Mania Tanpa Gejala Psikotik
Mania Tanpa Gejala Psikotik
Mania Tanpa Gejala Psikotik
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Serangan pertama bisa muncul pada usia 15 dan 30 tahun, tetapi bisa
muncul pada berbagai usia dari masa kanak-kanak hingga dekade 7 atau 8.
Prevalensi terjadinya mania 0,1% terjadi di atas usia 65 tahun, 1,4% dapat
terjadi dalam kelompok usia 18-44 tahun. Mania dapat terjadi pada usia
tua (rata-rata 55 tahun) dengan perbadingan antara perempuan dan laki-
laki2:1.(2)
ETIOLOGI
2
ke berbagai tingkat predisposisi. Penyakit bipolar dan unipolar bersifat
menurun. (4,5)
3
Penelitian terbaru menemukan bahwa penderita gangguan bipolar afektif
yang menggunakan obat-obatan maupun alkohol, memiliki onset yang
lebih awal dan penyakit yang lebih parah daripada yang tidak
menggunakannya. Para pengguna obat-obatan dan alkohol tersebut lebih
bersifat iritabel dengan mood/perasaan yang mudah berubah serta lebih
resisten terhadap pengobatan dan lebih cenderung untuk dirawat inap di
rumah sakit. Meskipun terdapat perdebatan dalam perbandingan
penggunaan obat-obatan dan alkohol dan terjadinya gangguan afektif,
tetapi secara umum insidens terjadinya gangguan ini pada pengguna
alkohol beberapa kali lebih banyak daripada populasi lain yang tidak
menggunakannya (sekitar 6%-9%).(5,13)
GEJALA KLINIS
Episode mania
Tampilan umum :
4
memperlihatkan gejala psikotik dan bingung sehingga perlu difiksasi dan
diberikan suntikan antipsikotik.
Cara bicara:
Gangguan persepsi:
Gangguan pikiran:
Pikiran pasien terisi dengan rasa percaya diri yang berlebihan, merasa
hebat. Mereka mudah teralihkan perhatiannya, sangat produktif dan
tidak terkendalikan.
5
Gangguan sensorium dan fungsi kognitif:
Tilikan:
Reliabilitas:
Pasien mania sering berbohong ketika memberikan informasi, karena
berdusta dan menipu adalah biasa untuk mereka. (1,3,4,6,7,8)
6
Elasi (suasana perasaan yang meningkat) itu disertai dengan enersi yang
meningkat, sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan
kebanyakan bicara, dan berkurangnya kebutuhan tidur. Pengendalian
yang normal dalam kelakuan sosial terlepas, perhatian yang terpusat tak
dapat dipertahankan, dan sering kali perhatian sangat mudah dialihkan.
Harga diri membubung, dan pemikiran yang serba hebat dan terlalu
optimis dinyatakan dengan bebas.
Mungkin terjadi gangguan persepsi, seperti apresiasi warna terutama
yang menyala/amat cerah (dan biasanya indah), keasyikan (mengikat
perhatian) pada rincian sehalus-halusnya mengenai permukaan
penampilan barang, dan hiperakusis subjektif. Individu itu mungkin
mulai dengan perbagai rencana yang tidak praktis dan boros,
membelanjakan uang secara serampangan, atau menjadi agresif, bersifat
cinta-kasih, atau berkelakar dalam situasi yang tidak tepat. Suasana
perasaan (mood) yang tampil pada beberapa episode manik lebih banyak
mudah tersinggung dan curiga, daripada elasi. Serangan pertama paling
banyak muncul pada usia antara 15 dan 30 tahun, namun dapat terjadi
pada setiap usia antara akhir masa kanak sampai dasawarsa ketujuh atau
kedelapan.
DIAGNOSIS
A. Adanya periode nyata dari mood2 elevasi, expansif atau irritable yang
abnormal dan menetap sedikitnya 1 mingu (atau lebih singkat dimana
harus rawat inap).
B. Selama periode kekacauan mod diatas terdapat 3 gejala menetap (atau
lebih atau 4 jika moodnya hanya irritable) dan pada derajat yang bermakna
dari :
a) Rasa harga diri meningkat atau kebesaran.
b) Kebutuhan tidur berkurang (mis. Merasa telah beristirahat
walaupun hanya tidur 3 jam).
7
c) Lebih aktif bicara dari biasanya atau dorongan kuat bicara terus-
menerus.
d) Lompat gagasan atau pikiran dirasakan seperti berpacu.
e) Disatraktibilitas (perhatian terlalu mudah berpindah ke stimuli
external yang tidak penting atau berkaitan).
f) Peningkatan intensitas aktifitas yang bertujuan (apakah disekolah,
tempat kerja, lingkungan sosial, atau aktifitas sexual) atau agitasi
psikomotor.
g) Keterlibatan berlebihan dalam aktifitas2 yang menyenangkan
dimana berpotensi menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan
(ms. Kesenangan tak tertahankan untuk berbelanja, perilaku sexual
yang takabur, atau penanaman modal tanpa perhitungan).
C. Gejala-gejala diatas tidak memenuhi kriteria episode campuran.
D. Kekacauan mood ini mampu mrusak fungsi-fungsi pekerjaan atau
aktifitas sosial dengan sesame, atau dibutuhkan rawat inap untuk
mencegah tindakan membahayakan diri sendiri atau orang lain, atau
adanya gambaran psikotik.
E. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (medikasi
penyalahgunaan obat atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum (mis.
Hipertiroid)
Cat: Episode mirip mania yang jelas disebabkan terapi somatis atidepresan
(obat ECT, terapi cahaya) tidak dimasukan sebagai gangguan bipolar I.
8
B. Mania Tanpa Gejala Psikotik
Episode harus berlangsung sekurang – kurangnya 1 minggu,
dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atay hampir
seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
Perubahan afek harus disertai dengan energiu yang
bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan, percepatan
dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide
– ide perihal kebesaran/ “grandiose ideas” dan terlalu
optimistik.
C. Mania Dengan Gejala Psikotik
Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat
dari mania tanpa gejala psikotik.
Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat
berkembang menjadi waham kejar (delusion of grandeur),
iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of
persecution). Waham dan halusinasi “sesuai” dengan
keadaan afek tersebut (mood congruent).
9
4. Jangka waktu tidur menjadi pendek
5. Disinhibisi social
7. Grandiositas
9. Agresif.(2
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia (F20,-)
Skizofrenia dapat diawali dengan gangguan emosi dan afek
sehingga memberikan gambaran yang hampir mirip dengan gejala
episode mania. Kepribadian seorang dengan gangguan mania hangat
dan mudah bersahabat, sedangkan seorang dengan skizofrenia
biasanya pendiam, jauh dari pergaulan dan menutup diri.
Skizofrenia tipe manic (F25.0)
Pada skizofrenia tipe mania terjadi ketidaksesuaian gejala afek
dengan waham dan halusinasi (mood incongruent) sanngat
menonjol.
PENATALAKSAAN
1. Secara umum
10
membahayakan kesehatan fisiknya seperti kurang memperhatikan
kebersihan diri, tidak mau makan, tidak tidur berhari-hari, membuang
banyak uang atau menghabiskan miliknya yang memang sudah rutin
dilakukan, sehingga perlu diawasi.
2. Terapi kimiawi
Obat Antimania
11
Pada kasus yang sangat berat dapat diberikan 5-10 mg secara
intramuskular dan dapat diulang 2-4 jam sampai dosis total mencapai 30
mg. selanjutnya sama dengan kasus ringan dilanjutkan dengan 5-10 mg
peroral tiga kali sehari.
3. Terapi elektrolit
4. Terapi Psikososial
• terapi keluarga
• terapi interpersonal
• therapeutic community
12
PROGNOSIS
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR ISI
15