Sisowath Kossamak
Sisowath Kossamak | |||||
---|---|---|---|---|---|
Ratu Kamboja | |||||
Permaisuri Kamboja | |||||
Masa jabatan | 2 Maret 1955 – 3 April 1960 | ||||
Penobatan | 6 Maret 1956 | ||||
Kelahiran | 9 April 1904 Phnom Penh, Kamboja, Indochina Prancis | ||||
Kematian | 27 April 1975 Beijing, Tiongkok | (umur 71)||||
Pasangan | Norodom Suramarit (m. 1920–60; kematiannya) | ||||
Keturunan | Norodom Sihanouk | ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Sisowath (melalui kelahiran) Wangsa Norodom (melalui pernikahan) | ||||
Ayah | Sisowath Monivong | ||||
Ibu | Norodom Kanviman Norleak Tevi | ||||
Agama | Buddha |
Preah Mahaksatriyani Sisowath Monivong Kossamak Nearirath Serey Vathana (bahasa Khmer: ស៊ីសុវត្ថិមុនីវង្ស កុសុមៈនារីរ័ត្នសេរីវឌ្ឍនា; 9 April 1904 – 27 April 1975) adalah Permaisuri Kamboja dari 1955 sampai 1960 melalui pernikahan dengan Raja Norodom Suramarit. Sisowath Kossamak lahir menjadi Putri Kerajaan Kamboja sebagai putri dari Raja Sisowath Monivong dari Kamboja dan istrinya Norodom Kanviman Norleak Tevi. Setelah suaminya meninggal, putranya Norodom Sihanouk menjadi kepala negara, sementara Kossamak memainkan peran perwakilan publik yang penting selama masa pemerintahan putranya pada 1960-1970.
Gelar resminya adalah Yang Mulia Samdach Preah Mahaksatriyani Sisowath Kossamak Nearirâth Serey Vatthana.
Setelah kematian Monivong pada tahun 1941, Sihanouk naik tahta. Pada tahun 1955, ia turun tahta demi ayahnya, Suramarit, yang kemudian memerintah selama 5 tahun. Setelah suaminya meninggal, Kossamak mempertahankan gelarnya sebagai ibu suri dan terus berfungsi sebagai simbol dan perwakilan monarki. Sementara, Sihanouk mengambil posisi sebagai raja, tetapi bergelar sebagai pangeran daripada raja. Bertentangan dengan apa yang kadang-kadang dituduhkan, Kossamak tidak pernah menjadi ratu, karena suksesi perempuan dilarang dalam konstitusi. Setelah Kudeta Kamboja 1970, Kossamak ditahan, tetapi mempertahankan gelarnya sebelum dicabut dari semua statusnya selama proklamasi resmi republik pada bulan Oktober tahun yang sama. Dia tetap dalam tahanan rumah sampai kesehatannya menurun pada tahun 1973, dan dia diizinkan untuk bergabung dengan putranya di Tiongkok. Kossamak meninggal di Beijing pada 27 April 1975, 10 hari setelah Khmer Merah merebut Phnom Penh.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Sisowath Kosamak menikah dengan sepupu ayahnya Norodom Suramarit pada 1920. Setelah kematian ayahnya Monivong pada 1941, Sihanouk, putranya dan cucu Monivong, terpilih sebagai raja baru. Pada 1940an, ia menghidupkan kembali tari apsara kuno dengan mengajari cucu pertamanya, Putri Norodom Bopha Devi, untuk menjadi seorang penari apsara.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Penghargaan asing
[sunting | sunting sumber]- Malaysia: Penerima Kehormatan Ordo Mahkota Kerajaan (1964)[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1964" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-08-07. Diakses tanggal 2016-08-31.
- http://www.web-cambodia.com/en/article/Cambodian_Apsara_Dance-36065.html Diarsipkan 2012-03-11 di Wayback Machine.
- Jacobsen, Trudy (2008). Lost Goddess: The Denial of Female Power in Cambodian History. NIAS Press. ISBN 978-87-7694-001-0
- http://www.guide2womenleaders.com/Cambodia_Heads.htm
Sisowath Kossamak Lahir: 9 April 1904 Meninggal: 27 April 1975
| ||
Didahului oleh: Norodom Monineath |
Permaisuri Kamboja 3 Maret 1955 – 3 April 1960 |
Diteruskan oleh: Norodom Monineath |