Penanganan Limbah Pemeriksaan Mikologi
Penanganan Limbah Pemeriksaan Mikologi
Penanganan Limbah Pemeriksaan Mikologi
LIMBAH
PEMERIKSAAN
MIKOLOGI
Oleh: Nadiah Al Batati, S.Si., M.Si
Limbah medis merupakan hasil buangan dari suatu aktivitas medis. Limbah medis harus
sesegera mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan dilakukan bila sangat tak
mungkin segera diolah.
Tempat penyimpanan harus dilengkapi penutup, menjaga areal penyimpanan agar tidak
tercampur dengan limbah non medis, membatasi akses lokasi, memilih tempat yg aman
Limbah Klinis berasal dari :
1. pelayanan medis,
2. perawatan, gigi,
3. veterinary,
4. farmasi atau yg sejenisnya serta limbah yg
dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan
perawatan,
5. pengobatan atau peneliti.
Berdasarkan potensi bahaya yg ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah
benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, sitotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastik.
b. Limbah Infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah yg berkaitan dgn pasien yg memerlukan isolasi penyakit menular serta
limbah laboratorium yg berkaitan dgn pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan
ruang isolasi penyakit menular.
Termasuk limbah jenis ini : sampah mikrobiologis, produk darah manusia, benda tajam, bangkai
binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah ruang isolasi, limbah pembedahan, limbah unit
dialisis dan peralatan terkontaminasi
c. Limbah Jaringan Tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yg dibuang
saat pembedahan dan autopsi.
Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label
dan dibuang ke incenerator.
d. Limbah citotoksik
Limbah citotoksik adalah bahan yg terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dgn obat citotoksik
selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.
Limbah yg terdapat didalamnya limbah citotoksik harus dibakar dalam incenerator dengan suhu diatas
1000 derjat celsius.
e. Limbah Farmasi
Limbah farmasi berasal dari : obat-obatan kadaluarsa, obat- obatan yg terbuang karena batch tidak
memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yg terbuang atau dikembalikan oleh pasien,
obat-obatan yg sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi obat-obatan.
f. Limbah Kimia
Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary,
laboratorium, proses sterilisasi dan riset.
Limbah kimia juga meliputi farmasi dan limbah citotoksik.
b) Pengangkutan eksternal
yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-side).
Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yg tepat dan harus dipatuhi petugas yg
terlibat.
Sampah medis harus diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor
PENGOLAHAN DAN
PEMBUANGAN
Metode yg digunakan untuk mengolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-
faktor khusus yg sesuai dgn institusi yg berkaitan dan peraturan yg berlaku.
Tehnik Pengolahan sampah medis (medical waste) yg mungkin diterapkan adalah :
Incenerasi (Pembakaran)
Sterilisasi,
Desinfeksi
Grinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah)
Pemampatan/pemadatan dengan tujuan untuk mengurangi volume sampah
Incenerator
Cara Kerja : pembakaran limbah dengan menggunakan bahan bakar solar.
Sebelumnya limbah padat dikelompokkan menjadi 2 yakni ; infeksius dan non infeksius.
Hal yg harus diperhatikan untuk incenerator sbb: Ukuran, desain, kapasitas disesuaikan dgn volume limbah
medis yg akan dibakar dan sesuai pula dgn pengaturan pengendalian pencemaran udara