Drug Related Problems

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

DRUG RELATED

PROBLEMS
DRPs
 Suatu kejadian atau situasi
yang menyangkut terapi
obat, yang mempengaruhi
secara potensial atau
aktual hasil akhir terapi
pasien
DRPs

Actual DRPs


Masalah yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang
sedang diberikan pada penderita

Potensial DRPs


Masalah yang diperkirakan akan terjadi yang berkaitan dengan
terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita
DRPs
 Masalah yang manakah yang dapat
diselesaikan atau dihindari segera, dan yang
manakah yang dapat tadiselesaikan kemudian
 Masalah yang merupakan bagian dari tugas
atau tanggung jawab
 Masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat
 Masalah yang dalam penyelesaiannya
memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan
lainnya
DRPs
 Needing pharmacotherapy but not receiving it (Ada
indikasi tanpa obat) Pasien mempunyai masalah
medis yang memerlukan terapi obat tetapi tidak
mendapat obat untuk indikasi tersebut.
 Taking or receiving the wrong drug (pilihan obat

tidak tepat). Pasien mempunyai indikasi mendapat


obat tetapi mendapat obat yang slah atau
mendapat obat yang tidak sesuai kebutuhan
pasien.
 Taking or receiving too little of the correct drug

(dosis tidak tepat : dosis tidak adekuat). Pasien


mendapat obat dengan dosis yang terlalu rendah
untuk terapi
DRPs
 Taking or receiving too much of the correct drug
(dosis tidak tepat : dosis berlebih). Pasien
mendapat obat dengan dosis yang terlaulu tinggi
untuk terapi.
 Experiencing an adverse drug reaction (tidak
waspada terhadap ADRs) pasien mempunyai
msalah medis yang disebabkan karena reaksi obat
yang tidak diinginkan atau efek samping obat.
 Experiencing a drug-drug, drug-food reaction
(tidak waspada terhadap interaksi). Pasien
mempunyai masalah medis yang didapat karena
interaksi antara obat dengan obat, obat dengan
makanan atau obat denga tes laboratorium.
DRPs
 Not taking or receiving the correct drug
prescribed (tidak ada pemantauan).
Pasien tidak mendapat obat atau tidak
mendapat obat dengan benar.
 Taking or receiving a drug for which
there is no valid indication (tidak ada
indikasi)
Penyebab Terjadi DRPs
Pasien membutuhkan obat baru atau
penambahan obat dalam terapinya (Patient
needs additional drug therapy)
 Pasien mempunyai kondisi medis baru yang
membutuhkan terapi awal pada obat.
 Pasien mempunyai penyakit kronik yang membutuhkan
terapi obat berkesinambungan.
 Pasien mempunyai kondisi kesehatan yang
membutuhkan farmakoterapi kombinasi untuk
mencapai efek sinergis atau potensiasi.
 Pasien dalam keadaan risiko pengembangkan kondisi
kesehatan baru yang dapat dicegah dengan
penggunaan alat pencegah penyakit pada terapi obat
dan/atau tindakan pramedis.
Pasien mendapat terapi obat
yang tidak perlu
(unnecessary drug therapy)
 Pasien yang sedang mendapatkan pengobatan yang tidak
tepat indikasi pada waktu itu
 Pasien yang tidak sengaja maupun sengaja kemasukan
sejumlah racun dari obat atau kimia, sehingga menyebabkan
rasa sakit pasa waktu itu
 Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan
rokok.
 Kondisi kesehatan pasien lebih baik diobati dengan terapi
tanpa obat.
 Pasien yang mendapatkan beberapa obat untuk kondisi yang
mana hanya satu terapi obat yang terindikasi.
 pasien yang mendapatkan terapi obat untuk pangobatan yang
tidak dapat dihindarkan dari reaksi efek samping yang
disebabkan dengan pengobatan lainnya
Pasien mendapat obat yang salah (wrong drug)

 Pasien dimana obat tidak efektif.


 Pasien yang mempunyai riwayat alergi.
 Pasien penerima obat yang paling tidak efektif
untuk indikasi pengobatan.
 Pasien dengan faktor risiko pada kontraindikasi
penggunaan obat.
 Pasien menerima obat efektif tetapi tidak yang
paling murah.
 Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman.
 Pasien yang tekena infeksi resisten terhadap obat
yang digunakan.
 Pasien menerima kombinasi produk yang tidak
perlu dimana single drug dapat memberikan
Dosis Terlalu Rendah
 Pasien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi
obat yang digunakan.
 Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk
menimbulkan respon.
 Konsentrasi obat dalam serum dibawah range
teraupetik yang diharapkan.
 Waktu prophylaxis (preoperasi) antibiotik
diberikan terlalu cepat.
 Dosis dan fleksibilitas tidak cukup untuk pasien.
 Terapi obat berubah sebelum teraupetik
percobaan cukup untuk pasien.
 Pemberian obat terlalu cepat
Adverse drug reaction
 Pasien yang faktor risiko yang berbahaya bila
obat digunakan.
 Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan
interaksi dengan obat lain/makanan pasien.
 Efek dari obat dapat diubah oleh substansi
makanan pasien.
 Efek dari obat dapat diubah penghambat enzim/
pemacu obat lain.
 Efek dari obat dapat diubah dengan pemindahan
obat dari binding site oleh obat lain.
 Hasil laboratorium dapat berubah karena
gangguan obat lain
Dosis Terlalu Tinggi
 Dosis terlalu tinggi pada pasien
 Konsentrasi obat dalam serum pasien
diatas range terapuetik obat yang
diharapkan.
 Dosis obat meningkat terlalu cepat.
 Obat, dosis, rute, perubahan formulasi
yang tidak tepat.
 Dosis dan interval flexibility tidak tepat.
Kepatuhan
 Pasien tidak menerima aturan pakai obat yang
tepat (penulisan, obat, pemberian, pemakaian)
 Pasien tidak menuruti rekomendasi yang
diberikan untuk pengobatan.
 Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan
karena mahal.
 Pasien tidak mengambil beberapa obat yang
diresepkan karena tidak mengerti.
 Pasien tidak mengambil beberapa obat yang
diresepkan secara konsisten karena merasa
sudah sehat.
Pharmaceutical Care Plan (PCP)

 PCP = Rencana Pelayanan Kefarmasian


 Menyusun Database pasien
- Data Subyektif (bersumber
pasien/kel)
- Data Obyektif (hasil observasi,
pengukuran yg dilakukan profesi
kesehatan)

Rekam Medis interview


Komponen Database
 Riwayat Penyakit
 Riwayat Sosial
 Riwayat keluarga
 Physical Finding relevant to drug therapy
 Riwayat Obat
 Terapi obat saat ini
Assesmen
 Evaluasi Database
Dilakukan dng info subyektif dan obyektif 
prinsip farmakoterapi, guideline terapi, EBM
terkait
 Pendekatan Problem list

info Obyektif  problem medik (diagnosis,


gejala, disfungsi organ, cacat fisik penyakit
penyerta, morbiditas)  terapi  sesuai
farmakoterapi
Hasil Assesmen : teridentifikasinya DRP
PCP (plan)
 Meningkatkan /menjamin keamanan,
efektivitas, penghematan biaya dari
terapi saat ini
 Meminimalkan DRP potensial
 Formulasi PCP utk mencapai outcome,
meliputi : rekomendasi terapi obat setiap
DRP lengkap dengan dosis, rencana
monitoring, rencana konseling
 Dokumentasi PCP dan outcome yg ingin
dicapai
Dokumentasi Pelayanan
Kefarmasian
Pelaksanaan praktik kefarmasian klinik 
rekam medik (RS) atau Patient Medical
Record (Komunitas)
Dokumentasi sendiri  komite Farmasi dan
terapi
 Kekuatan Hukum

 Bahan penelitian

 Penyusunan angka kredit pegawai

 Ukuran pembayaran jasa


kasus
 Ny GH 58 tahun BB 54 kg TB 162 Cm.
MRS dengan keluhan nyeri saat urinasi,
disertai mual. Pasien mempunyai riwayat
DM, Temp 38 C, TD 170/100 mmHg, GDS
200 mg/dl. Pasien didiagnosa dng ISK
dan mendapat terapi kotrimoksazol 2x2
tab, Captopril 3x25 mg, Diltiazem
3x30mg, Aspilet 1x1 tab, primperan 3x1,
antasida 3x1.

Anda mungkin juga menyukai