100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
159 tayangan47 halaman

Acute Lung Oedema

Anda di halaman 1/ 47

PRESENTASI KASUS

PORTOFOLIO
RABU, 23 MEI 2018
ASRIAN HENDIANI

Pembimbing
dr. Hj. Ani Ruliana
Identitas Pasien
• Nama : Ny. MR
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 62 tahun
• Alamat : Surodikraman, PNG
• Pekerjaan : Pensiunan
• No. RM : 339481
• Pembayaran : BPJS NON PBI
KELUHAN UTAMA
Sesak Nafas
Anamnesis - RPS
Pasien mengeluh sesak nafas mendadak,
sesak terasa berat. Batuk (-), pilek (-),
demam (-). Mual (-), muntah (-), BAB BAK
dbn.

Nyeri dada (-). Pasien belum mendapatkan


pengobatan selama sesak yang sekarang.
Pasien lebih nyaman duduk, jika berbaring
sangat sesak.
Anamnesis – RPD & RPK
RPD :
• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
• Riwayat HT (+) tidak terkontrol
• Riwayat DM (+) terkontrol dengan obat glimepiride 2 mg 1
kali sehari

RPK :
• Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang
sama dengan pasien
Pemeriksaan Fisik (1)
• KU : Kompos Mentis, tampak sakit
berat, status gizi berlebih
• GCS : E4V5M6
• TD : 250/140 mmHg
• Nadi : 110x/menit
• RR : 30x/menit
• Suhu : 36,5 °C
• SpO2 : 76%
Pemeriksaan Fisik (2)
• K/L : Konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-) ,
mata cowong (-)/(-), pembesaran limfonodi leher (-)
• Thorax :
• Pulmo:
• I : gerakan dada simetris
• P : Pengembangan dada simetris, fremitus taktil ka=ki tidak
dapat dinilai
• P : sonor +/+
• A : Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-),
• Cor
• I : ictus cordis tak terlihat
• P : ictus cordis tak teraba
• P : batas jantung tidak dapat dinilai
• A : Suara jantung S1–S2 reguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik (3)
• Abdomen :
•I : Flat (+)
• A : Peristaltik (+) N, metalic sound (-), borborygmy (-)
• P : Timpani, hepar lien dbn
• P : Nyeri tekan (-), asites (-).

• Ekstremitas : Akral hangat, nadi kuat, CRT <2 detik,


edema (+) dikedua ekstremitas bawah.
Penanganan di IGD
• Pasang NRM
• Monitor saturasi oksigen
• Pasang IV line
• Furosemide 2 ampul
• ISDN 5 mg SL
• Pasang DK
• GDA : 226
ASSESMENT AWAL
Acute Lung Oedema/ Edema
Paru Akut dengan HT
Emergency
Rencana Pemeriksaan Penunjang
• Ro Thorax
• ECG
• Darah Lengkap
• Liver Function Test (LFT)
• Ren Function Test (RFT)
• Profil Lemak
• Elektrolit
Hasil ECG
Ro Thorax
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap
Hb 11,1 13,5 – 18,0
AL 13,7 4500 – 11000
Hitung Jenis 4/1/46/46/3 1-4 / 1 / 2-5 / 36 – 66 / 22- 40 / 2-8
Eritrosit 3,92 4,6 – 6,2
Trombosit 258 150000 – 450000
Hct 34% 40 – 54

Gula Darah Sewaktu/Acak 226


Faal Hati
SGOT 31 < 37 IU / L
SGPT 18 < 40 U/L
Albumin 2,88 3,6-5,2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Faal ginjal
Creatinine 3,99 0,8-1,5
BUN 28,60 7-21
uric acid 4,76 3,1-7,9

Profil Lemak
Chol. Total 229 <200mg/dk
Trigliserida 191 <150 mg/dl

Elektrolit
Calcium ion 1,43 1,16-1,32 mmol/l
Natrium 140 135-146 mmol/l
Kalium 3,3 3,5-5,3 mmol/l
Chorida 101 98 – 107 mmol/l
Diagnosis
• Acute Lung Oedema (ALO) dengan HT
Emergency
• DM II Obese
• Acute Kidney Injury
• Hipokalemi
• Hipoalbumin
• hiperlipidemia
Terapi
• Konsul dengan dr. Sp.JP
• ISDN 5 mg SL dilanjutkan pump NTG 1 mg/jam
• Injeksi furosemide ekstra 2 ampul dilanjutkan
pump furosemide 5 mg/jam
• Candesartan 16 mg 0 – 0 – 1
• Rawat inap di ICU
Terapi tambahan setelah di ICU
• Injeksi ceftriaxon 2x1
• Drip KCl 25 meq dalam PZ 500 cc dalam 24 jam
• KSR 3x1 (kalium klorida)
• Nabic 3x1 (natrium bicarbonate)
• Transfusi albumin 20% 100cc
Terapi Non Farmakologis
• Atur pola makan
• Tinggi protein
• Rendah garam
• Rendah kalori
• Rendah lemak
• Minum cukup
• Batasi buah/makanan tinggi kalsium
• Edukasi jenis makanan diatas
ACUTE LUNG OEDEMA
Atau Edema Paru Akut
Definisi
• Edema paru akut  akumulasi cairan
di intersisial dan alveolus paru yang
terjadi secara mendadak.
• Dapat disebabkan oleh 2 penyebab :
• Kardiogenik
• Non Kardiogenik
Patofisiologi
• 3 faktor yang menentukan bagaimana
cairan bergerak diantara pembuluh kapiler
dan jaringan intersisial
• Tekanan Hidrostatik
• Tekanan Onkotik
• Permeabilitas Membran
Tekanan hidrostatik
• Hidro = air
• statik = diam.
• Menggambarkan
kecenderungan air untuk
tinggal di tempat itu dan tidak
bergerak dari larutan
• Tekanan hidrostatik di kapiler
rendah tapi lebih tinggi dari
pada yang ada di intertisial
Tekanan onkotik
• Tekanan onkotik adalah
salah satu jenis tekanan
osmotik yang dilakukan
oleh sel dan protein dalam
kapiler yang tidak dapat
menembus membran
semipermiable.
• Menarik cairan.
• Normalnya tinggi di kapiler
Permeabilitas Kapiler
• Menentukan seberapa mudah nya cairan
dapat berpindah ke intersisial.

• Tekanan hidrostatik + tekanan onkotik +


permeabilitas kapiler = baik  sangat
sedikit jumlah cairan yang bisa masuk ke
intersisial  dikeluarkan melalui saluran
limfa yang ada di paru.
Klasifikasi (underlying disease)
• Kardiogenik  Heart disease
• Non Kardiogenik  kerusakan pada
kapiler pulmo atau alveolus
Kardiogenik
Gagal Jantung Kiri
• Gagal jantung kiri  ventrikel kiri
bermasalah  tidak dapat memompa
secara efektif.

• Darah membalik ke  atrium kiri  vena


pulmonal  kapiler pulmo  Pulmonary
Hypertension  peningkatan tekanan
hidrostatik.
Hipertensi sistemik
• Tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan
diastolik > 110 mmHg
• Ventrikel kiri nya baik, tapi tidak dapat
memompa secara efektif karena overload
yang tinggi.
• Darah akan membalik ke atrium kiri 
vena pulmonalis  kapiler pulmo 
pulmonary hypertension  edema pulmo
Non Kardiogenik
• Pulmonary Infection
• Inhalation of toxic substance
• Trauma in the chest

• Ketiga hal diatas akan


menyebabkan kerusakan
langsung pada alveolus  proses
inflamasi  membran kapiler
lebih permeable  protein &
cairan masuk ke intersisial
Non Kardiogenik
• Sepsis  inflamasi terjadi di seluruh tubuh
termasuk di paru. Cirinya terdapat edema
paru & edema di seluruh tubuh.
• Tekanan onkotik yang rendah :
• kekurangan protein khususnya albumin
contohnya karena malnutrisi atau liver failure.
• Kehilangan protein yang cepat contohnya pada
sindroma nefrotik
Manifestasi klinis
• Adanya edema pulmo menyebabkan
pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida yang terjadi secara
difusi dalam alveolus dan kapiler
alveolus menjadi terganggu 
muncul sesak nafas.
• Ortopnea  gangguan bernafas
pada saat pasien dalam posisi
berbaring. Jika terjadi gagal jantung
kiri  congesti akan bertambah jika
tidur dan berkurang jika duduk atau
berdiri  pasien nyaman ½ duduk.
Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
• Sesak nafas yang mendadak
• Makin sesak jika berbaring
• Riwayat sakit jantung
• Hipertensi
• DM
Pemeriksaan Fisik
• Takipnea
• Ortopnea
• Takikardia
• Hipo/hipertensi
• Retraksi inspirasi pada intercostal dan fossa
supraklavikula  menunjukan tekanan negatif intrapleural
yang besar
• Batuk sputum kemerahan (pink frothy sputum)
• JVP meningkat
• Ronkhi basah terkadang sampai wheezing, kadang
terdapat gallop.
• Akral dingin dan sianosis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium  darah lengkap, fungsi ginjal,
fungsi liver, elektrolit, kadar protein, AGD, profil
lemak, BNP (brain natriuretic peptide).
• ECG  disfungsi ventrikel kiri
• Radiologis  foto thorax
• Jantung membesar
• Hilus melebar
• Garis kerley A B C akibat edema intertisial
Penatalaksanaan
• Posisikan ½ duduk
• Oksigen – IV line – Monitor. NRM 15 L/menit dengan target
SpO2 >90%,
• Oksimetri (jika perfusi baik) atau AGD
• Positive end-expiratory pressure  untuk mencegah kolaps
nya alveolus
• CPAP
• Nitrogliserin/Nitrat SL  vasodilator  mengurani preload.
Dapat diulag 5-10 menit jika TD tetap > 90-100 mmHg
• Furosemide 0,5-1 mg/kgBB  mengurangi preload
• Morfin sulfat dalam NaCl 0,9%, 2-4 mg IV bila sistolik > 100
mmHg  meningkatkan kapasitas vena  mengurangi
preload.
• Kasus  pasien dengan ALO dan syok
• Anamnesis  mencari pencetus
• Ada sakit jantung tidak?
• Volume  diare? Menstruasi tinggi?  fluid challenge
test NaCl 250 ml kalau membaik TD nya berarti masalah
di volume.
• TD dinaikan dulu baru masukan furosemide
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai