Bantuan Hidup Dasar Pada Ibu Hamil
Bantuan Hidup Dasar Pada Ibu Hamil
Bantuan Hidup Dasar Pada Ibu Hamil
HAMIL
NAMA KELOMPOK :
Adrian maulana
Aneu Nova
Apriani Nurpadilah
Lusianti
Resa resvina
Sulaeman
Pengertian bantuan hidup dasar
Breathing
• Jika pasien tidak nafas adekuat, bantuan nafas segera dilakukan begitu jalan nafas telah
paten; mouth to mouth, mouth to nose, atau mouth to airway dilakukan hinga bagging dan
sungkup tersedia
Circulation
• Sirkulasi yang terhenti dapat diketahui jika arteri besar (karotis dan femoral) tidak teraba
fulsasinya. Kompresi dada dilakukan dengan rasio 15:2. Kompresi dada pada bumil lebih
sulit karena faktor diafragma yang tertekan, obesitas, dan hipertrofi mammae
3
Lanjutan...
Intubasi
• Intubasi trachea segera dilakukan begitu fasilitas dan petugas terlatih ada. Pada
bumil, tindakan intubasi tergolong sulit, kadang kala diperlukan perlengkapan
khusus.
Nafas Buatan
• Nafas buatan dilakukan dengan posisi kepala dan leher ekstensi maksimal,
tanpa bantal di kepala.
4
Langkah-langkah Memberikan BHD Pada Ibu Hamil
• Periksa kesadaran ibu dengan memanggil atau menggoyang
goyangkan tubuh ibu. Bila ibu tidak sadar, lakukan langkah-
langkah selanjutnya.
• Panggil bantuan tenaga kesehatan lain dan bekerjalah dalam
tim.
• Khusus untuk ibu dengan usia kehamilan >20 minggu (uterus
di atas umbilicus) miringkan ibu dalam posisi berbaring ke
sisi kiri dengan sudut 15-30° atau bila tidak memungkinkan,
dorong uterus ke sisi kiri.
• Bebaskan jalan napas. Tengadahkan kepala ibu ke belakang
(head tilt) dan angkat dagu (chin lift). Bersihkan benda asing
di jalan napas.
• Bila ada sumbatan benda padat di jalan napas, sapu keluar
dengan jari atau lakukan dorongan pada dada di bagian
tengah sternum (chest thrust). Hindari menekan prosesus
xifoideus
5
Lanjutan…
• Chest Thruist
• Sambil menjaga terbukanya jalan napas, “lihat – dengar – rasakan” napas ibu (lakukan
cepat, kurang dari 10 detik) dengan cara mendekatkan kepala penolong ke wajah ibu.
Lihat pergerakan dada, dengar suara napas, dan rasakan aliran udara dari hidung/mulut
ibu.
• Jika ibu bernapas normal, pertahankan posisi, berikan oksigen sebagai tindakan suportif.
Lanjutkan pemantauan untuk memastikan ibu tetap bernapas normal
• Jika ibu tidak bernapas atau bernapas tidak normal, periksa pulsasi arteri karotis dengan
cepat (tidak lebih dari 10 detik).
• Memeriksa pulsasi arteri karotis
• Bila nadi teraba namun ibu tidak bernapas, berikan bantuan napas (ventilasi) menggunakan balon-sungkup atau
melalui mulut ke mulut dengan menggunakan alas (seperti kain, kasa) sebanyak satu kali setiap 5-6 detik. Pastikan
volume napas buatan cukup sehingga pengembangan dada terlihat. Cek nadi arteri karotis tiap 2 menit.
6
Lanjutan…
• Resusitasi kardiopulmoner pada ibu dengan usia kehamilan >20 minggu dilakukan
dalam posisi ibu miring ke kiri sebesar 15-300.
• Setelah 30 kompresi, buka kembali jalan napas lalu berikan 2 kali ventilasi
menggunakan balonsungkup atau melalui mulut ke mulut dengan alas. Tiap ventilasi
diberikan dalam waktu 1 detik. Berikan ventilasi yang cukup sehingga pengembangan
dada terlihat.
7
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan, proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan
komunikasi data tentang klien.
8
Lanjutan… c. Circulation
e. Exposure
Pengkajian Sekunder
9
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
Tujuan dan kriteria hasiL Intervensi Keperawatan
NOC : NIC:
Circulation status
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan
Tissue Prefusion : cerebral intrakranial)
1. Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan : Monitor tekanan perfusi serebral
Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan Catat respon pasien terhadap stimuli
Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology
2. Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan: Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan Monitor intake dan output cairan
Restrain pasien jika perlu
Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
Monitor suhu dan angka WBC
Membuat keputusan dengan benar
Kolaborasi pemberian antibiotik
10
2. Nyeri
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan
NOC: NIC:
Pain Level Pain Management
Pain control
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
Comfort level lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Kriteria Hasil: presipitasi
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
menggunakan tehnik non nfarmakolog untuk mengurangi nyeri,
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
mencari bantuan) pengalaman nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Kurangi faktor presipitasi nyeri
Tanda vital dalam rentang normal Ajarkan tentang teknik non farmakologi
11
D. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan tahap keempat keperawatan yang dimulai setelah perawat Menyusun rencana
keperawatan (Potter & Perry, 2013) pada tahap ini perawat akan menginpementasikan intervensi yang telah direncanakan
berdasarkan hasil pengkajian dan penegakan diagnosis yang diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil sesui yang diinginkan
utuk mendukun meningkatkan Kesehatan klien.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap kelima dari prsoes keperawatan. Tahap ini sangat penting untuk menentukan adanya perbaikan
kondisi atau kesejahteraan klien (Perry &Potter, 2013). Hal yang perlu diingat bahwa evaluasi merupakan proses kontinu yang
terjadi saat perawat melakukan kontak dengan klien
F. Dokumentasi
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang diandalkan sebagai catatan bukti bagi orang yang
berwenang. Dokumentasi dan pelaporan dalam keperawatan diperlukan untuk kesinambungan asuhan, juga merupakan
persyaratan hukum yang menunjukkan asuhan keperawatan dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang perawat.
KESIMPULAN
BHD adalah seperangkat keterampilan dan tindakan yang kritis untuk memastikan
kesejahteraan ibu hamil dan bayi yang sedang dikandung. BHD pada ibu hamil melibatkan
sejumlah langkah penting, seperti pemangkasan nafas, pemijatan dada, memberikan oksigen,
dan tindakan resusitasi jika diperlukan. Resusitasi jantung paru (RJP)sendiri adalah suatu
tindakan darurat, sebagai usaha untuk mengembalikan keadaan hentinapas dan atau henti
jantung (yang dikenal dengan kematian klinis) ke fungsi optimal,guna mencegah kematian
biologis. Tujuan utama dari bantuan hidup dasar adalah suatutindakan oksigenasi darurat untuk
mempertahankan ventilasi paru dan mendistribusikan darah oksigenasi ke jaringan tubuh.
13
TERIMAKASIH