Favorite films
Don’t forget to select your favorite films!
Don’t forget to select your favorite films!
Seperti penulisan ulang sekaligus alegori dari kisah Rama & Shinta dengan pendekatan yang unik, dibikin relevan dengan persoalan zaman kiwari. Masih belum bisa dibilang seamless atau flawless, tapi secara keseluruhan plotnya asyik dan gambar-gambarnya ciamik. Sayang layarnya kurang banyak.
Maaf mas Ismail Basbeth, aku hampir ketiduran nonton filmmu ini. Tapi nggak bisa tidur juga, soalnya penasaran. Setiap scene, penonton dibikin waspada sama hal-hal detil yang sebenarnya masih sangat abstrak juga. Jadi harusnya sih nggak usah terlalu dipikirin—dirasain aja ya.
Production Design-nya yang jadi kesukaanku pribadi. Horor yang nggak horor-horor amat. Cukup oke lah sebagai alternatif dari horor kita yang lama-lama agak generik. Suka juga dengan cara mas Mail menjelaskan proses kekaryaannya, artistik banget.
Oh iya, Karina Salim juaranya sih di sini.
Oke sih karya terbaru Robby Ertanto ini. Masih dengan tone and manner-nya yang khas beliau. Penulisan dan bahasa yang digunakan kuat dan cukup berani, pengambilan gambarnya yang terkesan keruh sekaligus terdapat keindahan tersendiri dalam setiap frame-nya. Durasinya cukup singkat untuk ukuran film panjang, tapi terasa intens dan nggak terburu-buru. Duet akting Shenina & Chicco ngga perlu diragukan lagi deh. Keduanya memerankan karakter yang dinamis nan dilematis; sama-sama idealis tapi lama-lama terkikis. Yaa namanya juga terjebak dalam keadaan yang nggak diinginkan. Filmnya bicara tentang kebebasan, bikin kita bertanya-tanya, apa sih yang dicari di kehidupan ini? Kebebasan? Kayaknya nggak cukup.