Gangguan Neurotik (Edit)
Gangguan Neurotik (Edit)
Gangguan Neurotik (Edit)
Oleh :
Revin Fiona Cinintya (132011101003)
Nihayah Lukman (142011101072)
Pembimbing :
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
• Ketakutan irasional yang jelas, menetap, dan berlebihan terhadap suatu objek spesifik,
keadaan, atau situasi yang sebenarnya pada kejadian ini tidak membahayakan
DEFINISI
• Gangguan ditandai:
• Serangan panik berulang (spontan, tidak terduga, disertai
DEFINISI gejala otonomik terutama kardiovaskular, pernafasan) dan
berlangsung selama 15-30 menit setiap episodenya, meskipun
efek sisa dapat berlangsung lebih lama.
• Ansietas tiba-tiba
• Rasa takut hebat
• Gejala dapat meningkat hingga sangat berat
KLINIS • Kadang gejala disertai gejala mirip gangguan jantung
jantung berdebar, nyeri dada, perasaan tercekik, gemetar,
mual, pusing
Gangguan Ansietas
Gangguan Panik
Kriteria Diagnosis
Gangguan Ansietas
Gangguan Ansietas
Menyeluruh
Kriteria Diagnosis
Gangguan Ansietas
Gangguan Campuran Ansietas dan Depresi
1. Terapi perilaku
2. CBT (cognitive behavioural therapy)
3. Psikoterapi
4. Terapi psikodinamik
5. Terapi keluarga dan orang tua
Gangguan Ansietas
Prognosis
17
OBSESIF KOMPULSIF
Faktor Perilaku
rasa cemas dan
tidak nyaman
Faktor Psikososial
Faktor Biologis
1. Faktor Kepribadian
Neurotransmitter
2. Faktor psikodinamika
Obsesif
Kompulsif
DIAGNOSIS
20
Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, mekipun ada lainnya yang tidak
dilawan lagi oleh penderita
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperi
di maksud di atas)
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan
(unpleasantly repetitive)
22
Gejala
Depresi
Obsesif
Diagnosis obsesif kompulsif boleh ditegakkan bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejala obsesif
kompulsif muncul
Bila keduanya tidak ada yang menonjol diagnosis primer adalah depresi
Gejala obsesif “sekunder” harus dianggap sebagai bagian dari kondisi mental tersebut
KLASIFIKASI MENURUT PPDGJ - III
23
F42.0 Predominan pikiran obsesif atau pengulangan
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls (dorongan perbuatan), yang sifatnya mengganggu (ego alien)
Menyebabkan penderitaan (distress)
Tujuan:
1. Menguatkan daya tahan mental yang ada
2. Mengembangkan mekanisme baru dan lebih baik untuk mempertahankan kontrol diri
3. Mengembalikan keseimbangan adaptif
Cara:
1. Persuasi
2. Bimbingan dan penyuluhan
3. Terapi kerja
4. Hipno-terapi
5. Psikoterapi kelompok
6. Terapi perilaku
PSIKOTERAPI SUPORTIF
29
Baku emas terapi tingkah laku untuk gangguan obsesif kompulsif adalah ERP (Exposure
Response Prevention)
Exposure : menempatkan pasien pada situasi yang ditakutinya atau yang
menimbulkan pikiran obsesifnya
Response prevention : kesempatan pasien untuk menahan diri untuk melakukan
pengulangan atau tindakan kompulsifnya.
30
Terapi tingkah laku ini dimulai dengan pasien membuat daftar tentang obsesinya
kemudian diatur sesuai hierarki mulai dari yang kurang membuat cemas sampai yang
paling membuat cemas.
Dengan melakukan paparan berulang terhadap stimulus diharapkan akan menghasilkan
kecemasan yang minimal karena adanya habituasi.
PROGNOSIS
32