MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Strategi Pembelajaran Biologi”
Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd.
Disusun Oleh:
Kelas A
1. Anggi Aprilia
(1801061002)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi di Institut Agama
Islam Negeri Metro. Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk
menambah wawasan tentang Model Pembelajaran Mind Mapping. Akhir kata,
kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Namun, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Metro, 5 April 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mind Mapping................................................................................ 3
B. Fungsi Mind Mapping ...................................................................................... 5
C. Perbedaan Mind Mapping Dengan Tulisan Biasa ............................................ 5
D. Mind Mapping Memanfaatkan Otak Kanan Dan Kiri ..................................... 6
E. Langkah-Langkah Sebelum Membuat Mind Mapping..................................... 7
F. Langkah-Langkah Dalam Membuat Mind Mapping ........................................ 8
G. Kelebihan Dan Kekurangan Mind Mapping .................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar menentukan pola pikir yang
dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhi tingkah laku dalam
kehidupan (Tri Andri Setiawan, 2020). Model pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir yang
didalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang
disampaikan oleh guru secara khas atau unik untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Nasrul Hakim, dkk,2017). Tentunya semua metode
pengajaran yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Terlepas dari semua itu, metode pengajaran yang sering
diterapkan oleh guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk hanya
mengaktifkan salah satu sisi otak sang murid saja. Karena pada hakekatnya
otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan.
Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja
yang berbeda. Otak kiri bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata,
angka dan daftar. Sementara otak kanan berkerja untuk hal-hal yang terkait
dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan. Sebagaimana dua kaki dan
tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua pasang organ
tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan
jauh lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah
perumpamaannya dengan otak kita.
Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja,
ada yang dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa
dibayangkan bagaimana luar biasanya otak manusia bila kedua belahan
otaknya dapat dioptimalkan.
Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua
sisi otaknya secara efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah
menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Bukan hanya itu,
kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang mereka harus
1
menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode
pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi
otak manusia tersebut adalah metode mind mapping (Peta Pikiran).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran mind mapp
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mind mapp
3. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaannya
4. Untuk mengetahui pembuat mind map
5. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
C. Perumusan Masalah
1.
Apa itu model pembelajaran mind mapping?
2.
Bagaimana penggunaan mind mapping?
3.
Apa manfaat dari penggunaan mind mapping?
4.
Bagaimana aplikasinya pada pembelajaran biologi ?
5.
Siapa saja penemu metode mind mapping?
6.
Apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode mind mapping ?
7.
Apa perbedaan dari mind mapping dengan tulisan biasa?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mind Mapping
Mind
mapping
merupakan
suatu
teknik
mentarat
yang
menggunakan kata-kata, garis, warna, symbol, serta gambar dengan
menggabungkan dan mengembangkan potensi kerja otak yang dapat
memudahkan seseorang untuk mengatur dan mngingat segala bentuk
informasi (Nasrul Hakim, dkk, 2019).
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony
Buzan tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem
penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk
perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif,
efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan
pada kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak
atau setara dengan 167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak
tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan
ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga
tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya
(Buzan, 2009:30).
Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind
map miripdengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting.
Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran
utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili
pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentukbentuk khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide
menarik tertentu.
Sama seperti peta jalan, Mind Map akan :
3
1. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
2. Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang
luas.
3. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihanpilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana
kita berada. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu
tempat.
4. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita
melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.
Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa
sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan
daripada mengunakan tekhnik pencatatan tradisional. Konsep ini
dikategorikan ke dalam teknik kreatif, karena pembuatan mind
mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya.
Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini.
Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind
mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki
sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar
dari ide sentral tersebut. Peserta didik di kelas lebih tertarik dengan
teknik mencatat yang mengedepankan keindahan dengan berbagai
warna bukan teknik mencatat yang membosankan (Nasrul Hakim,
dkk, 2019). Mind maping merangsang peserta didik untuk berpikir
kritis, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan dan
mengembangkan pola pikir pendapat, berdasarkan data yang
digunakan dalam pengambilan keputusan (Nasrul Hakim, dkk, 2020)
Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan
ide terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide
tersebut. Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan
yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan
4
perincian menjadi cabang-cabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan
nama Radian Thinking (Deporter dan Hernacki, 2011 : 152).
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang
studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
Para siswa cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri
yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah
dengan pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka.
Dibandingkan dengan membaca buku teks mereka merasa kesulitan
ketika persiapan akan menghadapi ujian.
Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi
membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum.
Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode
ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk
kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping
merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir
otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal
dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kuncikunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008).
Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat
hingga 78%.
B. Fungsi Mind Mapping
1. Mempermudah dalam mengingatkan informasi;
2. Mempermudah memperoleh ide;
3. Belajar menjadi efektif dan efisien;
4. Menjadikan hidup lebih kreatif;
5. Dapat mengatur kehidupan sehari – hari
C. Perbedaan Mind Mapping dengan Tulisan Biasa
Berikut adalah perbedaan antara Tulisan Biasa dan Mind Mapping
1. Tulisan Biasa
a. Hanya berupa tulisan-tulisan saja
5
b. Hanya dalam satu warna
c. Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
d. Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
e. Statis
2. Mind Mapping
a. Berupa tulisan, symbol dan gambar
b. Berwarna-warni
c. Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
d. Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
e. Membuat individu menjadi lebih kreatif
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu
teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta
pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua
belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan
mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
D. Mind Mapping Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak
Kiri
System pendidikan cenderung berfokus pada otak kiri dan kurang
memanfaatkan otak kanan dengan membuat mind map, kita telah
memanfaatkan dua belahan otak yaitu otak kanan dan otak kiri.
Pembagian dua belahan otak ini dikemukakan oleh professor
Robert Ornstein yakni :
Keterampilan Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak Kiri
Otak Kanan
Kata –kata
Irama
Logika
Kesadaran ruang
Angka
Gestalt (gambar
6
Uraian
Analisis
Imajinasi
Daftar
Melamun
Warna
Dimensi
keseluruhan)
E. Langkah – Langkah Sebelum Membuat Mind Mapping
Langkah - langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat
mind map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks, yaitu :
1. Membaca teks secara keseluruhan
Dengan
membaca
teks
secara
menyuruh
maka
akan
mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata
– kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map.
2. Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain
yang cocok untuk masing - masing teks yang spesifik. Setalah
membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk
mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
a. Komparasi (perbandingan)
Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut
terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan
yang jelek dan sebagainya;
b. Kronologi atau rangkaian peristiwa
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas,
misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagianya. Desain ini
biasanya sesuai engan arah jarum jam;
c. Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila
kata – kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa
didesain sesuai dengan keinginan;
7
3. Menulis mind map
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata – kata
penting yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata
– kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama maka
dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi
cabang dari kata – kata utama
F. Langkah – Langkah Dalam Membuat Mind Mapping
1. Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;
2. Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan
gambar atau foto;
3. Hubungkan cabang – cabang utama ke topic utama dan hubungkan
cabang – cabang utama pada ranting yang merupakan sub topic
utama;
4. Gunakan garis hubung yang melengkung;
5. Gunakan warna ;
6. Gunakan kata kumci pada setiap garis hubung;
7. Gunakan gambar
Contoh bentuk mind map dengan tema utama „Tujuh belasan”.
Dan cabangnya adalah hias kota dan tirakatan dan kemudian diikuti
dengan sub - sub cabang.
8
Beberapa unsur penting mind mapp dalam pembelajaran yang
memberikan manfaat pada proses pembelajaran itu sendiri adalah
sebagai berikut :
a) Gambar, karena gambar bermakna seribu kata dan akan
membantu siswa menggunakan imajinasinya.
b) Warna, karena akan menambah energi kepada pemikiran
kreatif bagi siswa.
c) Hubungan cabang-cabang, karena mengikuti cara kerja
otak yang bekerja menurut asosiasi, hal ini akan
mempermudah siswa mengerti dan mengingat.
d) Garis melengkung, karena garis lurus akan membuat siswa
bosan.
e) Katakunci, karena akan memberikan lebih banyak daya
dan fleksibilitas kepada mind map yang sedang dibuat.
G. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping
1. Kelebihan Mind Mapping adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
b. Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
c. Catatan lebih padat dan jelas
d. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
e. Catatan lebih terfokus pada infi materi
f. Mudah melihat gambaran keseluruhan
g. Membantu
otak
untuk:
mengatur,
membandingkan dan membuat hubungan
h. Memudahkan penambahan informasi baru
i. Pengkajian ulan bisa lebih cepat
j. Setiap peta bersifat unik
2. Kelemahan Mind Mapping
a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar
9
mengingat,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony
Buzan tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan,
penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa,
yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan.
Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi
membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum.
Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini
mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali
mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik
yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur
karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia
yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga
membuka potensi otak
10
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta : Gramedia.
Hakim, Nasrul, dkk (2019). Penerapan Student Team Achievment Division
(STAD) Dipadu Mind Mapping untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajat pada Mata Kuliah Biologi Umum. In Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan ke-2 FKIP Universitas Lampung Tahun 2019.
Hakim, Nasrul, dkk. (2020). Collaborative Learning Model Based On Peer
Tutoring Class Wide: Improving Students Critical Thinking in Biology
Learning. IJEIT 3(1), 44.
Sadiki, A., Hakim, N. (2017). Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi.
Salim Media Indonesia.
Setiawan, T. A. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Mahasiswa Pendidikan Biologi.
Jurnal Bioeducation 7(1), 8.
Svantesson. Ingemar.2004 Learning Maps and Memori Skills.Jakarta: Gramedia.
11