Putra Mario FC (singkatan dari Putra Mario Football Club) atau PS Putra Mario (singkatan dari Persatuan Sepakbola Putra Mario) adalah tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Lapangan Sepakbola Hikmat Takalala, Kelurahan Tettikenrarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Putra Mario FC didirikan pada tahun 1970 dan ini menjadikan Putra Mario FC sebagai klub sepak bola tertua di Kabupaten Soppeng. Klub ini menjadi kebanggaan terkhusus masyarakat Kecamatan Marioriwawo dan masyarakat Kabupaten Soppeng pada umumnya. Walau tidak pernah terdengar di kompetisi Liga 3 Sulawesi Selatan, sejatinya klub ini masih eksis hingga saat ini. Setelah berbagai turnamen non PSSI yang telah diikuti di Provinsi Sulawesi Selatan, akhirnya Putra Mario FC secara resmi pada musim kompetisi Liga 3 2022 Sulawesi Selatan telah terdaftar sebagai tim peserta sekaligus menjadi bagian atau anggota dari Asprov PSSI Sulsel.
Putra Mario FC menjadi perintis persepakbolaan di Kabupaten Soppeng karena lahirnya Putra Mario FC disusul munculnya klub-klub lain, seperti PS Lompulle, Macanre Putra, POM Mallanroe, dan Sumber Putra. Kelima klub ini selanjutnya menjadi fondasi awal berkembangnya sepak bola di Kabupaten Soppeng. Almarhum Lambakeng sebagai sosok penting di balik lahirnya klub Putra Mario FC. Lambakeng menjadi pembina dan menyatukan pemuda-pemuda Marioriwawo yang berbakat sepak bola dalam sebuah klub bernama PS Putra Mario (sekarang dengan nomenklatur Putra Mario FC). Lambakeng merupakan guru olahraga di SMP Negeri 1 Takalala kala itu. Tak heran banyak pemain Putra Mario yang merupakan alumni dari sekolah tersebut.[1]
Di bawah kepemimpinan Lambakeng dari tahun 1970 hingga 1990-an, klub Putra Mario murni berisikan pemain-pemain asal Kecamatan Marioriwawo. Dari tangan dingin Lambakeng, lahirlah sejumlah pemain-pemain hebat. Nama-nama seperti Asri, Andi Syahrul Datu Pabeangi, Andi Hendra Datu Pabeangi, Muhammad Ukkas, Muhammad Antere, Muhabbereng, dan Aman Ali pernah merasakan ditempa langsung Lambakeng di Lapangan Sepakbola Hikmat Takalala.[1]
Di masa itulah kejayaan klub berlogo pohon beringin ini dimulai. Prestasi tidak hanya diraih dalam regional kabupaten, namun juga antar daerah. Di antara sederet pemain-pemain hebat yang pernah berseragam Putra Mario, terselip nama Aman Ali, striker era 1980-an. Aman Ali bisa dikatakan sebagai pemain tersukses Putra Mario hingga saat ini. Talenta putra kelahiran Takalala ini bahkan diakui hingga tingkat nasional. Tercatat Aman Ali pernah memperkuat Timnas PSSI Junior untuk pertandingan Pra Piala Dunia Junior yang berlangsung di Jepang. Dalam sebuah pertandingan, Aman Ali bahkan sempat bertanding melawan timnas Argentina yang saat itu diperkuat pemain legendarisnya, Diego Armando Maradona. Saat itu PSSI Junior kalah 0-7 dari Argentina.[1]
Sementara itu mengenai rivalitas, Klub Macanre Putra menjadi yang terdepan sebagai pesaing Putra Mario. Puncak rivalitas kedua klub terjadi di tahun 1980-an. Saking panasnya, laga kedua kesebelasan sering berakhir rusuh. Tidak hanya di dalam lapangan, namun juga di luar lapangan yang melibatkan kedua kubu suporter.[1]
Saat ini pengelolaan klub Putra Mario sudah memasuki generasi ketiga. Setelah Lambakeng, pengelolaan klub dilanjutkan oleh mantan pemain Putra Mario sendiri, Andi Syahrul Datu Pabeangi, hingga akhirnya saat ini tampuk pengelolaan dipegang Andi Robin, yang merupakan Lurah Tettikenrarae. Di tangan Andi Robin, PS Putra Mario tidak hanya eksis mengikuti turnamen sepak bola, namun juga turnamen futsal.[1]