0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan8 halaman

Resume Akbi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

RESUME

BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR


DAN
BAB 4 METODE HARGA POKOK PROSES-LANJUTAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : OKTAVIANI KUMALA PUTRI
NIM : BCA 118 004
KELAS :A
MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA
DOSEN PENGAMPU : LAMRIA SIMAMORA, SE., MSA, Ak, CA

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2019/2020
RESUME
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR
DAN
BAB 4 METODE HARGA POKOK PROSES-LANJUTAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEVA
NIM : BCA 118 049
KELAS :A
MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA
DOSEN PENGAMPU : LAMRIA SIMAMORA, SE., MSA, Ak, CA

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2019/2020
BAB 3
METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR

Karakteristik Metode Harga Pokok Proses


Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk
perusahaan. Dalam prusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya :
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana
produksi standar untuk jangka waktu tertentu.
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan
Perbedaan diantara keduanya :
1. Pengumpulan biaya produksi
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
3. Penggolongan biaya produksi
4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.
Manfaat Informasi Harga Pokok
1. Menentukan harga jual produk
2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung laba/rugi periodic
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca,

Menghitung Harga Pokok Proses-Produk Yang Diolah Melalui Satu Departemen


 Untuk menghitung harga pokok produk jadi, terlebih dahulu perlu dilakukan perhitungan
biaya produksi per satuan
 Untuk menghitung harga pokok per satuan, terlebih dahulu perlu dihitung unit ekuivalensi
UE = Unit Produksi Selesai + %DPD Akhir

HP per unit = Biaya Produksi


UE
Contoh :
PT Risa mengolah produksinya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya
yang dikeluarkan selama bulan januari adalah sebagai berikut;

Biaya bahan baku Rp. 5.000.000


Biaya bahan penolong Rp. 7.500.000
Biaya tenaga kerja Rp.11.250.000
Biaya overhead pabrik Rp.16.125.000
Total biaya Rp.39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut :
 Produk jadi 2.000 kg
 Produk dalam proses pada akhir bulan 500 kg
dengan penyelesaian sebagai berikut :
biaya bahan baku ; 100%, biaya bahan penolong 100%, biaya tenaga kerja 50%, biaya
overhead pabrik 30%.
Perhitungan Harga Pokok Produk per Unit
Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi B.Produk per Unit
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan baku Rp. 5.000.000 2.500 Rp. 2.000
Bahan penolong Rp. 7.500.000 2.500 Rp. 3.000
Tenaga kerja Rp.11.250.000 2.200 Rp. 5.000
Overhead pabrik Rp.16.125.000 2.150 Rp.7.500
Total Rp.39.875.000 Rp.17.500

Metode Harga Pokok Proses Produk Melalui Lebih dari satu Departemen
 Untuk Departemen I, perhitungan biaya produksinya sama dengan untuk satu departemen
 Untuk departemen berikutnya perhitungannya bersifat kumulatif
 Harga pokok produk departemen setelah departemean I meliputi: Biaya produksi yang
dibawa dari departemen I dan biaya produksi departemen setelah departemen I

Contoh :
Berikut ini adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Februari 2013 oleh PT.
Tiara Permata yang mengolah produknya melalui dua departemen (A & B)
Data Produksi Bulan Februari 200X
Departemen A Departemen B
Produk dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai ditransfer ke dept B 30.000 kg
Produk selesai ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg

Biaya yang dikeluarkan bulan februari:


Biaya bahan baku RP. 70.000
Biaya tenaga kerja RP.115.000 RP.270.000
Biaya overhead pabrik RP.248.000 RP.405.000

Tingkat penyelesaian PDP akhir:


Biaya bahan baku 100%
Biaya konversi 20% 50%

Perhitungan HP per Satuan Departemen A


Unsur Biaya Total Unit Biaya Proksi per
Produksi Biaya Ekuivalensi Satuan
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
Bahan baku Rp. 70.000 35.000 Rp. 2
Biaya tenaga kerja Rp. 155.000 31.000 Rp. 5
BOP Rp. 248.000 31.000 Rp. 8

Total Rp. 473.000 Rp. 15

Perhitungan HP.Produk Selesai


Yang Ditransfer Ke Departemen B
dan Persedian Produk Dalam Proses
HP.Produk selesai yang ditransfer
ke Dept.B 30.000 X 15 Rp. 450.000

Harga pokok persediaan dalam proses akhir :

Biaya bahan baku 100% 5.000 X Rp. 2 = Rp. 10.000


Biaya tenaga kerja 20% 5.000 X Rp. 5 = Rp. 5.000
BOP 20% 5.000 X Rp. 8 = Rp. 8.000

Rp. 23.000

Jumlah biaya produksi bulan februari 200X Rp. 473.000


Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses Terhadap Perhitungan HP.Produk Per Satuan
 Tidak semua produk yang diolah dapat menjadi produk yang baik dan memenuhi standar
yang ditetapkan, ada kemungkinan terjadinya produk yang hilang
 Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
 Hilang diawal proses
 Hilang di akhir proses

BAB 4
METODE HARGA POKOK PROSES-LANJUTAN

1. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL


Dalam suatu departmen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periawal
periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokosebelumnya,
yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan bersangkutan
dalam periode sekarang.

2. METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG


Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal ditambahkan kepada
biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk
mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian
digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau ke gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.
Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan menggunakan
metode harga pokok rata-rata tertimbang :
Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses Biaya bahan baku Per unit =
Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses + Biaya bahan baku yang
dikeluarkan dalam periode sekarang
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
Biaya tenaga kerja Per unit =
Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan dlm periode sekarang
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya Tenaga Kerja
Biaya overhead Per unit =
Biaya produk yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan dlm periode sekarang
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya Overhead Pabrik
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG – DEPARTEMEN SETELAH
DEPARTEMEN PERTAMA
Rumus perhitungan harga pokok per unit produk Departemen ke dua dengan menggunakan
Metode harga pokok rata-rata tertimbang
Harga pokok produk per unit yang dibawa dari Departemen sebelumnya
(1) Harga pokok produk dalam proses awal yang berasal dari departemen sebelulmnya + Harga
pokok produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang =
------------------------------------------------------------------------------------------
Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode
sekarang
Biaya bahan baku Per unit
(2) Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya bahan baku yang
dikeluarkan dalam periode sekarang =
------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
Biaya tenaga kerja Per unit
(3) Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan dalam periode sekarang =
------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
Biaya Overhead Pabrik Per unit
(4) Biaya overhead pabrik yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya overhead
pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang =
------------------------------------------------------------------------------------------
Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik

Total Harga Pokok per satuan = (1) + (2) + (3) + (4)

3. METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA


Metode ini menganggarp biaya produksi periode sekarang pertama kalil digunakan untuk
menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya
digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang

TAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH


DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA
Tambahan bahan baku mempunyai dua kemungkinan:
a. Tambahan jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi
tambahan bahan baku tersebut. Jika tambahan bahan baku tidak menambah jumlah produk
yang dihasilkan , maka tambahan ini tidak berpengaruh terhadap perhitungan unit ekuivalensi
produk yang dihasilkan, dan sebagai akibatnya tidak mempengaruhi perhitungan harga pokok
produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya
b. Menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi
tambahan bahan baku tersebut. Jika terjadi tambahan produk yang dihasilkan dengan adanya
tambahan bahan baku dalam departemen setelah departemen produksi sebelumnya.
Penyesuaian ini dilakukan karena total harga pokok produk yang berasal dari departemen
sebelumnya, yang semula dipikul oleh jumlah tertentu, sekarang harus dipikul oleh jumlah
produk yang lebih banyak sebagai akibat tambahan bahan baku tersebut. Akibatnya harga
pokok produk per unit yang berasal dari departemen sebelumnya menjadi lebih kecil

Tambahan bahan baku di departemen setelah departemen produksi yang pertama mempunyai
2 kemungkinan :
1. Menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang bersangkutan Jika bahan
baku tersebut menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang bersangkutan,
tambahan bahan baku tersebut akan berakibat terhadap penyesuaian harga pokok per satuan
produk yang berasal dari departemen sebelumnya dan tambahan biaya bahan baku per satuan
dalam departemen setelah departemen produksi pertama.
2. Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan.
Jika bahan baku tersebut tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan dalam departemen
yang bersangkutan, tambahan biaya bahan baku tersebut hanya menambah biaya bahan baku
per satuan dalam departemen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai