Pertemuan 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 89

UNIVERSITAS PAMULANG TEKNIK ELEKTRO

ELEKTRONIKA DIGITAL
Erik Agustian Yulanda, S.T. M.T.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ²
(RPS)
Program Studi : Teknik Elektro S-1 Mata Kuliah/Kode : Elektronika Digital
Prasyarat : Dasar elektronika Sks : 3 Sks
Semester :3 Kurikulum : KKNI
Deskripsi Mata : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib Capaian : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini
Kuliah Pembelajaran mahasiswa, mampu membedakan
Program Studi S-1 Teknik Elektro yang membahas
sistem analog dan sistem digital, serta
tentang: Pengertian digital, Sistem bilangan dan
perhitungan dan pengkonversian
konversinya, Operasi aritmetika sistem, Sistem
sistem bilangan , membuat
pengkodean, Rangkaian gerbang logika, Aljabar perancangan rangkaian logika
boolean, Penyerderhanaan fungsi logika dengan K- kombinasional, sekuensial, rangkaian
Map, Rangkaian kombinasi sebagai aplikasi clock, register, memory, serta rangkaian
gerbang logika: half dan full adder,half dan full ADC dan DAC , mampu
subtractor, decoder, encoder, multiplexer, mengimplementasikan rangkaian digital
demultiplexer, Rangkaian sequensial flip-flop, baik melalui simulasi perangkat lunak
rangkaian clock, register, counter, memory, ADC- maupun perangkat keras.
DAC
Penyusun : Kartika
Sekarsari,ST.MT Elfirza
Rosiana, ST. MT Heri
Kusnadi, ST. MT
PENGALAMAN BOBOT NILAI
PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA
BELAJAR
KE- YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mahasiswa mampu memahami Pengenalan Sistem Ceramah,tanya jawab, diskusi 1. Menjawab Pertanyaan Ketepatan 5%
dan mediskripsikan sistem Elektronika Digital. Dosen.
elektronika digital serta aplikasi 2. Fokus mendengarkan dan kejelasan jawaban
paparan dosen.
Mahasiswa mampu Ceramah, Tanya Mendengarkan
2 menguasai sistem Sistem Bilangan jawab, Diskusi, paparan dosen Ketepatan proses 7%
bilangan dan demonstrasi mengerjakan dan
perhitungan
konversinya hitungan
soal

3 Mahasiswa mampu Aritmatika bilangan Ceramah, tanya Tugas dan latihan Ketepatan 5%
menerapkan sistem jawab, diskusi, perhitungan
perhitungan secara demonstrasi
aritmetika digital serta metode
komplemen 1
dan komplemen 2
4 Mahasiswa mampu Sistem Pengkodean BCD Ceramah, tanya Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 5%
menguasai
dan ASCII jawab, diskusi,
dan mendeskripsikan sistem demonstrasi
penngkodean BCD dan ASCII
Ceramah, tanya
5 Mahasiswa mampu Gerbang Logika jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 6%
menguasai demonstrasi
dan mendeskripsikan fungsi
serta menggambarkan gerbang -
gerbang logika
Ceramah, tanya
6 Mahasiswa mampu Aljabar dan jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 6%
menguasai teorema aljabar demonstrasi
boolean serta penyerderhanaan Boolean Ekspresi
dan menerapkan dalam bentuk Boolean
komplemen serta ekspresi
kanonik Boolean.

Mahasiswa mampu Penyederhanaan Rangkaian Mensimulasikan


7. menyederhanakan Simulasi penyederhanaan rangkaian Ketepatan jawaban 5%
rangkaian logika dengan Logika dengan K-Map
K-Map logika dengan K-Map
dan demostrasi
Mahasiswa mampu
8. membedakan rangkaian logika Rangkaian Adder dan Ceramah, Tugas dan latihan ke- 3 Ketepatan 5%
half dengan full adder, dan
Subtractor simulasi, dan demonstrasi
rangkaian logika half dengan full
subtractor. dan kejelasan jawaban

Mahasiswa mampu Ceramah, simulasi, diskusi


9. membedakan dan Dekoder dan dekoder dan tanya jawab Tugas dan latihan ke- 4 Ketepatan 6%
merancang rangkaian logika
dekoder dengan enkoder
dan kejelasan jawaban

UTS
Mahasiswa mampu Ceramah, simulasi , diskusi
10. membedakan rangkaian Multiplexer dan dan tanya jawab Tugas dan lathan ke- 5 ketepatan 6%
multiplexer dengan demultiplexer
demultiplexer dan mampu
merancang rangkaian dan kejelasan jawaban
multiplexer dengan
demultiplexer.

Mahasiswa mampu Ceramah, presentasi, diskusi,


11. membedakan macam- macam Flip-flop dan tanya jawab Tugas dan latihan ke- 6 ketepatan 6%
filp-flop beserta cara kerjanya
dan mampu menggambarkan
keluaran berupa diagram waktu dan kejelasan jawaban
dari masing-masing flip-flop.

Mahasiswa mampu Ceramah, presentasi, diskusi,


12. menjelaskan prinsip kerja Multivibrator astable dan dan tanya jawab Tugas dan latihan ke- 7 ketepatan 6%
rangkaian multivibrator sebagai monostable
pembangkit clock,
membedakan rangkaian dan kejelasan jawaban
multivibrator astable dengan
monostable dan mampu
mendesain rangkaian clock
oscilator.

Ceramah, tanya
13 Mahasiswa mampu Rangkaian Shif Register jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 5%
menguasai dan demonstrasi
mendeskripsikan tentang shif
register dan merancang
rangkaian shif register serta
menyusun tabel kebenaran

Ceramah, tanya
14 Mahasiswa mampu Counter jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 5%
Menguasai dan demonstrasi
mendeskripsikan perbedaan
macam-
Macam counter serta prinsif
kerja counter
15 Mahasiswa mampu Pengembangan Ceramah, tanya Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 6%
menguasai, serta menjelaskan rangkaian counter jawab, diskusi,
dan merancang rangkaian demonstrasi
counter dari rangkaian flipflop

Mahasiswa mampu Memory : ROM, Ceramah, tanya


16 menjelaskan dan menguasai RAM,EPROM, jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 6%
prinsip kerja memory, operasi EEPROM demonstrasi
penyimpanan data dan
pembacaan data.

Mahasiswa mampu
17 menguasai serta Rankaian ADC Ceramah, tanya Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 5%
memahami rangkaian ADC. (Analog Digital jawab, diskusi,
Converter) demonstrasi
Mahasiswa mampu Rangkaian DAC Ceramah, tanya
18 menguasai serta (Digital Analog jawab, diskusi, Tugas dan latihan Ketepatan jawaban 5%
memahami rangkaian DAC Converter) demonstrasi

UAS
Referensi/Sumber :

1. Malvino and Leach, Digital principles and Applications, ed 5, Mc Graw Hill, 1995
2. Tocci, Ronald J, Digital Systems Principles and Applications, ed 6, Prentice Hall, 2011
3. Ibrahim KF, TEKNIK DIGITAL, terj. Ir.P.Insap santoso, Andi offset Yogyakarta, 1996
4. John B. Peatman; " The Design og Digital Sysrems"; 1972:' McGraw-Hill
5. Charles H. Roth,Jr; "Fundamental of Logic Design ";2002; Jatco Publishing House
7. Samuel C. Lee; " Teori Switching dan Disain Digital" ; 1987; Penerbit Erlangga
8. Ronald J. Tocci; " Digital Systems, Principles and Application"; 1995; Printice-Hall, Inc
10. William Kl eitz; " Digital Elecffonic, A Practical Approach" ; 1996; Printice-Hall, Inc.

Tangerang Selatan, 28 Agustus 2019

Ketua Tim Teaching


Ketua Program
Mata Kuliah Elektronika Digital
Studi S1
Teknik Elektro

Syaiful Bakhri,ST.,M.Eng.,PhD. Kartika Sekarsari, ST.,MT.

NIDN. NIDN. 0310087303


Universitas Pamulang

PERTEMUAN 1

Pengenalan Sistem Elektronika Digital.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.

Setelah menyelesaiakan materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan mengenai elektronika digital secara umum.

B. URAIAN MATERI.
Sebuah rangkaian elektronika tidak akan lepas dari sistem Analog dan sistem Digital, kedua sistem tersebut tidak akan dapat dipisahkan walaupun fungsi
dari kedua sistem tersebut berbeda. Sistem Analog dan sistem Digital banyak dijumpai dan dipelajari dibidang elektronika salah satunya sistem kontrol
dalam dunia industry, dimana sistem tersebut banyak diterapakan dalam penggunaannya. Untuk itu dalam pertemuan ini akan dibahas secara umum
tentang sistem Analog dan Sistem Digital.
1. Sisitem Analog.
Perkembangan teknologi sekarang ini Masyarakat cenderung mengenal sistem Digital dibandingkan dengan sistem Analog, tetapi disisilain sistem
Analog masih diperlukan dan dapat dilupakan/dihilangkan. Penerapan sistem Analog salah satunya dapat digunakan dalam pembacaan sensor atau
penampilan/monitoring data, tidak selamanya tampilan monitoring dalam bentuk angka ada juga dalam bentuk grafik.
Nilai Variabel-variabel yang digunakan untuk menandai suatu sistem analog mungkin mempunyai jumlah nilai tak terbatas. Sebagai contoh penunjuk
pada bagian depan jam analog mungkin menunjukkan waktu yang tak terbatas pada hari itu. Gambar 1 menunjukkan sebuah diagram isyarat/sinyal analog

Gambar 1. Sinyal Analog


3
Universitas Pamulang

Dalam kenyataan suatu sistem tidak luput adanya kelemahan dan kelebihan salah satu sistem analog.
a. Kelemahan sistem analog

Kelemahan dari teknologi ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten
terus- menerus merekam perubahan yang terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh teknologi analog ini selalu ada peluang
keragu- raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah teknologi yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka – angka yang benar dan pas,
kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya.
b. Kelebihan sistem analog.
Sistem analaog memiliki potensi jumlah tak terbatas resolusi sinyal. Dibandingkan dengan sinyal-sinyal digital, sinyal analog kepadatan tinggi, dapat
dilakukan pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan setara digital. Sinyal analog dapat diproses secara langsung oleh komponen analog, meskipun
beberapa proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk digital.
2. Sistem Digital.
Dewasa ini banyak peralatan elektronik modern seperti komputer dan telefon genggam memanfaatkan teknologi elektronika digital. Selain itu, banyak mesin
industri dan rumah tangga bekerja menggunakan sistem digital. Sedangkan Sistim digital terdiri dari kombinasi dari sejumlah peralatan yang didisain untuk
memanipulasi informasi logika atau besaran fisik yang dinyatakan dalam bentuk digital; nilainya berupa nilai-nilai diskrit. Sebagian besar berupa peralatan
elektronik, juga bisa mekanik, magnetik atau pneumatik. Contohnya: komputer, kalkulator, audio dan video digital, telefon seluler.

Gambar 2. Signal Digital 4


Universitas Pamulang

Sistem komunikasi digital berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau
jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau
keamanan dalam transmisi sinyal. Pada dasarnya elektronika digital berbasis pada rangkaian logika. Rangkaian ini bekerja pada kombinasi logika dan pulsa untuk
membuat sistem bekerja. Sebagai contoh, logika 1 direpresentasikan sebagai adanya arus listrik yang mengalir sedangkan logika 0 diartikan bahwa tidak ada arus
yang mengalir.
Telefon seluler adalah salah satu contoh dari sistem elektronika digital. Ketika seseorang berbicara melalui ponsel, rangkaian elektronika digital di dalam ponsel
akan merubah suara menjadi kombinasi pulsa 0 dan 1. Selanjutnya deretan pulsa tersebut ditransmisikan dan ponsel akan mengubah kembali data pulsa menjadi
suara. Sistem elektronika digital banyak digunakan karena sistem ini lebih efisien dan mampu bekerja dengan baik.

Gambar 1.1 Aplikasi Sistem Elektronika Digital pada Telefon Seluler.


Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem elektronika digital mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan.
a. Keunggulan Sistem Digital.
1. Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah.
2. Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak
3. Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang
4. Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru
5. Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar
6. Kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
5
Universitas Pamulang

7. Mempunyai reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas yang lebih baik).
8. Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
9. Kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
10. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
11. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

Sistem komunikasi digital berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika,
atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan
sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
b. Kelemahan Sistem Digital.
Sistem digital juga mempunyai beberapa kerugian dibandingkan dengan sistem analog.
1. sistem digital memerlukan bandwidth yang besar.
Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single-sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan
menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
2. selalu harus tersedia sinkronisasi.
Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah
terkirim dengan benar. Ketika aplikasi di lapangan membutuhkan sistem analog maka diperlukan pemrosesan sistim analog menjadi sistem digital dan
sebaliknya. Secara umum pemrosesan tersebut dapat dibagi menjadi tiga langkah yaitu:
3. Mengubah input analog menjadi bentuk digital.
4. Melakukan pemrosesan informasi digital.
5. Mengubah kembali output ke dalam bentuk analog

6
Universitas Pamulang

Gambar 1.2. Diagram Blok Pemrosesan Sinyal Digital


Disisi lain, salah satu aspek penting dalam sistim digital adalah memindahkan data / informasi digital dari satu tempat ke tempat lainnya atau bisa disebut
transmisi.
Berdasarkan jumlah circuit/kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut, ada dua jenis transmisi:
1. Transmisi Paralel, yaitu jumlah circuit yang terhubung lebih dari 1 Transmisi ini mempunyai kelebihan waktu pengriman yang lebih cepat (relativ) tetapi mempunyai
cost yang mahal. Contohnya: DB-25 (printer).
2. Transmisi Serial, yaitu jumlah circuit yang terhubung hanya 1 Transmisi ini mempunyai kelebihan yaitu cost yang murah namun mempunyai waktu pengiriman
yang lambat (relativ). Contohnya: internet (RJ-45), USB, RS-232/RS-485 (DB 9).

Gambar 1.3. Perbandingan Transmisi pada Sistem Elektronika Digital

7
Universitas Pamulang

Pengenalan elektronika digital juga memerlukan pengetahuan tentang keluarga IC digital yang terdiri atas dua yaitu keluarga bipolar dan keluarga
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor). IC digital bipolar yang masih populer sampai sekarang ini adalah TTL (Transistor Transistor
Logic). TTL banyak digunakan dalam chip SSI (Small Scale Integration) dan MSI (Medium Scale Integration). Keluarga TTL terdiri dari beraneka jenis chip SSI
dan MSI yang memungkinkan pembentukan hampir segala macam rangkaian dan sistem digital. IC TTL standar diberi kode angka 74XXX, dengan XXX
adalah kode jenis gerbang di dalam IC. Salah satu contoh IC TTL adalah 7400 yang berisi gerbang logika NAND. Dalam seri ini, semua gerbang dan rangkaian
menggunakan transistor input dengan emiter majemuk (multiple-emitter).

Sedangkan keluarga dalam IC MOS adalah:


1. PMOS, MOSFET saluran-P,
2. NMOS, MOSFET saluran-N, dan
3. CMOS, MOSFET komplementer
Tipe terlama dan paling lambat keluarga MOS adalah tipe PMOS. NMOS digunakan pada chip LSI yang banyak diaplikasikan pada mikroprosessor dan
memori. Jenis yang paling populer pada keluarga IC ini adalah CMOS. CMOS dipakai secara luas dalam sistem-sistem yang membutuhkan konsumsi daya
rendah, seperti pada kalkulator, jam tangan dan lain-lain. Kode standart untuk jenis IC ini adalah 40xxx. Rangkaian elektronika digital yang lebih rumit,
misalnya dekoder atau piranti lainnya, pada dasarnya dibangun dari rangkaian logika sederhana seperti gerbang NOT, AND, OR, XOR dan inverternya.
Memahami cara kerja dan sifat-sifat logika digital dasar merupakan awal yang baik untuk memahami sistem digital secara komprehensif.
Gerbang logika adalah piranti elektronik yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan logika-logika dasar. Ada tiga gerbang dasar dalam teknik
digital, yaitu gerbang AND, OR, dan NOT. Gerbang lain yang dihasilkan dari modifikasi gerbang dasar tersebut adalah gerbang NAND, NOR, EXCLUSIVE-OR
(EX-OR), dan EXCLUSIVE-NOR (EX-NOR). Tabel kebenaran adalah daftar semua kombinasi logika input yang berhubungan dengan sistem logika output.
Berikut ini adalah uraian singkat gerbang logika dasar:

8
Universitas Pamulang

C. SOAL LATIHAN/TUGAS 1.

1. Jelaskan secara singkat pengertian sistem analog dan sistem digital

2. Sebutkan 3 jenis aplikasi yang menggunakan teknologi digital?

3. Sebuah input data mempunyai urutan : 101110010. Gambarkan bentuk gelombang dari data input tersebut dalam representasi sinyal digital?

4. Uraiakan dan berikan contoh peralatan yang menggunakan sistem digital dan sistem analog.

5. Uraiakan dan berikan contoh penerapan sistem analog dan sistem digital dalam dunia industry

D. DAFTAR PUSTAKA.

Maini, Anil K, 2007, Digital Electronics: Principles, Decive, and Applications, John Willey and Sons, England.

Tocci, Ronald J, Widmer, Neal, S, 2001, Digital Systems: Principles and Applications, Prentice Hall, New Jersey.

Tokhem, Roger L, 1995, Elektronika Digital, Edisi Kedua, PT Erlangga, Jakarta.

Kleitz, William. 1996. Digital Electronics : Apractical Aproach. New Jersey : Prentice Hall. Charles H. Roth,Jr; "Fundamental of Logic Design ";2002; Jatco
Publishing House Junaidi, 2018,Elektronika Digital, Pusaka Media, Bandar Lampung

9
Diskusi
Analog dan Digital?
Elektronika

Analog Digital
Besaran Analog Dan Digital

• Besaran Analog : Besaran Yang Memiliki Nilai Kontinyu

• Besaran Digital : Besaran Yang Memiliki Sekumpulan


Nilai Diskrit
• Contoh Besaran Analog : Suhu udara yang berubah secara
kontinyu.

Contoh : Perubahan suhu antara 740 sampai 710 tidak terjadi secara
tiba-tiba namun akan berubah secara kontinyu (jumlah titik
perubahan tak terbatas) pada rentang suhu diatas.
Jika suhu udara dibaca setiap satu jam sekali,
maka akan diperoleh grafik nilai-nilai suhu pada
titik-titik diskrit setiap jam selama 24 jam,
perhatikan gambar di bawah.
DIGIT BINER, LEVEL LOGIKA, GELOMBANG DIGITAL
• Digit Biner :
Digital elektronik meliputi rangkaian dan sistem yang hanya memiliki dua
keadaan. Dua keadaan tersebut dinyatakan dengan dua level tegangan
yang berbeda yaitu :
HIGH Kombinasi dari dua keadaan (kode) tersebut digunakan untuk
dan menyatakan :
LOW. • Bilangan
• Simbol
• Karakter Alfabet
• Dan Informasi lainnya

Karena hanya terdiri dari dua keadaan maka sering disebut sistem
biner.Dalam aljabar digital dinyatakan sebagai 1 dan 0 dan
disebut bit (binary digit)
HIGH = 1
LOW = 0
Apa sebenarnya logika digital ?
• Menggunakan kombinasi biner/binary BENAR & SALAH untuk menyerupai
cara kita ketika menyelesaikan masalah, sehingga biasa disebut logika-
logika kombinasional
• Kita dapat menggunakan langkah berpikir logis atau keputusan masa lalu
(yaitu memory) untuk menyelesaikan masalah, sehingga biasa disebut
logika-logika sekuensial (terurut)
Combinational
Memory outputs
outputs

Combinational Memory
logic elements

External inputs
Representasi Logika digital :

• tabel kebenaran (truth table) menyediakan suatu daftar


setiap kombinasi yang mungkin dari masukan-masukan
biner pada sebuah rangkaian digital dan keluaran-
keluaran yang terkait.
• ekspresi-ekspresi Boolean mengekspresikan logika pada
sebuah format fungsional.
• diagram gerbang logika (logic gate diagrams)
• diagrams penempatan bagian (parts placement
diagrams)
• High level description language (HDL)
Analog vs Digital
Analog Digital
Teknologi: Teknologi analog merekam bentuk gelombang Mengkonversi bentuk gelombang analog menjadi suatu
sebagaimana aslinya set bilangan dan merekamnya. Bilangan tersebut
kemudian dikonversi menjadi aliran kode tegangan listrik
untuk merepresentasikannya.

Sinyal: Sinyal analog adalah sinyal kontinyu yang Sinyal digital adalah sinyal diskrit berdasar waktu dan
mengirimkan informasi sebagai respon dari dihasilkan oleh modulasi digital (proses mengubah sinyal
perubahan fenomena fisika. untuk memuat suatu informasi).

Representasi: Menggunakan range nilai kontinyu untuk Menggunakan nilai diskrit/diskontinyu untuk menyajikan
menyajikan informasi. informasi.
Contoh Termometer Komputer
Aplikasi:
Analog vs Digital
Analog Digital
Transmisi data: Tidak berkualitas tinggi Berkualitas Tinggi

Hasil: Tidak terlalu akurat Akurat


Proses: Diproses dengan menggunakan Op-Amp Menggunakan mikroprosesor yang menggunakan
yang menggunakan rangkaian elektronika rangkaian logika

Respon Terpengaruh dan mengurangi akurasi Kurang dipengaruhi noise karena respon noise biasanya
terhadap noise: bersifat analog

Gelombang: Digambarkan oleh sinyal sinusoidal Digambarkan dengan sinyal kotak

Contoh: Suara manusia di udara Peralatan elektronik, Instrumentasi, Penyimpanan data


elektronik
Analog vs Digital
Keuntungan Sistem Digital
Beberapa keuntungan sistem digital dibandingkan dengan sistem analog
adalah :
• Kemampuan mereproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat
• Mempunyai reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas
yang lebih baik)
• Mudah di disain, tidak memerlukan kemampuan matematika khusus untuk
memvisualisasikan sifat-sifat rangkaian digital yang sederhana
• Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik
• Kemampuan pemrograman yang lebih mudah
• Lebih cepat (debug IC complete complex digital dapat memproduksi sebuah
keluaran lebih cepat dari 2 nano detik)
• Ekonomis jika dilihat dari segi biaya IC yang akan menjadi rendah akibat
pengulangan dan produksi massal dari integrasi jutaan elemen logika digital
pada sebuah chip miniatur tunggal.
Keuntungan Sistem Digital
• Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
• Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
• Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam
berbagai bentuk.
• Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimkannya secara interaktif.
Contoh Sistem Analog dan Digital
Contoh Penyimpanan Data Analog dan Digital
Representasi Logika Digital
Sistem digital menggunakan kombinasi-kombinasi biner BENAR & SALAH
untuk menyerupai cara ketika menyelesaikan masalah sehingga disebut juga
logika- logika kombinasional. Dengan sistem digital dapat digunakan langkah-
langkah berpikir logis atau keputusan-keputusan masa lalu (memori) untuk
menyelesaikan masalah sehingga biasa disebut logika-logika sekuensial
(terurut). Logika digital dapat direpresentasikan dengan beberapa cara yaitu :
• Tabel kebenaran (truth table) menyediakan suatu daftar setiap kombinasi
yang mungkin dari masukan-masukan biner pada sebuah rangkaian digital
dan keluaran-keluaran yang terkait.
• Ekspresi-ekspresi Boolean mengekspresikan logika pada sebuah format
fungsional.
• Diagram gerbang logika (logic gate diagrams)
• Diagrams penempatan bagian (parts placement diagrams)
• High level description language (HDL)
Sistem Bilangan
Sistem Bilangan
Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ( r = 10 )
Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2. Bilangan tersebut adalah
0 dan 1 ( r = 2 )
Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8. Bilangan tersebut adalah
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ( r = 8 )
Bilangan Heksadesimal
Bilangan Heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16. Bilangan
tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F ( r = 16 )
Radiks
Bilangan Desimal
Sebagai contoh dari bilangan desimal, misal untuk angka 112:

112 (10) = (1 x 100) + (1 x 10) + (2 x 1)

112 (10) = (1 x 102) + (1 x 101) + (2 x 100)

Sistem bilangan desimal juga sering disebut sistem bilangan basis 10


MSD dan LSD
• MSD (Most Significant Digit)
• LSD (Least Significant Digit)
Bilangan Biner
Jika sistem bilangan desimal berbasis 10, maka
bilangan biner memiliki basis 2.
Sebagai contoh dari bilangan desimal, misal untuk
angka 9:
9 (10) = (9 x 100)
Sedangkan untuk bilangan biner angka 9:
9 (2) = (1 x 23)+(0 x 22)+(0 x 21) + (1 x 20)
= 1001
Konversi Bilangan
• Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
9 sisa
= 4 1
2
4 sisa
= 2 0
2
2 sisa
= 1 0
2
pembacaan
• Hasil konversi : 1001
Biner  desimal
Contoh : Ubah bilangan biner 1001 ke dalam bilangan decimal

(1x23) + (0x22) + (0x21) + (1x20) ≡


(1x8) + (0x4) + (0x2) + (1x1) ≡
8+0+0+1=9
Oktal  desimal
• Ubah bilangan decimal 529 ke dalam bilangan octal

529 sisa
= 66 1
8
66 sisa
= 8 2
8
8 sisa
= 1 0
8
pembacaan

• Oktal  desimal : [10218 = …. desimal]


(1x83) + (0x82) + (2x81) + (1x80) =
(1x512) + (0x64) + (2x8) + (1x1) =
512 + 0 + 16 + 1 = 529
Heksadesimal   desimal
• 2479 = …….. heksadesimal :

2479 sisa
= 154 15 = F
16
154 sisa
= 9 10 = A
16
pembacaan

9AF ke dalam bilangan decimal :

(9x162) + (Ax161) + (Fx160) =


(9x162) + (10x161) + (15x160) =
2304 + 160 + 15 = 247910
Oktal  Biner
• Ubahlah bilangan octal 3527 ke dalam bilangan biner
3 5 2 7
011 101 010 111
Jadi hasil konversi bilangan octal 3527 adalah 11 101 010 111
• Ubahlah bilangan biner 011 110 011 001 ke dalam bilangan octal
Jawab :
011 110 011 001
3 6 3 1
Jadi hasil konversi bilangan biner 11110011001 adalah 3631

desimal Biner
0 000
desimal Biner

Heksadesimal 
1
0001biner 0 0000

 Konversi Bilangan Heksadesimal ke bilangan2Biner 0010


Contoh : Ubahlah bilangan Heksa 2AC ke3dalam bilangan
0011biner
2 A C 4 0100
0010 1010 1100 5 0101
Jadi hasil konversi bilangan heksa 2AC adalah 001010101100
6 0110
 Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal 7 0111
Contoh : Ubahlah bilangan biner 0100 1111 0101 ke dalam bilangan heksa
8 1000
4 F 5 9 1001
0100 1111 0101
10 = A 1010
Jadi hasil konversi bilangan biner 10011110101 adalah 4F5
11 = B 1011
12 = C 1100
Bilangan Biner Pecahan
 Konversi bilangan decimal pecahan kedalam bilangan biner
Contoh : Ubahlah bilangan biner 0,625 kedalam bilangan biner
Jawab :
0,625 x 2 = 1,25 bagian bulat = 1 (MSB), sisa = 0,25
0,25 x 2 = 0,5 bagian bulat = 0, sisa = 0,5
0,5 x 2 = 1,0 bagian bulat = 1 (LSB), sisa = 0

0,625 = 0,101

Konversi bilangan biner pecahan kedalam bilangan decimal

Contoh : Ubahlah bilangan biner 110,101 kedalam bilangan decimal


Jawab :
(1x2-1) + (0x2-2) + (1x2-3) =
(1x0,5) + (0x0,25) + (1x0,125)=
0,5 + 0 + 0,125 = 0,625

0,101 = 0,625
Bilangan BCD ( Binary Coded Decimal )
Bilangan BCD mengungkapkan bahwa setiap digit decimal sebagai sebuah nibble. Nibble
adalah string dari 4 bit.

Contoh 1: Tentukan bilangan BCD dari bilangan decimal 2954


Jawab :
2 9 5 4
0010 1001 0101 0100
Jadi, bilangan decimal 2954 adalah 0010 1001 0101 0100 BCD

Contoh 2: Tentukan bilangan decimal dari bilangan BCD


101001110010111
Jawab :
0101 0011 1001 0111
5 3 9 7

Jadi, bilangan BCD 101001110010111 adalah 5397 desimal.


Aritmatika Biner
Penjumlahan Biner

Aturan dasar penjumlahan bilangan biner


0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0, simpan 1

Contoh :
Jumlahkan bilangan biner 11001 dengan 11011 dengan 10011
Jawab :
11001
+ 11011
110100

Jadi hasil penjumlahan 11001 dengan 11011 adalah 110100


Pengurangan Biner
Aturan dasar pengurangan bilangan biner
0–0=0
1–0=1
1–1=0
0 – 1 = 1, pinjam 1

Contoh : Kurangkan bilangan biner 1111 dengan 0101

Jawab :
1011
0101 -
0110

Jadi hasil pengurangan 1111 dengan 0101 adalah 1010


Bilangan biner komplemen 1 dan komplemen 2
Bilangan biner komplemen 1 dapat diperoleh dengan mengganti semua bit 0 menjadi 1, dan
semua bit 1 menjadi 0.

Contoh : Tentukan bilangan biner komplemen 1 dari bilangan biner 100101


Jawab :
Bilangan biner : 100101
Bilangan biner komplemen 1 : 011010

Bilangan biner komplemen 2 dapat diperoleh dengan menambahkan 1 pada bilangan biner
komplemen 1.

Contoh : Tentukan bilangan biner komplemen 2 dari bilangan biner 100101


Jawab :
Bilangan biner : 100100
Bilangan biner komplemen 1 : 011011
1

Bilangan biner komplemen 2 : 011100

Bilangan biner komplemen 2 dapat digunakan untuk pengurangan bilangan biner.


Kode Gray
Biner Gray Keterangan
1001001
1001001 1 MSB Biner = MSB Gray
1001001 11 1 modulo2 0 = 1
1001001 110 0 modulo2 0 = 0
1001001 1101 0 modulo2 1 = 1
1001001 11011 1 modulo2 0 = 1
1001001 110110 0 modulo2 0 = 0
1001001 1101101 0 modulo2 1 = 1
Kode Excess-3
Kode excess-3 didapat dengan
menjumlahkan nilai decimal dengan 3,
selanjutnya diubah ke dalam bilangan
biner.
BIT dan Byte?

MSB LSB
Latihan Soal
• Ubahlah dari bilangan desimal ke dalam bilangan biner 8
bit:
128, 100, 91, 64, 32, 10, 8, 2

• Ubahlah dari bilangan biner 8 bit ini ke desimal:


0001 0100, 1000 0001, 1010 1010, 0101 0101, 0000
1111, 1111 0000, 0001 0001, 0001 1000
Aritmatika Biner
• Penjumlahan
• Pengurangan
• Perkalian
• Pembagian
Penjumlahan Biner
Penjumlahan Biner
• Contoh
Penjumlahan Biner
Pengurangan Biner
Pengurangan Biner
Pengurangan Biner
Contoh Soal Pengurangan Biner
• Kurangi 110 dengan 011
• Kurangi 10001 dengan 111
• Kurangi 10111 dengan 1001
Perkalian Biner
Contoh Soal Perkalian Biner
• Kalikanlah 110 dengan 101
• Kalikanlah 1110 dengan 1101
Pembagian Biner
Contoh Soal Pembagian Biner
• Bagilah 110/10
• Bagilah 1100/100
• Bagilah 110110/1001
• Bagilah 110011 dengan 1001
Bilangan Oktal
• Bilangan oktal berbasis 8
• Cara mengkonversi bilangan desimal ke oktal yaitu nilai bilangan
desimal dibagi dengan 8, pembacaan nilai akhir hasil pembagian
dan urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan oktal dari
nilai desimal
• Contoh:
529:8 = 66  sisa 1
66:8 = 8  sisa 2
8:8 = 1  sisa 0

Bilangan oktalnya = 1021


Bilangan Oktal
Bilangan Heksadesimal (Basis 16)
Bilangan Heksadesimal (Basis 16)
Contoh Soal
Tabel Persamaan Bilangan
Sistem Pengkodean
444 0 555 666 888 33 0 88
=
I love u ?
Sistem Pengkodean
1. BCD (Binary Code Desimal)
2. XS-3 (Kode Excess-3)
3. Kode Gray
4. ASCII (American Standard Code for Information
Interchange)
BCD
Tabel konversi
Contoh
ASCII
ASCII
Representasi Logika Digital
• Aljabar Switching: Kadang
dinyatakan dgn X,
– Elemen: {0,1} ~X or ¬X
– Operator-operator: { · , + , ‘ ,
…}

Tergantung pd teknologi
fabrikasi technology - Vcc dapat
5v atau 3V
Representasi: tabel kebenaran & ekspresi Boolean
• Tabel kebenaran: menyediakan suatu daftar
setiap kombinasi yang mungkin dari masukan-2
biner pada sebuah rangkaian digital dan
keluaran-2 yang terkait.

• Ekspresi Boolean: mengekspresikan logika


pada sebuah format fungsional

• contoh: Multiplexer
– Z = S¢ × A + S × B A
Z
– S menetukan apakah keluaran Z sama dengan
B
masukan A atau B S
Representasi: diagram gerbang logika
• Contoh: multiplekser
– Z = S¢ × A + S × B
S’· A
A
S Z
S’· A + S · B
B S·B

A 2:1 MUX Z Dpt digunakan u/


B Rangkaian yg
lebih besar
S
Representasi: diagram lever transistor
• Contoh: multiplekser
– Z = S¢ × A + S × B
# gerbang/transistor
(fan-out) yg dapat diatur
Tergantung pada ukuran & #
dari pengatur transistor
(fan-in)
Representasi: diagram peletakan bagian 2
• Bagian 2: real world hardware yang merealisasi logika-2
digital logics
• Keluarga Transistor-transistor logic (TTL) 74LS dari IC
digital memproduksi dua level tegangan:
– < 0.5V merepresentasikan tegangan rendah (low / L (0))
– > 2.7V merepresentasikan tegangan tinggi (high/ H (1))
• Diagram penempatan bagian:
– Bagian-2 dikoneksi via kabel
– Kemudian rangkaian-2 di- debug
Contoh TTL IC: Inverter
A A' A A'
A A'
Vcc 0 1
14 13 12 11 10 9 8 1 0

Tabel kebenaran

1 2 3 4 5 6 7
Ground
TTL 74LS family 74LS04 Hex Inverter IC Package
Contoh TTL IC: Gerbang AND
A A B A·B
A·B 0 0 0
B
0 1 0
Vcc
1 0 0
14 13 12 11 10 9 8 1 1 1
Tabel kebenaran

1 2 3 4 5 6 7
Ground

TTL 74LS family 74LS08 Quad 2-input AND Gate IC Package


Contoh TTL IC: gerbang OR
A A B A+B
A+B
B 0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Tabel kebenaran

TTL 74LS family 74LS08 Quad 2-input OR Gate IC Package


Contoh TTL IC: Gerbang NAND
A A
B
(A·B)'  B
(A·B)'

• Gerbang NAND  self-sufficient: dapat membangun setiap rangk. Logika


manapun, termasuk AND/OR/NOT.

x x'
Contoh: implementasi NOT menggunakan NAND

A B (A·B) '
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel kebenaran

TTL 74LS family 74LS00 Quad 2-input NAND Gate IC Package


Contoh TTL IC: Gerbang NOR
A
B
(A+B)'  A (A+B)'
B
• Gerbang NOR juga self-sufficient.
• Pertanyaan: Bagaimana membangun gerbang NOT dengan
menggunakan NOR?
A B (A+B)'
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Tabel kebenaran
TTL 74LS family 74LS02 Quad 2-input NOR Gate IC Package
Contoh TTL IC: Gerbang XOR
• A  B = A B’ + A’ B A B A Å B
A 0 0 0
AB
B 0 1 1
Vcc 1 0 1
12 11 10 9 8
14 13
1 1 0

Tabel kebenaran
1 2 3 4 5 6 7

Ground

TTL 74LS family 74LS86 Quad 2-input XOR Gate IC Package


Rangkaian u/ menentukan gerbang AND
Vcc Vcc Vcc

750 ohm
750 ohm
750 ohm

LED D1

U1A
S1 U2A
1
3 1 2
2

S2 74LS08
Vf 74LS04
Va Vb
TUGAS
1. Download student version PSPICE dari
http://www.orcad.com, dan gambarkan
sebuah diagram gerbang logika spt tampak
dibawah ini.
2. Tuliskan ekspresi Boolean dari F.
X

Y F
Z
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai