"saya cowonya dhea."
"saya cinta pertamanya dhea."
"boleh jadi kamu cinta pertamanya, tapi cinta pertama akan kalah dengan cinta yang selamanya."
BERAKKKK SEKEBON 😂😂😂
bersiap untuk dialog penuh kegelian, keanjiran, dan tokoh-tokoh yang semuanya kaplokable. cuma tara sama eka yang waras dan bendera ijo di sini. lainnya mah berakkk wkwkw
"Jangan nembak gitu deh. Ntar aku nerima loh."
Danan bangsat. Kaluna yang lu gombalin, gue yang baper.
Udah ada dua tontonan tentang "mencari rumah tinggal" yang melibatkan bekicot/kelomang dan memang, simbolisme paling tepat untuk para pejuang roti lapis dan perjuangannya mencari tempat tinggal impian tuh emang hewan ini.
pertama, because this is my first life, trus sekarang ini film.
masih inget banget aku sama doa Ji-ho pas ultahnya, "aku minta, di kehidupanku yang berikutnya, aku jadi kelomang saja. biar punya…
"woy tolongin!"
"sad.. sad.. ayo lu kuat!"
"yas, udah udah."
meanwhile mia, "anjing!"
and poppy: *cries in the whole scenes*
😕
trus intinya apa? semua elemen horornya jd ilang gara² aku ngga sreg blas sama dialog² antar karakternya yg gajelas, lompat², dan kamera footage nya yang beberapa kali (gatau emang disengajain begitu biar dpt alaminya kalo ini direkam amatir) ke arah tubuh karakter cewenya, itu jujur aku ngga nyaman dikit.
aku masi ngga ngerti sama apa kaitan judul "keramat" dg…
"Hanya ada tiga hal yang tidak bisa diubah di dunia ini: masa lalu, rasa sakit, dan kematian."
Aku selalu dan akan selalu menyukai cerita² dengan konsep "waktu". perjalanan waktu, waktu yang berulang, realitas alternatif, dst.. hingga terus sadar dan diingatkan, bahwa kita semua ini hanya kepingan atom dari luasnya semesta yang tak terhingga kemungkinannya.
Dan aku akan selalu meresapi semua kisah² fiksi tentang rasanya mencintai dan rasa sakit akan kehilangan cinta tersebut yang berbalut dan teramu indah dalam konsep perjalanan…
owen cooper is going to be the next rising actor I'm fully sure of him
Myself. My self. That's the problem. That's the whole problem with the whole thing. That word, "self." That's not the word. That's not right, that isn't… That isn't. How did I forget that? When did I forget that? The body stops a cell at a time, but the brain keeps firing those neurons. Little lightning bolts, like fireworks inside, and I thought I'd despair or feel afraid, but I don't feel any of that. None of it. Because I'm too…
After Belle which reimagined "Beauty and the Beast" and combined in nowadays issue—online bullying, now we get to see another modern retelling classic fairy tale of "The Little Mermaid", set in post-apocalyptic Tokyo where parkour battle rules now.
I wish there would be more this kind of stories relive in the form of anime movies. just like these two. and beautiful music soundtracks, too. 💦
"We've been taught that we're the princess in the fairytale.
But we can also be a Fairy Godmother, if a friend needs our help. Or a genie when we try to achieve all of our expectations at once. And above all, we can also be, Prince Charming."
"Because a princess who respects herself, rescues herself."
—Maria Fé
---
this movie is one of those cheesy drama i've been looking for. it's not always about succesful relationship-ending story. it's more about…
“menikah itu perkara mudah.
cerenya yang bikin ribet.”
aku ngerti, kenapa film ini dapet reaksi positif dari kalangan pecinta film. sebenernya, menurutku Marriage Story ini bukan tipikal film yg menitikberatkan plot cerita yang meledak-ledak aka naik-turun konfliknya trus yang bikin penonton jadi ikut deg-deg an, trus sedih, trus marah, kayak jenis film drama romance kebanyakan.
menonton Marriage Story, lebih seakan membuat penonton kayak aku jadi terhanyut dan ikut merasakan emosi hubungan antara Nicole & Charlie. Makanya, alurnya lambat dan konfliknya cenderung…