Academia.eduAcademia.edu

RESUME BAB 10 HAKIKAT PEMBELAJARAN.docx

Nama : Nina Amelia Lestari NIM : 201710070311078 HAKIKAT PEMBELAJARAN Degeng,I. N. S. 2002. Kerangka Perkuliahan dan Bahan Pengajaran. Jakarta: Depdikbud. Degeng, I, N, S. 2005. Teori Pembelajaran 1. Surabaya: Unipa Surabaya. Enggen, P.& Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta: Rineka Cipta. Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran: Blended Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka Karya. Husamah., Pantiwati, Y., Restian, A., Sumarsono, P. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Malang: UMM Press. Ibrahim, M. & Rachmadianti, F., Nur, M., & Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA. Isjoni. 2007. Cooperatif Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Nurhadi, Yasin, B., & Senduk, A. G. 2003. Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya Dalam Kurikulum Berbais Kompetensi. Malang: UM. Reigeluth,C.M., Bunderson, C. V., & Meirill, M.D. 1978. What is the design science of instruction? Journal of instructional Development, 1(2):11-16, Salamah. 2006. Penelitian Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jurnal Pendidikan, 12(2): 152-163. Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Konsep Pembelajaran Pembelajaran diartikan sebagai suatu upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng,2002). Kegiatan pembelajaran melibatkan komponen guru/dosen, siswa/mahasiswa, metode, lingkungan,media, sarana,dan prasarana pembelajaran yang saling terkait satu dengan lainnya (Suprihatiningrum, 2013). Pengajaran/mengajar telah bergeser pada istilah pembelajaran yang dapat diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Istilah “pembelajaran” memposisikan siswa sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama sedangkan istilah “mengajar (pengajaran)” menempatkan guru sebagai sebagai “pemeran utama” dalam memberikan informasi. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses atau usaha sadar dari pendidik untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri mereka, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama. Pembelajaran yang dilakukan siswa setidaknya mencakup empat aspek: konseptual (pemahaman materi), kognitif (pola berpikir), epistemik (proses mengetahui) dan sosial (interaksi insani yang bermakna). Taksonomi Variabel Pembelajaran Reigeluth et al dalam Salamah (2006) mengklasifikasikan variabel-variabel pembelajaran menjadi tiga yaitu: Kondisi Pembelajaran Kondisi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek penggunaaan metode tertentu untuk meningkatkan hasil belajar. Kondisi pembelajaran selalu berubah-ubah, hal ini tergantung pada situasi anak didik, kondisi kelas, dan materi pembelajaran (Degeng,2015). Atas dasar ini Degeng (2015) memandang perlu mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi tiga kelompok, yaitu: Tujuan Pembelajaran Sebagai hasi pembelajaran yang diharapkan, berarti tujuan pembelajaran ditetapkan lebih dulu dan berikutnya semua upaya pengajaran diarahkan untuk mencapai tujuan ini. Karakteristik bidang studi Karakteristik bidang studi perlu menjadi pertimbangan khusus ketika memilih media pengajaran yang akan digunakan menyampaikan pembelajaran. Kendala Keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang. Seringkali ditemukan seorang pendidik dalam menjalani kegiatan belajar dan pembelajaran sangat kesulitan untuk memilih media dalam pembelajaran. Karakteristik si-belajar Karakteristik si-belajar akan berpengaruh dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran, agar sesuai dengan karakteristik perseorangan si-belajar. Metode Pembelajaran Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga, yaitu: Strategi pengorganisasian adalah metode untuk mengorganisasikan isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran. Strategi penyampaian adalah metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada si-belajar dan atau untuk menerima serta merespon masukan yang berasal dari si-belajar. Strategi pengelolaan adalah metode untuk menata interaksi antara si-belajar” dan variabel strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. Hasil Pembelajaran Mencakup semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Menurut Salamah (2006) hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar itu. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dengan jumlah waktu di pakai si belajar. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap/terus belajar. Strategi Pembelajaran Definisi Strategi Pembelajaran Strategi adalah suatu rencana jangka panjang dan sebagai penentu tujuan jangka panjang, yang kemudian diikuti dengan tindakan-tindakan yang ditunjukan untuk pencapaian tujuan tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Empat masalah pokok yang sangat penting dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan yang diharapkan. Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan. Memilih cara pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan. Jenis Strategi yang Berkaitan dengan Pembelajaran. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Strategi Penyampaian Pembelajaran Strategi Pengelolaan Pembelajaran Perbedaan antara Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Metode Pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan belajar. Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran teknik adalah jalan, alat, atau suatu media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan siswa. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya metode/prosedur dan teknik merupakan bagian strategi dalam pembelajaran. Mengenal Pembelajaran Aktif Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) Definisi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih,dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup didalam masyarakat nyata (Nurhadi et al,. 2003). Unsurnya yaitu saling ketergantunga positif, interaksi langsung pertanggung jawaban keterampilan dan keefektifan proses kelompok. Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif Menurut Ibrahim et al (2000) dan Isjono (2007) ada lima unsur dasar yang harus ada dalam belajar kooperatif, yaitu: 1). Saling ketergantungan positif. 2). Interaksi langsung. 3). Pertanggung jawaban individu. 4). Keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok. 5). Keefektifan proses kelompok. Asas-asas Contextual Teaching and Learning 1). Konstruktivisme 2). Menemukan 3). Bertanya 4). Masyarakat belajar 5). Pemodelan 6). Refleksi 7). Penilaian yang sebenarnya Problem Based Learning (PBL), adalah seperangkat model yang menggunakan masalah sebagai focus untuk megembangkan keterampilan pemecahan masalah matri, dan pengatutran diri (Eggen& Kauchak,2012). Projeck Based Learning (PjBL), adalah sebuah metode atau pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan belajar kontekstual memalui kegiatan-kegiatan kompleks.PjBL adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek kegiatan sebagai media. Blending Learning dan Tuntutan Pembelajaran Abad ke 21 Pembelajaran Abad 21 Abad 21 saat ini dikatakan sebagai abad pengetahuan dengan kemampuan informasi, abad computer, yaitu abad yang dicirikan dengan kemampuan individu untu mentransfer pegetahuan secara bebas dan memiliki akses terhadap informasi secara mudah. Abad 21 disebut juga sebagai abad digital yang dicirikan dengan penggunaan teknologi computer sebagai alat untuk meningkatkan cara-ara tradisional (Reith et al., 2012). Blended Learning Sebagai Wujud Pembelajaran Abad 21 Menurut Husamah (2014) implementasi Blended learning menjadi jalan keluar yang tepat atas berbagai kritik kekurangan e-learning, yaitu daerah jangkauan kegiatan e-learning yang terbatas (sesuai dengan kendala ketersediaan infrastruktur ), frekuensi kontak secara lansung antar sesama siswa maupun antara siswa dengan narasumber atau pengajar/guru sangat minim (terbatanya ruang bersosialisasi) sehingga cenderung menyebabakan siswa menjadi anti sosial.