biaya produksi departemen A:
- Biaya Bahan Baku: Rp 39.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 40.250.000
- Biaya Overhead Pabrik: Rp 39.375.000
Total Biaya Produksi: Rp 118.625.000

2. Hitung biaya per unit produk selesai:


- Total Biaya Produksi: Rp 118.625.000
- Jumlah Unit Selesai: 16.000
Biaya per Unit: Rp 7.414,06 (dibulatkan)

3. Hitung biaya produk dalam proses:


- Biaya Bahan Baku (100%): Rp 39.000.000 x 4.000/20.000 = Rp 7.800.000
- Biaya Konversi (50%): (Rp 40.250.000 + Rp 39.375.000) x 4.000/20.000 x 0,5 =
Rp 19.906.250
Total Biaya Produk Dalam Proses: Rp 27.706.250

4. Hitung jumlah biaya ditransfer ke departemen B:


- Biaya Produk Selesai: Rp 118.625.000 - Rp 27.706.250 = Rp 90.918.750

b. Ayat Jurnal
Debit: Persediaan Barang Setengah Jadi (Departemen B) = Rp 90.918.750
Kredit: Biaya Produksi Departemen A = Rp 90.918.750
4.5. PT Mesra
PT MESRA
Laporan Biaya Produksi Departemen B (Perakitan)
Bulan Juni
Produksi dalam Unit
A Produksi yang harus dipertanggungjawabkan:
Unit yang diterima dari dept. A 45,000
Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan 45,000
B Pertanggungjawaban Produksi:
Unit yang ditransfer ke gudang barang jadi 42,000
Unit barang dalam proses akhir periode
(tingkat penyelesaian biaya konversi 40%) 3,000
Jumlah unit yang dipertanggungjawabkan 45,000

Biaya Produksi
A. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan: Total per unit
Biaya dari dept. A Rp 99,000,000 Rp 2,200
Biaya yang ditambahkan
Tenaga Kerja Langsung Rp 52,430,000 Rp 1,214
Overhead Pabrik Rp 49,220,000 Rp 1,139
Jumlah biaya yang ditambahkan Rp 101,650,000 Rp 2,353
Jumlah biaya yang harus dipertanggungjawabkan Rp 200,650,000 Rp 4,553

B. Pertanggungjawaban biaya:
Biaya ditransfer ke persediaan barang jadi
*(42,000* Rp 4,553) Rp 191,226,400
Bahan dalam proses akhir periode
Biaya dari departemen A(3,000*Rp2,200) Rp 6,600,000
Tenaga Kerja Langsung(3,000*40%*Rp 1,214) Rp 1,456,800
Overhead Pabrik(3,000*40%*Rp 1,139) Rp 1,366,800
Rp 9,423,600
Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan Rp 200,650,000

C. Perhitungan biaya per unit


Produksi ekuivalen:
Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 42,000+ (40%*3,000) = 43,200 unit
Biaya per unit:
Tenaga Kerja Langsung Rp 52,430,000 = Rp 1,214
43,200
Overhead Pabrik Rp 49,220,000 = Rp 1.139
43,200

*(42,000*Rp 4,553) = Rp 191,226,000


Selisih Pembulatan 400
Biaya yang ditransfer = Rp 191,226,400

b. (D) Barang Jadi Rp 191.226.400


(K) Barang dalam Proses Dept B Rp 191.226.400

Pertemuan 5

5.1 PT Musi
PT Musi
Departemen Pemotongan
Laporan Biaya Produksi – Metode rata-rata tertimbang dan Metode FIFO

Produksi ekuivalen:
Bahan Baku 28.000 + (100%*4.000) = 32.000
Tenaga Kerja Langsung
dan Overhead Pabrik 28.000 + ( 60%* 4.000) = 30.400
Produksi ekuivalen: Bahan Tenaga Kerja Langsung
Baku Overhead Pabrik
Unit yang selesai dan ditransfer 28,000 28,000
Unit dalam proses awal periode -2,000 -2,000
Unit yang selesai dari produksi periode berjalan 26,000 26,000
Barang dalam proses awal periode 0 800
Barang dalam proses akhir periode 4,000 2,400
Jumlah 30,000 29,200

Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi – Metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO
Produksi ekuivalen:
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik 27,400 + (50%*1,500) = 28.150
Produksi ekuivalen: Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik
Unit yang selesai dan ditransfer 27,400
Unit dalam proses awal periode -900
Unit yang selesai dari produksi periode berjalan 26,500
Barang dalam proses awal periode 603
Barang dalam proses akhir periode 750
Jumlah 27,853

5.3. PT Mahakam
1. 1. Hitung total biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik:
- Tenaga kerja langsung: Rp 1.220.000 + Rp 31.580.000 = Rp 32.800.000
- Overhead pabrik: Rp 1.440.000 + Rp 39.520.000 = Rp 40.960.000
2. Hitung total unit diproduksi: 3.000 (awal) + 30.000 (diterima) - 2.000 (akhir)
= 31.000
3. Hitung biaya per unit:
- Tenaga kerja langsung: Rp 32.800.000 / 31.000 = Rp 1.058,06
- Overhead pabrik: Rp 40.960.000 / 31.000 = Rp 1.320,65

2. 1. Hitung biaya dari departemen sebelumnya untuk barang dalam proses akhir
periode:
- Jumlah unit: 2.000
- Biaya dari departemen 1 per unit: Rp 6.300.000 / 3.000 = Rp 2.100
- Total biaya dari departemen 1: Rp 2.100 x 2.000 = Rp 4.200.000
2. Hitung biaya konversi untuk barang dalam proses akhir periode:
- Tenaga kerja langsung: Rp 1.058,06 x 2.000 x 0,5 = Rp 1.058,06
- Overhead pabrik: Rp 1.320,65 x 2.000 x 0,5 = Rp 1.320,65
- Total biaya konversi: Rp 1.058,06 + Rp 1.320,65 = Rp 2.378,71
3. Jumlah biaya barang dalam proses akhir periode: Rp 4.200.000 + Rp
2.378,71 = Rp 6.578,71.

Anda mungkin juga menyukai