0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan16 halaman

KELOMPOK 2 PEND KES

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 16

MAKALAH

PENDIDIKAN KESEHATAN
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN”

Dosen pengampu :
Dr. Andre Igoresky,S.Pd.,M.Pd.
Dessi Novita Sari, M.Pd

Disusun oleh :
1. Afrizal Ardi (24086194)
2. Afdhal Ristafsya (24086193)
3. Achmad Rizky Ramadhan Lubis (24086121)
4. Yummi Zulfi Zulhijjah (24086116)
5. Yesra Fitria (24086114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah swt. Karena atas berkat Rahmat dan Hidayahnya
lah kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kesehatan ini dengan baik dan tepat
waktu.Sholawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Tak lupa pula kami
Ucapkan terima kasih Bapak Ibu Dosen kita yang telah membantu memberikan arahan dan
Bimbingannya, hingga makalah ini dapat diselesaikan. Namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih sangat terbatas, baik dari segi Meteologi penulisan, isi dan literatur
penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan Saran dan kritik yang
membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk penulisan Makalah berikutnya.
Demikian penulisan makalah ini kami perbuat dengan sebenarnya semoga dapat
Bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, kami Mohon Maaf apabila ada kesalahan atas
Makalah ini atas saran yang diberikan kami ucapkan Terima Kasih.

Padang,20 Februari 2025

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Kesehatan.......................................................................3


B. Pengertian Kesehatan............................................................................................4
C. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan...............................................................5
D. Ciri Ciri Tubuh Sehat............................................................................................6
E. Penyebab Tubuh Sakit..........................................................................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................................9

A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan kesehatan adalah upaya sistematis untuk meningkatkan


pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat agar mereka mampu menjaga dan
meningkatkan kesehatan diri mereka sendiri. pendidikan kesehatan tidak hanya
berfokus pada penyampaian informasi tentang penyakit, tetapi juga pada
pengembangan keterampilan dan perubahan perilaku yang diperlukan
untuk hidup sehat.

Pendidikan kesehatan merupakan bidang studi yang berfokus pada upaya


untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat melalui penyuluhan,
pendidikan, serta promosi gaya hidup sehat. Tujuan utama dari pendidikan kesehatan
adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang
mendalam kepada individu dan komunitas mengenai pentingnya menjaga kesehatan
serta cara mencegah penyakit.

Pendidikan kesehatan bukan sekadar memberikan informasi, tetapi juga


mendorong individu untuk mengambil tindakan nyata demi kesehatan yang lebih
baik. Pendidikan kesehatan di sekolah adalah fondasi bagi terciptanya generasi yang
sehat dan berdaya. Upaya ini tidak hanya sebatas memberikan informasi, tetapi juga
membentuk perilaku dan kebiasaan hidup sehat sejak dini. Pendidikan kesehatan
mengembangkan konsep yang dimulai melalui pemikiran masyarakat awam menjadi
mampu (Yulastini dkk., 2021). Pendidikan kesehatan dapat berperan untuk merubah
perilaku selaras dengan nilai-nilai kesehatan. Perilaku sehat dapat disebabkan oleh
faktor pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran (Fitriana dan
Siswantara, 2019).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pengertian Pendidikan Kesehatan?
2. Apa Pengertian Kesehatan?
3. Apa Saja Ruang Lingkup?
4. Apa Saja Ciri Ciri Tubuh Sehat?
5. Apa Penyebab Tubuh Sakit?
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Pengertian Pengertian Pendidikan Kesehatan
2. Mengetahui Pengertian Kesehatan
3. Mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

2
4. Mengetahui Ciri Ciri Tubuh Sehat
5. Mengetahui Penyebab Tubuh Sakit

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Pendidikan kesehatan merupakan suatu aplikasi atau penerapan pendidikan di
dalam bidang kesehatan. Beberapa pengertian tentang pendidikan kesehatan, beberapa
pakar mendefinisikannya sebagai berikut ini: Pendidikan kesehatan merupakan
sejumlah pengalaman yang menguntungkan dalam mempengaruhi pengetahuan,
kebiasaan dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat
(Siswanto, 2010). Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar suatu proses transfer materi atau
teori dari seorang ke orang lain, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karna adanya
kesadaran dari individu, atauk kelompok masyarakat sendiri (Mubarak, 2010).
Pendidikan kesehatan ialah upaya menunjang program kesehatan guna dinamisasi
serta peningkatan ilmu pengetahuan pada periode tertentu secara efektif (Saputra dkk.,
2021; Wiwin dkk., 2022). Pendidikan kesehatan mengembangkan konsep yang
dimulai melalui pemikiran masyarakat awam menjadi mampu (Yulastini dkk., 2021).
Pendidikan kesehatan dapat berperan untuk merubah perilaku selaras dengan nilai-
nilai kesehatan. Perilaku sehat dapat disebabkan oleh faktor pengetahuan dan
kesadarannya melalui proses pembelajaran (Fitriana dan Siswantara, 2019).

Tercapainya perubahan individu, keluarga dan masyarakat dalam membina


dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat derajat kesehatan yang optimal. Terbentuknya prilaku sehat pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai konsep hidup sehat baik
fisik, mental dan sosial sehinggga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
(Efendi,2008) Menurut WHO 2010, meningkatkan kemampuan masyarakat; baik
fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial,
pendidikan kesehatan disemua program kesehatan; baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program
kesehatan lainnya.misi pendidikan kesehatan adalah:

1. Advokat (Advocate) Melakukan upaya upaya agar para pembuat keputusan


atau penentu kebijakan tersebut mempercayai dan meyakini bahwa program

4
kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan kebijakan atau
keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate) Diperlukan kerjasma dengan lingkungan maupun
sector lainya yang terkait dalam melaksanakan program-program kesehatan.
3. Memampukan (Enable) Meningkatkan kesehatan pada masyarakat dengan
membekali keterampilan pada masyarakat agar terwujud kemampuan dan
kemandirian untuk kehidupan yang lebih baik (Notoatmodjo, 2010)

B. PENGERTIAN KESEHATAN
Kesehatan adalah kondisi sejahtera secara fisik, mental, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Ini
bukan hanya tentang tidak sakit, tetapi juga tentang kualitas hidup yang baik. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan sejahtera secara fisik,
mental, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Definisi ini menekankan bahwa kesehatan bukan hanya tentang ketiadaan
penyakit, tetapi juga tentang kualitas hidup yang baik. Menurut Notoatmodjo (2010)
pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat
agar masyarakat mau melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara, dan
meningkatkan taraf kesehatannya.
Pendidikan kesehatan adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku individu atau masyarakat dalam menjaga dan
meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan mencakup berbagai metode
penyuluhan, pelatihan, dan kampanye yang bertujuan untuk memberikan informasi
tentang pencegahan penyakit, pola hidup sehat, dan perawatan kesehatan yang
optimal.
Menurut Notoatmodjo (2012), pendidikan kesehatan adalah usaha yang
dilakukan untuk mempengaruhi seseorang, kelompok, atau masyarakat agar mereka
dapat berperilaku sehat guna meningkatkan dan memelihara kesehatannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan
menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku
sasaran
1. Kesehatan Fisik:
• Bebas dari penyakit dan cedera.
• Memiliki kondisi fisik yang prima untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

5
• Mendapatkan nutrisi yang cukup dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
2. Kesehatan Mental:
• Memiliki keseimbangan emosi.
• Mampu menghadapi stres dan tekanan hidup.
• Memiliki harga diri yang baik.
• Terjalin hubungan sosial yang positif.
3. Kesehatan Sosial:
• Mampu berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
• Merasa diterima dan dicintai oleh lingkungan sosial.

6
• Memiliki akses terhadap sumber daya sosial yang dibutuhkan.

Kesehatan adalah aset yang paling berharga. Dengan menjaga kesehatan, kita
dapat meningkatkan kualitas hidup kita dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Mari kita bersama-sama membangun gaya hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan bagi semua.

C. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN


Pendidikan kesehatan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu atau kelompok agar mampu
menjaga dan meningkatkan kesehatannya sendiri. Ruang lingkup pendidikan
kesehatan sangat luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Ruang
lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi
sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan dari tingkat
pelayanan pendidikan kesehatan.
1. Sasaran Pendidikan Kesehatan Dari dimensi sasaran, ruang lingkup pendidikan
kesehatan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a) Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran individu
b) Pendidikan kesehatan kelompok dengn sasaran kelompok
c) Pendidikan kesehatan masyarakat dengn sasaran masyarakat
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Menurut tempat pelaksanaan
kesehatannya maka ruang lingkup pendidikan kesehatan meliputi:
a) Pendidikan kesehatan di sekolah, dengan sasaran murid yang pelaksanaannya
diintegrasikan dalam upaya Kesehatan Sekolah.
b) Pendidikan kesehatan dipelayanan kesehatan, dilakukan dipusat kesehatan
masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus dengan sasaran
pasien dan keluarga pasien.
c) Pendidikan kesehatan di tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan.
3. Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan
Dalam dimensi tingkat pelayanan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of 10 prevention) dari level dan
Clark, yaitu; Promosi Kesehatan (health promotion), Perlindungan
Khusus(specific protection), Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera(Early

7
diagnosis and prompt treatment), Pembatasan Cacat(Diasbility Limitation),
Rehabilitasi (Rehabilitation)

D. CIRI CIRI TUBUH YANG SEHAT


Rentang sehat dan sakit menurut Neuman (1990) bahwa sehat merupakan
keadaan individu yang sejahtera pada waktu tertentu dari energi maksimal sampai
kondisi kematian yang menandakan energi sudah tidak ada. Rentang sehat diawali
dari status kesehatan yang sehat baik fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Rentang sakit
merupakan gangguan dalam fungsi pada tubuh normal secara keseluruhan atau
sebagian. Rentang sehat dan sakit setiap individu akan berbeda-beda dan dinamis.
Seseorang dapat menganggap dirinya sehat padahal bagi orang lain kondisi orang
tersebut pada rentan setengah sakit.
Kondisi saat ini merasa dalam keadaan sehat, pada kondisi yang sama 10
tahun berikutnya, bisa saja individu ini merasa dalam keadaan sakit, sehingga rentan
sehat dan sakit merupakan hal yang dinamis. Perubahan perilaku yang terjadi selama
individu sakit adalah sensitif, egosentris, manarik diri sendiri, emosional tinggi,
berkurangnya minat, cemas berlebihan, dan aktivitasnya terganggu. Bukan saja
individu yang sakit akan berubah perilakunya, orang disekitar orang sakitpun akan
terpengaruh dengan keadaan orang sakit tersebut.
Tubuh yang sehat adalah anugerah yang perlu kita jaga. Ciri-ciri tubuh yang
sehat tidak hanya terbatas pada kondisi fisik, tetapi juga mencakup kesehatan mental
dan sosial. Berikut adalah beberapa ciri-ciri tubuh yang sehat yang umumnya
diajarkan dalam pelajaran pendidikan kesehatan:

1. Kesehatan Fisik:

• Berat badan ideal: Berat badan ideal adalah berat badan yang proporsional
dengan tinggi badan dan usia.
• Energi yang cukup: Memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa merasa lelah berlebihan.
• Tidur yang berkualitas: Tidur yang cukup dan nyenyak sangat penting untuk
menjaga kesehatan tubuh.
• Kulit yang sehat: Kulit yang bersih, lembap, dan tidak mudah berjerawat.
• Rambut yang berkilau: Rambut yang kuat dan berkilau adalah tanda kesehatan
yang baik.

8
• Kuku yang kuat: Kuku yang kuat dan tidak mudah patah.
• Sistem pencernaan yang baik: Tidak mengalami masalah pencernaan seperti
sembelit atau diare.
• Sistem pernapasan yang lancar: Tidak mengalami kesulitan bernapas.

2. Kesehatan Mental:

• Emosi yang stabil: Mampu mengelola emosi dengan baik, tidak mudah marah
atau sedih berlebihan.
• Fokus dan konsentrasi: Mudah berkonsentrasi dan fokus pada tugas yang
sedang dilakukan.
• Kreativitas: Memiliki pikiran yang kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru.
• Optimis: Memiliki pandangan positif terhadap hidup.
• Hubungan sosial yang baik: Mampu menjalin hubungan yang baik dengan
orang lain.

3. Kesehatan Sosial:

• Aktif dalam komunitas: Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat.


• Memiliki dukungan sosial: Memiliki teman dan keluarga yang mendukung.
• Mampu beradaptasi: Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

E. PENYEBAB TUBUH SAKIT


Merasakan sakit pada tubuh tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Berikut adalah
beberapa penyebab umum tubuh sakit:
1. Penyebab Umum Tubuh Sakit

• Kelelahan: Kurang tidur, terlalu banyak bekerja, atau aktivitas fisik yang
berlebihan dapat menyebabkan tubuh terasa lelah dan pegal.

• Stres: Stres dapat memicu ketegangan otot dan menyebabkan berbagai gejala
fisik, termasuk sakit kepala dan nyeri tubuh.

• Dehidrasi: Kurangnya asupan air dapat menyebabkan tubuh dehidrasi dan memicu
berbagai gejala, seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.

9
• Kurang Nutrisi: Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.

• Cedera: Cedera akibat kecelakaan, olahraga, atau aktivitas fisik lainnya dapat
menyebabkan rasa sakit pada area yang cedera.

• Infeksi: Infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan demam, nyeri tubuh, dan
gejala lainnya. Contohnya, flu, flu perut, atau infeksi saluran kemih.

• Penyakit Kronis: Penyakit kronis seperti arthritis, fibromyalgia, atau lupus dapat
menyebabkan nyeri kronis pada tubuh.

2. Lokasi Sakit dan Kemungkinan Penyebabnya

• Sakit kepala: Bisa disebabkan oleh stres, migrain, sinusitis, dehidrasi, atau
masalah mata.

• Sakit punggung: Bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, mengangkat
beban berat, cedera, atau kondisi medis seperti hernia.

• Sakit sendi: Bisa disebabkan oleh arthritis, cedera, atau gout.

• Sakit otot: Bisa disebabkan oleh olahraga berlebihan, cedera, atau kondisi medis
seperti fibromyalgia.

• Nyeri perut: Bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, infeksi, atau kondisi
medis seperti maag atau radang usus.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya sistematis untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat agar mampu menjaga dan meningkatkan
derajat kesehatannya. Melalui pendidikan kesehatan, diharapkan masyarakat dapat
mengambil keputusan yang tepat terkait gaya hidup sehat, sehingga terhindar dari
penyakit dan meningkatkan kualitas hidupnya.Tantangan dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan antara lain kurangnya sumber daya, kurangnya partisipasi masyarakat, dan
masih rendahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan
adalah dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor
swasta dalam perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan kesehatan. Selain itu,
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat meningkatkan efektivitas
pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memberdayakan individu agar mampu menjaga dan meningkatkan kualitas hidupnya. Ini
bukan sekadar memberikan informasi, tetapi juga memotivasi perubahan perilaku
menuju gaya hidup yang lebih sehat. Pendidikan kesehatan adalah proses pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu atau
kelompok agar mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sendiri. Tujuan
utamanya adalah untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan masyarakat yang
lebih sehat.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa penulisan masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung
jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyya, M., & Wijayanti, W. (2024).Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seks Remaja Melalui
Media Leafleat Dan Tanya Jawab Terhadap Perubahan Pengetahuan
Pada Santriwati Di Pondok Pesantren Al Mukmin Sukoharjo. OBAT:
Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 2(1), 191-202.

Pender, N. J. (2015). Health Promotion: Planning and Strategies. SAGE Publications.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Rineka Cipta.


Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health program planning: An
educational and ecological approach. McGraw-Hill.

World Health Organization (WHO). (2020). Health Promotion and Disease Prevention. WHO.

Notoatmodjo, S. (2012).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.


Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health Program Planning: An
Educational and Ecological Approach. New York: McGraw-Hill.

Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (Eds.). (2015). Health behavior: Theory, research,
and practice. Jossey-Bass.

World Health Organization. (2019). WHO global action plan on physical activity 2018-2030:
more active people for a healthier world. World Health Organization.
Juwita, C. P. (2021). Modul konsep sehat dan sakit.

Maulida, A. D. (2018). PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN DASH (Dietary


Approaches to Stop Hypertension) TERHADAP KEPATUHAN POLA
DIET PENDERITA HIPERTENSI PADA LANSIADI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KEPUTIH KOTA SURABAYA (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).

Sufa, S. A. (2017). Tren gaya hidup sehat dan saluran komunikasi pelaku pola makan food
combining. Jurnal Komunikasi Profesional, 1(7), 105-120.

Mubarok, W. (2008). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam
Pendidikan Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Nutbeam, D. (2000). Health Literacy as a Public Health Goal: A Challenge for Contemporary
Health Education and Communication Strategies into the 21st Century.
Health Promotion International, 15(3), 259-267.
Widodo, B. (2014). Pendidikan kesehatan dan aplikasinya di SD/MI. Madrasah: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 7(1), 12.

12
Halodoc. (2023). Kenali 6 Tanda Tubuh Sehat Selama Masa Pandemi. Diakses pada 16
Mei 2024 dari https://www.halodoc.com/artikel/kenali-6-tanda-tubuh-
sehat-selama-masa-pandemi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023).Germas: Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat. Diakses pada 16 Mei 2024 dari https://ayosehat.kemkes.go.id/germas
Prodia. (2023). 12 Ciri-Ciri Tubuh Sehat dan Bugar yang Perlu Kamu Ketahui. Diakses pada
16 Mei 2024 dari https://www.prodia.co.id/
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2016). Textbook of Medical Physiology. Elsevier.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2018). Principles of Anatomy and Physiology. Wiley.
Kumar, V., Abbas, A. K., & Aster, J. C. (2020). Robbins and Cotran Pathologic Basis of
Disease. Elsevier.
World Health Organization (WHO). (2023). Health Topics: Pain and Chronic Illness.
www.who.int
Mayo Clinic. (2023). Causes of Body Pain and Fatigue. www.mayoclinic.org

13

Anda mungkin juga menyukai