Lompat ke isi

Ius

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ius (jamak: iura) adalah istilah dalam bahasa Latin yang merujuk pada hukum atau hak dalam konteks hukum Romawi kuno. Kata ini menjadi akar dari banyak istilah hukum modern, termasuk "justice" (keadilan) dalam bahasa Inggris, serta "ius" dalam beberapa bahasa Eropa lainnya. Dalam hukum Romawi, konsep ius mencakup berbagai aspek hukum, baik sebagai sistem aturan yang mengatur masyarakat maupun sebagai hak individu dalam masyarakat tersebut.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata "ius" berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa yewes-, yang berarti "hukum" atau "tindakan yang benar." Dalam perkembangan bahasa Latin, "ius" digunakan untuk merujuk pada sistem hukum, aturan hukum tertentu, serta hak-hak yang diakui oleh hukum. Istilah ini berperan penting dalam pembentukan konsep hukum dan keadilan di dunia Barat.

Konsep Ius dalam Hukum Romawi

[sunting | sunting sumber]

Ius memiliki beberapa arti dan aplikasi dalam hukum Romawi, di antaranya:

  1. Ius Civile (Hukum Sipil): Ini adalah hukum yang mengatur warga negara Romawi (cives). Ius civile hanya berlaku bagi orang Romawi dan merupakan dasar dari banyak sistem hukum modern di negara-negara yang mewarisi tradisi hukum Romawi.
  2. Ius Gentium (Hukum Bangsa-Bangsa): Merupakan hukum yang dianggap berlaku untuk semua bangsa (gentes), bukan hanya warga negara Romawi. Hukum ini lebih berkaitan dengan prinsip-prinsip umum yang diterima di seluruh dunia yang dikenal pada waktu itu, seperti perdagangan dan hubungan antarbangsa.
  3. Ius Naturale (Hukum Alam): Ini adalah hukum yang dianggap sebagai prinsip universal, diturunkan dari alam atau rasio, dan berlaku bagi semua manusia tanpa kecuali. Konsep ius naturale menjadi dasar bagi banyak teori hukum alam dalam tradisi hukum Barat.
  4. Ius Honorarium: Hukum yang dikembangkan oleh praetor (magistrat Romawi) sebagai pelengkap atau perbaikan terhadap ius civile. Ius honorarium lebih fleksibel dan adaptif, sering kali digunakan untuk memenuhi kebutuhan keadilan yang tidak tercover oleh ius civile.

Penerapan Ius dalam Kehidupan Sehari-hari

[sunting | sunting sumber]

Dalam kehidupan sehari-hari di Roma kuno, ius adalah panduan bagi perilaku hukum warga negara. Misalnya, dalam konteks keluarga, ius familiae mengatur hak dan kewajiban anggota keluarga, seperti hak ayah atas anak-anaknya (patria potestas). Dalam hubungan komersial, ius commercii memberikan hak kepada individu untuk melakukan kontrak dan perdagangan.

Ius juga digunakan dalam konteks hak-hak individu. Hak untuk memiliki properti, hak untuk menikah, dan hak untuk diadili adalah beberapa contoh ius yang diakui dalam masyarakat Romawi. Ius tidak hanya mengatur hubungan antara warga negara, tetapi juga antara warga negara dan negara.

Perkembangan Ius dalam Hukum Modern

[sunting | sunting sumber]

Konsep ius terus berkembang dalam hukum Eropa dan menjadi fondasi bagi banyak sistem hukum modern. Misalnya, dalam sistem hukum kontinental, istilah "jus" digunakan untuk merujuk pada hukum dalam konteks yang serupa dengan penggunaannya di Roma kuno.

Konsep ius juga mempengaruhi pengembangan hukum internasional, terutama dalam pemikiran tentang hak asasi manusia dan hukum alam. Sebagai contoh, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia mencerminkan ide-ide yang pertama kali dipelopori dalam konsep ius naturale.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Johnston, D. (1999). Roman Law in Context. Cambridge University Press.
  • Thomas, J.A.C. (1976). Textbook of Roman Law. North-Holland Publishing Company.
  • Watson, A. (1995). The Spirit of Roman Law. University of Georgia Press.

Pranala Luar

[sunting | sunting sumber]
  • Ius di Perseus Digital Library
  • Hukum Romawi dan Ius di Livius.org