Ekstraksi Padat Cair

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

V EKSTRAKSI PADAT-CAIR (LEACHING)

Ekstrasi :
Pengambilan suatu komponen atau suatu senyawa di
dalam suatu bahan dengan menggunakan pelarut
tertentu berdasarkan perbedaan kelarutan antara
pelarut dan zat terlarut.
Laju perpindahan massa zat terlarut ke dalam pelarut
ditentukan dengan persamaan :
NA
k L (c AS c A )
A
NA : laju perpindahan massa zat A dalam larutan (kg
mol/detik)
A : luas permukaan partikel (m2)
kL : koefisien perpindahan massa (m/detik)
cAS : konsentrasi jenuh zat A di dalam larutan (kg mol/m3)
cA : konsentrasi zat A di dalam larutan pada waktu t detik
(kg mol/m3)

Laju akumulasi zat A di dalam larutan :


VdcA
N A Ak L (c AS c A )
dt
Integrasi persamaan di atas dengan pembatas t = 0
dan cA = cA0 dan t = t serta cA = cA adalah sbb :
Integrasi persamaan :
cA t
dc A Ak L
c c AS c A V dt
t 0
A0

c AS c A ( k L A / V ) t
e
c AS c A0

Hubungan Kesetimbangan dan Leaching Satu Tahap


Ekstraksi 1 tahap dengan aliran pelarut dan bahan
berlawanan arah, adanya hubungan antara zat terlarut
yang terdapat di dalam umpan dengan pelarut untuk
mencapai kesetimbangan.
Keseimbangan dicapai bila zat terlarut melarut di
dalam pelarut, pada ekstraksi 1 tahap semua zat
terlarut, larut sempurna didalam pelarut.
Fresh solvent

Feed solids

Extracted
solids

Concentrated
solution
Solid-liquid slurry rake
Countercurrent leaching using thickeners
Proses Ekstraksi 1 Tahap
V1, x1 V2, x2

Garis
Slurry keseimbangan Slurry
L0, N0, y0, B L1, N1, y1, B
Gambar (a)

N vs yA
L0
N L1
NM M

V2 V1
xAM
yA, xA
Gambar (b)
Process flow and material balance for single-stage leaching :
(a) process flow, (b) material balance
Komponen-komponen dalam proses ekstraksi :
1. Zat terlarut, A (solute)
2. Ampas, B (inert or leached solid)
3. Pelarut, C (solvent)
Ampas terdiri dari :
Ampas kering + larutan (solvent dan solute)
over-flow
Ekstrak = A + C Solvent : C
xAE ; xCE xSC = 1 ; xAC = 0 ; xBC = 0
Garis
Solid = B + A keseimbangan Ampas = B + A + C
yBS ; yAS yBR ; yAR ; yCR
under-flow
Konsentrasi bahan inert atau padatan tidak terlarut
(B) dalam campuran larutan atau campuran slurry
dapat ditentukan dengan persamaan :
N = [kg padatan/kg larutan] = [kg B/(kg A + kg C)]
Pada overflow, nilai N = 0
Pada underflow, nilai N tergantung konsentrasi zat terlarut
dalam cairan atau larutan.
Komposisi zat terlarut pada overflow dan slurry :
xA = [kg A/(kg A + kg C)]= [kg solute/kg solution]
yA = [kg A/(kg A + kg C)] = [kg solute/kg solution]
xA : fraksi berat zat A dalam overflow
yA : fraksi berat zat A di dalam padatan B atau di dalam
underflow
Untuk umpan padat yang diekstraksi, maka :
N adalah kg inert solid/kg solute A dan yA = 1,0
Bila pelarut murni yang digunakan untuk ekstraksi,
maka : N = 0 dan xA = 0
Persamaan Neraca Bahan Untuk ekstraksi 1 Tahap :
V1, x1 V2, x2

Garis
Slurry keseimbangan Slurry
L0, N0, y0, B L1, N1, y1, B

Neraca Bahan Total :


L0 + V2 = L1 + V1
Neraca Bahan Komponen Zat Terlarut (A) :
L0yA0 + V2xA2 = L1yA1 + V1xA1 = M xAM
Neraca Bahan Komponen Padatan (B) :
B = N0L0 + 0 = N1L1 + 0 = NM M
M : Titik campuran (kg A + kg C)/jam
xAM dan NM : Koordinat titik campuran pada titik M
xA + xC = 1 dan yA + yC = 1
L1MV1 dan L0MV2 harus terletak pada garis lurus

Fraksi Kebasahan (k)


k = [Larutan (m)/inert (M)] [ekstrak/umpan]
Tempat Kedudukan Underflow :
A Bila k konstan, maka garis EG
merupakan garis lurus.
E Bila k tidak konstan, maka EG
merupakan garis lengkung.
G Jadi EG = [k/k + 1]
B C

Fraksi larutan (xS) = [k/k + 1] xawal larutan


xS = [k/k + 1] xE
Pada keadaan awal k = 0, maka : [k/k + 1] = 0,
sehingga xS = xE
Jadi harga konstan untuk setiap tahap ekstraksi,
berarti nisbah berat larutan terhadap ampas kering
(inert) dapat dianggap tidak berubah.
Ekstraksi Multi Tahap
Exit overflow Leaching solvent
V1 V2 V3 Vn Vn+1 VN VN+1
x1 xN+1
1 2 n N
y 0, N0 y N , NN
L0 , B 0 L1 L2 Ln-1 Ln LN-1 LN , B

Feed Underflow Leached


solids stream solids
Process flow for countercurrent multistage leaching

Solvent (C) dan solute (A) atau fase V merupakan fase


cair yang mengalir pada aliran overflow secara
kontinyu dari tahap ke tahap yang kontak dengan fase
padat setiap saat. Fase slurry (L) mengandung padatan
(B) dan fase cairan yaitu fase A dan C.
Komposisi pada overflow (V) yaitu : x dan komposisi
pada underflow (L) yaitu : y.
Asumsi tidak ada solid (B) pada overflow, laju alir
bahan padat pada masing-masing tahap konstan.
Neraca bahan untuk larutan (solute A + solvent C)
pada proses ekstrasi adalah sebagai berikut :
Neraca Bahan Total
L0 + VN+1 = LN + V1 = M
M : Total campuran (kg A + kg C)/jam
Neraca Bahan Komponen Solute A
L0 yA0 + VN+1 xAN+1 = LN yAN + V1 xA1 = M xAM
Neraca Bahan Padatan, B = N0L0 = NNLN = NMM
NM dan xAM adalah koordinat titik M.
Banyak Tahap Ekstraksi :
LN Tempat kedudukan L0MVN+1 dan
L3 L0
L2
L1 V1MLN harus berada pada garis
lurus.
N
Biasanya komposisi : L0 dan VN+1
M diketahui dan komposisi yAN yang
VN+1 keluar di set sesuai yang
0 V3 V2 V1 1,0 dinginkan.
V4 yA,xA NM dan xAM dapat ditentukan dari
grafik atau dicari dengan
persamaan.
LN, M dan V1 berada pada garis
lurus seperti pada gambar.

Neraca Bahan Pada Masing-Masing Tahap
Neraca Bahan Total
Tahap 1 : L0 + V2 = L1 + V1
Neraca Komponen Zat Terlarut
Tahap 1 : Ln+1 + Vn+1 = Ln + Vn
Titik Delta ()
= L0 V1 = L1 V2
Nilai Delta () konstan dan untuk semua tahap adalah :
= L0 V1 = Ln Vn+1 = LN VN+1 = .
Ordinat delta untuk zat terlarut (xA) :
L0 y A0 V1 x A1 LN y AN VN 1 x AN 1
x A
L0 V1 LN VN 1
Ordinat operasi bahan padatan untuk delta :
B N 0 L0
N
L0 V1 L0 V1
N adalah koordinat titik operasi delta (), dan titik
delta () adalah titik yang terbentuk dari perpotongan
perpanjangan garis L0V1 dan LNVN+1.

Anda mungkin juga menyukai