Komunard
Komunard (bahasa Prancis: [kɔmynaʁ]) adalah sebutan bagi anggota dan pendukung Komune Paris 1871 yang dibentuk setelah kekalahan Prancis dalam Perang Prancis-Prusia. Komune Paris 1871 berhasil diatasi oleh Tentara Nasional Prancis pada bulan Mei 1871; sekitar 43.000 komunard ditangkap dan sekitar 6500-7500 sisanya melarikan diri ke luar negeri. Jumlah pasukan Komunard yang ditangkap masih diperdebatkan, sejarawan modern cenderung memperkirakan jumlahnya antara 10.000 hingga 15.000 orang. Sekitar 8.000-10.000 komunard dibunuh, sementara ribuan lainnya diasingkan ke Kaledonia Baru, teritori yang baru dijajah Prancis.[1]
Sekitar 7.500 orang dipenjara atau dideportasi hingga mendapatkan amnesti umum pada tahun 1880-an. Victor Hugo, sastrawan dan negarawan Prancis, turut mengadvokasi amnesti bagi para kommunard. Penumpasan pemberontakan ini merupakan upaya dari pemerintahan Adolphe Thiers untuk mencegah gerakan proto-komunis di Republik Prancis Ketiga.
Kelas pekerja Paris merasa dikucilkan selama Kekaisaran Kedua dan Perang Perancis-Prusia. Pasukan Prusia mengepung Paris selama empat bulan sejak September 1870 yang menyebabkan, menyebabkan penderitaan bagi penduduk Paris. Saat Paris diduduki, kelompok sosialis mencoba dua kali untuk menggulingkan pemerintahan sementara.
Setelah pengepungan Paris, massa dari kelas pekerja berkumpul untuk menghentikan pasukan Tentara Nasional yang meminta meriam di bukit Montmartre. Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 1871 dan secara tidak resmi menjadi awal Komune Paris.[2]
Selama tiga bulan berikutnya, komite rakyat menjalankan pemerintahan sementara di ibu kota Prancis, sementara pemerintah resmi Prancis di Versailles mengecam tindakan tersebut. Namun, pada bulan Mei 1871 tentara masuk dan pemberontakan dapat dipadamkan. Setelah itu, terjadilah penangkapan dan pembantaian besar-besaran komunard oleh Tentara Nasional Prancis yang disebut sebagai "minggu berdarah". Ribuan komunard dieksekusi, sebagian di Mur des Fédérés (id:Tembok Para Pejuang) di pemakaman Père Lachaise. Ribuan orang lainnya dipenjarakan atau diasingkan sebelum diberi amnesti pada tahun 1880.[2]
Victor Hugo menjadi salah satu orang yang mengadvokasi amnesti untuk para komunard sejak terpilih menjadi senator pada 1876. Ia terus mendorong pemberian amnesti hingga tiga kali, sebelum akhirnya dikabulkan pada 1880. Sebuah asosiasi, Sahabat Komune, didirikan untuk membantu eksil yang kembali. Organisasi ini masih ada hingga hari ini, tujuannya sekarang adalah untuk tetap menghidupkan cita-cita gerakan tersebut.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Vock, Ido (2021-03-18). "After 150 years, the legacy of the Paris Commune continues to divide France". New Statesman (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-19. Diakses tanggal 2024-04-07.
- ^ a b c Schofield, Hugo (2021-03-18). "Paris Commune: The revolt dividing France 150 years on". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-19. Diakses tanggal 2024-04-07.