Favorite films
Don’t forget to select your favorite films!
Don’t forget to select your favorite films!
Ketika nonton bareng film ini bersama beberapa teman, ternyata banyak yang membaca subtitle bahasa Inggrisnya daripada mendengarkan bahasa Jawanya.
Selain itu, apresiasi dilayangkan kepada para pemain karena dalam dua minggu harus hafal semua dialog bahasa Jawa yang rencana awalnya memakai bahasa Indonesia. Dari mepetnya waktu tersebut tentu saja akan berimbas pada gestur, mimik wajah, dan atau improvisasi lainnya yang dapat mendukung menariknya alur film.
Riset terkait film sudah sangat ciamik. Terkait korelasi tahun tidak ada yang meleset dari kacamata sejarah.…
Dapat kesempatan menonton film dari akun instagram indocs. Daftar dan langsung nonton di laman National Geographic.
Ada beberapa idiom menarik dari film Fire of Love, yang pertama ialah red volcano dan grey volcano. Yang kedua ialah Katia Krafft lebih menyukai detail dan Maurice Krafft menyukai bagian besarnya. Bagiku itu adalah sebuah idiom menarik.
Hal lain yang menyenangkan ialah beberapa scene lava yang terkesan seperti permainan CGI. Itu adalah persembunyian antara yang nyata dan yang tidak. Tidak perlu dicari tahu mana…
Seperti ada sentuhan tangan Garin Nugroho dalam film ini.
Scene-scene awal yang sepertinya berlatar waktu sebelum merdekanya Indonesia, tampak seperti ada sentuhan tangan Garin Nugroho. Acting pemain, cinematography dari kamera penangkap gambar, dan make-up terutama ala emban dan panakawan seperti mengingatkan pada film Opera Jawa dan Setan Jawa karya Garin Nugroho.
Alur maju-mundur yang menarik.
Saya menonton film ini bersama dengan beberapa orang teman. Mungkin karena efek dari ketidaktenangan orang-orang yang menonton, beberapa orang menyangka alur yang seharusnya maju dikiranya…