Pendidikan di Sri Lanka
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan Tinggi | |
---|---|
Biaya pendidikan nasional (2012) | |
Biaya | 1.7% dari GDP [1] |
Penjelasan utama | |
Bahasa utama | Sinhala, Tamil dan Inggris |
Jenis sistem | Provinsial |
Melek huruf (2012) | |
Total | 98.1 |
Laki-Laki | 97.7 |
Perempuan | 98.6 |
Perputaran | |
Total | 350,000 |
Menengah | 200,000 |
Pasca menengah | 14,000 (10-12%) |
Pendidikan di Sri Lanka memiliki sejarah yang panjang dengan berlangsung selama dua milenium. Konstitusi Sri Lanka menyediakan pendidikan sebagai hak fundamental. Penduduk Sri Lanka memiliki tingkat melek huruf sejumlah 98.1%, sebuah peringkat yang tinggi untuk sebuah negara dunia ketiga; negara tersebut memiliki tingkat melek huruf tertinggi di Asia Selatan. dan secara keseluruhan, salah satu negara dengan tingkat melek huruf tertinggi di Asia. Pendidikan memainkan peran utama dalam pendidikan dan budaya di negara tersebut dan bermula pada tahun 543 SM. Sistem pendidikan Sri Lanka pada masa sekarang bermula ketika negara tersebut masuk dalam Kekaisaran Inggris pada abad ke-19. Pendidikan saat ini jatuh dibawah kendali Pemerintah Pusat dan Dewan Provinsi, dengan beberapa tanggung jawab terhadap Pemerintah Pusat dan Dewan Provinsi memiliki otonomi untuk yang lainnya.
Administrasi
[sunting | sunting sumber]Sekolah dasar sampai pendidikan tinggi secara utama didanai dan disoroti oleh tiga kementerian pemerintahan.[2]
- Kementerian Pendidikan: untuk sekolah, piriwena (sekolah untuk pendeta Buddha), kolese pelatihan guru dan kolese pendidikan
- Departemen Ujian: pelayanan ujian nasional
- Kementerian Pendidikan Tinggi: untuk universitas
- Kementerian Pelayanan Pendidikan: untuk menyediakan fasilitas fisika yang diminta untuk pendidikan utama
- Kementerian Pelatihan Vokasional & Teknikal: untuk pendidikan vokasional dan kolese teknik
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pendidikan di Sri Lanka memiliki sejarah selama lebih dari 2300 tahun. Bahasa Sansekerta dipercaya dibawa ke pulau tersebut dari India Utara sebagai dampak dari pembentukan agama Buddha pada masa pemerintahan Raja Dewanampiya Tissa dari para biksu Buddha yang dikirim oleh Kaisar Asoka dari India. Sejak itu, sebuah sistem pendidikan dibuat di wihara-wihara Buddha dan Piriwena (kolese monastik)
Pendidikan dasar dan menengah
[sunting | sunting sumber]Struktur
[sunting | sunting sumber]Struktur pendidikan Sri Lanka dibagi dalam lima bagian: dasar, menengah pertama, menengah keatas, collegiate dan tertiary. Pendidikan dasar berlangsung selama lima sampai enam tahun (Kelas 1-5) dan saat mengakhiri periode ini, para pelajar dapat memilih untuk menulis sebuah ujian kelulusan nasional yang disebut ujian beasiswa. Ujian ini membuat para pelajar dengan kemampuan istimewa untuk berpindah ke sekolah yang lebih cocok. Setelah pendidikan dasar, tingkat menengah pertama (yang disebut sebagai sekolah menengah di beberapa sekolah) berlangsung selama 4 tahun (kelas 6-9) diikuti dengan 2 tahun (kelas 10-11) tingkat menengah keatas yang merupakan persiapan untuk Sertifikat Pendidikan Umum Tingkat Biasa.
Usia normal
[sunting | sunting sumber]Dasar
[sunting | sunting sumber]- Taman kanak-kanak: usia 4-5 tahun
- Kelas 1: usia 5-6 tahun
- Kelas 2: usia 6-7 tahun
- Kelas 3: usia 7-8 tahun
- Kelas 4: usia 8-9 tahun
- Kelas 5: usia 9-10 tahun - Ujian Beasiswa
Menengah
[sunting | sunting sumber]- Menengah pertama
- Kelas 6: usia 10-11 tahun
- Kelas 7: usia 11-12 tahun
- Kelas 8: usia 12-13 tahun
- Kelas 9: usia 13-14 tahun
- Menengah keatas
- Kelas 10: usia 14-15 tahun
- Kelas 11: usia 15-16 tahun
- Collegiate
- Kelas 12: usia 16-18 tahun
- Kelas 13: usia 17-19 tahun
NB: Dalam beberapa kasus, pelajar dapat berusia lebih muda.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Public spending on education, total (% of GDP)". The World Bank.
- ^ "Historical Overview of Education in Sri Lanka, Ministry of Education". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-16. Diakses tanggal 2015-07-29.