Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2024, I Gede Agus Rudaya Primakara University
…
5 pages
1 file
Knowlede Management adalah metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan memanfaatkan pengetahuan guna memperkuat posisi mereka dibandingkan dengan pesaing.
Bab 1 memperkenalkan konsep pengetahuan sebagai dibedakan dari data dan informasi Bab 2 mendefinisikan manajemen pengetahuan adalah denganmembahas 4 pilar pengetahuan manajemen Bab 3 berkaitan dengan sejarah singkat pengetahuan manajemen, bagaimana disiplin yang dikembangkan pada 1970-an, 1980-an dan1990-an Bab 4 berhubungan dengan unsur-unsur pengetahuan manajemen. Menyediakan pengenalan terhadap penciptaan pengetahuan dan menangkap, berbagi pengetahuan dan pengayaan, penyimpanan dan pengambilan informasi, dan penyebaran pengetahuan.
Pada dasarnya setiap organisasi modern, manajemen telah mengatur explicit knowledge, namun tacit knowledge masih belum dapat didokumentasikan dengan baik. Tak terkecuali RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai RS Pendidikan Type A dan Rujukan Kawasan Timur Indonesia adalah organisasi yang unik dan kompleks karena merupakan institusi yang padat karya, mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta fungsi-fungsi yang khusus dalam baik dalam proses menghasilkan jasa layanan yang terdiri atas kolaborasi berbagai kelompok profesi maupun proses pendidikan dan penelitian yang terus menerus berlangsung. Dengan keragaman profesi serta proses bisnis yang begitu kompleks menyebabkan manajemen pengetahuan belum dapat berjalan optimal, tacit knowledge yang ada pada masing-masing profesi belum dapat diidentifikasi, dikembangkan bahkan didistribusi antara satu dengan yang lain. Apalagi jika berhubungan antara satu profesi dengan profesi yang lain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan RS adalah dengan mengoptimalkan Knowledge Management Process yang terdiri atas Knowledge Creation yaituproses penciptaan pengetahuan baru atau redesain pegetahuan, Knowledge Storage/Retrieval yaitu proses kegiatan penyimpanan pengetahuan yang telah ada ke dalam bentuk yang dapat dengan mudah diakses dan diambil lagi pada lain waktu, Knowledge Transfer yaitu proses pertukaran pengetahuan antar meliputi penyampaian, umpan balik dan penyesuaian timbal balik dari pengirim serta penerima pengetahuan, dan Knowledge Application yaitu proses pengambilan kembali dan penggunaan pengetahuan yang dapat mendukung keputusan, tindakan, dan pemecahan masalah, dan yang pada akhirnya bisa menciptakan pengetahuan baru atau redesain. Tujuannya adalah Menciptakan Wadah Knowledge Managemen Process dalam bentuk Sistem Knowledge Management Culture, Menumbuhkembangkan Knowledge Management Process (Creation, Storage/Retrieval, Transfer, Application) melalui Knowledge Management Culture di 16 Unit Kerja RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Manfaat yang diperoleh dengan Knowledge Management Culture adalah Terwujudnya peningkatan kinerja di masing-masing unit kerja, Terwujudnya peningkatan kompetensi dan profesionalisme karyawan, Terwujudnya peningkatan Competitive Advantage, Terwujudnya peningkatan kinerja organisasi, Terwujudnya Knowledge Management Process sebagai suatu budaya di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian menggunakan metode action research dalam upaya mengembangkan suatu budaya baru dengan berkolaborasi dengan unit kerja yang ada di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Pelaksanaan Knowledge Management Culture dalam kurun waktu ± 2 bulan memberikan dampak kepada RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Terciptanya wadah untuk Knolwedge Management Process dalam bentuk aplikasi Knowledge Management Culture, Bertumbuhkembangnya Knowledge Creation di 17 unit kerja RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (106%), Bertumbuhkembangnya Knowledge Storage/Retrieval di 16 unit kerja RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (100%), Bertumbuhkembangnya Knowledge Transfer di 16 unit kerja RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (100%), Bertumbuhkembangnya Knowledge Application di 16 unit kerja RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (100%)
berikut adalah ujian akhir semestern mata kuliah manajemen pengetahuan atau Knowledge Management
sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang yaitu era pertanian, era industri dan era informasi. Dalam era pertanian faktor yang menonjol adalah Muscle (otot) karena pada saat itu produktivitas ditentukan oleh otot. Dalam era industri, faktor yang menonjol adalah Machine (mesin), dan pada era informasi faktor yang menonjol adalah Mind (pikiran, pengetahuan). Pengetahuan sebagai modal mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan kemajuan suatu organisasi. Dalam lingkungan yang sangat cepat berubah, pengetahuan akan mengalami keusangan oleh sebab itu perlu terus menerus diperbarui melalui proses belajar.
Bab 1 memperkenalkan konsep pengetahuan sebagai dibedakan dari data dan informasi Bab 2 mendefinisikan manajemen pengetahuan adalah denganmembahas 4 pilar pengetahuan manajemen Bab 3 berkaitan dengan sejarah singkat pengetahuan manajemen, bagaimana disiplin yang dikembangkan pada 1970-an, 1980-an dan1990-an Bab 4 berhubungan dengan unsur-unsur pengetahuan manajemen. Menyediakan pengenalan terhadap penciptaan pengetahuan dan menangkap, berbagi pengetahuan dan pengayaan, penyimpanan dan pengambilan informasi, dan penyebaran pengetahuan.
Ulasan singkat mengenani knowledge management PT DELL
INGGRID AMELIA FARANDI | 29114007 ENTREE 7 School of Business and Management Institut Teknologi Bandung Entrepreneurship MBA
Oleh : Kartika Puspitasari P 056101181.45 SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Krisis moneter Indonesia yang berlanjut menjadi krisis ekonomi nasional, telah memaksa pemerintah untuk melakukan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi nasional, antara lain melakukan restrukturisasi di bidang perbankan. Untuk itu pada tanggal 2 Oktober 1998 pemerintah membentuk PT. Bank Mandiri (Persero) yang merupakan penggabungan dari empat bank pemerintah, yaitu Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Pembangunan Indonesia. Visi Bank Mandiri adalah menjadi bank ritel terkemuka di Indonesia yang dibangun di atas neraca yang kuat, manajemen yang profesional dan fokus kepada manfaat untuk para Stakeholder dan dikenal luas oleh kalangan perbankan internasional sebagai bank yang solid. Penetapan visi Bank Mandiri sebagai bank yang terkemuka dan memiliki standar kinerja internasional, merupakan tantangan yang cukup berat bagi manajemen Bank Mandiri. Dengan asumsi bahwa kondisi internal Bank Mandiri pasti akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi internal di ke-4 bank peserta merger sebelumnya, yang antara lain dikenal memiliki kualitas pelayanan yang lambat dan kurang nyaman, bermental birokrat, dan kurang antisipatif dalam menyikapi perubahan eksternal, tampaknya Bank Mandiri harus tetap bekerja keras untuk mewujudkan visinya. Disamping itu, hal ini juga disebabkan karena trend bisnis perbankan di masa yang akan datang sangat diwarnai oleh pesatnya persaingan, konsumen semakin demanding terhadap produk dan pelayanan bank yang nyaman, aman, dan cepat, produk bank semakin padat teknologi dan semakin pentingnya aspek networking dalam bisnis perbankan. Penerapan knowledge management di perusahaan nampaknya sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada era globalisasi saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan kekuatan yang diperlukan untuk dapat tetap bertahan, hal ini juga berlaku pada bank Mandiri. Knowledge management (KM) merupakan usaha untuk meningkatkan knowledge yang berguna dalam organisasi. Knowledge management tidak hanya merupakan pengaturan akan knowledge, namun lebih pada manajemen suatu organisasi dengan fokus khusus terhadap knowledge. Penerapan knowledge management dengan sebuah sistem berbasiskan web, diharapkan dapat menjadi solusi dari kebutuhan aliran knowledge yang tidak dihalangi oleh batasan waktu dan lokasi geografis. Diantara berbagai kompetensi inti yang sangat menentukan keberhasilan bank dalam persaingan adalah kemampuannya dalam menyediakan kualitas pelayanan yang prima. Dalam kondisi bisnis perbankan saat ini yang sering disebut telah memasuki era knowledge-based business, Bank Mandiri harus menerapkan suatu manajemen operasi yang mampu meningkatkan kompetensi intinya, khususnya kemampuan dalam menyediakan kualitas pelayanan untuk dapat unggul dalam bersaing baik dalam lingkup perbankan Indonesia maupun internasional. Dalam era knowledge management, praktek manajemen perbankan konvensional yang hanya mendasarkan input produksi yang bersifat tangible seperti sumber daya manusia, modal, hutang, tanah, gedung, energi, dan peralatan kantor tidak lagi mencukupi sebagai unsur utama untuk meningkatkan kompetensi inti bank. Dewasa ini ada satu input produksi yang dinamakan knowledge management yang lebih bersifat intangible, namun memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kompetensi inti bank. Knowledge tidak pernah habis, bahkan semakin digali dan digunakan jumlah dan kualitasnya akan semakin meningkat. Sehingga apabila bank mampu mengelola knowledge management dengan baik, maka bank akan memiliki sumber daya manusia yang selalu belajar (learners), kreatif dan inovatif, antisipatif terhadap perubahan, dan mampu menghasilkan kualitas pelayanan yang memiliki value yang tinggi di mata konsumen. Oleh karena itu, jika Bank Mandiri ingin mewujudkan visinya menjadi bank yang terkemuka dan memiliki standar kinerja internasional di era knowledge ini, maka manajemen Bank Mandiri harus menentukan bagaimana manajemen operasi yang berbasis knowledge management dapat diterapkan di Bank Mandiri sehingga kompetensi inti dalam menyediakan kualitas pelayanan kepada konsumen meningkat. Knowledge Management adalah praktek-praktek atau disiplin yang pilarnya adalah orang (people), proses, dan teknologi. Meskipun tujuan knowledge management adalah untuk enterprise secara menyeluruh, banyak perusahaan yang berhasil ketika memulai inisiatif dari satu departemen dan memperluas praktekpraktek tersebut keseluruh bagian divisi dalam perusahaannya. Makalah ini merangkumkan pendekatan knowledge management, dan konsep-konsep utama knowledge management yang ada dalam memberikan layanan dan dukungan sebagai resolusi masalah yang diberdayakan oleh pengetahuan (knowledge) menggunakan basis pengetahuan, berbagi pengetahuan, serta kolaborasi dan penggunaan kembali pengetahuan untuk mengatasi masalah, berbagi kecerdasan, meningkatkan kinerja, meningkatkan keunggulan kompetitif, atau mendorong inovasi pada aras yang lebih tinggi. Salah satu cara membangun knowledge management (KM) adalah mengintegrasikan ke dalam budaya perusahaan. Bank Mandiri telah membuktikan implementasi knowledge management yang baik menyatu dengan budaya perusahaan. Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka tujuan paper ini memilih Bank Mandiri adalah untuk mengetahui bagaimana peranan knowledge management (KM) perusahaan didalam peningkatan kinerja karyawan guna mencapai visi perusahaan dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan manajemen, khususnya manajemen operasi bank yang berbasis knowledge, dalam kondisi bisnis perbankan yang berubah dengan cepat. II. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Sebuah kunci pembeda yang dibuat oleh mayoritas praktisi knowledge management adalah reformulasi Nonaka terhadap pembedaan Polanyi antara pengetahuan 'tacit' dan 'eksplisit'. Istilah 'tacit' berarti terbatinkan, terinternalisasi, dan seorang individu boleh jadi tidak sadar atas apa yang diketahuinya dan bagaimana caranya mencapai suatu hasil tertentu. Sedangkan kebalikannya, berada pada spektrum kesadaran atau pengetahuan eksplisitpengetahuan yang secara eksplisit dan sadar dimiliki oleh individu dalam fokus mental, dan dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Dalam istilah populer, pengetahuan tacit ada di kepala kita, sedangkan pengetahuan eksplisit adalah apa yang telah kita kodifikasi. Nonaka dan Takeuchi [Nonaka, 1995] beragumentasi bahwa keberhasilan program knowkedge management (KM) selain memerlukan konversi pengetahuan tacit yang telah terinternalisasi kedalam pengetahuan eksplisit terkodifikasi untuk dapat dibagikan, juga mengharuskan individu dan kelompok untuk menginternalisasi dan memaknai secara personal pengetahuan terkodifikasi yang telah diperolehnya dan sistem knowledge management. Transfer pengetahuan merupakan salah satu aspek dari manajemen pengetahuan (knowledge management) dalam berbagai bentuk yang telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi dalam kerja, magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program mentoring. Walaupun demikian sudah sejak lama teknologi tambahan telah diterapkan untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan. Knowledge Management (manajemen pengetahuan) adalah sesuatu yang relatif baru, karena baru berkembang sejak berkembangnya teknologi informasi, meskipun sebenarnya telah lama dikenal dan dilakukan oleh banyak perusahaan. Knowledge Management (KM) terdiri dari sejumlah praktek yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, merepresentasikan dan mendistribusikan pengetahuan untuk dipergunakan kembali, menciptakan kesadaran, serta pembelajaran. Kebanyakan perusahaan besar memiliki sumber daya yang didedikasikan untuk knowledge management yang seringkali merupakan bagian dari departemen Teknologi Informasi atau Manajemen SDM, dan dalam banyak struktur laporan langsung ke pimpinan perusahaan. Karena mengelola informasi secara efektif adalah sebuah keharusan dalam bisnis, knowledge management bernilai trilliunan di pasar global. Program-program knowledge management biasanya terkait dengan tujuan organisasi dan diarahkan untuk meraih hasil spesifik, seperti berbagi kecerdasan, meningkatkan kinerja, meningkatkan keunggulan kompetitif, atau mendorong inovasi pada aras yang lebih tinggi seperti dikemukakan oleh Nonaka dan Takeuchi [Nonaka, 1995], bahwa penciptaan pengetahuan adalah esensi dari inovasi. Knowledge management (KM) adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan performa seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang. Jadi jelas bahwa knowledge management bukanlah suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu cara yang menerapkan integrasi antara teknologi dengan sumber pengetahuan yang kompeten. Salah satu aspek penting dalam knowledge management yang akan selalu ada adalah transfer pengetahuan. Misalnya program magang formal, program pelatihan dan mentoring profesional, atau keberadaan perpustakaan korporat. Seiring dengan perkembangan komputer, adaptasi terhadap teknologi seperti knowledge base, expert system, dan knowledge repositories telah diperkenalakn untuk penyederhanaan proses lebih lanjut. Konsep...
Pendahuluan Era globalisasi yang ditunjang oleh inovasi juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Menyadari akan persaingan yang semakin berat, maka diperlukan perubahan paradigma di organisasi. Istilah paradigma berasal dari Yunani artinya memperagakan atau mendemontrasikan, istilah tersebut dipopulerkan oleh Thomas Khun dalam bukunya berjudul The structure of scientific revolutions. Dalam buku tersebut Khun mendifinisikan sebuah paradigma ilmiah sebagai : 1). Apa yang diamati dengan cermat, 2). Jenis pertanyaan yang akan diajukan dan jelajah untuk mencari jawaban dalam kaitannya dengan subyek, 3). Bagaimana pertanyaan tersebut akan distruktur, dan 4). Bagaimana hasil kajian ilmiah akan ditafsirkan. Jadi dalam sains biasa, paradigma merupakan himpunan eksperimen contoh yang mungkin akan digandakan atau diulang. Perubahan paradigma itu merupakan transformasi yang ditimbulkan oleh agen perubahan (katalis) dengan efek akhir berupa metamorfosa yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dan temuan baru yang menentang atau membuang pengetahuan sebelumnya. Maka perubahan paradigma dianggap sebagai sebuah perubahan dari satu cara berpikir ke cara berpikir lainnya. Jadi perubahan paradigma di organisasi adalah dari yang semula mengandalkan pada resource-based, menjadi knowledge-based, secara sederhana di organisasi saat ini adalah kumpulan buku, dokumen dan materi lainnya yang ditata untuk digunakan oleh pemakai. Paradigma lama dengan kerangka berpikir bagaimana mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya serta sedapat mungkin tidak boleh meninggalkan perpustakaan alias tidak dipinjamkan, misalnya. Jadi perlu transformasi yang didorong oleh agen perubahan yang mampu merubah pengetahuan yang sebelumnya dengan temuan baru yang berlawanan dengan pengetahuan sebelumnya. Misalnya saat ini terjadi perubahan paradigma menjadi knowledge provider atau solution provider yang berorientasi pada pemakai. Bila sebelumnya pengolahan materi menjadi kerangka pikir utama, maka kinilah pemakailah yang menjadi sasaran, misalnya. Paradigma ini muncul karena tuntutan pemakai di satu sisi serta kesadaran bahwa data, informasi dan pengetahuan diolah harus ditujukan kepada pemakai serta munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat, serta perubahan perilaku pemakai.? yang bertumpu pada analisis bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya pohon industri, kemasan informasi, metadatabase, data mining, data warehouse, dan sebagainya. Disinilah peran pendidikan dan knowledge sharing di Lisensi Dokumen: Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Forum Ilmiah, 2008
Knowldege management menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam organisasi sharing pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan organisasi.
Journal of Vertebrate Paleontology, 1999
AMS Review, 2011
International Journal of Youth Empowerment and Entrepreneurship Development, 2023
Journal of Geophysical Research, 2008
International Journal on Interactive Design and Manufacturing (IJIDeM), 2019
Acta Entomologica Musei Nationalis Pragae, 2022
Oceanography, 2015
Anais Da Academia Brasileira De Ciencias, 2023
Indonesian Journal of Tourism and Leisure, 2021
Drug Design, Development and Therapy, 2016
Sage Open Medicine, 2017
Advances in Microbiology, 2012
Incursions into the Imaginary, 2019
European Journal of Cardio-Thoracic Surgery, 1997