Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2024, Annisa Salsabila Lubis
…
7 pages
1 file
Teori realisme mempelajari perilaku manusia dalam membentuk hubungan antar negara dan manusia dilahirkan berdasarkan naluri alamiah yang jahat, egois, serakah, berkompetisi sesama untuk bertahan hidup dan akan berjuang melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Adapun dasar dari teori realisme yaitu perang peloponesia pada abad ke 5 SM yang terjadi karena terjadinya dilema di kota-kota Spartan yang melihat kekuatan kota-kota di Athena yang kemudian menciptakan dilema keaman. Sparta merasa terancam oleh kekuatan
Realism materialism Marxism
Secara garis besar teori-teori foreign policy dapat dibagi menjadi dua pandangan epistemologis "positivis" dan "pasca-positivis". Teori-teori positivis bertujuan mereplikasi metode-metode ilmu-ilmu sosial dengan menganalisis dampak kekuatan-kekuatan material.
Realisme, Neo-Realisme, Liberalis, dan Neo-Liberalisme
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi -JONATHAN H.
1) Menurunnya kepercayaan negara-negara terhadap Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) dan terciptanya efek domino dimana negara menyatakan keluar dari ICC: Menggunakan pandangan Critical Theory Kita akan kembali lagi diingatkan akan situasi dimana Timur ingin lepas dari pengaruh Barat termasuk dalam hal hukum pidana internasional. Mahkamah Pidana Internasional atau ICC yang terbentuk dari Statuta Roma, mengatur segala proses pengadilan dari investigasi sampai putusan dan vonis negara-negara yang dituntut akibat tindak kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Sebuah negara anggota diharapakan melakukan kerjasama akan aktivitas investigasi atau penegakan hukum ala Statuta Roma yang didukung oleh undang-undang domestik (Cryer, 2010 p.85). Negara yang telah meratifikasi statuta tersebut dengan kata lain telah ternaung di bawah payung hukum internasional oleh ICC. Namun ketentutan yurisdiksi mahkamah ini juga tergantung dari kegagalan negara tersebut menegakkan hukum di wilayahnya (Cryer, 2010 p.75). ICC termasuk hal yang baru dan kontemporer mengingat kemunculannya yang jauh lebih muda dibanding PBB, kehadiran mahkamah ini masih memerlukan banyak koreksi dan evaluasi dari segi efektivitas, prinsip dasar, relevansi, kestabilan dan dominasi yang membuatnya berjalan. Maka disitulah pandangan Teori Kritis memiliki kekuatan untuk menjelaskan. Mahkamah ini akan menegakkan hukum ditengah hubungan antar negara yang anarki, pasti akan menemukan bias dalam hal compliance peraturan negara-negara besar. Segala pertanyaan " mengapa harus… " akan tertuju pada hakikat berdirinya ICC. Robert Cox dan pakar teori kritis mencari pengetahuan/jawaban untuk tujuan yang lebih luas: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik dunia yang menindas dan dikontrol oleh kekuatan hegemoni (Jackson & Sørensen, 2013 p.409). Hukum yang dilambangkan oleh dewi keadilan yang tertutup matanya semakin menggambarkan objektifitas yang jelas dan seadil mungkin. Yang diharapkan dari ICC adalah bukan sekedar investigasi dan proses hukum atas pelanggaran perjanjian melainkan ilmu yang mendasari adanya peraturan ditengah masyarakat anarki dan kebijaksanaan dalam implementasinya.
Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara-negara lain, di mana negara-negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.Aspek penting dalam kajian sosiologi adalah adanya pola ketergantungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa di dunia.Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara pinggiran.Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi mewakili "suara negara-negara pinggiran" untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju.
KOMOJOYO PRESS, YOGYAKARTA, 2020
Dalam kebanyakan buku teks ilmu hubungan internasional hampir tidak ada yang menyimpang dari 'playing it safe' atau bermain di wilayah aman, dengan memberikan penjelasan-penjelasan dalam teori-teori dasar yang sudah mapan. 'Great breakout' dari buku ini terletak pada bagian keduanya yang menawarkan proposal pemahaman baru yang cukup radikal dalam cara memandang dunia. Buku ini bersifat 'safe' sekaligus 'unsafe' secara intelektual, dan keduanya dipaparkan secara cerdas dengan cara yang dapat dinikmati oleh mahasiswa dalam mempelajari apa itu Hubungan Internasional (HI), dan apa saja yang terjadi di dalamnya. Sebuah buku yang indah yang isinya bagi para ahli hubungan internasional 'lama' kadang-kadang butuh keberanian untuk mendiskusikannya.
Teori Hubungan Internasional 2 ______________________________________________________________________________ Apa yang membedakan pendekatan positivis dan post-positivis?
IAIPI Bandung, 2021
Dalam perkembangan ekonomi dunia yang makin saling terkait dan global, konsekuensi terbesar dapat berupa peningkatan arus perdagangan barang maupun uang antar negara. Batas juga menjadi kurang relevan, khususnya dalam hal perpindahan uang dan investasi. Masing-masing negara tentu saja berupaya untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perkembangan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, kajian ekonomi juga semakin berkembang dan maju yang membutuhkan suatu kajian secara khusus membahas perekonomian dunia dengan melihat keterkaitan hubungan ekonomi antar negara yang dikenal dengan iilmu ekonomi internasional yang menggambarkan aplikasi prinsip-prinsip dan kaitan antara teori ekonomi mikro dan ekonomi makro ke dalam konteks internasional. Bagi perekonomian bebas, sumber daya dialokasikan melalui bekerjanya sistem harga. Studi yang kompleks mengenai sistem harga melahirkan teori harga atau disebut sebagai mikro ekonomi. Oleh karena itu, batasan ilmu ekonomi mikro adalah mempelajari masalah harga-harga dan alokasi sumber daya yang langka. Sedangkan ilmu ekonomi makro mempelajari penentuan pendapatan nasional dan penggunaan sumber daya ekonomi secara keseluruhan/agregat. Ruang lingkup ekonomi makro meliputi kemakmuran dan resesi, laju pertumbuhan output, laju inflasi dan pengangguran, neraca pembayaran dan nilai kurs. Berbeda halnya dengan teori ilmu ekonomi mikro dan teori ekonomi makro, maka teori ilmu ekonomi internasional menyajikan kaitan anatara ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro dengan mempelajari masalah-masalah khusus yang tidak dipelajari dalam teori ilmu ekonomi mikro dan teori ilmu ekonomi makro.
International Journal of Special Education, 2013
Psychology, Crime & Law, 2020
Taxation, Economy, and Revolt in Ancient Rome, Galilee, and Egypt (ed. Thomas Blanton, Agnes Choi, and Jinyu Liu; Routledge Monographs in Classical Studies; London: Routledge) , 2022
International Labour Office, 2019
Education and Information Technologies, 2022
Asian Journal of Agricultural and Horticultural Research
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2023
Journal of Management & Organization, 2015
Language Awareness, 2008
НЕПЕРЕРВНА ПРОФЕСІЙНА ОСВІТА: ТЕОРІЯ І ПРАКТИКА, 2020
Revista Paralellus, 2017
Materials Science and Engineering: A, 1994
Polymers
Chemosphere, 1996
Prosiding Seminar Nasional Teknoka, 2019