KON SEP D ASAR I LM U PERPUSTAKAAN
ZURN I ZAH ARA
Pr ogr a m St u di I lm u Pe r pu st a k a a n
Fa k u lt a s Sa st r a
Un ive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a
BAB I
PEN GAN TAR I LM U PERPUSTAKAAN
1 .1 .
Pe n da h u lua n
Pada m asa ini, perpust akaan t elah lebih dikenal oleh m asyarakat dari pada
m asa- m asa yang lalu. Beberapa wakt u yang lalu, sebahagian besar m asyarakat
beranggapan bahwa perpust akaan hanyalah m erupakan gudang buku. Masyarakat
kurang m enget ahui m anfaat yang dapat diperoleh dari kunj ungan ke perpust akaan.
Perpust akaan kini lebih dikenal oleh m asyarakat , berkat dukungan yang
diberikan oleh pem erint ah yait u denga m endirikan perpust akaan- perpust akaan
sam pai kepelosok pedesaan. Hal ini j uga t idak t erlepas dari usaha pihak
perpust akaan yang dengan berbagai cara unt uk m enperkenalkan kepada m asyarakat
akan m am paat dari keberadaan suat u perpust akaan.
I lm u perpust akaan adalah suat u penget ahuan yang ada hubungannya dengan
penyelenggaraan suat u perpust akaan unt uk m encapai t uj uannya, m isalnya
m engenai cara pengadaan buku, pengolahan bahan pust aka, pelayanan
perpust akaan, j enis- j enis perpust akaan, pungsi dan t uj uan dari m asing- m asing
perpust akaan dan lain- lain
Sesuai dengan j udul m akalah ini yait u “ pengant ar ilm u perpust akaan” m aka
yang akan di bicaraka hanyalah sekedar pengant ar dari bagian ilm u perpust akaan.
Dalam bahasa indonesia, ist ilah “ perpust akaan” dibent uk dari dasar “ pust aka”
dengan dit am bah awalan “ per” dan akhiran “ an” . Dalam bahasa asing, ada beberapa
ist ilah yang art inya sam dengan perpust akaan ant ara lain:
- Library ( bahasa I nggris)
- Bibliot heek ( bahasa Belanda)
- Bibliot hek ( bahasa Perancis)
- Bibliot eca ( bahasa I t alia)
Sem ua ist ilah ini m em punyai kat a dasaryang berart i “ buku” . “ Pust aka” dalam
bahasa Sanskert a, “ liber” dari bahasa lat in, dan “ biblion” dari bahasa Yunani,
sem uanya berart i buku.
Mengenai pengert ian dari perpust akaan dapat dit inj au dari berbagai sudut
pandangan penerangan, penelit ian, perencanaan, pendidikan, koleksi, gedung dan
sebagainya. Penglihat an dari berbagai sudut pandangan ini t ent u saj a m encipt akan
pengert ian perpust akaan yang berbeda- beda. Hal ini dapat kit a lihat dari cont ohcont oh t ent ang pengert ian perpust akaan yang disebut dibawah ini :
Menurut Hornby, A.S. ( 1968: 562) pengert ian perpust akaan sebagai berikut :
“ Library : room or building for a collect ion of books kept t here for reading : t he
books in such a room or building” . Pengert ian diat as dapat diart ikan sebagai berikut
: Perpust akaan : ruangan at au gedung unt uk suat u koleksi buku yang disim pan
disit u unt uk bacaan; buku didalam ruangan at au gedung.
Encyclopaedia Brit anica ( 1968: 1031) m enyat akan pengert ian perpust akaan
sebagai berikut :
© 2004 Digit ized by USU digit al library
1
“ A Library ( from Lat . Liber, “ book” ) is a collect ion of writ t en, print ed or ot her
graphic m at erial ( incliding film , slide, phonograph record and t apes)
organized for use.”
Pengert ian diat as dapat diart ikan: suat u perpust akaan ( dari bahasa Lat in
liber., “ buku” ) adalah suat u him punan bahan- bahan t ert ulis, t ercet ak at aupun grafis
lainnya ( t erm aksud film , slide, rekam an- rekam an fonografis dan t ape- t ape) yang
diat uk unt uk digunakan.
Pengert ian- pengert ian yang disebut kan diat as hanya m em beri pengert ian
t ent ang perpust akaan dari suat u sudut pandang saj a yait u dari sudut gedung
at aupun koleksinya.
Ada j uga pendapat yang dapat m em berikan pengert ian yang lebih luas
t ent ang perpust akaan m isalnya pendapat yang dikem ukan oleh Wirawan ( 1984: )
yait u :
Perpust akaan : Koleksi bahan pust aka yang disusun secara sist em at is dengan
t uj uan unt uk pengawasan, pendidikan, penelit ian, m anagem ent , penyem buhan,
rekreasi dan sebagainya.
Pengert ian perpust akaan m enurut M. Sabirin Nasut ionadalah sebagai berikut :
Perpust akaan adalah suat u unit kerj a yang bert ugas m engum pulkan,
m enyim pan, m em elihara dan m engelola pem em faat an bahan pust aka, dengan
m em pergunakaan sist em t ert ent u unt uk t uj uan bacaan at aupun penelit ian.
Dari pengert ian diat as akan j elas kepada kit a perbedaan perpust akaan
dengan t oko buku. Perpust akaan lebih berfungsi sosial unut k m em berikan sum ber
inform asi dengan cara yang m udah dan m urah kepada m asyarakat pem akai
perpust akaan dengan t uj uan m encerdaskan kehidupan m asyarakat secara luas.
Sedangkan t oko buku lebih m enit ikberat kan segi ekonom isnya.
Berdasarkan pengert ian- pengert ian yang disebut kan di at as dapat dit arik
kesim pulan bahwa yang dim aksud dengan perpust akaan adalah suat u gedung
dim ana t erdapat suat u unit kerj a yang bert ugas m engum pulkan, m enyim pan,
m em elihara dan m engelola pem anfaat an bahan pust aka, dengan m em pergunakan
sist em t ert ent u unt uk dipergunakan oleh pem akai perpust akaan sesuai dengan
kebut uhan.
Dari pengert ian perpust akaan yang t ersebut diat as t erlihat dengan j elas
bahwa t ugas perpust akaan t idaklah ringan. Dalam hal m elaksanakan t ugas unt uk
m engum pulkan bahan pust aka saj a m erupakan t ugas yang cukup berat , sebab t idak
sem ua penerbit bersedia m engirim kan bahan pust aka yang dit erbit kannya ke
perpust akaan. Hal ini akan lebih t erasa berat apabila pem akai perpust akaan
m em but uhkan bahan pust aka unt uk kebut uhan pendidikan dan penelit ian.
Suat u perpust akaan adalah perpaduan dari 7 unsur at au kom ponen pokok
yait u:
- Unsur t uj uan
- Unsur koleksi bahan pust aka
- Unsur gedung/ ruang dan perlengkapan
- Unsur isi
- Unsur t enaga t ert ent u
- Unsur organisasi dan t at a kerj a
- Unsur m asyarakat pem akai
Unsur t uj uan adalah sesuat u yang ingin dicapai oleh perpust akaan.
Perpust akaan harus berakt ifit as, bergiat dan berproses unt uk dapat t ercapainya
t uj uan t ersebut . t uj uan perpust akaan berorient asi kepada kepent ingan pem akai,
bangsa dan negara.
Unsur koleksi bahan pust aka : koleksi perpust akaan adalah berupa inform asi,
penget ahuan, fakt a, ide, dan sebagainnya, baik yang t ercet ak at aupun t erekam .
I nform asi t ersebut dapat berbent uk buku, m aj alah, brosur, surat kabar, piringan
© 2004 Digit ized by USU digit al library
2
hit am , slide, film , kaset , fot o dan sebagainya yang t ercakup dalam ist ilah bahan
pust aka.
Unsur gedung/ ruangan dan perlengkapan : gedung perpust akaan hendaknya
m em punyai bent uk khusus yang m em bedakannya dengan gedung- gedung yang lain.
Begit u j uga dengan ruangan- ruangan yang t erdapat di dalam nya, garuslah
disesuaikan dengan kegiat an yang dilaksanakan oleh perpust akaan yait u kegiat an
pengadaan, pengolahan, pem iliharaan, pelayanan dan sebagainya. Perlengkapan
perpust akaan disesuaikan j uga, m isalnya bent uk m ej a sirkulasi, rak- rak buku, rak
m aj alah, m ej a/ kursi unt uk pem akai perpust akaan yang ingin belaj ar sendiri dan lain
sebagainya.
Unsur sist em t ert ent u : sist em adalah t ehnik, m et ode at au cara. Prasarana,
sarana dan kegiat an perpust akaan sem ua dit at a, dikelola dan dilaksnakan dengan
sist em t ert ent u. Sist em ini yang ant ara lain m em bedakan perpust akaan dengan t oko
buku dan lain- lain. Sist em t ert ent u pada perpust akaan m isalnya sist em kat alogisasi,
sist em klassifikasi, t aj uk subj ek, filing dan sebagainya.
Unsur organisasi dan t at a kerj a : perpust akaan m em punyai wadah,
pem bagian t ugas dan sum ber daya. Suat u perpust akaan m erupakan suat u unit kerj a
at au suat u sat uan organisasi yang m em punyai t ugas sesuai dengan fungsi dan
t uj uan perpust akaan.
Unsur t enaga : perpust akaan haruslah dikelola oleh t enaga yang
berpendidikan
dan
berket eram pilan
perpust akaan.
Disam ping
m em puyai
penget ahuan dan ket eram pilan perpust akaan, seorang t enaga perpust akaan j uga
harus m em punyai j iwa m engabdi unt uk kepent ingan m asyarakat yang dilayaninya :
berusaha unt uk m eningkat kanm inat baca m asyarakat , raj in, t ekun, t elit i, dan selalu
siap sedia unt uk m em berikan bim bingan dan pengarahan t ent ang cara penggunaan
perpust akaan, sehingga m asyarakat akan t ert arik unt uk berkunj ung ke perpust akaan
dan m enj am in bahan pust aka yang t ersedia.
Unsur m asyarakat yang dilayani : m asyarakat ini berada diluar bent uk fisik
perpust akaan, nam un perpust akaan dibent uk dan diselenggarakan t erut am a unt uk
kepent ingan m asyarakat . Oleh kerena it u perpust akaan t anpa m asyarakat yang
dilayani, t idak akan ada m anfaat nya. Masyarakat adalah suat u unsur t erut am a
dalam penyelenggaraan perpust akaan.
Ket uj uh unsur yang t ersebut diat as t erpadu dalam sat u kesat uan yang
disebut perpust akaan. Masing- m asing unsur saling berkait an dan t idak dapat
dipisahkan. Sesuai dengan t uj uan dan pengart ian perpust akaan yang t elah
disebut kan diat as, m aka akan dapat kit a ket ahui bahwa dari ket uj uh unsur yang
t ersebut diat as yang paling ut am a adalah :
- unsur bahan pust aka
- unsur m asyarakat pem akai
BAB I I
SEJARAH PERKEM BAN GAN BUKU D AN PERPUSTAKAAN
2 .1 .
Se j a r a h Pe r k e m ba n ga n Bu k u
Sebelum dit em ukannya t ulisan dan bent uk buku sepert i yang kit a kenal saat
ini, pada m asa- m asa yang lalu t elah dikenal bent uk t ulisan dan j enis- j enis buku
kuno.
Adapun j enis- j enis buku kuno yang kit a kenal ant ara lain sebagai berikut :
a. Clay t ablet , yang dit em uka oleh bangsa Sum eria. Clay t ablet t erbuat dani
t anah liat yang berbent uk segi em pat dan kem udian dit ulis dengan St ylus (
sej enis rum put ) . Set elah Clay t ablet dit ulis, kem udian dikeringkan dengan
© 2004 Digit ized by USU digit al library
3
b.
c.
d.
e.
panas m at ahari at au dibakar. Tulisan yang dibuat disebut Cunieform
Charact ers ( Cunieform writ ing syst em ) . Tulisan ini m em akai lam banglam bang unt uk m enggam barkan sesuat u banda.
Buku yang t ebuat dari papirus yait u yang t erm asuk golongan t um buhan rawa,
yang t um buh subur di Seedge fam ily. Cara m em buat buku dari pohon,
m em belah t ipis- t ipis pohon papirus kem udian direndam dan diawet kan.
Bent uk buku ini dij um pai di Mesir dan t ulisan yang dipakai dikenal dengan
nam a t ulisan paku. Dengan dit em ukannya t ulisan oleh bangsa Mesir Kuno it u
t elah m em ungkinkan m ereka unt uk m engabadikan hasil budayanya di at as
buku t ersebut . Pada zam an dulu orang –orang Mesir m eninggal, m em bawa
buku- buku papirus ini yang disebut Book of The Dead.
Buku di negeri China, yang t erbuat dari kulit pohon/ kayu yang diikat dengan
benang. Tet api karena iklim nya yang lem bab m enyebabkan buku ini t idak
sekuat buku- buku yang t erbuat dari bahan yang lain.
Codez, yang t erdapat di Asia Tenggara dan t erbuat dari pohon. Cara
m em buat buku ini adalah dengan m engupas pohon t ersebut kem udian
dipakai engsel- engsel dan kem udian diberikan lilin sehingga bent uknya
sepert i accordion.
Vellum dan Parchm en, yait u buku yang t erbuat dari kulit binat ang. Cara
m em buat buku ini adalah dengan m em pergunakan kulit dom ba/ lem bu yang
t elah dibuang bulunya, kem udian dikeringakan.
Perkem bangan t ulisan t erus m engalam i penyem purnaan. Bangsa Funisia yang
pert am a kali dapat m engem bangkan bent uk t ulisan sehingga m it ip dengan abj ad
yang dipergunakan sekarang ini, yang m ereka kem bangkan dari bent uk t ulisan Mesri
Kuno dan t ulisan bangsa Sum eria. Bent uk t ulisan yang pada m ulanya m erupakan
gam bar dari obj ek yang dinam akan Pikt ogram disem purnakan sehingga m enj adi
abj ad yang j um lahnya 22 huruf.
Abj ad Funisia t erus berkem bang t erut am a dikem bangkan oleh bangsa Yunani,
sehingga t ercipt alah huruf sepert i yang kit a pergunakan sekarang yang disebut
dengan Huruf Lat in.
Bersam aan dengan perkem bangan t ulisan bahan yang dipergunakan unt uk
m enulis j uga berkem bang. Yang pada m ulanya m em pergunakan t anah liat , papirus,
kulit , berkem bang m enj adi m em pergunakan kert as. Kert as pert am a kali dit em ukan
oleh Bangsa China. Sekit ar abad ke 14 t elah dit em ukannya m esin cet ak, sehingga
pem buat an buku- buku bert am bah baik. Mesin cet ak ini t erus berkem bang hingga
saat ini, sehingga dapat m enghasilkan buku- buku yang baik m ut unya.
Di I ndonesia kit a m engenal beberapa bent uk t ulisan yang t erdapat pada
prasast i- prasast i peninggalan zam an dahulu kala. Prasast i- prasast i t ersebut dit ulis
dalam bent uk t ulisan yang dipakai di daerah t ersebut pada m asa dahulu, m isalnya
t ulisan Jawa Kuno, t ulisan Bat ak dan lain- lain. Bersam aan dengan m asuknya agam a
I slam ke I ndonesia, kit a j uga m engenal t ulisan Arab.
2 .2 .
Se j a r a h Pe r k e m ba n ga n Pe r pu st a k a a n
Dengan dit em ukannya bent uk- bent uk t ulisan pada zam an dahulu, m aka t elah
m ulai dikenal j uga perpust akaan. Perpust akaan pada m ulanya didirikan di biara- biara
dan candi- candi karena sebagian besar t ulisan- t ulisan it u berisi inform asi t ent ang
agam a dan persem bahyangan. Di Eropah, ide unt uk m endirikan perpust akaan t elah
dirint is oleh bangsa Sum eria. Karya orang Sum eria t idak hanya t erdiri hal- hal
keagam aan saj a, t et api j uga m enghasilkan karya sosial, polit ik, filsafat dan
kesusast raan. Bahan yang m ereka gunakan unt uk m enulis adalah lem pengan t anah
liat ( clay t ablet ) . Hasil karya bangsa Sum eria ini dikum pulkan dan dilest arikan pada
sat u t em pat yang kem udian disebut perpust akaan. Pada t ahun 668 S.M.
© 2004 Digit ized by USU digit al library
4
Perpust akaan Borsippa yang didirikan oleh Raj a Ashur Banipal dari Asseria
m em punyai koleksi 10.000 t ablet yang t erbuat dari t anah liat ( clay t ablet ) .
Pada zam an Yunani orang sudah m ulai m engenal alphabet . Dem ikianlah
perkem bangan perpust akaan sej alan dengan perkem bangan t ulisan, dan kebut uhan
akan inform asi. Dari m asa ke m asa sem akin dirasakan m anfaat kehadiran
perpust akaan
di
t engah- t engah
m asyarakat .
Dalam
penyelenggaraan
perpust akaanpun m engalam i kem aj uan sesuai dengan kem aj uan t eknologi m asa ini.
Pada kesem pat an ini kit a akan m em bicarakan t ent ang perpust akaan di t anah
air. Perkem bangan perpust akaan di I ndonesia dapat dikelom pokkan m enj adi t iga
m asa, yait u :
a. m asa sebelum penj aj ahan Belanda
b. m asa penj aj ahan Belanda
c. m asa kem erdekaan
a.
Masa Sebelum Penj aj ahan Belanda
Sebelum m asa penj aj ahan Belanda dan bangsa Barat lainnya, di I ndonesia
t elah dikenal keraj aan- keraj aan besar sepert i keraj aan Maj apahit di Jawa Tengah,
keraj aan Sriwij aya di Sum at era Selat an. Kekuasaan dan kej ayaan negara- negara
t ersebut t erkenal sam pai ke beberapa negara.
Raj a- raj a yang m em erint ah pada m asa j ayanya keraj aan t ersebut m em punyai
perhat ian yang cukup besar t erhadap kesusast raan dan filsafat sert a kebudayaan.
Pada m asa it u banyak puj angga- puj angga t erkenal dan t elah m enulis buku. Sepert i
pada m asa j ayanya keraj aan Maj apahit puj angga yang t erkenal ialah Mpu Prapanca
yang t elah m enulis sebuah buku yang t erkenal yait u Negara Kert agam a, dan Mpu
Tant ular yang m enulis buku cerit a yang sangat t erkenal yait u Arj una Wij aya dan
Sut asom a.
Buku- buku dan naskah- naskah karangan puj angga keraj aan t ersebut
disim pan di dalam perpust akaan- perpust akaan keraj aan. Walaupun pada m asa it u
perpust akaan- perpust akaan hanya didirikan di dalam lingkungan keraj aan dan
koleksinya j uga hanya boleh dibaa oleh kalangan t ert ent u saj a, nam un perpust akaan
t elah dikenal dan dipelihara dengan baik. Peninggalan- peninggalan lam a ini sekarang
dapat dilihat di Museum Pusat .
b.
Masa Penj aj ahan Belanda
Sem asa penj aj ahan Belanda, perpust akaan- perpust akaan didirikan di
sekolah- sekolah dan lem baga- lem baga lain. Tet api koleksi- koleksi perpust akaan
yang didirikan penj aj ah Belanda ini t erbat as dengan koleksi yang akan
m engunt ungkan bangsa Belanda. Bangsa Belanda m engawasi dengan ket at bukubuku yang akan dij adikan koleksi perpust akaan. Hal ini disebabkan bangsa Belanda
m enyadari akan pengaruh yang sangat besar dari m em baca buku.
Buku dapat m em pengaruhi pikiran dan j iwa pem bacanya. Buku- buku yang
baik dan berm ut u akan m em berikan m anfaat yang posit if bagi yang m em bacanya.
Misalnya buku- buku ilm iah akan dapat m eningkat kan penget ahuan, m eluaskan cara
berpikirnya dan dapat j uga m eningkat kan t araf hidupnya. Sebaliknya buku- buku
yang t idak baik, dapat m erusak pem bacanya, m isalnya buku- buku porno dapat
m erusak generasi m uda m enj adi generasi yang berm ent al bobrok.
Menyadari hal ini pem erint ah Belanda m enghindari koleksi perpust akaannya
dengan buku- buku yang dapat m em bangkit kan perj uangan dan nasionalism e
dikalangan m asyarakat I ndonesia, dan ini sangat berbahaya bagi pem erint ah
Belanda. Koleksi perpust akaan pada m asa ini kebanyakan cerit a- cerit a dongeng yang
m em buat rakyat I ndonesia t idak akan t eringat unt uk bangkit berj uang m enunt ut
kem erdekaannya.
© 2004 Digit ized by USU digit al library
5
c.
Perpust akaan Masa Kem erdekaan
Pada
m asa- m asa
awal
kem erdekaan
I ndonesia,
pem binaan
dan
pengem bangan perpust akaan belum begit u m endapat perhat ian karena pem erint ah
pada m asa it u m asih m em usat kan perhat iannya kepada penat aan pem erint ahan.
Set elah pem erint ahan berj alan dengan t erat ur, m aka dirasakan perlunya pendirian
perpust akaan sebagai salah sat u sarana dalam usaha m encerdaskan kehidupan
bangsa. Hal ini sesuai dengan isi Pem bukaan UUD ’45 alinea ke 4 : “ ...unt uk
m encerdaskan kehidupan bangsa...” . Usaha yang pert am a dilakukan adalah
bagaim ana cara unt uk m em berant as but a huruf pada m asyarakat pem erint ah
m enyadari bahwa unt uk t ercapainya t uj uan di at as, m asyarakat perlu m em baca.
Dalam usaha m em upuk kegem aran m em baca, m aka pem erint ah berusaha
m enyediakan bahan- bahan bacaan yait u dengan m endirikan perpust akaanperpust akaan.
Pem erint ah m endirikan perpust akaan- perpust akaan rakyat dengan Surat Keput usan
Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan diserahkan kepada Pendidikan Masyarakat .
Perpust akaan Rakyat , yang dinam akan TPR, dikat egorikan m enj adi t iga t ingkat an,
yait u :
a. Perpust akaan Tingkat A, didirikan di kecam at an dan diperunt ukkan unt uk
m asyarakat yang t ingkat pendidikannya rat a- rat a t ingkat Sekolah Dasar.
b. Perpust akaan rakyat t ingkat B, didirikan di I bukot a Kabupat en.
c. Perpust akaan Rakyat Tingkat C, didirikan di I bukot a Propinsi.
Perpust akaan- perpust akaan rakyat t ersebut sebenarnya adalah perpust akaan
um um . Tet api perpust akaan ini kurang berhasil sepert i yang diharapkan. Sehingga
nam anya kem udian hilang. Tet api ini bukan berart i bahwa perkem bangan
perpust akaan um um j uga berhent i. Perpust akaan um um t erus perkem bang
walaupun agak lam bat . Pem erint ahan m asih m em perhat ikan perkem bangan
perpust akaan um um Daerah Tingkat I I , hal ini t erbukt i dengan dikeluarkannya Surat
Keput usan Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103/ 0/ 1981 t anggal 11
Maret 1981 yang isinya m engenai ket ent uan sist em perpust akaan secara nasional.
Di ibukot a daerah t ingkat I dibina dan di kem bangkan Perpust akaan Wilayah
Depart em en Pendidikan dan kebudayaan. Kebij aksaan pem binaan Perpust akaan
Nasional diserahkan kepada Pusat Pem binaan Perpust akaan Depart em en pendidikan
dan kebudayaan Jakart a.
Pem binaan dan pengem bangan Perpust akaan Daerah Tingkat I I , Tingkat
kecam at an dan t ingkat desa didasarkan kerj asam a ant ara Depart em en Pendidikan
dan Kebudayaan cq. Pusat Pem binaan Perpust akaan dengan Depart em en dalam
negeri. Sedangkan didaerah Propinsi, Perpust akaan wilayah sebagai unit pelaksana
t eknis ( UPT) dari pusat pem binaan perpust akaan, berfungsi unt uk m em bant u
pem binaan dan pengem bangan segala j enis perpust akaan di daerah.
Perpust akaan di indonesia t erus berkem bang berkat dukungan dan perhat ian
yang cukup besar dari pem erint ah dan j uga berkat usaha pihak perpust akaan sendiri
yang t idak pernah berhent i unt uk berusaha m encapai t uj uannya.
© 2004 Digit ized by USU digit al library
6
BAB I I I
JEN I S- JEN I S PERPUSTAKAAN
Kit a m engenal beberapa j enis perpust akaan. Yang m em bedakan j enis- j enis
perpust akaan t ersebut adalah t uj uan perpust akaannya, koleksi yang t ersedia,
m asyarakat yang dilayani, badan at au pihak yang berwenang m enyelenggarakan
perpust akaan t ersebut .
I FLA ( I nt ernasional Federat ion of Library Associat ion) m engelom pokkan j enisj enis perpust akaan at as :
1. Perpust akaan Nasional ( Nat ional Library)
2. Perpust akaan Um um ( Public Library)
3. Perpust akaan Perguruan Tinggi ( Universit y Library)
4. Perpust akaan Sekolah ( School Library)
5. Perpust akaan Khusus ( Special Library)
Selain kelim a j enis perpust akaan yang t ersebut di at as, kit a m engenal j uga j enisj enis perpust akaan yang lain yait u :
6. Perpust akaan Wilayah
7. Perpust akaan Keliling
3 .1 .
Pe r pu st a k a a n N a sion a l
Perpust akaan Nasional adalah perpust akaan yang didirikan di ibukot a negara
dan m erupakan perpust akaan induk dari sem ua j enis perpust akaan yang ada di
negara t ersebut . Perpust akaan Nasional I ndonesia didirikan di Jakart a
a. Sebagai pusat referensi nasional. Dalam fungsi ini perpust akaan nasional
harus m am pu m enj awab pert anyaan apa saj a, oleh siapa saj a yang ada
hubungannya dengan I ndonesia.
b. Sebagai perpust akaan deposit . Dalam hal ini perpust akaan nasional
m em punyai t ugas dan bert anggung j awab unt uk m elest arikan seluruh
penerbit an yang ada di I ndonesia m aupun yang ada di luar negeri yang
m engenai I ndonesia. Unt uk m enj am in t erkum pulnya sem ua penerbit an yang
ada di I ndonesia, m aka perlu adanya Undang- undang Karya Cet ak ( Deposit
Act ) yang m ewaj ibkan sem ua penerbit unt uk m engirim kan t erbit an
t erbarunya kepada Perpust akaan Nasional sebanyak dua eksem plar. Tet api
Undang- undang hak cipt a di I ndonesia baru saj a diakui yait u pada bulan
Agust us 1990. m aka Perpust akaan Nasional I ndonesia pun baru dapat
m elaksanakan fungsinya sebagai perpust akaan deposit . Hal ini j uga harus
m endapat dukungan dan kesadaran yang t inggi dari pihak penerbit bahan
pust aka akan pent ingnya art i deposit it u unt uk m elest arikan sem ua
penerbit an di negara kit a.
c. Perpust akaan Nasional m erupakan perpust akaan at au suat u badan yang
m enerbit kan Bibliografi Nasional yang m erupakan suat u daft ar buku- buku
yang ada di Perpust akaan Nasional I ndonesia dan pada perpust akaan lain di
I ndonesia t erbit an I ndonesia dan t ent ang I ndonesia. Bibliografi Nasional
I ndonesia ini disebar luaskan j uga keberbagai I nst ansi lain agar m ereka j uga
m enget ahui koleksi yang ada di Pepust akaan Nasional.
Perpust akaan Nasional pada beberapa wakt u yang lalu berada di bawah
Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan, t et api sekarang t elah diakui sebagai lem baga
Pem erint ahan Non Depart em en da bert anggung j awab langsung kepada pem erint ah.
3 .2 .
Pe r pu st a k a a n Um um ( Pu blic Libr a r y)
Perpust akaan
um um
m erupakan
perpust akaan
yang
bert ugas
m engum pulkan, m enyim pan, m engat ur dan m enyaj ikan bahan pust akanya unt uk
m asyarakat um um . Perpust akaan um um diselenggarakan unt uk m em berikan
© 2004 Digit ized by USU digit al library
7
pelayanan kepada m asyarakat um um t anpa m em andang lat ar belakang pendidikan,
agam a, adat ist iadat , um ur, j enis dan lain sebagainya, m aka koleksi perpust akaan
Um um pun t erdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok m asalah sesuai dengan
kebut uhan inform asi dari pem akainya.
Fungsi Perpust akaan Um um
a. Pusat I nform asi : m enyediakan inform asi yang dibut uhkan m asyarakat
pem akai
b. Preservasi kebudayaan : m enyim pan dan m enyediakan t ulisan- t ulisan t ent ang
kebudayaan m asa lam pau, kini dan sebagai pengem bangan kebudayaan di
m asa yang akan dat ang.
c. Pendidikan : m engem bangkan dan m enunj ang pendidikan non form ulir diluar
sekolah dan universit as dan sebagai pusat kebut uhan penelit ian.
d. Rekreasi : dengan bahan- bahan bacaan yang bersifat hiburan perpust akaan
um um dapat digunakan oleh m asyarakat pem akai unt uk m engisi wakt u
luang.
e. Dan lain- lain
3 .3 .
Pe r pu st a k a a n Pe r gur u a n Tinggi ( Un ive r sit y Libr a r y)
Perpust akaan perguruan t inggi yait u perpust akaan yang diselenggarakan
unt uk m engum pulkan, m em elihara, m enyim pan, m engat ur, m engawet kan dan
m endaya gunakan bahan pust akanya unt uk m enunj ang pendidikan/ pengaj aran,
penelit ian dan pengabdian m asyarakat .
Fungsi Perpust akaan Perguruan Tinggi
a. Jant ung dari sem ua program pendidikan Universit as yait u perpust akaan harus
m am pu m em bant u dan m enj adi pusat kegiat an akadem is lem baga
pendidikannya.
b. Pusat alat - alat peraga m engaj arkan at au inst ruct ional m at erial cent er
c. Sebagai pelaksana pelaksanaan Tri Darm a Perguruan Tinggi.
3 .4 .
Pe r pu st a k a a n Se k ola h
perpust akaan sekolah yait u perpust akaan yang m engum pulkan, m enyim pan,
m em elihara, m engat ur dan m engawet kan bahan pust kanya unt uk m enunj ang usaha
pendidikan dan pengaj aran di sekolah. Masyarakat pem akainya ialah para siswa,
t enaga pengaj ar dan st af sekolah lainnya.
Fungsi perpust akaan sekolah ialah :
a. Menunj ang kegiat an belaj ar dan m engaj ar.
b. Merupakan sarana pengem bangan bakat dan ket eram pilan.
c. Pusat m edia sekolah.
d. Sarana penelit ian sederhana.
e. Sarana rekreasi.
3 .5 .
Pe r pu st a k a a n Khu sus ( Spe sia l Libr a r y)
Perpust akaan khusus adalah perpust akaan yang diselenggarakan oleh kant or
at au inst ansi yang t uj uannya adalah unt uk unt uk m enunj ang kegiat an kant or at au
inst ansi dim ana perpust akaan it u berada.
Fungsi perpust akaan khusus ialah :
a. Unt uk keperluan perencanaan, penagam bilan keput usan dan pem ecahan
persoalan.
b. Unt uk kebut uhan riset dan pengem bangan para st af yang t erlibat dalam
berbagai t ugas penelit ian dan pengem bangan.
c. Unt uk kepent ingan pendidikan dan lat ihan yang diselenggarakan oleh kant or
dan inst ansi t ersebut .
© 2004 Digit ized by USU digit al library
8
d. Sebagai t em pat pem eliharaan dan perawat an dokum en
inst ansi yang bersangkut an.
dari kant or at au
3 .6 .
Pe r pu st a k a a n W ila ya h
Perpust akaan wilayah yait u perpust akaan yang diselenggarakan oleh
pem erint ah dan berkedudukan di set iap ibu kot a Propinsi, bert ugas m engum pulkan
sert a m elest arikan sem ua penerbit an daerah yang bersangkut an.
Fungsi Perpust akaan Wilayah adalah sebagai berikut :
a. Sebagai perpust akaan referensi di wilayahnya.
b. Merupakan perpust akaan deposit yang bert ugas m engum pulkan sem ua
penerbit an di daerahnya.
c. Merupakan suat u badan yang bert ugas m em buat bibliografi
d. Merupakan pusat kerj asam a ant ar perpust akaan daerah
e. Mem punyai wewenang unt uk m em bina perpust akaan- perpust akaan yang ada
di daerahnya.
3 .7 .
Pe r pu st a k a a n Ke liling.
Perpust akaan keliling pada prinsipnya m erupakan perluasan dari pelayanan
perpust akaan um um . Perpust akaan keliling adalah m erupakan j enis perpust akaan
yang dalam m em berikan pelayanan bergerak dari sat u t em pat ke t em pat yang lain
dengan t uj uan m engunj ungi pem akai.
Fungsi perpust akaan keliling adalah :
a. Unt uk m eningkat kan penget ahuan m asyarakat di daerah, khususnya di
daerah pedesaan dan daerah t erpencil.
b. Pem erat aan pengem bangan pendidikan.
c. Sebagai m edia penerangan bagi m asyarakat
d. Mem asyat akat kan perpust akaan dadn m inat baca di kalangan m asyarakat
e. Dan lain- lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hs, Soemarno. Dkk. 1987. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta :
Proyek
Pengembangan
Perpustakaan
Pusat
Pembinaan
Perpustakaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nasution, Sabirin. 1986. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Medan : Panitia Penataran
Perpustakaan Pemda Tk I dan Pemda Tk II
Rompas, J.P. 1985. Pengantar Organisasi Perpustakaan. Jakarta : Lembaga Perpustakaan
Dokumentasi dan Informasi.
Soegeng, St. Kostka. 1985. Pelayanan dan Referensi Perpustakaan Umum. Jakarta :
Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen P dan K.
© 2004 Digit ized by USU digit al library
9