Makala H
Makala H
Makala H
Oleh:
1. Hilma Fiza Fauziah C2215201009
2. Lulu Septiarini Aryanda Putri C2215201023
3. Rani Mauddry Yuliyanti C2215201016
4. Reva Dewari Daniswara C2215201004
5. Rosye Syifa Fadillah C2215201027
6. Siti Maryam C2215201029
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Aspek Pendidikan,
Kesehatan, dalam Olahraga” ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di Akhirat
nanti.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta pemahaman bagi
pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
terlibat dalam pembuatan makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah
Kesehatann Jasmani dan Olahraga yaitu Rissa Nuryuniarti, M.Hkes.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.Latar Belakang..............................................................................................1
B.Rumusan Masalah.........................................................................................1
C.Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A.Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kesehatan..............................................2
B.Masalah Kesehatan di Indonesia...................................................................5
C.Usaha Pemecahan Masalah Kesehatan.........................................................7
D.Pemecahan Masalah Kesehatan secara Sistematik.......................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A.Kesimpulan...................................................................................................9
B.Saran..............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan impian semua orang, baik itu anak-anak, remaja, dewasa
bahkan usia lanjut. Kesehatan yang baik menjadi prioritas utama setiap orang,
dapat dikatakan bahwa sehat merupakan merupakan kebutuhan kebutuhan hidup
seseorang seseorang. Seseorang yang sedang tidak sehat atau sakit akan
mengakibatkan rutinitas menjadi terganggu, aktifitas yang akan dilakukan menjadi
tertunda bahkan sampai tidak terlaksana. Pentinganya menjaga tubuh untuk tetap
sehat perlu memahami bagaimana konsep hidup sehat yang sebenarnya sehingga
terhindar dari berbagai penyakit.
Kesehatan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk
menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang
merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang
meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari
kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke
aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup schat
WHO berarti sehat rohani.
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani
untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar
maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan
bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga
sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi
segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran
jasmani yang memadai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah penting sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat?
2. Bagaimana cara mencapai status kesehatan yang lebih baik melalui usaha dan
perbuatannya sendiri?
3. Bagaimana cara membangkitkan minat pada diri agar memelihara
kesehatannya?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini diantaranya adalah:
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik melalui usaha dan
perbuatannya sendiri.
3. Untuk membangkitkan minat pada diri seseorang untuk memelihara
kesehatannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Untuk mencapai tujuan itu dibutuhkan ketekunan. Yang paling utama ialah
upaya menggugah dan membangkitkan minat pada diri seseorang untuk
memelihara kesehatannya. Tanpa ketekunan upaya membina hidup sehat sebagai
tujuan yang diharapkan tak akan ter- capai.
Perbuatan manusia mencerminkan minat dan bahkan sikapnya. Pada
umumnya, perilaku seseorang akan timbul sesuai dengan minatnya. Meskipun
demikian, tidak setiap perbuatan manusia merupakan kelanjutan dari minatnya.
Hal ini bergantung pada berbagai faktor lainnya yang amat berpengaruh pada saat
perbuatan dilakukan.
Selanjutnya, perilaku seseorang menentukan status kesehatannya, bahkan
menentukan keadaan kesejahteraannya. Pada umumnya orang sering melalaikan
hal itu dan dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak penting. Perilaku yang
nampak terjadi melalui proses mental. Proses mental itu meliputi pembentukan
pemahaman dan sikap yang selanjutnya berubah menjadi minat untuk berbuat atau
menanggapi rangsangan dari luar. Sebagai contoh, tingkal. laku seseorang dalam
kegiatan belajar dapat berupa bertanya, membaca atau berlatih terus menerus.
Perilaku itu merupakan perwujudan dari proses mental yang berfungsi mendorong
seseorang untuk berbuat.
Para ahli psikologi berpendapat, perilaku manusia mengandung beberapa
aspek yang selalu berubah-ubah. Sumber bacaan dalam psikologi banyak
membahas masalah ini. Tokoh pendidikan, Benja- min S. Bloom misalnya,
menggolongkan perilaku manusia menjadi tiga aspek utama. Dia menggunakan
istilah "domain" karena masing- masing aspek perilaku itu juga mengandung
beberapa sifat. Ketiga domain yang dimaksud ialah (1) domain kognitif, (2)
domain afektif, dan (3) domain psikomotorik.
Ketiga domain itu memang bisa dibahas secara terpisali. Tapi dalam
kenyataannya ketiga domain itu berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Jika
salah satu domain terpengaruh atau berubah, maka domain lainnya juga bisa
berubah.
Berkaitan dengan uraian tersebut, maka upaya pembinaan dalam proses
pendidikan kesehatan mula-mula dapat ditujukan pada salah satu domain. Sebagai
contoh, penjelasan atau penerangan tentang manfaat berolahraga tergolong upaya
untuk mempengaruhi domain kognitif. Bersamaan dengan perubahan dalam hal
pengetahuan dan pemahaman, sikap seseorang akan terbentuk atau berubah,
misalnya dari tak menyukai olahraga menjadi lebih suka. Yang terjadi ialah
perubahan sikap dari negatif ke positif.
Perubahan pada kedua domain itu pada gilirannya akan membentuk
kecenderungan untuk berbuat. Karena itu, tujuan pendidikan kesehatan secara
praktis harus diarahkan untuk mencapai perubahan perilaku yang maksimal.
Selain orang tahu atau paham tentang sesuatu hal yang berkenaan dengan
kesehatan, juga terbentuk sikap positif, dan kesiapan untuk berbuat. Perpaduan
antara ketiga hal itu akan mewujudkan perilaku yang jika dibina terus menerus
akan menjelma menjadi pola kebiasaan yang melekat.
Tak ada yang menyangkal bahwa kesehatan itu merupakan kebutuhan
pokok, satu anugerah yang tiada tara nilainya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Meskipun demikian, sering juga orang lupa terutama bagaimana menjaga dan
3
meningkatkan kesehatannya. Walaupun semua orang bisa mengatakan kesehatan
itu penting, tapi banyak juga orang yang kurang memahami bagaimana menjaga
atau meningkatkan kesehatannya. Persoalan ini kembali pada pendidikan. itulah
sebabnya, pendidikan kesehatan itu perlu bagi setiap orang.
Faktor Lingkungan
Faktor Biologi Faktor Mental
Sosial Budaya
Tidak Menguntungkan Tidak Menguntungkan
Timbul penyakit, kurang
Turunan tidak baik, gizi, pencemaran,
lingkungan, makanan, kecelakaan usia,
Mati
pekerjaan, istirahat, kebiasaan buruk,
layanan kesehatan kepercayaan yang salah,
dsb
4
memerlukan kegiatan guna mencapai keseimbangan antara kegiatan jasmani dan
rohani.
5
a. Jumlah penduduk yang cukup besar yakni 170 juta (pada tahun 1986);
Indonesia menduduki tempat kelima di dunia, setelah RRC, India, Uni Sovyet,
dan Amerika Serikat. Karena itu, kita sangat peduli dengan program keluarga
berencana.
b. Tingkat pertambahan penduduk yang relatif tinggi karena upaya di bidang
medis dan hasil pembangunan lainnya tak diikuti oleh penurunan pertambahan
penduduk.
c. Penduduk Indonesia tergolong struktur usia muda. Sebanyak 40% penduduk
berusia muda di bawah 15 tahun. Keadaan ini bertalian erat dengan penyediaan
sarana pendidikan, olahraga, dan layanan masyarakat pada umumnya.
Persoalan rumit ialah penyediaan lapangan kerja. Namun sebaliknya, jumlah
penduduk yang cukup banyak dan berstruktur usia muda itu perlu dianggap
bukan sebagai beban. Seharusnya dipandang sebagai sumber daya
pembangunan. Usia muda adalah usia yang potensial dalam pembinaan
olahraga. Kuncinya ialah pencapaian kualitas manusia yang lebih tinggi.
d. Penyebaran penduduk tak seimbang, masih terpusat di pulau Jawa
e. Keadaan sosial ekonomi yang masih rendah. Pendapatan per Vanita antara 100-
150 dolar AS. Keadaan ini juga merunakan.
Departemen Kesehatan pada tahun 1981 menunjukkan, bahwa jenis
penyakit yang diderita oleh penduduk di Indonesia meliputi:
a. Penyakit karena gangguan pencernaan: muntaber, diare, cholera, typhus, dll.
b. Penyakit karena gangguan saluran pernafasan: tuberculosis, diptheri, influenza
c. Penyakit yang berkaitan dengan organ tubuh bagian dalam: gangguan jantung,
hati, ginjal, dll.
d. Penyakit yang ditularkan melalui binatang: demam berdarah, malaria, dll.
e. Penyakit akibat kecelakaan lalu lintas dan waktu bekerja (misalnya di industri
berat, industri rumah tangga), dan lain-lain.
Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama pada sebagian
besar penduduk. Kematian anak balita dan remaja kebanyakan disebabkan oleh
berbagai penyakit menular. Pada usia dewasa dan tua sebagian besar menderita
penyakit menular kronis, serta gangguan organ tubuh bagian dalam seperti
jantung, ginjal, hati dan paru-paru. Kecelakaan lalu lintas pada umumnya
terjadi di perkotaan.
Selanjutnya, penderita penyakit jantung pada usia 40 tahun ke atas
cenderung meningkat. Hasil survei terhadap 800 kepala keluarga menunjukkan
pada tahun 1981 penderitanya sebanyak 1,9% dan pada tahun 1986 menjadi
5,23%. Penyebabnya bukan bawaan, melainkan faktor lainnya seperti merokok,
gangguan metabolisme (kolesterol tinggi), tekanan darah tinggi, dan kurangnya
latihan jasmani (olahraga).
Masalah kekurangan gizi tergolong persoalan gawat yang banyak diderita
oleh penduduk usia balita terutama di desa-desa. Hal ini berkaitan dengan
keadaan yang tak menguntungkan seperti tanah tak subur, perhubungan sulit,
kehidupan miskin, pendidikan rendah, dan hasil pertanian yang amat terbatas.
Kecenderungan di atas menunjukkan keadaan yang tak menguntungkan
ditinjau dari upaya peningkatan kualitas hidup yang layak. Selain itu, status
6
kesehatan yang rendah tentu tak mendukung pencapaian penampilan atau
prestasi yang baik dalam olahraga.
Alasannya, kegiatan olahraga (terutama olahraga prestasi) memerlu- kan
dukungan status kesehatan yang baik. Selain nyata pengaruh status kesehatan
dengan pencapaian prestasi yang lebih baik dalain olahraga, pada gilirannya
olahraga juga dapat memberikan sumbangan positif bagi pembinaan status
kesehatan yang lebih baik. Ini berarti ada hubungan timbal balik antara
kesehatan dan olahraga. Dengan demikian, jika kita bertanya dari mana kita
sepatutnya memulai ikhtiar untuk memajukan olahraga, hal itu bisa kita
selesaikan dengan jalan, pertama-tama memecahkan masalah kesehatan.
Pemecahannya memerlukan keterpaduan beberapa faktor. Hanya dengan
pendidikan juga tak cukup karena perlu dukungan faktor lainnya seperti
perbaikan ekonomi, kesehatan, lingkungan, pengadaan sarana pemeliharaan
kesehatan (termasuk sarana olahraga) dan faktor lainnya yang relevan.
7
layanan kesehatan medis. Usaha pemulihan merupakan cara pemecahan masalah
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis. Melalui pemeriksaan secara ter-
atur, tenaga medis dapat memberikan anjuran dan bahkan bimbingan kepada si
penderita untuk memelihara kesehatannya seperti melakukan diet, menjauhi
merokok dan melakukan latihan jasmani.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kesehatan bertujuan untuk membantu dan mendorong setiap
orang mencapai status Kesehatan yang lebih baik melalui usaha dan
perbaikannya sendiri. Usaha pendidikan kesehatan harus dimulai dari minat
(interest) setiap orang untuk meningkatkan keadaan kehidupannya dan
terbentuknya rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat,
dan bangsa.
B. Saran
Diharapkan para pembaca untuk sadar menimbulkan perubahan tingkah
laku hidup sehat melalui proses yang berkelanjutan dan terus menerus. Keadaan
kesehatan yang baik memerlukan pemeliharaan dan pembinaan, bukan saja
terhadap diri yang bersangkutan. Namun, juga terhadap beberapa faktor yang
mempengaruhinya seperti faktor biologi, lingkungan hidup, dan kegiatan sehari-
hari. Dengan kata lain faktor ekologi mempengaruhi derajat sehat seseorang.