Academia.eduAcademia.edu

Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan

This study discusses the methodology of religious social research, which encompasses the location and subject of the research, research design, types of research methods, research procedures, operational definitions, research instruments, data collection techniques, and data analysis techniques. The location and subject of the research are conducted to ensure the relevance and representativeness of the obtained data. The research design is tailored to address research questions accurately, including experimental, correlational, or descriptive designs. The types of research methods, whether quantitative, qualitative, or mixed, are adjusted to the research objectives and the characteristics of the required data. Research procedures involve systematic steps from planning to conducting the research to ensure the validity and reliability of the results. Operational definitions are necessary to explain the concepts to be measured specifically and observable. Research instruments, such as questionnaires or interview guides, are developed to collect accurate and relevant data. Data collection techniques involve various methods, including observation, interviews, and surveys, to obtain comprehensive data. Data analysis techniques are used to process and analyze the collected data, aiming to test hypotheses and draw conclusions. The research findings indicate that, through this structured and comprehensive methodological approach, religious social research can yield deep and valid insights into the dynamics of religion in society.

Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan Patimatul Husna Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin fatimatulhusnac35@gmail.com Bashori bashori@uin-antasari.ac.id Abstract This study discusses the methodology of religious social research, which encompasses the location and subject of the research, research design, types of research methods, research procedures, operational definitions, research instruments, data collection techniques, and data analysis techniques. The location and subject of the research are conducted to ensure the relevance and representativeness of the obtained data. The research design is tailored to address research questions accurately, including experimental, correlational, or descriptive designs. The types of research methods, whether quantitative, qualitative, or mixed, are adjusted to the research objectives and the characteristics of the required data. Research procedures involve systematic steps from planning to conducting the research to ensure the validity and reliability of the results. Operational definitions are necessary to explain the concepts to be measured specifically and observable. Research instruments, such as questionnaires or interview guides, are developed to collect accurate and relevant data. Data collection techniques involve various methods, including observation, interviews, and surveys, to obtain comprehensive data. Data analysis techniques are used to process and analyze the collected data, aiming to test hypotheses and draw conclusions. The research findings indicate that, through this structured and comprehensive methodological approach, religious social research can yield deep and valid insights into the dynamics of religion in society. Keywords: Location and subject of research, Research design, Types of research methods, Research procedures, Operational definitions, Research instruments, Data collection techniques, and Data analysis techniques. Abstrak Penelitian ini membahas metodologi penelitian sosial keagamaan yang mana dalam kajian ini meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, jenis metode penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Lokasi dan subjek penelitian dilakukan untuk memastikan relevansi dan representativitas data yang diperoleh. Desain penelitian dirancang untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan tepat, meliputi rancangan eksperimental, korelasional, atau deskriptif. Jenis Metode Penelitian penelitian, baik kuantitatif, kualitatif, atau campuran, disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik data yang dibutuhkan. Prosedur penelitian mencakup langkah-langkah sistematis dari perencanaan hingga pelaksanaan penelitian untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil. Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan konsepkonsep yang akan diukur secara spesifik dan dapat diobservasi. Instrumen penelitian, seperti kuesioner atau pedoman wawancara, dikembangkan untuk mengumpulkan data yang akurat dan relevan. Teknik pengumpulan data melibatkan berbagai metode, termasuk observasi, wawancara, dan survei, guna mendapatkan data yang komprehensif. Teknik analisis data digunakan untuk mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan, dengan tujuan menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Melalui pendekatan metodologis yang terstruktur dan komprehensif ini, penelitian sosial keagamaan dapat menghasilkan pemahaman yang mendalam dan valid mengenai dinamika keagamaan dalam masyarakat. Kata Kunci: Lokasi dan subjek penelitian, Desain penelitian, Jenis Metode penelitian, Prosedur Penelitian, Definisi operasional, Instrumen penelitian, Teknik pengumpulan data, dan Teknik analisis data. Pendahuluan Metodologi penelitian adalah strategi yang digunakan untuk secara teratur menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Metodologi penelitian memperinci langkah-langkah yang umumnya diambil oleh peneliti dalam mengeksplorasi permasalahan mereka dan dasar logis di baliknya. Hal ini merupakan rencana sistematis dan logis untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan rinci menguraikan cara peneliti melakukan penelitian mereka. Metode ini memastikan bahwa hasil yang dihasilkan oleh peneliti adalah andal, valid, dan sesuai dengan tujuan serta sasaran penelitian. Ini mencakup perencanaan pengumpulan data, sumber data yang digunakan, serta teknik pengumpulan dan analisis data. Metodologi penelitian dalam bidang sosial keagamaan ialah pendekatan sistematis yang digunakan oleh para akademisi untuk mendalami berbagai dimensi agama dan kepercayaan. Hal ini melibatkan penggunaan berbagai teknik dan metode untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data seputar praktik, keyakinan, dan kepercayaan keagamaan. Peneliti sosial keagamaan sering menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menyelidiki ragam aspek dari agama dan kepercayaan. Metode ini digunakan untuk meneliti topik-topik seperti praktik keagamaan, keyakinan agama, dan interaksi antara agama dan masyarakat. Selain itu, metodologi ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan perbedaan antara agama dan denominasi, serta variasi dalam praktik dan keyakinan agama di antara berbagai kelompok keagamaan. Dalam metodologi penelitian sosial keagamaan terdapat: Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Jenis Metode Penelitian, Prosedur Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data. Pembahasan A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merujuk pada tempat di mana peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dan di mana penelitian sebenarnya dilakukan. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan berdasarkan kriteria daya tarik, keunikan, dan relevansinya dengan topik yang diteliti. Nasution mengatakan bahwasanya lokasi penelitian mengacu pada lokasi sosial yang ditandai oleh keberadaan tiga elemen: pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat diamati. Penelitian lokasi bisa ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti pengalaman pribadi, pengalaman peneliti lainnya, wawancara dengan orang yang pernah ke sana, atau artikel di media massa. Menurut Anderson sebaiknya peneliti memiliki beberapa opsi lokasi, mengevaluasi masing-masing dengan cermat sebelum memilih.1 Penting untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki stabilitas yang cukup untuk periode penelitian. Lindlof menyarankan peneliti untuk memeriksa dan memastikan bahwa lokasi tersebut dapat memberikan data yang berguna, yang disebutnya sebagai “menyelubungi lokasi”. B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana atau strategi yang digunakan untuk mengatur langkah-langkah pelaksanaan penelitian guna mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan.2 Desain penelitian mencakup semua langkah yang dibutuhkan dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian. Desain penelitian melibatkan proses perencanaan penelitian secara keseluruhan. Secara spesifik, dalam konteks yang lebih terfokus, desain penelitian mencakup perencanaan dalam menentukan jenis penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.3 Rully Indrawan mengatakan bahwa desain penelitian ialah gambaran umum penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sedarmayanti mengatakan bahwa desain penelitian ialah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian merupakan strategi terorganisir yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Hal ini mencakup langkah-langkah dan strategi yang diperlukan untuk mengatur proses pengumpulan data sehingga hasilnya valid, dapat dipercaya, dan relevan. Desain penelitian merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian, karena kesalahan dalam desain dapat mengakibatkan hasil Morisson, Riset Kualitatif, (Jakarta: Divisi dari Prenadamedia Group, 2017), 97 2 Fatma Sarie dkk, Metodologi Penelitian, (Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022), 6 3 Made indra dan Ika Cahyaningrum, Cara Mudah Memahami Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2019), 8 1 penelitian yang tidak bermakna atau bermanfaat. Dalam konteks ini, tujuan penelitian untuk mengembangkan atau memperbarui pengetahuan sehingga tetap relevan, maju, memiliki nilai, dan dapat diterapkan oleh masyarakat. Ada beberapa4 jenis desain penelitian yang umum digunakan meliputi: 1. Desain Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang paling efektif dalam menetapkan hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian ini, variabel independen yang merupakan faktor yang dimanipulasi oleh peneliti dikontrol untuk mengamati pengaruhnya terhadap variabel dependen yang merupakan hasil yang diamati. Umumnya, terdapat kelompok eksperimen yang menerima perlakuan atau intervensi tertentu, dan kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan tersebut, sehingga efeknya dapat dibandingkan. 2. Desain Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif berpusat pada pengukuran dan analisis data berbasis angka. Metode statistik digunakan untuk menganalisis data dan mengidentifikasi pola atau hubungan. Desain penelitian kuantitatif sering diterapkan dalam survei, eksperimen, atau analisis statistik besar. 3. Desain Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif menitikberatkan pada pemahaman yang mendalam tentang fenomena dan makna yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian kualitatif meliputi teknik wawancara, observasi, atau analisis konten. Tujuan dari penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi pandangan, persepsi, dan pemahaman individu secara lebih mendalam. 4. Desain Penelitian Gabungan Desain penelitian gabungan mengintegrasikan unsur-unsur dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini mengambil manfaat dari kedua metode untuk memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang fenomena yang sedang diselidiki. 5. Desain Penelitian Longitudinal Penelitian longitudinal melibatkan pengumpulan data dari peserta selama rentang waktu yang ditentukan. Penelitian ini memeriksa perubahan dan evolusi dari waktu ke waktu, memungkinkan peneliti untuk menemukan pola-pola jangka panjang. 4 Akbar Iskandar dkk, Dasar Metode Penelitian, (Sulawesi: Cendekiawan Inovasi Digital Indonesia, 2013), 11-12 6. Desain Penelitian Cross-Sectional Penelitian Cross-Sectional menghimpun data dari sejumlah partisipan pada satu waktu tertentu. Tujuan utamanya adalah memberikan gambaran tentang hubungan dan karakteristik populasi pada saat yang bersamaan. 7. Desain Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri suatu fenomena atau kelompok. Penelitian ini tidak bermaksud menetapkan hubungan sebabakibat, tetapi lebih pada menjelaskan keadaan atau situasi yang diamati. C. Jenis Metode Penelitian Secara etimologis, penelitian merujuk pada proses penemuan fakta-fakta baru dan pengembangannya menjadi teori untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan dalam bidang tertentu. Soerjono Soekanto mendefinisikan penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan analisis dan konstruksi secara sistematis, metodologis, dan konsisten untuk mengungkap kebenaran.5 Ketepatan dalam proses penelitian menjadi kunci, karena jika tidak tepat, hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk melakukan sebuah penelitian, terdapat jenis-jenis penelitian yang dapat dipilih sebagaimana dijelaskan dibawah ini: 1. Jenis Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif melibatkan pengkajian terstruktur mengenai suatu fenomena dengan memperoleh data yang dapat diukur, seringkali menggunakan alat statistik, matematika, atau komputasi. Metode ini populer di berbagai bidang ilmu, termasuk ilmu alam dan fisika. 2. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang digunakan untuk menggali situasi di mana objek penelitian berinteraksi dalam konteks alami, di mana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam prosesnya.6 Penelitian kualitatif melibatkan deskripsi dan analisis yang mendalam. Fokusnya lebih pada proses dan makna, dengan menggunakan landasan teori sebagai panduan untuk memahami fakta di lapangan. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, peneliti dalam penelitian ini turut serta dalam Muhammad Ramadhan, metode penelitian, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2021), 5 Sugiyono, metode penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Cet.II: Bandung: Alfabeta, 2010), 42 5 6 peristiwa atau kondisi yang sedang diteliti. Oleh karena itu, analisis mendalam dari peneliti diperlukan untuk menghasilkan temuan yang bermakna. Data utama dalam penelitian kualitatif biasanya diperoleh melalui wawancara dan observasi. 3. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian. Sesuai dengan namanya, jenis penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi, penjelasan, dan validasi mengenai fenomena yang sedang diteliti. Dalam penelitian deskriptif, masalah penelitian haruslah terdefinisi dengan baik, memiliki nilai ilmiah, dan tidak terlalu luas. Tujuan penelitian juga harus spesifik dan menggunakan data yang bersifat fakta daripada opini. D. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Penelitian Kualitatif Lexy mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif, data yang dihasilkan berupa deskripsi verbal atau lisan dari partisipan serta perilaku yang diamati. Penelitian ini memilih pendekatan kualitatif karena permasalahan yang disorot tidak bersifat numerik, melainkan membutuhkan deskripsi yang terperinci dan mendalam dari subjek penelitian.7 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya, dengan hasil penelitian berorientasi pada memberikan gambaran yang objektif dan detail tentang objek studi. Pendekatan penelitian ini umumnya fleksibel dan bisa berubah sesuai dengan temuan lapangan yang mungkin tidak sesuai dengan rencana awal. Meskipun begitu, penelitian ini tetap memerlukan perencanaan yang matang. Terdapat tiga tahapan utama dalam penelitian kualitatif: a) Pada tahap deskripsi atau orientasi, peneliti menggambarkan secara verbal apa yang ia amati, dengar, dan rasakan. Pada tahap ini, peneliti hanya mencatat informasi secara kasar yang diperolehnya. b) Pada tahap reduksi, peneliti menyusutkan semua informasi yang dikumpulkannya pada tahap awal untuk memusatkan perhatian pada masalah spesifik. c) Pada tahap seleksi, peneliti mengembangkan fokus yang telah ditentukan menjadi detail yang lebih mendalam, kemudian menganalisisnya secara menyeluruh terkait dengan masalah yang difokuskan. Hasil dari tahap ini adalah pembentukan tema 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 65 berdasarkan data yang dikumpulkan, yang dapat menjadi sumber pengetahuan baru, hipotesis, atau bahkan teori baru.8 2. Prosedur Penelitian Kuantitatif Kata kuantitatif, dalam kamus Bahasa Indonesia, mengacu pada “berdasarkan jumlah atau banyaknya,” seperti dalam contoh: “Pembangunan sekolah-sekolah untuk berbagai tingkat pendidikan, dilihat dari segi kuantitatif dapat dianggap cukup.”9 Dengan kata lain, kuantitatif menggambarkan sesuatu dengan mempertimbangkan jumlah atau banyaknya. Menurut Sukmadinata, penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang dijalankan secara terstruktur, terencana, dan sistematis untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan menggunakan angka-angka, analisis statistik, struktur, dan percobaan yang terkendali.10 Adapun langkah-langkah penelitian kuantitatif menurut Arikunto adalah sebagai berikut: 1) Memilih masalah 2) Melakukan studi pendahuluan 3) Merumuskan masalah rancangan penelitian 4) Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis 5) Memilih pendekatan 6) Menentukan variabel dan sumber data 7) Menentukan dan menyusun instrumen 8) Mengumpulkan data 9) Menganalisis data pelaksanaan 10) Menarik kesimpulan 11) Menulis laporan pembuatan laporan.11 E. Definisi operasional Definisi operasional merupakan suatu pengertian yang menetapkan parameter untuk menjalankan suatu kegiatan atau tugas, seperti dalam konteks penelitian. Oleh karena itu, definisi ini juga dikenal sebagai definisi kerja, karena menjadi panduan dalam melaksanakan penelitian atau tugas tertentu. Istilah ini juga dikenal Sugiyono, metode penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Cet.II: Bandung: Alfabeta, 2010), 66 9 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 823 10 Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 22. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 17 8 sebagai definisi subjektif karena disusun berdasarkan preferensi atau kebutuhan individu yang melakukan tugas tersebut.12 Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menyusun definisi operasional, yaitu: 1) Pendekatan yang menekankan pada kegiatan yang perlu dilakukan. 2) Pendekatan yang menekankan pada bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. 3) Pendekatan yang menekankan pada sifat-sifat statis yang didefinisikan. Tiga pendekatan ini dapat dikenal sebagai definisi operasional tipe A atau pola 1, definisi operasional tipe B atau pola II, dan definisi operasional tipe C atau pola III. 1) Definisi Operasional Tipe A atau Pola I Definisi operasional Tipe A dapat disusun berdasarkan operasi yang harus dilakukan, sehingga menghasilkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. Dengan menggunakan prosedur tertentu, peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata. 2) Definisi Operasional Tipe B atau Pola II Definisi operasional Tipe B dapat disusun berdasarkan bagaimana objek yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu apa yang dilakukannya atau karakteristik dinamisnya. 3) Definisi Operasional Tipe C atau Pola III Definisi operasional Tipe C dapat disusun berdasarkan penampakan seperti apa objek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja karakteristik statisnya.13 Ciri-ciri definisi operasional: 1) mengacu pada target pekerjaan yang hendak dicapai, 2) berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan 3) bersifat aksi, tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan. F. Instrumen penelitian Instrumen atau alat pengumpul data merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian.14 Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian ialah perangkat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk Widjono, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), 120 13 Juhana Nasrudin, Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara Membuat Penelitian, (Bandung: PT Panca Terra Firma, 2019), 21 14 Supriyadi, Pengembangan Instrumen Penelitian dan Evaluasi: Konsep, Teknik Penyusunan, Uji Validitas dan Reliabilitas (Pekalongan: PT Nasya Expanding Management, 2020), 2 12 membantu dalam pengumpulan data, sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan secara terstruktur dan lebih mudah.15 Sugiyono menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen utama atau alat penelitian. Selain peneliti sebagai instrumen utama, penelitian ini juga menggunakan instrumen lain seperti silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), lembar observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Sugiyono menjelaskan bahwa instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mengamati dan mengukur fenomena alam atau sosial yang sedang diamati. Editage Insight menggambarkan instrumen penelitian sebagai alat yang membantu peneliti dalam memperoleh, mengukur, dan menganalisis data yang terkait dengan topik penelitian dari subjek atau sampel. Menurut Discover, instrumen penelitian adalah segala alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data yang relevan dengan subjek atau masalah penelitian. Teachers College, Columbia University juga menyatakan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data yang terkait dengan minat penelitian. Instrumen penelitian yang umum digunakan dalam penelitian pendidikan meliputi tes, angket, lembar observasi, dan wawancara. Namun, pilihan instrumen yang digunakan bergantung pada jenis penelitian yang dilakukan, baik itu kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Penting untuk dicatat bahwa instrumen penelitian tidak terbatas pada jenis penelitian tertentu, tetapi disesuaikan dengan pertanyaan penelitian dan data yang ingin dikumpulkan dari subjek atau sampel. Sebagai contoh, meskipun tes umumnya terkait dengan penelitian kuantitatif, tes juga dapat digunakan dalam penelitian kualitatif untuk tujuan pembandingan atau penilaian holistik. Sementara itu, wawancara dan observasi cenderung lebih cocok untuk penelitian kualitatif karena memungkinkan pengumpulan data yang mendalam dari subjek.16 G. Teknik pengumpulan data Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2013), 203. 16 Heru Kurniawan, Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama, 2021), 1-2 15 Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara yang digunakan dalam metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Jika teknik pengumpulan data tidak dikuasai maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang diinginkan sebagai penunjang penelitiannya. Menurut Suwarma mengatakan bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan berbagai cara. Penelitian pada intinya yaitu bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai serta dapat memenuhi standar data yang ditetapkan. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penliti, yaitu: 1. Observasi Observasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia dengan menggunakan indera, terutama mata, serta dibantu oleh indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.17 Observasi juga dapat dikatakan sebagai pengamatan langsung, kegiatan observasi dilakukan secara bersama. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama penelitian berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dan cepat dilakukan. 2. Wawancara Wawancara merupakan pengadministrasian angket secara langsung dan lisan terhadap masing-masing sampel.18 Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Langkah-langkah wawancara menurut Suwarma Al Muchtar adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi untuk mengembangkan kategori yang akan memberikan gambaran siapa orang yang tepat mengungkapkannya 2) Menetapkan informan kunci 3) Membuat pedoman wawancara yang berisi pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan 4) Menghubungi dan melakuan perjanjian wawancara Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 118. 18 Hamid Darmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011, Cet, II), 158 17 5) Mengawali atau membuka alur wawancara 6) Melangsungkan alur wawancara dan mencatat pokok atau merekam pembicaraan 7) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya 8) Menuangkan hasil wawancara kedalam catatan lapangan 9) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh 3. Dokumentasi yaitu pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan baha referensi lain). Penggunaan teknik studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, dengan cara mempelajari dan memahami berbagai dokumen yang bersifat permanen dan tercatat agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Sebagaimana menurut Basrowi dan Suwandi menyatakan bahwa: “Studi dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan” 4. Triangulasi merupakan proses pengumpulan data yang secara umum berfungsi sebagai penguji kredibilitas data yang paling umum digunakan oleh peneliti kualitatif. Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti memutuskan menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi ini dengan tujuan data yang dikumpulkan mengenai peran orang tua dalam membentuk kemandirian anak melalui pola asuh demokratis agar dapat teruji kredibilitasnya H. Teknik analisis data Analisis data adalah data yang sudah diolah sehingga hasil yang diperoleh mudah di mengerti oleh pembaca peneliti.19 Analisa adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada penulis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep, 19 Syafrida Hafni Sahir, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: KBM INDONESIA, 2021), 37 interpretasi, menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti, bukan kebenaran. Teknik analisis data adalah suatu proses transformasi data menjadi informasi yang baru. Tujuan dari proses ini adalah untuk membuat karakteristik data menjadi lebih jelas dan bermanfaat sebagai solusi untuk masalah tertentu, terutama yang terkait dengan penelitian. Ada berbagai metode dan teknik analisis yang digunakan, bergantung pada industri dan tujuan analisisnya. Mayoritas metode analisis data ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis teknik utama: analisis data kuantitatif dan kualitatif dalam konteks penelitian.20 Analisis adalah proses menyusun, mengkategorikan dalam mencari pola atau tema, dan maksud untuk memahami maknanya. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini meliputi: a. reduksi data. Reduksi data berasal dari pemilihan informasi yang relevan dan esensial untuk dianalisis atau diambil kesimpulannya. Metode ini bisa melibatkan penggunaan abstraksi atau penjelasan singkat untuk mempertahankan relevansi dalam penelitian. Dengan kata lain, peneliti secara konsisten melakukan proses penyederhanaan data selama penelitian untuk mencatat inti dari informasi yang dikumpulkan. b. Penyajian data merupakan proses pengaturan informasi yang terstruktur yang memungkinkan untuk mengambil kesimpulan. Pada tahap ini, data disajikan dalam bentuk yang terstruktur sehingga memungkinkan kesimpulan dapat ditarik. Hal ini diperlukan karena data yang diperoleh selama penelitian kualitatif cenderung berbentuk naratif, sehingga perlu disajikan secara sederhana tanpa menghilangkan substansinya. c. Kesimpulan atau Verifikasi, merupakan langkah akhir dalam proses analisa data penelitian kuantitatif. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara membandingkan kesesuaian pernyataan dari objek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.21 d. Macam-macam analisis data kualitatif. Ada berbagai macam analisis data kualitatif. Secara umum, tata cara analisis data kualitatif meliputi reduksi, display data, dan kesimpulan atau verifikasi data. Namun, karena data yang diperoleh dari penelitian kualitatif sangat luas, model analisis data bervariasi sesuai dengan objek Almira Keumala Ulfah, Ramadhan Razali, Habibur Rahman dkk, Ragam Analisis Data Penelitian (Sastra, Riset dan Pengembangan, (Pemekasan: IAIN Madura Press, 2022), 1 21 Syafrida Hafni Sahir, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: KBM INDONESIA, 2021), 48 20 penelitian. Secara garis besar, analisis data dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: pertama, metode analisis teks dan bahasa: kedua, metode analisis tematema budaya: ketiga, analisis kinerja, perilaku individu, dan perilaku institusi. Kesimpulan Penelitian memerlukan pemilihan lokasi yang sesuai agar data yang relevan dapat dikumpulkan dengan efektif. Lokasi penelitian, yang mencakup lokasi sosial dengan keberadaan pelaku, tempat, dan kegiatan yang diamati, harus dipilih dengan hati-hati. Faktor seperti daya tarik, keunikan, dan relevansi dengan topik penelitian harus dipertimbangkan dalam proses pemilihan. Peneliti dapat memperoleh wawasan tentang lokasi yang potensial melalui pengalaman pribadi, interaksi dengan orang yang berpengalaman, serta penelitian literatur dari sumber-sumber seperti artikel di media massa. Anderson menekankan pentingnya bagi peneliti untuk memiliki beberapa opsi lokasi penelitian, yang kemudian dievaluasi secara menyeluruh untuk memahami kelebihan dan kekurangannya. Stabilitas lokasi juga menjadi pertimbangan penting, karena penelitian memerlukan kondisi yang permanen dan stabil selama periode tertentu. Lindlof menyarankan agar peneliti mempelajari lokasi yang dipilih dengan cermat dan memastikan bahwa lokasi tersebut dapat memberikan data yang bermanfaat. Konsep "menyelubungi lokasi" yang diajukannya menekankan pentingnya penelitian mendalam tentang kondisi dan potensi lokasi. Dengan demikian, pemilihan lokasi penelitian bukanlah tugas yang sepele, melainkan proses yang memerlukan pemikiran matang dan evaluasi yang cermat. Keselarasan antara tujuan penelitian, kebutuhan data, dan karakteristik lokasi menjadi kunci keberhasilan dalam memperoleh hasil penelitian yang relevan dan bermakna. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2013) Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017) Darmadi, Hamid Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011, Cet, II) Sahir, Syafrida Hafni Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: KBM INDONESIA, 2021) Indra, Made dan Ika Cahyaningrum, Cara Mudah Memahami Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2019) Iskandar, Akbar dkk, Dasar Metode Penelitian, (Sulawesi: Cendekiawan Inovasi Digital Indonesia, 2013) Kurniawan, Heru Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama, 2021) Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) Morisson, Riset Kualitatif, (Jakarta: Divisi dari Prenadamedia Group, 2017) Nasrudin, Juhana Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara Membuat Penelitian, (Bandung: PT Panca Terra Firma, 2019) Ramadhan, Muhammad metode penelitian, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2021) Sarie, Fatma dkk, Metodologi Penelitian, (Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022) Sugiyono, metode penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Cet.II: Bandung: Alfabeta, 2010) Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013) Supriyadi, Pengembangan Instrumen Penelitian dan Evaluasi: Konsep, Teknik Penyusunan, Uji Validitas dan Reliabilitas (Pekalongan: PT Nasya Expanding Management, 2020) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008) Ulfah, Almira Keumala Ramadhan Razali, Habibur Rahman dkk, Ragam Analisis Data Penelitian (Sastra, Riset dan Pengembangan, (Pemekasan: IAIN Madura Press, 2022) Widjono, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007)