Yuyun Wahyuni 21340073P PROPOSAL
Yuyun Wahyuni 21340073P PROPOSAL
Yuyun Wahyuni 21340073P PROPOSAL
PROPOSAL SKRIPSI
YUYUN WAHYUNI
21340073P
Data bayi dengan status gizi dibawah rata-rata pada Provinsi Lampung dengan melihat
persentase rata-rata adalah 14,6%. Kabupaten dengan rata-rata bayi dengan status gizi
kurang tertinggi berada pada Kabupaten Lampung Timur dengan persentase 10,35,
Pringsewu 11,1% dan Pesawaran 11,6% sedangkan Kabupaten Way Kanan berada pada
urutan ke empat dengan persentase 12,5% (Studi Status Gizi Indonesia, 2021).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
berupa “Bagaimanakah hubungan pemberian makanan pendamping ASI dengan
status gizi bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Gisting Jaya Kecamatan Negara
Batin Kabupaten Way Kanan Tahun 2022?”.
3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping ASI dengan
status gizi bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Gisting Jaya Kecamatan Negara
Batin Kabupaten Way Kanan Tahun 2022.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui karakteristik usia bayi mendapat MP-ASI dini di
Puskesmas Gisting Jaya Kec Negara Batin Kab Way Kanan Tahun 2022.
Untuk mengetahui karakteristik ibu berupa usia, pendidikan, pekerjaan di
Puskesmas Gisting Jaya Kec Negara Batin Kab Way Kanan Tahun 2022.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian makanan pendamping ASI
bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Gisting Jaya Kecamatan Negara Batin
Kabupaten Way Kanan Tahun 2022.
4 Manfaat Penelitian
Makanan utama, yaitu ASI dan susu formula sebagai pengganti ASI
Buah-buahan sudah dapat diberikan dengan maksud mendidik bayi mengenal jenis
makanan baru dan sebagai sumber vitamin. Berikan buah sesuai kebutuhan bayi. Pada
awal, biasanya yang bersifat air atau sari seperti : sari jeruk, sari tomat, dan lainya yang
bersifat tidak asam. Pada usia 6 bulan sudah dapat diberikan buah papaya, pisan.
Biskuit diberikan dengan maksud untuk mendidik kebiasaan makan dan mengenal jenis
makanan lain dan bermanfaat untuk penambahan kalori. Kebanyakan bayi akan
menyukai biskuit rasa manis tapi sebagian lagi akan menyukai rasa asin.
Pada usia sekitar 6 bulan jenis kue lain dapat diberikan dengan syarat, kue tersebut harus
lembek dan mudah dicerna.
Bubur susu merupakan salah satu makanan pelengkap utama bayi dan berperan sebagai
sumber nutrisi, air, kalori, protein, sedikit lemak dan mineral. Yang perlu diperhatikan
adalah komposisi utamanya harus terdiri dari tepung, susu dan gula.
Nasi tim sering diberikan pada bayi berusia 6 bulan sampai berusia 9 bulan. Komposisi
nasi tim terdiri dari beras atau kentang, protein dari hewan (hati ayam, daging, telur, ikan
tawar, ikan laut, udang). Sayuran yang diberikan seperti wortel, bayam, kangkung, tahu,
tempe, dan kacang-kacangan.
Bahan-bahan tersebut harus dilunakkan
(Roesli, 2015).
2.1.6 Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI dapat diberikan secara efisien, untuk itu perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dari bentuk encer, berangsur-
angsur ke bentuk yang lebih kental
Makanan baru diperkenalkan satu-persatu dengan memperhatikan bahwa
makanan betul-betul dapat diterima dengan baik
Makanan yang mudah menimbulkan alergi yaitu sumber protein hewani
diberikan terakhir. Untuk pemberian buahbuahan, tepung-tepungan, sayuran,
daging dan lain-lain.
Sedangkan telur diberikan pada usia 6 bulan
kesehatan.
STATUS GIZI
pelayanan kesehatan.
• HIPOTESIS
2. Coding
3. Tabulating
4. Entring
5. Cleaning
3.9 Analisis Data
Analisis ini digunakan hanya untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun variabel
independen.
Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menganalisa hubungan dua variabel yaitu variabel
dependen dan independen yang keduanya merupakan variabel kategorik. Uji yang
digunakan dalam analisa ini adalah uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan
95% (Hastono, 2012).
Adapun ketentuan hasil analisis bivariat berdasarkan hipotesa yaitu sebagai berikut:
Bila p value <α (0,05), Ho ditolak berarti data sampel mendukung adanya
hubungan yang bermakna (signifikan).
Bila p value >α (0,05), Ho gagal ditolak berarti data sampel tidak mendukung
adanya hubungan yang bermakna (signifikan).
Dalam bidang kesehatan untuk mengetahui derajat hubungan yaitu Odds Ratio (OR).
Nilai OR digunakan untuk jenis penelitian Cross Sectional.. Nilai OR terdapat pada
baris Odds Ratio. OR untuk membandingkan odds pada kelompok ter-ekspose dengan
odds kelompok tidak ter-ekspose (Hastono, 20012).