Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN PRAKTIKUM "STATEMENT CONTROL DAN STATEMENT LOOPING" [ALPRO]

2019

Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mahasiswa bisa membuat program yang memerlukan perulangan. 2. Mahasiswa bisa memilih/menentukan statement looping yang paling sesuai dengan permasalahan yang harus dipecahkan. 3. Mahasiswa bisa menentukan statement control yang tepat untuk program yang dibuat. 2.2 DASAR TEORI 2.2.1 Ekspresi Ekspresi merupakan suatu operator, dimana operator ini memberikan suatu sifat atau keadaan yang diberlakukan pada suatu variabel, dengan kata lain ekspresi memberikan atau menunjukan kondisi yang ada pada suatu variabel.[4] Contoh : "1 + 2 = 3" merupakan contoh ekspresi yang dimana "+" merupakan operator ekspresinya. Jadi operator "+" menunjukan kondisi apa yang diberlakukan pada variabel 1 dan 2 yakni dijumlahkan, sedangkan nilai 3 merupakan hasil ekspresi.[1] 2.2.2 Statement Control Statement control merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat dikatakan statement control merupakan penunjuk arah bagi urutan suatu program.[1] Dalam bahasa C++ ada beberapa jenis statement control sebagai berikut : 1. Konstruksi "if" Pada konstruksi "if" sebuah konstruktur, program hanya memiliki sebuah kondisi, artinya dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan dijalankan apabila sebuah kondisi tersebut dipenuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan dijalankan.[4]

Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 MODUL II STATEMENT CONTROL DAN STATEMENT LOOPING 2.1 TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mahasiswa bisa membuat program yang memerlukan perulangan. 2. Mahasiswa bisa memilih/menentukan statement looping yang paling sesuai dengan permasalahan yang harus dipecahkan. 3. Mahasiswa bisa menentukan statement control yang tepat untuk program yang dibuat. 2.2 DASAR TEORI 2.2.1 Ekspresi Ekspresi merupakan suatu operator, dimana operator ini memberikan suatu sifat atau keadaan yang diberlakukan pada suatu variabel, dengan kata lain ekspresi memberikan atau menunjukan kondisi yang ada pada suatu variabel.[4] Contoh : “1 + 2 = 3” merupakan contoh ekspresi yang dimana “+” merupakan operator ekspresinya. Jadi operator “+” menunjukan kondisi apa yang diberlakukan pada variabel 1 dan 2 yakni dijumlahkan, sedangkan nilai 3 merupakan hasil ekspresi.[1] 2.2.2 Statement Control Statement control merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi- kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat dikatakan statement control merupakan penunjuk arah bagi urutan suatu program.[1] Dalam bahasa C++ ada beberapa jenis statement control sebagai berikut : 1. Konstruksi “if” Pada konstruksi “if” sebuah konstruktur, program hanya memiliki sebuah kondisi, artinya dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan dijalankan apabila sebuah kondisi tersebut dipenuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan dijalankan.[4] Modul II – Statement Control dan Statement Looping 24 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 Berikut sintaks dari konstruksi “if” : 2. if (kondisi) { Statement/instruksi; } Konstruksi “if–else” Pada konstruksi “if-else” sedikit berbeda dengan konstruksi “if” karena pada konstruksi “if–else”, jika sebuah kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi lain yang ada atau menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari kondisi yang tidak terpenuhi.[4] Berikut sintaks dari konstruksi “if - else“ : if (kondisi) { Statement/instruksi; } else { Statement/instruksi; } 3. Konstruksi “if – else” bersarang Pada konstruksi ini terdapat lebih dari satu buah kondisi jadi apabila sebuah kondisi tidak terpenuhi maka akan berlanjut ke kondisi berikutnya tergantung berapa banyak kondisi yang ada.[1] Berikut konstruksi “if–else” bersarang : if (kondisi) { Statement/instruksi; } else if (kondisi) { Statement/instruksi; } else { Statement/instruksi; } 4. Konstruksi “switch–case” Konstruksi “switch–case” sedikit berbeda dengan konstruksi “if– else”, dimana konstruksi “switch–case” lebih menguntungkan digunakan pada program yang memiliki banyak pilihan kondisi dalam satu step dan jumlah kondisi sudah pasti. Jadi berbeda dengan statement “if-else” yang hanya memiliki 2 pilihan kondisi pada satu step.[1] Modul II – Statement Control dan Statement Looping 25 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 Berikut sintaks konstruksi “switch–case” : switch (ekspresi) {case konstanta 1 { Statement; break; } case konstanta ke-n { Statement; break; }} 2.2.3 Statement Looping Statement looping atau perulangan dimana suatu instruksi dapat dilaksanakan secara terus menerus tergantung jumlah perulangan atau batas perulangan yang telah ditentukan.[4] Struktur perulangan terdiri dari dua buah bagian yaitu : 1. Kondisi perulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melakukan perulangan. 2. Isi atau badan perulangan, yaitu satu atau lebih pernyataan yang akan di ulang.[4] Berikut macam-macam konstruksi : 1. Konstruksi “for” Struktur pengulangan “for” digunakan untuk menghasilkan pengulangan sejumlah yang dispesifikasikan (sudah diketahui banyaknya). Struktur “for” mempunyai minimal pengulangan sebanyak satu kali artinya minimal dalam pengulangannya, badan pengulangan dieksekusi sebanyak satu kali. Bentuk umum pengulangan “for” adalah sebagai berikut :[1] for(inisialisasi; kondisi pengulangan; langkah) { statement; } 2. Konstruksi “while” Konstruksi “while” merupakan perintah pengulangan yang dipakai apabila programmer tidak mengetahui berapa kali jumlah pengulangan dilakukan, dan perintah “while” ini memungkinkan statement yang ada pada konstruksinya tidak dilakukan sama sekali jika kondisi tidak dipenuhi.[4] Modul II – Statement Control dan Statement Looping 26 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 Berikut sintaks programnnya : while (kondisi) { Statement; } 3. Konstruksi “do–while” Konstruksi “do-while” merupakan perintah pengulangan yang dipakai apabila programmer tidak mengetahui berapa kali jumlah pengulangan dilakukan. Perintah “do-while” sedikit berbeda dengan “while” karena pada perintah “do-while”, statement yang berada pada konstruksinya harus dilaksanakan satu kali walaupun kondisi yang ada tidak terpenuhi.[4] Berikut sintaks programnya : do { Statement; } while (kondisi); Modul II – Statement Control dan Statement Looping 27 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2.3 PERMASALAHAN 1. Bagaimana program untuk menampilkan deret bilangan berikut : 1 4 7 10 11 12 19 26 33 40 17 -6 -29 44 117 190 122 54 -14 86 2. Membuat program untuk dapat menentukan umur seseorang dengan input tanggal, bulan, tahun lahir, dan tanggal, bulan, tahun sekarang. 3. Jika kita berbelanja di pasar swalayan / supermarket, nilai total belanja kita seringkali bukan kelipatan pecahan rupiah yang berlaku. Misalnya, nilai total belanja adalah Rp 19.212,-. Andaikan saat ini pecahan rupiah yang berlaku paling kecil Rp25,-. Selain itu, ada juga pecahan Rp50,- dan Rp100,-. Umumnya kasir pasar swalayan membulatkan nilai belanja ke pecahan yang terbesar. Jadi Rp.212,- dibulatkan menjadi Rp19.225,-. Buatlah program kasir untuk pasar swalayanmu! Modul II – Statement Control dan Statement Looping 28 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2.4 HASIL PERCOBAAN 2.4.1 Program Deret Angka 1. Algoritma a. Memasukkan nilai ke variabel a. b. Memasukkan nilai 1 ke variabel x. c. Mengecek apakah x lebih kecil atau sama dengan 20 maka, tampilkan a di layar, lalu lanjutkan ke langkah selanjutnya, jika lebih besar maka akan program berhenti. d. Mengecek apakah x lebih kecil dari 4, jika benar, maka jumlahkan a dengan 3, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, lanjutkan ke langkah selanjutnya. e. Mengecek apakah x lebih kecil dari 6, jika benar, maka jumlahkan a dengan 1, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, lanjutkan ke langkah selanjutnya. f. Mengecek apakah x lebih kecil dari 10, jika benar, maka jumlahkan a dengan 7, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, lanjutkan ke langkah selanjutnya. g. Mengecek apakah x lebih kecil dari 13, jika benar, maka kurangi a dengan 23, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, lanjutkan ke langkah selanjutnya. h. Mengecek apakah x lebih kecil dari 16, jika benar, maka jumlahkan a dengan 73, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, lanjutkan ke langkah selanjutnya. i. Mengecek apakah x lebih kecil dari 19, jika benar, maka kurangi a dengan 68, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3, jika tidak, maka jumlahkan x dengan 100, lalu jumlahkan x dengan 1, setelah itu kembali ke langkah 3. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 29 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2. Flowchart START Input a Set x=1 FALSE Print a x<=20 Set x=x+1 Set a=a+3 STOP x<4 TRUE FALSE x<6 Set a=a+1 TRUE FALSE x<10 Set a=a+7 TRUE FALSE x<13 Set a=a-23 TRUE FALSE x<16 Set a=a+73 TRUE FALSE x<19 Set a=a-68 TRUE FALSE Set a=a+100 Gambar 2.1 Flowchart program deret angka Modul II – Statement Control dan Statement Looping 30 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 3. Pseudocode Step 1 : Start Step 2 : Set a, x are integer Step 3 : Input a Step 4 : Set x=1 Step 5 : While (x<=20) Step 6 : Print a Step 7 : If (x<4) then Set a=a+3 Step 8 : Else if (x<6) then Set a=a+1 Step 9 : Else if (x<10) then Set a=a+7 Step 10 : Else if (x<13) then Set a=a-23 Step 11 : Else if (x<19) then Set a=a-68 Step 12 : Else Set a=a+100 Step 13 : Set x=x+1 Step 14 : Stop 4. Source Code #include<iostream> #include<conio> int main() { int a,x=1; cout<<"Masukkan nilai pertama : ";cin>>a; cout<<"\nDeretan Angkamu : "<<endl; //OPERASI: +3 +1 +7 -23 +73 -68 +100 for(x;x<=20;x++) {cout<<a<<" "; if(x<4) {a+=3;} else if (x<6) {a++;} else if (x<10) {a+=7;} else if (x<13) {a-=23;} Modul II – Statement Control dan Statement Looping 31 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 else if (x<16) {a+=73;} else if (x<19) {a-=68;} else {a+=100;}} getch(); } 5. Hasil program Gambar 2.2 Hasil program deret angka 2.4.2 Program Penghitung Umur 1. Algoritma a. Memasukkan angka dari hari, bulan dan tahun sekarang. b. Memasukan angka dari hari, bulan dan tahun kelahiran anda. c. Mengurangi hari sekarang dengan hari kelahiran anda, bulan sekarang dengan bulan kelahiran anda dan tahun sekarang dengan tahun kelahiran anda. d. Apabila hasil pengurangan hari kurang dari 0, lakukan peminjaman pada bulan sehingga bulan berkurang satu dan hasil pengurangan hari bertambah 30 hari. e. Apabila hasil pengurangan bulan kurang dari 0, lakukan peminjaman pada tahun sehingga tahun berkurang satu dan hasil pengurangan bulan bertambah 12 bulan. f. Apabila hasil pengurangan baik pada hari maupun bulan lebih besar sama dengan 0, maka tidak ada peminjaman. g. Menampilkan usia dari tahun, bulan dan hari. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 32 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2. Flowchart START Input ta, ba, tha, ts, bs, ths Set ts-ta bs-ba ths-tha FALSE TRUE ts < ta Set bs←bs-1 ts←ts+30 TRUE bs < ba FALSE Set ths←ths-1 bs←bs+12 Print ths-tha, bs-ba, ts-ta STOP Gambar 2.3 Flowchart program penghitung umur Modul II – Statement Control dan Statement Looping 33 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 3. Pseudocode Step 1 : Start Step 2 : Set ta, ba, tha, ts, bs, ths are integer Step 3 : Input ta, ba, tha, bs, ths Step 4 : Set ts-ta Step 5 : Set bs-ba Step 6 : Set ths-tha Step 7 : If (ts<ta) then Set bs←bs-1 Set ts←ts+30 Step 8 : If (bs<ba) then Set ths←ths-1 Set bs←bs+12 Step 9 : Print ths-tha “TAHUN” bs-ba “BULAN” ts-ta “HARI” Step 10 : End 4. Source Code #include<iostream> #include<conio> int main(){ int ta,ba,tha,ts,bs,ths; cout<<"Masukkan tanggal lahirmu :";cin>>ta; cout<<"\nMasukkan bulan lahirmu :";cin>>ba; cout<<"\nMasukkan tahun lahirmu :";cin>>tha; cout<<"\nMasukkan tanggal sekarang :";cin>>ts; cout<<"\nMasukkan bulan sekarang :";cin>>bs; cout<<"\nMasukkan tahun sekarang :";cin>>ths; if (ts<ta) {ts=ts+30, bs=bs-1;} if (bs<ba) {bs=bs+12, ths=ths-1;} cout<<"\nJadi, umur kamu sekarang "<<ths-tha<<"TAHUN "<<bsba<<"BULAN "<<ts-ta<<"HARI"; getch();} Modul II – Statement Control dan Statement Looping 34 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 5. Hasil program Gambar 2.4 Hasil program penghitung umur 2.4.3 Program Pecahan Uang 1. Algoritma a. Memasukan nilai total harga barang ke dalam variabel tp. b. Membulatkan nilai dengan total harga barang modulus 100 (tp%100). c. Hasil modulus yaitu sisa lalu dimasukan ke dalam variabel s. d. Jika (0 s 25) maka dua angka belakang total harga barang dapat dibulatkan menjadi 25. e. Jika (25 s 50) maka dua angka belakang total harga barang dapat dibulatkan menjadi 50. f. Jika (50<s 75) maka dua angka belakang total harga barang dapat dibulatkan menjadi 75. g. Jika (50 s 100) maka dua angka belakang total harga barang dapat dibulatkan menjadi 100. h. Selain yang diatas, tampilkan sesuai total harga barang. i. Menampilkan hasil pembulatan nilai total harga barang. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 35 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2. Flowchart START Input tp TRUE Set pb=tp+25-tp%100 If 0<tp%100<25 FALSE TRUE Set pb=tp+50-tp%100 If 25<tp%100<50 FALSE TRUE Set pb=tp+75-tp%100 If 50<tp%100<75 FALSE Set pb=tp+100tp%100 TRUE If 75<tp%100<100 FALSE Set pb=tp Print pb STOP Gambar 2.5 Flowchart program pecahan uang 3. Pseudocode Step 1 : Start Step 2 : Set tp, s, pb are integer Step 3 : Input tp Modul II – Statement Control dan Statement Looping 36 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 Step 4 : s ← tp % 100 Step 5 : If (0 s 25) then Set pb←tp-s+25 Print pb Else if (25 s 50) then Set pb←tp-s+50 Print pb Else if (50 s 75) then Set pb←tp-s+75 Print pb Else if (50 s 100) then Set pb←tp-s+100 Print pb Step 6 : End 4. Source Code #include<iostream> #include<conio> int main(){ int tp,s,pb; cout<<"Masukkan total hargamu :";cin>>tp; s=tp%100; if(s!=0&s<=25) {pb=(tp-s)+25;} else if (s<=50&s>25) {pb=(tp-s)+50;} else if (s<=75&s>50) {pb=(tp-s)+75;} else if (s<=100&s>50) {pb=(tp-s)+100;} else {pb=tp;} cout<<"\nNilai belanjamu "<<pb; getch(); } 5. Hasil program Gambar 2.6 Hasil program pecahan uang Modul II – Statement Control dan Statement Looping 37 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2.5 ANALISIS DATA 2.5.1 Analisis Program Deret Angka #include<iostream> Potongan code “#include <iostream>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “cout”, “cin”, dan “endl” sehingga dapat digunakan. #include<conio> Potongan code “#include <conio>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “getch()” sehingga dapat digunakan. main(){ Potongan code “main()” merupakan fungsi awal yang akan dieksekusi pertama kali saat program dijalankan yang dimulai dari tanda “{” dan diakhiri tanda “}”. int a,x=1; Potongan code “int a,x;” merupakan awal inisialisasi variabel “a,x” dengan tipe data “int” atau integer. “x=1” berarti nilai “1” dimasukkan dalam variabel “x”. cout<<"Masukkan nilai pertama : "; Potongan code “cout<<"Masukkan nilai pertama :"” akan menampilkan statement “Masukkan nilai pertama : ”. cin>>a; Potongan code “cin>>a;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “a”. cout<<"\nDeretan Angkamu : "<<endl; Potongan code “cout<<"Deretan Angkamu : "” akan menampilkan statement “Deretan Angkamu : ”. “\n” atau “endl” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. //OPERASI: +3 +1 +7 -23 +73 -68 +100 Potongan code “//OPERASI: +3 +1 +7 -23 +73 -68 +100” merupakan sebuah komentar. for(x;x<=20;x++) Potongan code “for(x;x<=20;x++)” merupakan salah satu bentuk statement looping yaitu konstruksi “for” dimana “x” merupakan inisialisasi Modul II – Statement Control dan Statement Looping 38 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 sebuah variabel, “x<=20” merupakan kondisi untuk melakukan pengulangan, dan “x++” merupakan langkah yang dilakukan ketika kondisi bernilai benar. cout<<a<<" "; Potongan code “cout<<a<<" ";” akan menampilkan nilai dari variabel “a” diikuti statement kosong sebagai jarak antar nilai yang diulangkan if(x<4){a+=3;} Potongan code “if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<4” bernilai benar maka statement “{a+=3;}” akan dilakukan. else if (x<6){a++;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<6” bernilai benar maka statement “{a++;}” akan dilakukan. else if (x<10){a+=7;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<10” bernilai benar maka statement “{a+=7;}” akan dilakukan. else if (x<13){a-=23;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<13” bernilai benar maka statement “{a-=23;}” akan dilakukan. else if (x<16){a+=73;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<16” bernilai benar maka statement “{a+=73;}” akan dilakukan. else if (x<19){a-=68;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “x<19” bernilai benar maka statement “{a-=68;}” akan dilakukan. else {a+=100;} Potongan code “else” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika tidak ada kondisi dari “if” atau “else if” yang bernilai benar maka otomatis statement pada “else” akan dilakukan yaitu “{a+=100;}”. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 39 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 getch(); Potongan code “getch();” merupakan baris perintah yang berfungsi sebagai penahan atau jeda sistem ketika program dieksekusi tanpa memberhentikannya. 2.5.2 Analisis Program Penghitung Umur #include<iostream> Potongan code “#include <iostream>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “cout”, “cin”, dan “endl” sehingga dapat digunakan. #include<conio> Potongan code “#include <conio>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “getch()”sehingga dapat digunakan. main(){ Potongan code “main()” merupakan fungsi awal yang akan dieksekusi pertama kali saat program dijalankan yang dimulai dari tanda “{” dan diakhiri tanda “}”. int ta,ba,tha,ts,bs,ths; Potongan code “int” merupakan awal inisialisasi variabel “ta,ba,tha,ts,bs,ths” dengan tipe data “int” atau integer. cout<<"Masukkan tanggal lahirmu :"; Potongan code “cout<<”Masukkan tanggal lahirmu :”” akan menampilkan statement “Masukkan tanggal lahirmu :”. cin>>ta; Potongan code “cin>>ta;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “ta”. cout<<"\nMasukkan bulan lahirmu :"; Potongan code “cout<<”Masukkan bulan lahirmu :”” akan menampilkan statement “Masukkan bulan lahirmu :”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. cin>>ta; Potongan code “cin>>ba;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “ba”. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 40 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 cout<<"\nMasukkan tahun lahirmu :"; Potongan code “cout<<”Masukkan tahun lahirmu :”” akan menampilkan statement “Masukkan tahun lahirmu :”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. cin>>tha; Potongan code “cin>>tha;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “tha”. cout<<"\nMasukkan tanggal sekarang :"; Potongan code “cout<<”Masukkan tanggal sekarang :”” akan menampilkan statement “Masukkan tanggal sekarang :”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. cin>>ts; Potongan code “cin>>ts;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “ts”. cout<<"\nMasukkan bulan sekarang :"; Potongan code “cout<<”Masukkan bulan sekarang :”” akan menampilkan statement “Masukkan bulan sekarang :”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. cin>>bs; Potongan code “cin>>bs;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “bs”. cout<<"\nMasukkan tahun sekarang :"; Potongan code “cout<<”Masukkan tahun sekarang :”” akan menampilkan statement “Masukkan tahun sekarang :”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. cin>>ths; Potongan code “cin>>ths;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “ths”. if(ts<ta){ts=ts+30, bs=bs-1;} Potongan code “if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “ts<ta” bernilai benar maka statement “{ts=ts+30, bs=bs-1;}” akan dilakukan. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 41 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 if(bs<ba){bs=bs+30, ths=ths-1;} Potongan code “if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “bs<ba” bernilai benar maka statement “{bs=bs+30, ths=ths-1;}” akan dilakukan. cout<<"\nJadi, umur kamu sekarang "<<ths-tha<<"TAHUN "<<bsba<<"BULAN "<<ts-ta<<"HARI"; Potongan code “cout<<”Jadi, umur kamu sekarang”” akan menampilkan statement “Jadi, umur kamu sekarang”. Kemudian akan menampilan nilai dari variabel “ths-tha”, “bs-ba”, dan “ts-ta” dan diikuti dengan keterangannya yaitu “TAHUN”, “BULAN”, dan “HARI”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. getch(); Potongan code “getch();” merupakan baris perintah yang berfungsi sebagai penahan atau jeda sistem ketika program dieksekusi tanpa memberhentikannya. 2.5.3 Analisis Program Pecahan Uang #include<iostream> Potongan code “#include <iostream>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “cout”, “cin”, dan “endl” sehingga dapat digunakan. #include<conio> Potongan code “#include <conio>” merupakan file header program yang mendeklarasikan statement “getch()”sehingga dapat digunakan. main(){ Potongan code “main()” merupakan fungsi awal yang akan dieksekusi pertama kali saat program dijalankan yang dimulai dari tanda “{” dan diakhiri tanda “}”. int tp,s,pb; Potongan code “int” merupakan awal inisialisasi variabel “tp,s,pb” dengan tipe data ”int” atau integer. cout<<"Masukkan total hargamu :"; Potongan code “cout<<”Masukkan total hargamu :”” akan menampilkan statement “Masukkan total hargamu :”. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 42 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 cin>>tp; Potongan code “cin>>tp;” akan menyimpan nilai yang di-input-kan dalam variabel “tp”. s=tp%100; Potongan code “s=tp%100;” merupakan rumus untuk mencari sisa pembagian nilai dari variabel “tp” dengan nilai “100”. if(s!=0&s<=25){pb=(tp-s)+25;} Potongan code “if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “s!=0&s<=25” bernilai benar maka statement “{pb=(tps)+25;}” akan dilakukan. else if (s<=50&s>25){pb=(tp-s)+50;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “s<=50&s>25” bernilai benar maka statement “{pb=(tps)+50;}” akan dilakukan. else if (s<=75&s>50){pb=(tp-s)+75;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “s<=75&s>50” bernilai benar maka statement “{pb=(tps)+75;}” akan dilakukan. else if (s<=100&s>50){pb=(tp-s)+100;} Potongan code “else if” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika kondisi “s<=100&s>50” bernilai benar maka statement “{pb=(tps)+100;}” akan dilakukan. else {a+=100;} Potongan code “else” merupakan salah satu bentuk statement control dimana ketika tidak ada kondisi dari “if” atau “else if” yang bernilai benar maka otomatis statement pada “else” akan dilakukan yaitu “{pb=tp;}” cout<<"\nNilai belanjamu "<<pb; Potongan code “cout<<”Nilai belanjamu”” akan menampilkan statement “Nilai belanjamu”. Kemudian akan menampilan nilai dari variabel “pb”. “\n” berfungsi untuk melakukan perintah newline atau pindah baris. getch(); Potongan code “getch();” merupakan baris perintah yang berfungsi sebagai penahan atau jeda sistem ketika program dieksekusi tanpa memberhentikannya. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 43 Praktikum Algoritma dan Pemrograman 2019 2.6 KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan aplikasi Borland C++, dapat disimpulkan bahwa : 1. Diperlukan pengetahuan tentang struktur dan fungsi dari tiap jenis statement looping yaitu konstruksi “for”, “while”, dan “do–while” untuk membuat program yang memerlukan perulangan. 2. Setelah mengetahui struktur dan fungsi dari tiap jenis statement looping, programmer dapat menentukan statement looping jenis apa yang akan digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada. Seperti penggunaan “for” jika programmer sudah mengetahui jumlah pengulangan yang akan dilakukan dan penggunaan “while” jika programmer tidak mengetahui berapa kali jumlah pengulangan yang dilakukan. 3. Dengan memahami struktur dan fungsi dari statement control meliputi konstruksi “if”, “if-else”, dan “switch-case”, programmer dapat menggunakannya sesuai dengan program yang akan dibuat. Seperti “if” digunakan jika hanya ada satu kondisi yang tersedia. “if-else” jika memiliki lebih dari satu kondisi. Modul II – Statement Control dan Statement Looping 44