Academia.eduAcademia.edu

Makalah Komunikasi Bisnis

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS “ Perencanaan dan Pengorganisasian Pesan Bisnis “ Dosen Pengampu : Tarwijo, SE. MM. Disusun oleh : KELOMPOK V Ahmad Muhlis ( 171010551045 ) Dianah Aprilianingsih ( 2016050330 ) Foebe Mervia Manandar ( 171010551020 ) Robi Sutiawan ( 171010550712 ) FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN UNIVERISTAS PAMULANG 2019/2020 Jln. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten KATA PENGANTAR Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan banyak masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tarwijo, SE.MM selaku dosen mata kuliah “Komunikasi Bisnis” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah kami. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini. Wassallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pamulang, 06 November 2019 Penulis DAFTAR ISI Halaman COVER KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan Penulisan 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis 2 B. Pemahaman Konsep Komposisi 2 C. Penentuan Tujuan 2 D. Analisis Audiens 3 E. Penemuan Ide Pokok 4 F. Seleksi Saluran Media 4 G. Penyebab Pesan Tidak Terorganisi Dengan Baik 5 H. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik 6 I. Mendefiniskan dan Mengelompokan Ide 6 J. Rencana – Rencana Organisasional 7 K. Permintaan Tidak Langsung dan Pesan Persuasif 8 L. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan 13 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA 14 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah diperlukan dan penting. Sebab, seorang pemimpin harus berkomunikasi dengan bawahan, pelanggan atau pihak manapun yang berhubungan dengan lembaganya seperti pemerintah dan dinas pajak. Kemampuan berkomunikasi jelas merupakan suatu hal mendasar yang harusdipunyai oleh pelaku bisnis.Sebagai seorang komunikator (sumber informasi) harus menguasai komunikasisecara efektif terutama memiliki kemampuan untuk menyampaikan, menerima,serta menulis suatu pesan. Mereka harus tahu bagaimana menempatkan kata yangmembentuk suatu arti, menyampaikan ide-ide dengan tegas dan jelas, membuatsebuah komunikasi yang baik melalui pesan tertulis seperti surat-surat atau memo, penggunaan kalimat efektif dan pemilihan kata yang tepat. Perumusan Masalah Apa yang dimaksud Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis ? Apa yang dimaksud dengan Konsep Komposisi ? Bagaimana cara Menganalisis Audiens ? Bagaimana cara Menemukan Ide Pokok ? Apa saja Penyebab Pesan Tidak Terorganisasi Dengan Baik ? Tujuan penulisan Untuk Mengetahui Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis. Untuk Mengetahui Konsep Komposisi Bisnis. Untuk Mengetahui Cara Menganalisis Audiens. Untuk Mengetahui Cara Menemukan Ide Pokok. Untuk Mengetahui Penyebab Pesan idak Terorganisasi. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu factor penentu keberhasilan komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya menuangkan pesan tsb.Khususnya dalam bentuk tulisan, dapat pula diterapkan untuk komunikasi lisan. Dimulai dengan menyusun kata-kata, kalimat, paragraf serta menentukan ilustrasi dan keterangan yg dpt membantu mengekspresikan ide pokok. Pemahaman Konsep Komposisi Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu : Perencanaan, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu penting yang perlu diperhatikan, yaitu mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan memilih saluran dan media komunikasi yang akan digunakan. Pengorganisasian, proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya. Perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, paragraf yang sederhana,mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan. Revisi, kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi atau perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin. Penentuan Tujuan Mengapa tujuan harus jelas, tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup, antara lain : Keputusan untuk meneruskan pesan Keputusan untuk menanggapi audiens Keputusan untuk memusatka isi pesan Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan Tujuan komunikasi bisnis Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu : Memberi informasi, adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Melakukan kolaborasi, adalah melakukan kerja sama antara seseorang dengan orang lain. Cara Menguji Tujuan Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata. Oleh karena itu, untuk menguji apakah suatu tujuan tersebut sudah baik atau belum, diperlukan pengujian dengan 4 pertanyaan sebagai berikut : Apakah tujuan tersebut realistik? (Dalam arti bahwa ide atau gagasan yang hendak disampaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan yang ada, seperti kemampuan finansial, manajerial, sumber daya, dan teknis operasional). Apakah waktunya tepat? (Dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan, hendaknya dipertimbangkan masalah ketepatan waktu). Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat? (Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak untuk menyampaikan suatu pesan akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan). Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan? (tujuan penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan). Analisis Audiens Cara Mengembangkan Profil Audiens Menentukan ukuran dan komposisi audiens Siapa audiensnya Reaksi audiens Tingkat pemahaman audiens Hubungan komunikator dengan audiens Cara Memuaskan Audiens akan Kebutuhan Informasi Temukan atau cari apa yang diinginkan oleh audiens Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan Berikan semua informasi yang diperlukan Pastikan bahwa informasinya akurat Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audiens Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan. Hal ini disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Penemuan Ide Pokok Topik dan ide pokok merupakan 2 hal yang berbeda.Topik adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens. Dalam suatu surat pendek atau memo, ide pokok mungkin jelas. Namun, dalam surat yang kompleks, menentukan ide pokok, hal-hal penting yang harus diperhatikan : Teknik curah pendapat, yaitu memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta yang ada. Pembatasan cakupan, yaitu ide pokok dari pesan-pesan selebihnya disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan. Seleksi Saluran dan Media Komunikasi lisan Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan umpan balik dengan segera. Saluran ini digunakan bila pesan yang disampaikan sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih nyaman. Komunikasi lisa mencakup antara lain percakapan antara 2 orang atau lebih, pembicaraan lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok kecil, seminar, dan presentasi lainnya. Komunikasi tertulis Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Pesan tertulis memiliki berbagai macam bentuk, antara lain surat, memo, proposal, dan laporan. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tidak Terorganisasi dengan Baik Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada para bawahannya, kadang kala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Mengapa hal ini biasa terjadi? tidak terorganisasinya komunikasi dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : Bertele-tele Pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang menyebabkan pembaca memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan Penyampaian informasi yang tidak relevan hanya membuang waktu, sehingga pesanpesan yang disampaikan tidak jelas dan sulit dipahami. Untuk itulah kita menyampaikan informasi yang relevan saja kepada audiens. Menyajikan Ide-ide secara tidak logis Hal ini menyebabkan komunikasi antara komunikator dengan audiens akan sulit untuk dipahami. Untuk itu, penyampaian ide juga harus dapat diterima oleh logika kita agar tidak terjadi pemahaman bermakna lain. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan Bahan yang seharusnya menjadi topik bahasan terabaikan oleh karena pembahasan hal yang hanya bersikap sebagai pelengkap atau pendukung saja, sehingga poin pentingdari bahasan tak tersampaikan. Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik Untuk mengorganisasikan pesan-pesan bisnis yang baik, ada empat hal yang perlu diperhatikan : Subjek dan tujuan haruslah jelas. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup. Apabila pengorganisasian yang baik ini sudah dilakukan maka kita akan memperoleh manfaat seperti : Membantu audiens memahami suatu pesan, dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun ide yang logis dan runtun, informasi yang relevan , audiens dengan mudah dapat memahami maksud/tujuan pesan. Membantu audiens menerima suatu pesan, pengorganisasian pesan-pesan yang baik di samping membantu audiens dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Menghemat waktu, dimana penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan akan menghemat waktu audiens tanpa harus memeras otak mereka dan mengerutkan dahi. Mempermudah pekerjaan komunikator, dikarenakan penyampaian pesan disampaikan dengan pengorganisasian yang baik sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu. Maka pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien. Inilah hal yang sangat penting dalam dunia bisnis. Mendefinisikan dan Mengelompokan Ide Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional Untuk dapat menentukan urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu : Pendekatan Langsung (deduktif) Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya. Pendekatan Tidak Langsung (induktif) Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan. Setelah dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut : Direct Request Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung (direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung. Pesan-pesan Bad News Pendekatan yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus. Pesan-pesan Persuasif Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung. Rencana-Rencana Organisasional Permintaan langsung (direct request) Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian langsung pada poin yang dituju. Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat berbebtuk surat dan memo. Contoh dari pesan permintaan langsung ini dat terlihat pada pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit rutin. Isi dari sebuah surat Direct Request harus terdiri dari 3 bagian antara lain . Bagian Awal Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang berisi tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang digunakan hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya adalah agar pihak atau orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih paham akan maksud yang tergan dung dalam surat permintaan tersebut. Bagian Pertengahan Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan. Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis, sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan. Bagian akhir Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca, sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi. Permintaan Informasi Rutin Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, audience pada umumnya akan kecewa. Pesan-pesan persuasi: untuk melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman, penjualan produk, pendekatan yang digunakan adaah persuasi. Permintaan Tidak Langsung Dan Pesan Persuasif Menuliskan Pesan Goodwill Dan Good News. Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis.Beberapa bentuk goodwill yang sering dibuat oleh perusahaan adalah ucapan selamat (congratulations), messages of appreciation, condolences dan ucapan selamat (congratulations). Bagaimana menyusunnya: pertama-tama ide pokok diletakkan pada bagian awal pesan. Setelah itu diikuti dengan rincian atau informasi tambahan yang mendukung ucapan selamat. Selanjutnya diakhiri dengan penutup. Usahakan meyakinkan dan menggambarkan penerima memang layak mendapatkan itu : Penghargaan (Messages of Appreciation) Dapat diberikan pada individu yang tepat yang memang seharusnya medapat penghargaan. Atau pada relasi bisnis, karena jasanya terhadap peru sahaan. Ucapan (Condolences) Ucapan duka cita menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu. Bencana atau musibah dapat berupa perush yang mengalami bencana spt kebakaran, kemalingan, kerugian lain. Penyusunan ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan rasa simpati. Ucapan salam (greetings) Ucapan salam biasanya diberikan kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan ataupun pada relasi spt pemasok, konsumen. Tujuan ucapan salam adalah menunjukkan hubungan yang ramah atau hangat diantara mereka. Kualifikasi bentuk goodnews dalam komunikasi bisnis : Good News tentang pekerjaan Umumnya surat yang menginformasikan kabar baik atau berita yang menyenangkan (good news) menggunakan pendekatan langsung. Contoh good news berkaitan dengan masalah pekerjaan, antara lain penerimaan kerja, kenaikan pangkat/ jabatan/ posisi, memperoleh bonus kerja, tunjangan hari raya, kenaikan gaji dan pengakuan/ penghargaan prestasi kerja. Good News Tentang Produk Good News yang berkaitan dengan produk antara lain, pembicaraan diskon harga produk, sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis (buy 3 get 1 free), pemberian kupon diskon harga produk, membeli produk dalam jumlah tertentu akan memperoleh hadiah tertentu (seperti kalender tahun baru, produk aksesoris atau produk pelengkap). Pesan-Pesan Goodwill Goodwill adalah suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, seseorang dapat juga mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesan secara bersahabat atau catatan-catatan singkat yang tak diharapkan, yang secara tidak langsung berkaitan dengan tujuan bisnis tertentu. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju. Pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan pesan-pesan persuasive antara lain : Analisis Audiens Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasi perbedaan individual, maka perlu menganalisis audiens dan kemudian menyusun suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka. Cara yang paling mudah dalam menilai kebutuhan audiens adalah dengan berpedoman pada teori kebutuhan dari Maslow yang menyatakan bahwasanya manusia memiliki lima kebutuhan yang sifatnya berjenjang. Mempertimbangkan Perbedaan Budaya Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka akan memberikan penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya yang berbed akan berbeda cara memberikan persuasinya. Memilih Pendekatan Organisasional Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa yang dikehendaki maka perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens, apakah menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung. Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu : Menetapkan kredibilitas Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas seseorang adalah menjadi seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu, antusias terhadap materi yang disampaikan, objektif dalam penilaian sesuatu, sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens, kejujuran dapat menumbuhkan penghargaan audiens, intensitas yang baik akan membantu minat audiens, dan pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan sebelumnya dapat membantu mengidentifikasi audiens. Membuat kerangka argumentasi audiens Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan rencana organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Attention (Perhatian), meyakinkan audiens dibagian permulaan bahwa ada sesuatu yang akan disampaikan. Memperkenalkan suatu masalah atau ide yang membuat audiens mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan Interest (Minat), menjelaskan relavansi pesan-pesan yang disampaikan dengan audiens. Mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama secara rinci. Menghubungkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens. Desire (Hasrat), mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens, dan berusaha untuk mengimplementasikan ide atau gagasan. Action (Tindakan), menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap audiens. Perlu juga dipikirkan bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang dilakukan, serta menemukan cara agar tindakan tersebut mudah untuk dilakukan. Memilih Daya Pemikat Umumnya pesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat emosional (emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens. Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan apabila tergantung pada tindkan yang diharapkan, harapan para audiens, tingkat resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau gagasan tersebut. Pemikat Emosional Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens sepanjang pemikat emosional bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang seperti kebebasan, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan. Pemikat Logika Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti membuat aduan (claim) dan memberikan dukungan atas aduan tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan ini didasari atas berbagai alasan diantaranya : Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti fisik pula. Induksi, adlah memberikan berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum. Deduksi, Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan yang khusus. Pertimbangan Etika Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur kepada audiens dengan memenuhi kebutuhan mereka. BAB III PENUTUP Kesimpulan Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya menuangkan pesan tsb. Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu : Perencanaan Pengorganisasian Revisi Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu : Memberi informasi, Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Melakukan kolaborasi, adalah melakukan kerja sama antara seseorang dengan orang lain. Topik dan ide pokok merupakan 2 hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens. Saran Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan. Hal ini disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan menggunakan argumentasi ini , merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi audiens. DAFTAR PUSTAKA Puwanto Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga http://msvebrya.blogspot.co.id/2012/01/perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html http://ardyatamaniko.blogspot.com/2014/03/perencanaan-dan-pengorganisasian pesan.html?m=1 ? 1 ? 4 5 6 18