0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
583 tayangan21 halaman

Asuhan Keperawatan Komunitas

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA AGREGAT POPULASI RENTAN :


PENYAKIT MENTAL, KECACATAN, DAN POPULASI
TERLANTAR “

Ade Lia Indiyani – Alravido Ma’ruf – Bunga Priska Kusuma – Dinia Esthu Pangastuti
– Fitriyah – Hapiana- Hari Anteng Lintang S – Ika Wahyu P – Krisna Wardani
POPULASI RENTAN
Health Policy Center (2010) mendefinisikan populasi rentan sebagai berikut:
“Vulnerable populations are groups that are not well integrated into the health
care system because of ethnic, cultural, economic, geographic, or health
characteristics. This isolation puts members of these groups at risk for not
obtaining necessary medical care, and thus constitutes a potential threat to their
health.”
LATAR BELAKANG
Persentase penyandang disabilitas di Indonesia
berdasarkan hasil Susenas tahun 2012 adalah sebesar
2,45 penyandang disabilitas terbanyak adalah
penyandang yang mengalami lebih dari satu jenis
keterbatasan, yaitu sebesar 39,97%, diikuti keterbatasan
melihat, dan berjalan atau naik tangga

Riskesdas 2013 Status Kesehatan Jiwa dengan kategori


tidak ada gangguan mental emosional (sehat) yaitu
94,2%. Status Kesehatan Jiwa (Gangguan Mental
Emosional) dengan kategori gangguan ‘Ringan’ 1,1% ,
‘Sedang’ 1,3% maupun ‘Berat’ 0,5% .

(Pusdatin) Kementerian Sosial, tercatat pada tahun 2008,


jumlah gelandangan mencapai 25.169 orang, jumlah
pengemis mencapai 35.057 orang, dan anak jalanan
mencapai 109.454 orang.
Penyandang Cacat
Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

“Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental,


yang dapat menganggu atau merupakan rintangan dan hamabatan
baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari,
penyandang cacat fisik; penyandang cacat mental; penyandang cacat
fisik dan mental”
Jenis Disabilitas
Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1997

Cacat Ganda atau


FISIK MENTAL
Cacat Fisik dan Mental
Jenis Disabilitas
Lembaga Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) melalui
“Buku Saku Kekerasan pada Perempuan dengan Disabilitas”

Disabilitas Rungu –
Disabilitas Netra
Wicara

Disabilitas Fisik (Daksa) Disabilitas Grahita


Populasi Terlantar : Tunawisma/ Gelandangan

Homeless atau tunawisma menggambarkan seseorang yang tidak memiliki


tempat tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja dibuat untuk
tidur. Tunawisma biasanya di golongkan ke dalam golongan masyarakat
rendah dan tidak memiliki keluarga.
Faktor Perilaku Dan Psikososial Yang Menyebabkan
Masalah Kesehatan Pada Tunawisma
Kemiskinan

Gender

Pendidikan yang rendah

Kawin Muda

Seks bebas

Penggunaan drug

Eksploitasi seksual
Masalah Kesehatan Pada Tunawisma
FISIK

No Gangguan Fisik Akut Gangguan Fisik Kronik


1. ISPA (infeks sistem pernfasan atas) Kecanduan alkohol dan zat lain
2. Trauma-cedera ringan hingga berat Hipertensi
3. Penyakit kulit Gangguan pencernaan
4. TBC Gangguan sistem saraf tepi
5. Terserng kutu dan tungau Masalah gigi
6. Gizi buruk/ kekurangan gizi Diabetes mellitus
7. HIV/AIDS
Masalah Kesehatan Pada Tunawisma
MENTAL

Skizofrenia

Gangguan bipolar

Depresi
Gangguan kecemasan dan
kepribadian antisosial

Kepribadian yang kacau


Peran Perawat Di Area Homeless (Tunawisma)

CARE GIVER

EDUCATOR

Pengamat Kesehatan (Monitoring)

ROLE MODEL

KOMUNIKATOR

REHABILITATOR
Program Atau Kebijakan Pemerintah Tentang
Penanggulangan Homeless
Atau Gelandangan Di Indonesia
• Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 31 Tahun 1980 pasal
1, 5 dan 6, ada beberapa usaha untuk menanggulangi
gelandangan adalah sebagai berikut :

Usaha Preventif

Usaha Represif

Usaha Rehabilitatif
Usaha Preventif
Penyuluhan dan bimbingan sosial

Pembinaan sosial

Bantuan sosial

Perluasan kesempatan kerja

Pemukiman lokal

Peningkatan derajat kesehatan


Usaha Represif
• PP No. 31 Tahun1980 Pasal 9 adalah razia, penampungan sementara
untuk di seleksi, dan pelimpahan. Dalam pasal 12 disebutkan bahwa
setelah gelandangan di seleksi, tindakan selanjutnya terdiri dari :

Dilepaskan dengan syarat

Dimasukkan dalam panti sosial

Dikembalikan kepada orang


tua/wali/keluarga/kampung halamannya

Diserahkan ke pengadilan

Diberikan pelayanan kesehatan


Usaha Rehabilitatif
• Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 31 Tahun 1980 pasal 7
di jelaskan bahwa pelaksanaan penanggulangan
gelandangan meliputi :
• usaha-usaha penyantunan, pemberian latihan dan
pendidikan, pemulihan kemampuan dan penyaluran kembali
baik ke daerah-daerah pemukiman baru melalui
transmigrasi maupun ke tengah-tengah masyarakat,
pengawasan serta pembinaan lanjut, sehingga dengan
demikian para gelandangan dan pengemis, kembali memiliki
kemampuan untuk hidup secara layak sesuai dengan
martabat manusia sebagai Warganegara Republik Indonesia.
Gangguan Mental (Mental Disorder)

Gangguan mental (mental disorder) adalah ketidakmampuan


seseorang atau tidak berfungsinya segala potensi baik secara fisik
maupun phsikis yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam
jiwanya.
Macam-Macam Gangguan Mental (Mental Disorder).

Gangguan mental organik dan simtomatik;

Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif.

Gangguan skizofrenia dan gangguan waham.

Gangguan suasana perasaan (mood/afektif).

Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres.


Macam-Macam Gangguan Mental (Mental Disorder).

Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik.

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

Retardasi mental

Gangguan perkembangan psikologis.

Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanakkanak.


Rentang Gangguan Mental (Mental Disorder)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya
Gangguan Mental (Mental Disorder)

Faktor-faktor lingkungan
(milieu) atau faktor-faktor
sosial. Usaha pembangunan
dan modernisasi, arus
urbanisasi dan industialisasi

Faktor-faktor psikis dan


struktur kepribadiannya, reaksi
neuritis dan reaksi psikotis
pribadi yang terbelah, pribadi
Faktor Organis (somatic), psikopatis, dan lain-lain.
misalnya terdapat
kerusakan pada otak dan
proses dementia.
Upaya Pencegahan

Gambaran dan sikap baik terhadap diri-sendiri

Keterpaduan atau integrasi diri

Pewujudan diri (aktualisasi diri)

Kemampuan menerima orang lain

Agama dan falsafah hidup.

Anda mungkin juga menyukai