zainal arifin
Zainal Arifin received a BSC in Mechanical Engineering from Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS) Indonesia in 1994. He earned his MBA in Operation Management in 2010 from University of Missouri – St Louis (UMSL), USA, and a PhD in Strategic Management from Universitas Indonesia in 2016.He is currently Vice President of Technology Development and Standardization of PLN, Indonesia. His main responsibility is to do technology assessment, standardization and in-house innovation. He is teaching at graduate program of Indonesia University and STT PLN, and delivering lecture at graduate program of Padjadjaran University, Trisakti University and ITS. Until right now, he is Team leader of PLN Smart Grid (from 2016) and Team leader of Electric Vehicle infrastructure development in PLN (from 2013). ORCHID: 0000-0002-5615-9358
Address: PLN Indonesia, STT PLN Indonesia
Address: PLN Indonesia, STT PLN Indonesia
less
Related Authors
Ahmad R Wardhana
Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta)
Fagas firdaus
University of Brawijaya
InterestsView All (22)
Uploads
Papers by zainal arifin
Innovation for the existing diesel power plant:
1) Hybrid system with PV or other RE
2) Bio-fuel utilization replacing diesel fuel
Smart grid development to increase RE penetration in to system.
Encourage PV Rooftop development to support energy mix (23 % in 2025).
Large scale capacity procurement.
Strategic Collaboration:
1) Ministry of Forestry for licensing and land use in conservation areas for the development of hydropower / PLTM.
2) Relevant Regional Apparatuses for land acquisition in each region
3) The Indonesian National Police regarding licensing facilities that use blasting for hydropower / PLTM development activities
faktor eskternal (externalities), kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership), kesiapan sumber daya (resources readiness), dan kemampuan serap (absorptive capability) menjadi penentu keberhasilan. Kemampuan serap menjadi faktor terpenting karena memediasi pengaruh ketiga faktor lainnya terhadap keberhasilan adopsi teknologi. Tanpa kemampuan serap yang memadai untuk mengelola sumber daya, apalagi dalam kondisi lingkungan yang turbulen, keunggulan bersaing perusahaan tidak akan tercipta sehingga adopsi teknologi menjadi tidak efektif. Riset juga menghasilkan tipologi adopsi teknologi dalam suatu perusahaan dapat dipetakan menjadi delapan status; optimal, inovatif, transaksional, organisasional, transformasional, entrepreneurial, slack dan pasif. Tipologi ini berguna sebagai panduan untuk menentukan strategi yang efektif agar adopsi teknologi betul-betul berhasil mendongkrak kinerja perusahaan.
Buku ini disusun dalam 19 bab menurut logika sistematika inovasi Input, Process, Output, dan Outcome. Buku ini juga menampilkan 19 karya inovasi ketenagalistrikan PLN. Karya-karya unggulan tersebut menampilkan inovasi-inovasi yang sudah terbukti meningkatkan kinerja perusahaan dan memperoleh apresiasi dari para pemangku kepentingan PLN.
Buku ini dimulai dengan pendahuluan yang menjelaskan bagaimana relasi antara perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Kemudian bab kedua menjelaskan secara fundamental dua terminologi dasar dari topik utama buku ini yaitu teknologi dan adopsi teknologi, dilanjutkan pembahasan mendasar teori-teori atau konsep terkait adopsi teknologi. Bab selanjutnya menjelaskan praktek-praktek adopsi teknologi berdasarkan kontek dan kontennya. Kontek terjadinya adopsi teknologi dibagi menjadi empat ruang lingkup; nasional, industri, perusahaan dan organisasi nir laba. Bab keempat menjelaskan secara rinci relasi antara utilisasi teknologi dengan keunggulan daya saing pada skala nasional maupun lingkup perusahaan. Bab kelima mengulas tentang status teknologi termasuk konsep Technology Readiness Level (TRL) dan disruptive technology. Bab keenam mengulas pentingnya sistem manajemen teknologi (technology management system) pada suatu perusahaan. Buku ini ditutup oleh pembahasan bagaimana strategi yang tepat untuk memanfaatkan teknologi bagi peningkatan kinerja perusahaan melalui model pendekatan organisasi.
1) Managing variability and uncertainty
2) Balancing supply and demand
2. One of the main objectives of Smart Grid is to make the grid more flexible to integrate with Renewable Energy effectively
3. Smart Grid can integrate Renewable Energy on the grid by:
1) Better forecasting
2) Smart inverters
3) Demand response
4) Integrated storage
5) Real-time system awareness and management