Dokumen ini membahas tentang dispersi padat, termasuk definisi, metode pembuatan (pelelehan, pelarutan, pelarutan-pelelehan), pembawa yang digunakan, faktor yang mempengaruhi laju disolusi, dan klasifikasi sistem dispersi padat berdasarkan mekanisme pelepasan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
185 tayangan10 halaman
Dokumen ini membahas tentang dispersi padat, termasuk definisi, metode pembuatan (pelelehan, pelarutan, pelarutan-pelelehan), pembawa yang digunakan, faktor yang mempengaruhi laju disolusi, dan klasifikasi sistem dispersi padat berdasarkan mekanisme pelepasan.
Dokumen ini membahas tentang dispersi padat, termasuk definisi, metode pembuatan (pelelehan, pelarutan, pelarutan-pelelehan), pembawa yang digunakan, faktor yang mempengaruhi laju disolusi, dan klasifikasi sistem dispersi padat berdasarkan mekanisme pelepasan.
Dokumen ini membahas tentang dispersi padat, termasuk definisi, metode pembuatan (pelelehan, pelarutan, pelarutan-pelelehan), pembawa yang digunakan, faktor yang mempengaruhi laju disolusi, dan klasifikasi sistem dispersi padat berdasarkan mekanisme pelepasan.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10
Dispersi padat
Nama : Herinda Rizki Maylinka
Nim : 1012019008 S1 Farmasi Stikes Harapan Bangsa Dispersi padat • Dispersi padat adalah dispersi satu atau lebih bahan aktif dalam suatu pembawa inert atau matriks dalam bentuk padat yang dibuat dengan metode peleburan, pelarutan atau pelarutan-peleburan. Metode dispersi padat Metode Pelarutan
Metode Pelelehan
Metode Pelarutan Pelelehan
Metode pelelehan
• Metode ini pertama kali diusulkan Sekiguchi dan
Obi tahun 1961. Untuk membuat bentuk sediaan dispersi padat. Campuran obat dan pembawa yang larut air dilebur secara langsung sampai meleleh. Campuran tersebut didinginkan dan dibekukan pada penangas berisi es (ice bath) dengan pengadukan kuat. Masa padat dihancurkan, diserbuk dan diayak (Goldberg, et al., 1966). Massa padat tersebut biasanya membutuhkan penyimpanan satu hari atau lebih dalam desikator pada suhu kamar untuk pengerasan dan kemudahan diserbuk (Levy, 1963). Metode pelarutan
• Metode ini telah lama digunakan dalam pembuatan
dispersi padat atau kristal campuran senyawa organik dan anorganik (Chiou dan Riegelman, 1971). Dispersi padat dibuat dengan melarutkan campuran dua komponen padat dalam suatu pelarut umum, diikuti dengan penguapan pelarut. Metode ini digunakan untuk membuat dispersi padat ß- karoten-polivinilpirolidon (Tachibana dan Nakamura, 1965), sulfathiazol-polivinilpirolidon (Simonelli, et al., 1969). Salah satu syarat penting untuk pembuatan dispersi padat dengan metode pelarutan adalah bahwa obat dan pembawa cukup larut dalam pelarut. Suhu yang digunakan untuk penguapan pelarut biasanya terletak pada kisaran 23-65º C (Leuner dan Dressman, 2000). Metode Pelarutan-Pelelehan
• Sistem dispersi padat dibuat
dengan melarutkan dahulu obat dalam pelarut yang sesuai dan mencampurnya dengan lelehan polietilen glikol, dapat dicapai dibawah suhu 70º C, tanpa memisahkan pelarut (Chiou dan Riegelman, 1971). Pembawa Dispersi Padat
• Pembentukan sistem dispersi padat dalam
pembawa yang mudah larut telah luas digunakan diantaranya: polivinilpirolidon (PVP), polietilen glikol (PEG), polivinilalkohol (PVA), derivat selulosa, poliakrilat dan polimethakrilat, urea, gula, poliol dan polimernya, dan emulsifier (Leuner dan Dressman, 2000). Disolusi Obat Secara In Vitro Disolusi didefinisikan sebagai proses suatu zat padat masuk kedalam pelarut menghasilkan suatu larutan. Secara sederhana, disolusi adalah proses zat padat melarut. Secara prinsip, proses ini dikendalikan oleh afinitas antara zat padat dan pelarut (Abdou, 1989). Apabila suatu sediaan padat berada dalam saluran cerna, ada dua kemungkinan yang akan berfungsi sebagai pembatas kecepatan. Bahan berkhasiat dari sediaan padat tersebut pertama-tama harus terlarut, sesudah itu barulah obat yang berada dalam larutan melewati membran saluran cerna (Hanson, 1991).
aktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi dari bentuk sediaan biasanya
diklasifikasikan atas tiga kategori (Abdou, 1989): a) faktor yang berkaitan dengan sifat fisikokimia obat, b) faktor yang berkaitan dengan formulasi sediaan dan c) faktor yang berkaitan dengan alat uji disolusi dan parameter uji. Klasifikasi dan Mekanisme Lepas Cepat
Sistem dispersi padat dapat digolongkan berdasarkan mekanisme lepas cepatnya.
Sistem ini dapat digolongkan menjadi enam kelompok sebagai berikut (Chiou dan Riegelman, 1971; Leuner dan Dressman, 2000); a) Campuran eutetik sederhana. b) Larutan padat. c) Larutan kaca dan suspensi kaca. d) Endapat amorf obat dalam pembawa kristal. e) Pembentukan senyawa atau kompleks antara obat dan pembawa. f) Berbagai kombinasi dari kelompok 1 sampai 5.