Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Buletin Misykat
…
5 pages
1 file
Perlu diketahui tulisan ini pengamatan di komunitas Syiah dan interaksi langsung dengan tokoh dan ustadz dari ormas IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia): Ustadz Miftah Rakhmat, Dr Muhammad Babul Ulum, dan menyimak kajian dari Dr Jalaluddin Rakhmat. Saya mengikuti aktivitas komunitas sejak tahun 2002 hingga sekarang. Untuk apa ikut dalam kajian Syiah? Agar bisa memahami langsung Islam mazhab Syiah dari para penganutnya dan tokoh-tokohnya. Karena itu, melalui catatan ini saya beranikan diri untuk menulis pemahaman yang saya "tangkap" tentang Syiah dari para ustadz IJABI. Hal ini saya lakukan (sebagai informasi bandingan) karena di luar komunitas Syiah masih ada penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan ajaran dan pahaman agama Islam yang dianut teman-teman IJABI yang notabene sebagai masyarakat Syiah di Indonesia.
Syiah ialah mereka yang seakan-akan umat Islam tetapi mengamalkan ajaran dan amalan yang tidak diajar oleh Islam. Bahkan tidak dinafikan ada amalan yang dilakukan oleh Syiah langsung tidak ada di dalam dua asas utama umat Islam, iaitu rukun Islam dan rukun Iman. Ajaran menyeleweng ini patut dielakkan dan dijauhkan oleh umat Islam untuk mengikutinya.
www.voa-islam.com, 2014
Berbeda dengan sempalan lainnya dalam Islam. Syiah adalah satu-satunya aliran sesat yang kesesatannya dapat eksis, awet, bahkan tumbuh dan terus berkembang. Aliran Mu'tazilah misalnya, hanya bertahan beberapa abad saja, dan setelah itu terkubur dalam kubang sejarah. Sedang Ahmadiyah, secara resmi di beberapa negara, seperti Pakistan telah menjadi agama mandiri dengan "Tazkirah" sebagai kitab sucinya, dan "Mirza Ghulan Ahamd" sebagai nabinya.
2023
Constitutional change and democratization in Indonesia have reopened dialectics and dynamics among religious, cultural and philosophical traditions in the country. Contemporary scholars tend to agree that Pancasila and democracy are compatible with Islam. The interpretation of Pancasila have been widely discussed by a number of contemporary Indonesian scholars. They use their own paradigms and methods in their interpretation of Pancasila. Some scholars urge for the formalization of sharia in a Pancasila state, while others develop the ideas of religious moderation in a Pancasila state. The smaller groups of scholars interpret Pancasila in the secularistic paradigm. This paper discusses the interpretation of Pancasila among Muslim intelligentsia and civil society organizations. It seeks the most relevant and coherent paradigm for interpreting Pancasila. Hence, this paper shall examine the three paradigms of the relation/dialectic of religion and state. This paper maps out the thoughts and models of interpretation of Pancasila, that are discussed by Muslim intelligentsia and civil society organizations. The assumption built at the beginning of this paper is that the symbiotic paradigm has relevance, coherence, and
Akademika
Syiah merupakan bagian dari mazhab-mazhab dalam Islam yang boleh dipelajari, diikuti, atau dijadikan perbandingan hukum. Mempelajari Syiah yang beraliran moderat (bukan ghulat) akan membuka pemahaman, kesadaran, dan menghilangkan stigmatisasi buruk terhadapnya. Dalam kajian ini menunjukkan bahwa secara historis, Syiah lahir dari peradaban Islam, dan Syiah adalah bagian dari Islam. Secara teologis, Syiah tidak bertentangan dengan paham Sunni, meski terdapat beberapa perbedaan yang kecil. Juga, pentingnya materi kesyiahan diajarkan di perguruan tinggi Islam sebagaimana materi kesunnian untuk memperluas khazanah keilmuan Islam, menciptakan iklim akademik yang mapan, dan menanamkan sikap moderat, plural, dan toleran.
Syiah merupakan kelompok masyarkat yang menjadi pendukung Ali bin Abi Thalib. Mereka berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib adalah imam dan khalifah yang di tetapkan melalui nash dan wasiat Raulullah baik terang-terangan maupum implist, dengan pokok ajaran Tauhid, Keadilan, Hari Kiamat, dan imamah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pokok dan sekte-sektenya, Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah Jenis penelitian ialah studi kepustakaan, yaitu berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan ialah, Pendekatan penelitian Normatif (syariat) yaitu pendekatan masalah yang diteliti berdasarkan nash-nasah Alqur'an, Sunnah, dan ijma' ulama yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa didalam ajaran syaiah memiliki pokok ajaranya dan terbagi pula sekte-sekte tergantung imam yang mana dia ikuti.
Syari’ah tidaklah dikatakan syari’ah jika tidak mempunyai tujuan dari implementasinya, yang hadir sebagai respon solutif terhadap problematika aktual zaman. Adanya maqasid syari’ah adalah sebagai tanda dan petanda adanya dialektika antara teks (nash) dengan realitas.Pengetahuan mengenai maqasid syari’ah bertujuan memahami teks dengan memahami tujuan dari teks mengeluarkan dalalah-nya, karena pengetahuan tentang syari’ah melahirkan pengetahuan tentang maqasid. Kajian mengenai maqasid syari’ah membawa kita kepada pemahaman tentang hakikat at-tasyri’, khususnya dalam ayat-ayat hukum. more click http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1386
www.ilhamkadir.com, 2013
Sebenarnya, tidak susah membongkar kesesatan Syiah, bagaimana pun sekte ini lahir setelah wafatnya Rasulullah sebagai nabi penutup dari rangkaian nabi dan rasul-rasul sebelumnya. Itu artinya ajaran ini jika ditilik dari segi logika pun bagi mereka yang punya akal dan dapat berfungsi dengan baik akan mengambil kesimpulan bahwa ajaran dan aliran apa pun yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah lalu dinisbahkan kepadanya merupakan bagian dari bid’ah alias mengada-ada dalam agama, dan para pelakunya hanya layak mendapatkan dua julukan: kafir atau sesat. Kafir, secara sederhana bermakna keluar dari Islam sedang sesat, masih dalam Islam tapi beda jenis laksana minyak dan air. Keduanya memiliki zat yang tak akan bersatu padu, selamanya akan berpisah sebagaimana Sunni dan Syiah.
Ilmu Menurut ThabaThabai, 2023
This study discusses knowledge according to Tabataba'i about the extent of the role and influence of Thabataba'I thought on the development of science in Islam. This article is a literature-based qualitative study (library research). The approach used is descriptive qualitative which aims to provide an overview or explain a thought and everything that happens or the actual reality of the object under study. The results of this study show that according to Tabataba'i every verse of the Qur'an can be understood from two sides, namely the explicit or literal meaning and the implicit or meaning that is "behind" the text. Philosophy according to Allamah Sayyid Muhammad Husain Thabathaba'I or Tabataba'i is a science that aims to explore fundamental aspects of reality and to achieve a deeper understanding.
dan negara-negara Arab. Mereka mula bertapak dan mengembangkan pengaruhnya di Asia termasuk Malaysia, Indonesia dan Thailand. Di Malaysia, kumpulan Syiah secara terang-terangan menubuhkan pusat-pusat aktiviti dan pengajian (yang dikenali sebagai dan Husein r.a. malah Fatimah r.a sebagai tuhan, bertawaf di Kaabah yang dibina di Karbala, menambahkan syahadat dalam azan, menggalakkan perkahwinan mutaah, bertaqiyyah (berpura-pura dan menipu) dan seribu satu kesesatan dan perkara-perkara baru dalam Islam.
Neural Computing and Applications, 2018
Revista Latente, 2024
Indian Journal of Science and Technology, 2015
ABM Proceedings
Общество и государство в Китае. Т. LII , 2023
Journal of High Energy Physics, 2012
Choice Reviews Online, 1988
2014
Pratiques Psychologiques, 2017
Journal of research in medical sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 2011
African Journal of Physiotherapy and Rehabilitation Sciences, 2010
Canadian Journal of Forest Research, 2016
Monuments et Mémoires de la Fondation Eugène Piot, 2019
Methods in Molecular Biology
arXiv (Cornell University), 2022