razaq23

razaq23

Favorite films

  • 2001: A Space Odyssey
  • Mirror
  • Perfect Days
  • Twin Peaks: Fire Walk with Me

Recent activity

All
  • Red Rooms

    ★★★★★

  • 2001: A Space Odyssey

    ★★★★★

  • Heat

    ★★★★★

  • Throw Away Your Books, Rally in the Streets

    ★★★★

Recent reviews

More
  • Red Rooms

    Red Rooms

    ★★★★★

    Ada sesuatu yang begitu dingin dan mengunci dalam Red Rooms. Bukan sekadar thriller psikologis, tapi pengalaman mendekam di kepala seseorang yang begitu tenggelam dalam obsesinya, sampai batas antara rasa ingin tahu dan persekongkolan jadi kabur.

    Dari awal, film ini tidak memberikan pegangan moral. Tidak ada yang benar-benar dijelaskan, tidak ada yang pasti. Kelly-Anne bukan protagonis, bukan antagonis—hanya sosok yang perlahan menghilang ke dalam dunia yang seharusnya tetap berada di balik layar. Dan kita, sebagai penonton, dipaksa untuk terus mengikutinya, meskipun…

  • 2001: A Space Odyssey

    2001: A Space Odyssey

    ★★★★★

    2001: A Space Odyssey adalah pengalaman sinematik yang tak terbandingkan—bukan sekadar film, tapi perjalanan meditatif ke dalam eksistensi manusia, evolusi, dan batas pemahaman kita terhadap alam semesta. Kubrick tidak menawarkan jawaban, hanya pertanyaan yang terus menghantui lama setelah kredit bergulir.

    Menonton ulang film ini, saya semakin yakin: ini bukan soal plot atau karakter, tapi rasa keterasingan dan ketakutan eksistensial yang begitu mencekik. Dari sunyi dinginnya luar angkasa hingga tatapan kosong HAL 9000, 2001 adalah film tentang manusia yang mencoba memahami…

Popular reviews

More
  • Hamlet

    Hamlet

    ★★★★★

    Grigori Kozintsev Hamlet adalah interpretasi sinematik dari salah satu karya terbesar William Shakespeare yang mendefinisikan ulang bagaimana tragedi ini dapat diterjemahkan ke dalam medium film. Dengan kejeniusan visualnya, Kozintsev menggabungkan seni panggung dan sinema, menghasilkan sebuah pengalaman yang terasa monumental sekaligus intim.

    Apa yang membuat adaptasi ini istimewa adalah kemampuannya menangkap esensi melankolis Hamlet tanpa terjebak dalam eksposisi berlebihan. Kozintsev memanfaatkan latar yang luas, benteng yang suram, dan lanskap tandus sebagai metafora visual yang memperkuat perasaan terkurung dan tak berdaya…

  • Heat

    Heat

    ★★★★★

    Lebih dari sekadar film kriminal, Heat adalah elegi tentang obsesi dan kesepian. Pacino dan De Niro bukan sekadar lawan, mereka adalah dua sisi dari koin yang sama—terjebak dalam jalan hidup yang tidak memberi ruang untuk mundur.

    Michael Mann menangkap Los Angeles sebagai lanskap mimpi buruk yang sunyi, dengan sinematografi Dante Spinotti yang dingin dan scoring Elliot Goldenthal yang menghantui. Adegan tembak-menembaknya brutal, mentah, tanpa glorifikasi—murni kekacauan yang terasa nyata.

    Ini bukan hanya tentang polisi dan pencuri, tapi tentang pria-pria yang tenggelam dalam takdir mereka. Sebuah mahakarya yang sempurna dalam setiap aspek.

Following

62