Marwan bin Muhammad
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 688 |
Kematian | 6 Agustus 750 (61/62 tahun) Abusir |
Penyebab kematian | Luka tusuk |
14 Khalifah Umayyah | |
4 Desember 744 – 25 Januari 750 ← Ibrahim bin Walid | |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | pemimpin militer, gubernur, politikus, Khalifah |
Murid dari | Ja'd ibn Dirham (en) |
Konflik | Marwan ibn Muhammad's Caucasian campaign (en) , Perang saudara Islam ketiga dan Revolusi Abbasiyah |
Keluarga | |
Keluarga | Kekhalifahan Umayyah |
Ayah | Muhammad bin Marwan |
Kerabat | Marwan bin al-Hakam (kakek) |
Marwan bin Muhammad bin Marwan, bergelar Marwan II (691 - 750), merupakan Khalifah Bani Umayyah terakhir yang berkuasa dari 744 sampai 750 saat ia terbunuh.[1] Ia merupakan khalifah terakhir Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus. Ia lahir di Suriah pada 691 M. sebagai putra dari Muhammad bin Marwan, putra mahkota sekaligus salah satu jenderal Bani Umayyah yang terkemuka.
Sebelum naik tahta sebagai khalifah, Marwan mengemban jabatan Gubernur Azerbaijan, di mana ia terlibat dalam beberapa konflik melawan Khaganat Khazar. Meskipun berhasil meraih kemenangan sementara dalam pertempuran Phirrik, ia tidak mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya atas wilayah tersebut.
Marwan kemudian berkuasa setelah sepupunya Ibrahim bin Walid mengundurkan diri dan pergi ke tempat persembunyian. Marwan mewarisi kekhalifahan yang sedang pecah. Perasaan anti-Umayyah telah sangat merata khususnya di Iran dan Irak, dan Bani Abbasiyah telah memperoleh banyak pengikut. Masa jabatan Marwan sebagai khalifah hampir secara penuh dicurahkan untuk upaya menjaga kekuasaan Bani Umayyah.
Marwan ternyata tidak sanggup melakukannya. Walaupun memperoleh kemenangan pada awalnya, ia akhirnya dikalahkan secara meyakinkan oleh Abul Abbas As-Saffah dari Bani Abbasiyah dalam pertempuran di bantaran Sungai Zab. Hanya dalam pertempuran itu, lebih dari 300 anggota keluarga Umayyah terbunuh.
Marwan kemudian pergi mencari perlindungan menyusul kekalahannya. Berharap menemukan perlindungan di barat, ia lalu pergi ke Mesir. Namun ia tertangkap saat melintasi Sungai Nil dan terbunuh. Kematiannya menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur, dan hampir saja mengakhiri keberadaan Bani Umayyah. Pembunuhan massal Bani Umayyah segera saja dilakukan oleh Bani Abbasiyah. Hampir seluruh keturunan Bani Umayyah terbunuh, kecuali Abdurrahman bin Muawiyah yang melarikan diri ke Spanyol dan mendirikan pemerintahan Islam di Al-Andalus.
Marwan bin Muhammad Marwani Cabang kadet Bani Umayyah Lahir: 691 Meninggal: 6 Agustus 750
| ||
Jabatan Islam Sunni | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ibrahim bin Al-Walid |
Khalifah 4 Desember 744 – 25 Januari 750 |
Diteruskan oleh: 'Abdullah As-Saffah |
Gelar kebangsawanan | ||
Didahului oleh: Ibrahim bin Al-Walid sebagai khalifah |
Pemimpin Bani Umayyah 4 Desember 744 – 6 Agustus 750 |
Diteruskan oleh: 'Abdurrahman Ad-Dakhil sebagai Amir Kordoba |
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-08-03). "Marwan bin Muhammad, Khalifah Terakhir Dinasti Umayyah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-06-09.