Rischan Mafrur
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada September 2016. |
Rischan Mafrur | |
---|---|
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Penceramah |
Gelar | M.Eng |
Rischan Mafrur (lahir 14 Januari 1991) atau lebih dikenal sebagai Ustadz Mafrur adalah seorang pendakwah muda di Korea Selatan yang biasa mengisi pengajian-pengajian untuk pelajar dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, cara berdakwahnya unik yaitu kadang-kadang dengan bahasa Jawa yang disisipi pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari di Korea Selatan.
Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada penataan niat ketika belajar atau bekerja di Korea, hati, cinta, persatuan umat, menghargai perbedaan, keteguhan iman dan seputar permasalahan kehidupan di Korea Selatan. Saat ini, Rischan Mafrur juga mengemban amanah sebagai Ketua Komite Masjid Umar bin Khattab, Gwangju, Korea Selatan perwakilan dari Indonesia.[1] Kewajibannya saat ini adalah menjadi Khatib Sholat Ied di Masjid Umar bin Khattab, mengisi kajian-kajian untuk warga Indonesia di Gwangju dan di tempat lain di Korea Selatan. Tak lepas juga untuk mengajari penduduk asli Korea Selatan yang menjadi mualaf.[2] Kegiatan mengaji juga tidak harus di masjid, agar tidak suntuk mengaji akan lebih menyenangkan dengan Tadabur Alam, piknik, atau jalan-jalan ke Gunung.[3] Kedatangan Rischan Mafrur ke Korea Selatan sebenarnya bukan sebagai pendakwah melainkan sebagai mahasiswa master Computer science Chonnam National University.
Rischan lahir dari keluarga sederhana petani tembakau, tetapi bapaknya Sobar pernah bekerja menjadi pegawai di salah satu perusahaan di Semarang sehingga hanya bisa menengok Rischan kecil seminggu sekali.[4] Rischan kecil mempunyai bakat yang membuatnya dapat menyelesaikan Taman Kanak-Kanak hanya dalam waktu dua tahun saja, biasanya membutuhkan waktu tiga tahun. Melanjutkan ke Sekolah Dasar, pada saat kelas 4 bapaknya terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), saat itu tahun 1998 terjadi Krisis Moneter Indonesia. Meskipun hanya menggantungkan pada lahan tembakau keluarga, Rischan tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang menengah, Madrasah Tsanawiyah Mandisari. Nilai-nilainya bagus dan selalu mendapat Ranking, sehingga guru-gurunya merekomendasikan Rischan ke sekolah unggulan SMAN 1 Temanggung. Pada September 2013, Rischan berangkat ke Korea Selatan untuk menempuh pendidikan masternya dengan mendapatkan beasiswa penuh setelah lulus dan memperoleh gelar Sarjana Komputer dengan predikat Cumlaude serta penghargaan sebagai lulusan terbaik dan tercepat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.[5][6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Joey Nunez (14 Mei 2015). "Islam Grows Within Gwangju". Diakses tanggal 10 Agustus 2015.
- ^ Al Kwangju TV (22 November 2014). "Korean Mualaf Learns Quran, Mualaf Korea Belajar Quran". Diakses tanggal 10 Agustus 2015.
- ^ Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea (4 November 2013). "Tadzabur Alam Jama'ah Masjid Umar Bin Khattab ke Mudeungsan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.
- ^ Rischan Mafrur (17 April 2012). "Profil". Diakses tanggal 2 Maret 2016.
- ^ UIN Sunan Kalijaga (8 April 2013). "UIN Sunan Kalijaga Mewisuda 703 Sarjana, Kampus UIN Sunan Kalijaga Bertekat Terus Kembangkan Jiwa Interpreneur Bagi Mahasiswa". Diakses tanggal 10 Agustus 2015.
- ^ Baskoro (9 April 2013). "Nasrullah Contoh Enterpreneur UIN Beromzet Miliaran". Tribunnews.com. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.