Kajian ini meneliti bagaimana manusia rentan dideskripsikan di dalam novel-novel Indonesia dan dianggap mampu menjadi refleksi manusia Indonesia pada umumnya. Setidaknya ada dua alasan mengapa hal ini perlu diteliti. Pertama, kajian manusia atau kelompok rentan selama ini hanya dibicarakan di luar karya sastra. Tidak ada yang mencoba mengambil sampel di dalam karya sastra dan menganalisisnya sebagai model-model tertentu. Kedua, kajian manusia rentan yang sudah ada lebih terpusat kepada bagaimana institusi negara dan masyarakat melakukan penanganan dan penguatan terhadapnya. Terutama menggunakan piranti undang-undang, peningkatan pelayanan, dan pengusahaan atas persamaan hak serta kewajiban dalam bidang-bidang seperti sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Manusia rentan yang dimaksud adalah wanita, lansia, anak-anak, kaum minoritas, dan manusia-manusia lain yang menjadi rentan lebih karena faktor-faktor biologis yang tidak terhindarkan. Mereka menjadi objek pasif yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain. Dalam penelitian ini, manusia rentan adalah manusia yang karena beberapa hal mengalami perubahan sikap dan karakter bahkan pandangan hidup, misal dari baik menjadi buruk, sukses menjadi gagal, dan sebagainya. Jadi, semua orang bisa menjadi rentan. Hal penting lain yang diuraikan dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang membuat orang menjadi rentan. Misalnya, kekangan negara, cengkeraman kemiskinan, rendahnya pendidikan, serbuan budaya baru, dan sebagainya. Akibat dari kerentanan serta kemungkinan proses penguatan kembali juga menjadi pokok penelitian selanjutnya. Dengan menggunakan metode kepustakaan, semiotik, dan analisis wacana, keberadaan manusia-manusia rentan dalam novel dapat dianalisis dengan baik. Tujuan teoritis penelitian ini adalah menyimpulkan konsep manusia rentan, faktor kerentanan, akibat yang ditimbulkan, dan kemungkinan solusi untuk menguatkan kembali manusia-manusia rentan itu. Asumsi bahwa karya sastra merupakan refleksi kehidupan manusia dan menjadi monumen sosial menggiring tujuan praktis penelitian ini, yakni memberikan alternatif pemahaman kepada pembaca tentang konsep manusia rentan di dalam novel dan menyajikannya sebagai salah satu wacana yang dapat dijadikan acuan dan gambaran manusia rentan di Indonesia pada umumnya.