Sepertinya Yandy hampir kehilangan magisnya, tapi masih punya cerita kuat sampai akhirnya aku bisa sangat menerima goals dari film ini. Dititik ini juga aku bisa paham perbedaan garapan Yandy untuk cerita adaptasi dan original. Walaupun adaptasi, goals film ini sangat amat realistis. Sampai - sampai aku hampir susah menerima endingnya :)), mungkin terbiasa menggunakan film sebagai pelarian dari dunia nyata. Duit jutaan dibawa kabur kakak ipar, tapi Yandy memilih ending paling realistis itu luar biasa. Ada gemuruh mencuat agar ada…

“a delightful coming of age film” adalah label yang tepat untuk film ini. Tentu keberanian Fumi memimpin pergerakan di sekolahnya sangat tidak relatable dengan bagaiaman aku di SMA wkwk. Tapi kecemasan Kou bisa sangat aku pahami. Proses berpikir dewasa yang dialami Kou dan Yuta itu paling nyata menurutku. Mempertanyakan peraturan sekolah, mana yang benar dan salah, bagaimana kehidupan setelah lulus, sampai mana batas persahabatan, harus kah kita semua berubah untuk menjadi dewasa? Setiap karakter punya cara dan respon yang berbeda…