Papirus 37
Papirus 37 | |
---|---|
Teks | Matius 26:19-52 |
Waktu | ~ 260 M; abad ke-3/4 |
Ditemukan | Tidak diketahui, dibeli di Kairo pada tahun 1924 |
Kini di | University of Michigan |
Kutipan | H. A. Sanders, An Early Papyrus Fragment of the Gospel of Matthew in the Michigan Collection, HTR. vol. 19. 1926, pp. 215-226. |
Ukuran | 1 lembar; 12 x 22 cm; 33 lines/page |
Jenis | Free, cenderung Western, Egyptian |
Kategori | I |
Tangan | dokumentari |
Papirus 37 (bahasa Inggris: Papyrus 37), diberi kode designasi 37 dalam penomoran Gregory-Aland, adalah sebuah salinan kuno bagian Perjanjian Baru dari Alkitab Kristen. Ditulis dalam bahasa Yunani di atas lembaran papirus, memuat Injil Matius. Diperkirakan dibuat sekitar abad ke-3 M, antara tahun 250-260 M, karena kedekatannya dengan 53 (bertarikh 260 M), surat-menyurat Heroninos (bertarikh sekitar tahun 260 M) dan sebuah surat oleh Kopres (P. Greco-Egizi 208, bertarikh 256 M).[1][2]
Pemerian
[sunting | sunting sumber]Naskah yang saat ini disimpan di University of Michigan, Ann Arbor Library (inventory #1570), dibeli di Kairo, Mesir, pada tahun 1924. Asal usulnya tidak diketahui, meskipun diduga berasal dari daerah Mesir. Naskah ini berupa selembar papirus, dengan tulisan pada satu kolom yang terdiri dari 33 baris (40 sampai 50 huruf tiap baris), berukuran sekitar 12.1 cm x 22.4 cm. Fragmen ini rusak di keempat pinggirannya dan sebagian hilang (lacuna) sehingga diduga ukuran sebenarnya adalah 15 cm x 25.5 cm. Bagian yang terlestarikan dari Injil Matius adalah pada ayat-ayat 26:19-52. Bagian ini memuat kisah Perjamuan Terakhir, pengkhianatan Yudas Iskariot, dan permulaan Penangkapan Yesus.
Tulisannya berbentuk kursif, dan terbaca jelas, dengan kaitan huruf-huruf yang tidak biasa. Huruf-huruf miring atau kursif ini sangat mirip dengan yang biasa digunakan antara tahun 200 dan 350. Terdapat banyak variasi dalam huruf-hurufnya, sehingga menyulitkan perkiraan tarikh berdasarkan paleografi. Penulisnya tampak terpelajar, karena huruf-hurufnya tidak kelihatan kasar atau imitatif, tetapi ketidakteraturannya mengindikasikan bahwa penulis ini bukan seorang jurutulis berpengalaman. Tulisan tangan ini mirip dengan yang dilihat dalam surat-surat atau dokumen pribadi dari pertengahan abad ke-3.
Sejumlah nomina sacra tertentu: (ΚΕ ΙΗΣ ΠΝΑ ΙΗΣΥ) ditemukan dalam teks. Tidak ada tanda baca atau aksen. Yang terlihat adalah tanda titik yang muncul pada interval yang tidak teratur, rupanya ditempatkan oleh seorang pemakai di kemudian hari untuk membantu pembacaan. Karenanya diduga bahwa naskah ini pernah digunakan di suatu gereja (atau pertemuan orang Kristen). Mengingat ukurannya pendek, sukar untuk mengambil kesimpulan lebih jauh mengenai fungsi titik-titik ini.
Menurut pakar tekstual, naskah ini lebih mengikuti jenis Teks Western (berbeda dengan Teks Alexandria atau Teks Bizantin). Sander menghitung ada 85 varian dalam bagian Injil Matius ini, 18 di antaranya didukung oleh hampir semua naskah lain, dan 11 unik pada naskah ini. Sisanya, 56 varian, tergolong jenis Teks Western, Teks Alexandria, dan Teks Kaisarea. Teks pada bagian lacuna yang hilang harus direkonstruksi dengan membandingkan perkiraan luas kertas dengan jumlah huruf menurut naskah-naskah lain. Dari variasi bacaan ini, diduga teks ini berasal dari Mesir.
Aland menempatkan naskah ini pada Kategori I.[3]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Philip W Comfort and David P Barrett. The Text of the Earliest New Testament Greek Manuscripts. Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers Incorporated, 2001, pp. 141, 369.
- ^ "Liste Handschriften". Münster: Institute for New Testament Textual Research. Diakses tanggal 26 August 2011.
- ^ Aland, Kurt (1995). The Text of the New Testament: An Introduction to the Critical Editions and to the Theory and Practice of Modern Textual Criticism. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. hlm. 98. ISBN 978-0-8028-4098-1.
Pustaka tambahan
[sunting | sunting sumber]- Sanders, Henry A., An Early Papyrus Fragment of the Gospel of Matthew in the Michigan Collection, Harvard Theological Review. vol. 19. 1926, pp. 215–226.
- E. von Dobschuetz, ZNW 25 (1926) p. 301.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]University of Michigan Library entry, with scanned images: