Abu Misykat
berbagi PDF Buletin Misykat, Makalah, dan Buku-buku yang mencerahkan akal dan hati
less
Related Authors
Martin van Bruinessen
Universiteit Utrecht
Armando Marques-Guedes
UNL - New University of Lisbon
edi subkhan
Universitas Negeri Semarang
Alexander Arifianto
S Rajaratnam School of International Studies
Mitsuo Nakamura
Chiba University
Stephen C Druce
Universiti Brunei Darussalam
Amos Sukamto
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTI
Arlo Griffiths
Ecole française d'Extrême-Orient
mohd insani abdullah
National University of Malaysia
Agus Sulthonie
State Islamic University of Sunan Gunung Djati Bandung
InterestsView All (15)
Uploads
Papers by Abu Misykat
Dalam Konstelasi Politik Keagamaan di Indonesia” adalah
penelitian untuk disertasi, bertujuan untuk mengemukakan
(1). Faktor yang mempengaruhi eksistensi Syi’ah di Indonesia
dan bentuk eksistensi Syi’ah, (2).Unsur gerakan Syi’ah
mempertahankan Eksistensinya (3). Dinamika konflik dan
integrasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
pengamatan dan penelusuran dokumen Syi’ah di Indonesia.
Temuan penelitian ini didasarkan pada analisis data untuk
menjawab problem penelitian yaitu (1). Gerakan Syi’ah
mempertahankan eksistensinya dalam konstelasi politik
keagamaan di Indonesia memperjuangkan pembentukan
masyarakat Syi’ah dan negara Islam Syi’ah dengan model
gerakan intelektual, gerakan spiritual dan gerakan ideologis.
Syi’ah eksis dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia,
karena Syi’ah mampu mengkonstruksikan dirinya untuk
bertahan dengan memperbesar kontribusi dalam membangun
sumber daya manusia Indonesia yang cukup signifikan dan
memperkokoh soliditas internal dan membangun jaringan
kerjasama dengan kelompok Islam lainnya. Secara teologis
bahwa paham keagamaan Islam Syi’ah tidak seluruhnya
berbeda dengan paham keagamaan Islam Sunni. Ada ajaran
Syi’ah yang bersentuhan dengan amaliyah Islam Sunni
tradisional. Syi’ah membangun jaringan struktural, hidup
dalam budaya masyarakat majemuk yang toleran, mampu
beradaptasi dengan perbedaan. Dinamika konflik telah
mewarnai gerakan Syi’ah, akan tetapi daya integrasinya lebih
kuat dari daya konflik.
Sekadar diketahui bahwa dalam hadis terbagi dalam dua jalur. Pertama adalah hadis dengan jalur riwayat dari Sahabat dan Ummul Mukminin (istri-istri Rasulullah saw). Kedua adalah hadis degan jalur riwayat dari Keluarga Rasulullah saw yang disebut Ahlulbait. Kaum Muslim Syiah dalam urusan hadis lebih banyak mengikuti jalur Ahlulbait karena mengikuti hadis tsaqalain dari Rasulullah saw yang menyebutkan agar berpegang pada Itrah Ahlulbait Rasulullah saw setelah Al-Quran.
Books by Abu Misykat
Dalam Konstelasi Politik Keagamaan di Indonesia” adalah
penelitian untuk disertasi, bertujuan untuk mengemukakan
(1). Faktor yang mempengaruhi eksistensi Syi’ah di Indonesia
dan bentuk eksistensi Syi’ah, (2).Unsur gerakan Syi’ah
mempertahankan Eksistensinya (3). Dinamika konflik dan
integrasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
pengamatan dan penelusuran dokumen Syi’ah di Indonesia.
Temuan penelitian ini didasarkan pada analisis data untuk
menjawab problem penelitian yaitu (1). Gerakan Syi’ah
mempertahankan eksistensinya dalam konstelasi politik
keagamaan di Indonesia memperjuangkan pembentukan
masyarakat Syi’ah dan negara Islam Syi’ah dengan model
gerakan intelektual, gerakan spiritual dan gerakan ideologis.
Syi’ah eksis dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia,
karena Syi’ah mampu mengkonstruksikan dirinya untuk
bertahan dengan memperbesar kontribusi dalam membangun
sumber daya manusia Indonesia yang cukup signifikan dan
memperkokoh soliditas internal dan membangun jaringan
kerjasama dengan kelompok Islam lainnya. Secara teologis
bahwa paham keagamaan Islam Syi’ah tidak seluruhnya
berbeda dengan paham keagamaan Islam Sunni. Ada ajaran
Syi’ah yang bersentuhan dengan amaliyah Islam Sunni
tradisional. Syi’ah membangun jaringan struktural, hidup
dalam budaya masyarakat majemuk yang toleran, mampu
beradaptasi dengan perbedaan. Dinamika konflik telah
mewarnai gerakan Syi’ah, akan tetapi daya integrasinya lebih
kuat dari daya konflik.
Sekadar diketahui bahwa dalam hadis terbagi dalam dua jalur. Pertama adalah hadis dengan jalur riwayat dari Sahabat dan Ummul Mukminin (istri-istri Rasulullah saw). Kedua adalah hadis degan jalur riwayat dari Keluarga Rasulullah saw yang disebut Ahlulbait. Kaum Muslim Syiah dalam urusan hadis lebih banyak mengikuti jalur Ahlulbait karena mengikuti hadis tsaqalain dari Rasulullah saw yang menyebutkan agar berpegang pada Itrah Ahlulbait Rasulullah saw setelah Al-Quran.
Kami, yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyetujui dan menegaskan kebenaran butir-butir yang tertera di bawah ini:
... Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi'i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja'fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut atau penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas.