Academia.eduAcademia.edu

KONSEP DASAR ILMU PERPUSTAKAAN

BAB I PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN 1.1. Pendahuluan Pada masa ini, perpustakaan telah lebih dikenal oleh masyarakat dari pada masa-masa yang lalu. Beberapa waktu yang lalu, sebahagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah merupakan gudang buku. Masyarakat kurang mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari kunjungan ke perpustakaan. Perpustakaan kini lebih dikenal oleh masyarakat, berkat dukungan yang diberikan oleh pemerintah yaitu denga mendirikan perpustakaan-perpustakaan sampai kepelosok pedesaan. Hal ini juga tidak terlepas dari usaha pihak perpustakaan yang dengan berbagai cara untuk menperkenalkan kepada masyarakat akan mampaat dari keberadaan suatu perpustakaan. Ilmu perpustakaan adalah suatu pengetahuan yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan suatu perpustakaan untuk mencapai tujuannya, misalnya mengenai cara pengadaan buku, pengolahan bahan pustaka, pelayanan perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, pungsi dan tujuan dari masing-masing perpustakaan dan lain-lain Sesuai dengan judul makalah ini yaitu "pengantar ilmu perpustakaan" maka yang akan di bicaraka hanyalah sekedar pengantar dari bagian ilmu perpustakaan. Dalam bahasa indonesia, istilah "perpustakaan" dibentuk dari dasar "pustaka" dengan ditambah awalan "per" dan akhiran "an". Dalam bahasa asing, ada beberapa istilah yang artinya sam dengan perpustakaan antara lain:-Library (bahasa Inggris)-Bibliotheek (bahasa Belanda)-Bibliothek (bahasa Perancis)-Biblioteca (bahasa Italia) Semua istilah ini mempunyai kata dasaryang berarti "buku". "Pustaka" dalam bahasa Sanskerta, "liber" dari bahasa latin, dan "biblion" dari bahasa Yunani, semuanya berarti buku. Mengenai pengertian dari perpustakaan dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan penerangan, penelitian, perencanaan, pendidikan, koleksi, gedung dan sebagainya. Penglihatan dari berbagai sudut pandangan ini tentu saja menciptakan pengertian perpustakaan yang berbeda-beda. Hal ini dapat kita lihat dari contoh-contoh tentang pengertian perpustakaan yang disebut dibawah ini : Menurut Hornby, A.S. (1968:562) pengertian perpustakaan sebagai berikut : "Library : room or building for a collection of books kept there for reading : the books in such a room or building". Pengertian diatas dapat diartikan sebagai berikut : Perpustakaan : ruangan atau gedung untuk suatu koleksi buku yang disimpan disitu untuk bacaan; buku didalam ruangan atau gedung. Encyclopaedia Britanica (1968:1031) menyatakan pengertian perpustakaan sebagai berikut:

KON SEP D ASAR I LM U PERPUSTAKAAN ZURN I ZAH ARA Pr ogr a m St u di I lm u Pe r pu st a k a a n Fa k u lt a s Sa st r a Un ive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a BAB I PEN GAN TAR I LM U PERPUSTAKAAN 1 .1 . Pe n da h u lua n Pada m asa ini, perpust akaan t elah lebih dikenal oleh m asyarakat dari pada m asa- m asa yang lalu. Beberapa wakt u yang lalu, sebahagian besar m asyarakat beranggapan bahwa perpust akaan hanyalah m erupakan gudang buku. Masyarakat kurang m enget ahui m anfaat yang dapat diperoleh dari kunj ungan ke perpust akaan. Perpust akaan kini lebih dikenal oleh m asyarakat , berkat dukungan yang diberikan oleh pem erint ah yait u denga m endirikan perpust akaan- perpust akaan sam pai kepelosok pedesaan. Hal ini j uga t idak t erlepas dari usaha pihak perpust akaan yang dengan berbagai cara unt uk m enperkenalkan kepada m asyarakat akan m am paat dari keberadaan suat u perpust akaan. I lm u perpust akaan adalah suat u penget ahuan yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan suat u perpust akaan unt uk m encapai t uj uannya, m isalnya m engenai cara pengadaan buku, pengolahan bahan pust aka, pelayanan perpust akaan, j enis- j enis perpust akaan, pungsi dan t uj uan dari m asing- m asing perpust akaan dan lain- lain Sesuai dengan j udul m akalah ini yait u “ pengant ar ilm u perpust akaan” m aka yang akan di bicaraka hanyalah sekedar pengant ar dari bagian ilm u perpust akaan. Dalam bahasa indonesia, ist ilah “ perpust akaan” dibent uk dari dasar “ pust aka” dengan dit am bah awalan “ per” dan akhiran “ an” . Dalam bahasa asing, ada beberapa ist ilah yang art inya sam dengan perpust akaan ant ara lain: - Library ( bahasa I nggris) - Bibliot heek ( bahasa Belanda) - Bibliot hek ( bahasa Perancis) - Bibliot eca ( bahasa I t alia) Sem ua ist ilah ini m em punyai kat a dasaryang berart i “ buku” . “ Pust aka” dalam bahasa Sanskert a, “ liber” dari bahasa lat in, dan “ biblion” dari bahasa Yunani, sem uanya berart i buku. Mengenai pengert ian dari perpust akaan dapat dit inj au dari berbagai sudut pandangan penerangan, penelit ian, perencanaan, pendidikan, koleksi, gedung dan sebagainya. Penglihat an dari berbagai sudut pandangan ini t ent u saj a m encipt akan pengert ian perpust akaan yang berbeda- beda. Hal ini dapat kit a lihat dari cont ohcont oh t ent ang pengert ian perpust akaan yang disebut dibawah ini : Menurut Hornby, A.S. ( 1968: 562) pengert ian perpust akaan sebagai berikut : “ Library : room or building for a collect ion of books kept t here for reading : t he books in such a room or building” . Pengert ian diat as dapat diart ikan sebagai berikut : Perpust akaan : ruangan at au gedung unt uk suat u koleksi buku yang disim pan disit u unt uk bacaan; buku didalam ruangan at au gedung. Encyclopaedia Brit anica ( 1968: 1031) m enyat akan pengert ian perpust akaan sebagai berikut : © 2004 Digit ized by USU digit al library 1 “ A Library ( from Lat . Liber, “ book” ) is a collect ion of writ t en, print ed or ot her graphic m at erial ( incliding film , slide, phonograph record and t apes) organized for use.” Pengert ian diat as dapat diart ikan: suat u perpust akaan ( dari bahasa Lat in liber., “ buku” ) adalah suat u him punan bahan- bahan t ert ulis, t ercet ak at aupun grafis lainnya ( t erm aksud film , slide, rekam an- rekam an fonografis dan t ape- t ape) yang diat uk unt uk digunakan. Pengert ian- pengert ian yang disebut kan diat as hanya m em beri pengert ian t ent ang perpust akaan dari suat u sudut pandang saj a yait u dari sudut gedung at aupun koleksinya. Ada j uga pendapat yang dapat m em berikan pengert ian yang lebih luas t ent ang perpust akaan m isalnya pendapat yang dikem ukan oleh Wirawan ( 1984: ) yait u : Perpust akaan : Koleksi bahan pust aka yang disusun secara sist em at is dengan t uj uan unt uk pengawasan, pendidikan, penelit ian, m anagem ent , penyem buhan, rekreasi dan sebagainya. Pengert ian perpust akaan m enurut M. Sabirin Nasut ionadalah sebagai berikut : Perpust akaan adalah suat u unit kerj a yang bert ugas m engum pulkan, m enyim pan, m em elihara dan m engelola pem em faat an bahan pust aka, dengan m em pergunakaan sist em t ert ent u unt uk t uj uan bacaan at aupun penelit ian. Dari pengert ian diat as akan j elas kepada kit a perbedaan perpust akaan dengan t oko buku. Perpust akaan lebih berfungsi sosial unut k m em berikan sum ber inform asi dengan cara yang m udah dan m urah kepada m asyarakat pem akai perpust akaan dengan t uj uan m encerdaskan kehidupan m asyarakat secara luas. Sedangkan t oko buku lebih m enit ikberat kan segi ekonom isnya. Berdasarkan pengert ian- pengert ian yang disebut kan di at as dapat dit arik kesim pulan bahwa yang dim aksud dengan perpust akaan adalah suat u gedung dim ana t erdapat suat u unit kerj a yang bert ugas m engum pulkan, m enyim pan, m em elihara dan m engelola pem anfaat an bahan pust aka, dengan m em pergunakan sist em t ert ent u unt uk dipergunakan oleh pem akai perpust akaan sesuai dengan kebut uhan. Dari pengert ian perpust akaan yang t ersebut diat as t erlihat dengan j elas bahwa t ugas perpust akaan t idaklah ringan. Dalam hal m elaksanakan t ugas unt uk m engum pulkan bahan pust aka saj a m erupakan t ugas yang cukup berat , sebab t idak sem ua penerbit bersedia m engirim kan bahan pust aka yang dit erbit kannya ke perpust akaan. Hal ini akan lebih t erasa berat apabila pem akai perpust akaan m em but uhkan bahan pust aka unt uk kebut uhan pendidikan dan penelit ian. Suat u perpust akaan adalah perpaduan dari 7 unsur at au kom ponen pokok yait u: - Unsur t uj uan - Unsur koleksi bahan pust aka - Unsur gedung/ ruang dan perlengkapan - Unsur isi - Unsur t enaga t ert ent u - Unsur organisasi dan t at a kerj a - Unsur m asyarakat pem akai Unsur t uj uan adalah sesuat u yang ingin dicapai oleh perpust akaan. Perpust akaan harus berakt ifit as, bergiat dan berproses unt uk dapat t ercapainya t uj uan t ersebut . t uj uan perpust akaan berorient asi kepada kepent ingan pem akai, bangsa dan negara. Unsur koleksi bahan pust aka : koleksi perpust akaan adalah berupa inform asi, penget ahuan, fakt a, ide, dan sebagainnya, baik yang t ercet ak at aupun t erekam . I nform asi t ersebut dapat berbent uk buku, m aj alah, brosur, surat kabar, piringan © 2004 Digit ized by USU digit al library 2 hit am , slide, film , kaset , fot o dan sebagainya yang t ercakup dalam ist ilah bahan pust aka. Unsur gedung/ ruangan dan perlengkapan : gedung perpust akaan hendaknya m em punyai bent uk khusus yang m em bedakannya dengan gedung- gedung yang lain. Begit u j uga dengan ruangan- ruangan yang t erdapat di dalam nya, garuslah disesuaikan dengan kegiat an yang dilaksanakan oleh perpust akaan yait u kegiat an pengadaan, pengolahan, pem iliharaan, pelayanan dan sebagainya. Perlengkapan perpust akaan disesuaikan j uga, m isalnya bent uk m ej a sirkulasi, rak- rak buku, rak m aj alah, m ej a/ kursi unt uk pem akai perpust akaan yang ingin belaj ar sendiri dan lain sebagainya. Unsur sist em t ert ent u : sist em adalah t ehnik, m et ode at au cara. Prasarana, sarana dan kegiat an perpust akaan sem ua dit at a, dikelola dan dilaksnakan dengan sist em t ert ent u. Sist em ini yang ant ara lain m em bedakan perpust akaan dengan t oko buku dan lain- lain. Sist em t ert ent u pada perpust akaan m isalnya sist em kat alogisasi, sist em klassifikasi, t aj uk subj ek, filing dan sebagainya. Unsur organisasi dan t at a kerj a : perpust akaan m em punyai wadah, pem bagian t ugas dan sum ber daya. Suat u perpust akaan m erupakan suat u unit kerj a at au suat u sat uan organisasi yang m em punyai t ugas sesuai dengan fungsi dan t uj uan perpust akaan. Unsur t enaga : perpust akaan haruslah dikelola oleh t enaga yang berpendidikan dan berket eram pilan perpust akaan. Disam ping m em puyai penget ahuan dan ket eram pilan perpust akaan, seorang t enaga perpust akaan j uga harus m em punyai j iwa m engabdi unt uk kepent ingan m asyarakat yang dilayaninya : berusaha unt uk m eningkat kanm inat baca m asyarakat , raj in, t ekun, t elit i, dan selalu siap sedia unt uk m em berikan bim bingan dan pengarahan t ent ang cara penggunaan perpust akaan, sehingga m asyarakat akan t ert arik unt uk berkunj ung ke perpust akaan dan m enj am in bahan pust aka yang t ersedia. Unsur m asyarakat yang dilayani : m asyarakat ini berada diluar bent uk fisik perpust akaan, nam un perpust akaan dibent uk dan diselenggarakan t erut am a unt uk kepent ingan m asyarakat . Oleh kerena it u perpust akaan t anpa m asyarakat yang dilayani, t idak akan ada m anfaat nya. Masyarakat adalah suat u unsur t erut am a dalam penyelenggaraan perpust akaan. Ket uj uh unsur yang t ersebut diat as t erpadu dalam sat u kesat uan yang disebut perpust akaan. Masing- m asing unsur saling berkait an dan t idak dapat dipisahkan. Sesuai dengan t uj uan dan pengart ian perpust akaan yang t elah disebut kan diat as, m aka akan dapat kit a ket ahui bahwa dari ket uj uh unsur yang t ersebut diat as yang paling ut am a adalah : - unsur bahan pust aka - unsur m asyarakat pem akai BAB I I SEJARAH PERKEM BAN GAN BUKU D AN PERPUSTAKAAN 2 .1 . Se j a r a h Pe r k e m ba n ga n Bu k u Sebelum dit em ukannya t ulisan dan bent uk buku sepert i yang kit a kenal saat ini, pada m asa- m asa yang lalu t elah dikenal bent uk t ulisan dan j enis- j enis buku kuno. Adapun j enis- j enis buku kuno yang kit a kenal ant ara lain sebagai berikut : a. Clay t ablet , yang dit em uka oleh bangsa Sum eria. Clay t ablet t erbuat dani t anah liat yang berbent uk segi em pat dan kem udian dit ulis dengan St ylus ( sej enis rum put ) . Set elah Clay t ablet dit ulis, kem udian dikeringkan dengan © 2004 Digit ized by USU digit al library 3 b. c. d. e. panas m at ahari at au dibakar. Tulisan yang dibuat disebut Cunieform Charact ers ( Cunieform writ ing syst em ) . Tulisan ini m em akai lam banglam bang unt uk m enggam barkan sesuat u banda. Buku yang t ebuat dari papirus yait u yang t erm asuk golongan t um buhan rawa, yang t um buh subur di Seedge fam ily. Cara m em buat buku dari pohon, m em belah t ipis- t ipis pohon papirus kem udian direndam dan diawet kan. Bent uk buku ini dij um pai di Mesir dan t ulisan yang dipakai dikenal dengan nam a t ulisan paku. Dengan dit em ukannya t ulisan oleh bangsa Mesir Kuno it u t elah m em ungkinkan m ereka unt uk m engabadikan hasil budayanya di at as buku t ersebut . Pada zam an dulu orang –orang Mesir m eninggal, m em bawa buku- buku papirus ini yang disebut Book of The Dead. Buku di negeri China, yang t erbuat dari kulit pohon/ kayu yang diikat dengan benang. Tet api karena iklim nya yang lem bab m enyebabkan buku ini t idak sekuat buku- buku yang t erbuat dari bahan yang lain. Codez, yang t erdapat di Asia Tenggara dan t erbuat dari pohon. Cara m em buat buku ini adalah dengan m engupas pohon t ersebut kem udian dipakai engsel- engsel dan kem udian diberikan lilin sehingga bent uknya sepert i accordion. Vellum dan Parchm en, yait u buku yang t erbuat dari kulit binat ang. Cara m em buat buku ini adalah dengan m em pergunakan kulit dom ba/ lem bu yang t elah dibuang bulunya, kem udian dikeringakan. Perkem bangan t ulisan t erus m engalam i penyem purnaan. Bangsa Funisia yang pert am a kali dapat m engem bangkan bent uk t ulisan sehingga m it ip dengan abj ad yang dipergunakan sekarang ini, yang m ereka kem bangkan dari bent uk t ulisan Mesri Kuno dan t ulisan bangsa Sum eria. Bent uk t ulisan yang pada m ulanya m erupakan gam bar dari obj ek yang dinam akan Pikt ogram disem purnakan sehingga m enj adi abj ad yang j um lahnya 22 huruf. Abj ad Funisia t erus berkem bang t erut am a dikem bangkan oleh bangsa Yunani, sehingga t ercipt alah huruf sepert i yang kit a pergunakan sekarang yang disebut dengan Huruf Lat in. Bersam aan dengan perkem bangan t ulisan bahan yang dipergunakan unt uk m enulis j uga berkem bang. Yang pada m ulanya m em pergunakan t anah liat , papirus, kulit , berkem bang m enj adi m em pergunakan kert as. Kert as pert am a kali dit em ukan oleh Bangsa China. Sekit ar abad ke 14 t elah dit em ukannya m esin cet ak, sehingga pem buat an buku- buku bert am bah baik. Mesin cet ak ini t erus berkem bang hingga saat ini, sehingga dapat m enghasilkan buku- buku yang baik m ut unya. Di I ndonesia kit a m engenal beberapa bent uk t ulisan yang t erdapat pada prasast i- prasast i peninggalan zam an dahulu kala. Prasast i- prasast i t ersebut dit ulis dalam bent uk t ulisan yang dipakai di daerah t ersebut pada m asa dahulu, m isalnya t ulisan Jawa Kuno, t ulisan Bat ak dan lain- lain. Bersam aan dengan m asuknya agam a I slam ke I ndonesia, kit a j uga m engenal t ulisan Arab. 2 .2 . Se j a r a h Pe r k e m ba n ga n Pe r pu st a k a a n Dengan dit em ukannya bent uk- bent uk t ulisan pada zam an dahulu, m aka t elah m ulai dikenal j uga perpust akaan. Perpust akaan pada m ulanya didirikan di biara- biara dan candi- candi karena sebagian besar t ulisan- t ulisan it u berisi inform asi t ent ang agam a dan persem bahyangan. Di Eropah, ide unt uk m endirikan perpust akaan t elah dirint is oleh bangsa Sum eria. Karya orang Sum eria t idak hanya t erdiri hal- hal keagam aan saj a, t et api j uga m enghasilkan karya sosial, polit ik, filsafat dan kesusast raan. Bahan yang m ereka gunakan unt uk m enulis adalah lem pengan t anah liat ( clay t ablet ) . Hasil karya bangsa Sum eria ini dikum pulkan dan dilest arikan pada sat u t em pat yang kem udian disebut perpust akaan. Pada t ahun 668 S.M. © 2004 Digit ized by USU digit al library 4 Perpust akaan Borsippa yang didirikan oleh Raj a Ashur Banipal dari Asseria m em punyai koleksi 10.000 t ablet yang t erbuat dari t anah liat ( clay t ablet ) . Pada zam an Yunani orang sudah m ulai m engenal alphabet . Dem ikianlah perkem bangan perpust akaan sej alan dengan perkem bangan t ulisan, dan kebut uhan akan inform asi. Dari m asa ke m asa sem akin dirasakan m anfaat kehadiran perpust akaan di t engah- t engah m asyarakat . Dalam penyelenggaraan perpust akaanpun m engalam i kem aj uan sesuai dengan kem aj uan t eknologi m asa ini. Pada kesem pat an ini kit a akan m em bicarakan t ent ang perpust akaan di t anah air. Perkem bangan perpust akaan di I ndonesia dapat dikelom pokkan m enj adi t iga m asa, yait u : a. m asa sebelum penj aj ahan Belanda b. m asa penj aj ahan Belanda c. m asa kem erdekaan a. Masa Sebelum Penj aj ahan Belanda Sebelum m asa penj aj ahan Belanda dan bangsa Barat lainnya, di I ndonesia t elah dikenal keraj aan- keraj aan besar sepert i keraj aan Maj apahit di Jawa Tengah, keraj aan Sriwij aya di Sum at era Selat an. Kekuasaan dan kej ayaan negara- negara t ersebut t erkenal sam pai ke beberapa negara. Raj a- raj a yang m em erint ah pada m asa j ayanya keraj aan t ersebut m em punyai perhat ian yang cukup besar t erhadap kesusast raan dan filsafat sert a kebudayaan. Pada m asa it u banyak puj angga- puj angga t erkenal dan t elah m enulis buku. Sepert i pada m asa j ayanya keraj aan Maj apahit puj angga yang t erkenal ialah Mpu Prapanca yang t elah m enulis sebuah buku yang t erkenal yait u Negara Kert agam a, dan Mpu Tant ular yang m enulis buku cerit a yang sangat t erkenal yait u Arj una Wij aya dan Sut asom a. Buku- buku dan naskah- naskah karangan puj angga keraj aan t ersebut disim pan di dalam perpust akaan- perpust akaan keraj aan. Walaupun pada m asa it u perpust akaan- perpust akaan hanya didirikan di dalam lingkungan keraj aan dan koleksinya j uga hanya boleh dibaa oleh kalangan t ert ent u saj a, nam un perpust akaan t elah dikenal dan dipelihara dengan baik. Peninggalan- peninggalan lam a ini sekarang dapat dilihat di Museum Pusat . b. Masa Penj aj ahan Belanda Sem asa penj aj ahan Belanda, perpust akaan- perpust akaan didirikan di sekolah- sekolah dan lem baga- lem baga lain. Tet api koleksi- koleksi perpust akaan yang didirikan penj aj ah Belanda ini t erbat as dengan koleksi yang akan m engunt ungkan bangsa Belanda. Bangsa Belanda m engawasi dengan ket at bukubuku yang akan dij adikan koleksi perpust akaan. Hal ini disebabkan bangsa Belanda m enyadari akan pengaruh yang sangat besar dari m em baca buku. Buku dapat m em pengaruhi pikiran dan j iwa pem bacanya. Buku- buku yang baik dan berm ut u akan m em berikan m anfaat yang posit if bagi yang m em bacanya. Misalnya buku- buku ilm iah akan dapat m eningkat kan penget ahuan, m eluaskan cara berpikirnya dan dapat j uga m eningkat kan t araf hidupnya. Sebaliknya buku- buku yang t idak baik, dapat m erusak pem bacanya, m isalnya buku- buku porno dapat m erusak generasi m uda m enj adi generasi yang berm ent al bobrok. Menyadari hal ini pem erint ah Belanda m enghindari koleksi perpust akaannya dengan buku- buku yang dapat m em bangkit kan perj uangan dan nasionalism e dikalangan m asyarakat I ndonesia, dan ini sangat berbahaya bagi pem erint ah Belanda. Koleksi perpust akaan pada m asa ini kebanyakan cerit a- cerit a dongeng yang m em buat rakyat I ndonesia t idak akan t eringat unt uk bangkit berj uang m enunt ut kem erdekaannya. © 2004 Digit ized by USU digit al library 5 c. Perpust akaan Masa Kem erdekaan Pada m asa- m asa awal kem erdekaan I ndonesia, pem binaan dan pengem bangan perpust akaan belum begit u m endapat perhat ian karena pem erint ah pada m asa it u m asih m em usat kan perhat iannya kepada penat aan pem erint ahan. Set elah pem erint ahan berj alan dengan t erat ur, m aka dirasakan perlunya pendirian perpust akaan sebagai salah sat u sarana dalam usaha m encerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan isi Pem bukaan UUD ’45 alinea ke 4 : “ ...unt uk m encerdaskan kehidupan bangsa...” . Usaha yang pert am a dilakukan adalah bagaim ana cara unt uk m em berant as but a huruf pada m asyarakat pem erint ah m enyadari bahwa unt uk t ercapainya t uj uan di at as, m asyarakat perlu m em baca. Dalam usaha m em upuk kegem aran m em baca, m aka pem erint ah berusaha m enyediakan bahan- bahan bacaan yait u dengan m endirikan perpust akaanperpust akaan. Pem erint ah m endirikan perpust akaan- perpust akaan rakyat dengan Surat Keput usan Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan diserahkan kepada Pendidikan Masyarakat . Perpust akaan Rakyat , yang dinam akan TPR, dikat egorikan m enj adi t iga t ingkat an, yait u : a. Perpust akaan Tingkat A, didirikan di kecam at an dan diperunt ukkan unt uk m asyarakat yang t ingkat pendidikannya rat a- rat a t ingkat Sekolah Dasar. b. Perpust akaan rakyat t ingkat B, didirikan di I bukot a Kabupat en. c. Perpust akaan Rakyat Tingkat C, didirikan di I bukot a Propinsi. Perpust akaan- perpust akaan rakyat t ersebut sebenarnya adalah perpust akaan um um . Tet api perpust akaan ini kurang berhasil sepert i yang diharapkan. Sehingga nam anya kem udian hilang. Tet api ini bukan berart i bahwa perkem bangan perpust akaan um um j uga berhent i. Perpust akaan um um t erus perkem bang walaupun agak lam bat . Pem erint ahan m asih m em perhat ikan perkem bangan perpust akaan um um Daerah Tingkat I I , hal ini t erbukt i dengan dikeluarkannya Surat Keput usan Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103/ 0/ 1981 t anggal 11 Maret 1981 yang isinya m engenai ket ent uan sist em perpust akaan secara nasional. Di ibukot a daerah t ingkat I dibina dan di kem bangkan Perpust akaan Wilayah Depart em en Pendidikan dan kebudayaan. Kebij aksaan pem binaan Perpust akaan Nasional diserahkan kepada Pusat Pem binaan Perpust akaan Depart em en pendidikan dan kebudayaan Jakart a. Pem binaan dan pengem bangan Perpust akaan Daerah Tingkat I I , Tingkat kecam at an dan t ingkat desa didasarkan kerj asam a ant ara Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan cq. Pusat Pem binaan Perpust akaan dengan Depart em en dalam negeri. Sedangkan didaerah Propinsi, Perpust akaan wilayah sebagai unit pelaksana t eknis ( UPT) dari pusat pem binaan perpust akaan, berfungsi unt uk m em bant u pem binaan dan pengem bangan segala j enis perpust akaan di daerah. Perpust akaan di indonesia t erus berkem bang berkat dukungan dan perhat ian yang cukup besar dari pem erint ah dan j uga berkat usaha pihak perpust akaan sendiri yang t idak pernah berhent i unt uk berusaha m encapai t uj uannya. © 2004 Digit ized by USU digit al library 6 BAB I I I JEN I S- JEN I S PERPUSTAKAAN Kit a m engenal beberapa j enis perpust akaan. Yang m em bedakan j enis- j enis perpust akaan t ersebut adalah t uj uan perpust akaannya, koleksi yang t ersedia, m asyarakat yang dilayani, badan at au pihak yang berwenang m enyelenggarakan perpust akaan t ersebut . I FLA ( I nt ernasional Federat ion of Library Associat ion) m engelom pokkan j enisj enis perpust akaan at as : 1. Perpust akaan Nasional ( Nat ional Library) 2. Perpust akaan Um um ( Public Library) 3. Perpust akaan Perguruan Tinggi ( Universit y Library) 4. Perpust akaan Sekolah ( School Library) 5. Perpust akaan Khusus ( Special Library) Selain kelim a j enis perpust akaan yang t ersebut di at as, kit a m engenal j uga j enisj enis perpust akaan yang lain yait u : 6. Perpust akaan Wilayah 7. Perpust akaan Keliling 3 .1 . Pe r pu st a k a a n N a sion a l Perpust akaan Nasional adalah perpust akaan yang didirikan di ibukot a negara dan m erupakan perpust akaan induk dari sem ua j enis perpust akaan yang ada di negara t ersebut . Perpust akaan Nasional I ndonesia didirikan di Jakart a a. Sebagai pusat referensi nasional. Dalam fungsi ini perpust akaan nasional harus m am pu m enj awab pert anyaan apa saj a, oleh siapa saj a yang ada hubungannya dengan I ndonesia. b. Sebagai perpust akaan deposit . Dalam hal ini perpust akaan nasional m em punyai t ugas dan bert anggung j awab unt uk m elest arikan seluruh penerbit an yang ada di I ndonesia m aupun yang ada di luar negeri yang m engenai I ndonesia. Unt uk m enj am in t erkum pulnya sem ua penerbit an yang ada di I ndonesia, m aka perlu adanya Undang- undang Karya Cet ak ( Deposit Act ) yang m ewaj ibkan sem ua penerbit unt uk m engirim kan t erbit an t erbarunya kepada Perpust akaan Nasional sebanyak dua eksem plar. Tet api Undang- undang hak cipt a di I ndonesia baru saj a diakui yait u pada bulan Agust us 1990. m aka Perpust akaan Nasional I ndonesia pun baru dapat m elaksanakan fungsinya sebagai perpust akaan deposit . Hal ini j uga harus m endapat dukungan dan kesadaran yang t inggi dari pihak penerbit bahan pust aka akan pent ingnya art i deposit it u unt uk m elest arikan sem ua penerbit an di negara kit a. c. Perpust akaan Nasional m erupakan perpust akaan at au suat u badan yang m enerbit kan Bibliografi Nasional yang m erupakan suat u daft ar buku- buku yang ada di Perpust akaan Nasional I ndonesia dan pada perpust akaan lain di I ndonesia t erbit an I ndonesia dan t ent ang I ndonesia. Bibliografi Nasional I ndonesia ini disebar luaskan j uga keberbagai I nst ansi lain agar m ereka j uga m enget ahui koleksi yang ada di Pepust akaan Nasional. Perpust akaan Nasional pada beberapa wakt u yang lalu berada di bawah Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan, t et api sekarang t elah diakui sebagai lem baga Pem erint ahan Non Depart em en da bert anggung j awab langsung kepada pem erint ah. 3 .2 . Pe r pu st a k a a n Um um ( Pu blic Libr a r y) Perpust akaan um um m erupakan perpust akaan yang bert ugas m engum pulkan, m enyim pan, m engat ur dan m enyaj ikan bahan pust akanya unt uk m asyarakat um um . Perpust akaan um um diselenggarakan unt uk m em berikan © 2004 Digit ized by USU digit al library 7 pelayanan kepada m asyarakat um um t anpa m em andang lat ar belakang pendidikan, agam a, adat ist iadat , um ur, j enis dan lain sebagainya, m aka koleksi perpust akaan Um um pun t erdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok m asalah sesuai dengan kebut uhan inform asi dari pem akainya. Fungsi Perpust akaan Um um a. Pusat I nform asi : m enyediakan inform asi yang dibut uhkan m asyarakat pem akai b. Preservasi kebudayaan : m enyim pan dan m enyediakan t ulisan- t ulisan t ent ang kebudayaan m asa lam pau, kini dan sebagai pengem bangan kebudayaan di m asa yang akan dat ang. c. Pendidikan : m engem bangkan dan m enunj ang pendidikan non form ulir diluar sekolah dan universit as dan sebagai pusat kebut uhan penelit ian. d. Rekreasi : dengan bahan- bahan bacaan yang bersifat hiburan perpust akaan um um dapat digunakan oleh m asyarakat pem akai unt uk m engisi wakt u luang. e. Dan lain- lain 3 .3 . Pe r pu st a k a a n Pe r gur u a n Tinggi ( Un ive r sit y Libr a r y) Perpust akaan perguruan t inggi yait u perpust akaan yang diselenggarakan unt uk m engum pulkan, m em elihara, m enyim pan, m engat ur, m engawet kan dan m endaya gunakan bahan pust akanya unt uk m enunj ang pendidikan/ pengaj aran, penelit ian dan pengabdian m asyarakat . Fungsi Perpust akaan Perguruan Tinggi a. Jant ung dari sem ua program pendidikan Universit as yait u perpust akaan harus m am pu m em bant u dan m enj adi pusat kegiat an akadem is lem baga pendidikannya. b. Pusat alat - alat peraga m engaj arkan at au inst ruct ional m at erial cent er c. Sebagai pelaksana pelaksanaan Tri Darm a Perguruan Tinggi. 3 .4 . Pe r pu st a k a a n Se k ola h perpust akaan sekolah yait u perpust akaan yang m engum pulkan, m enyim pan, m em elihara, m engat ur dan m engawet kan bahan pust kanya unt uk m enunj ang usaha pendidikan dan pengaj aran di sekolah. Masyarakat pem akainya ialah para siswa, t enaga pengaj ar dan st af sekolah lainnya. Fungsi perpust akaan sekolah ialah : a. Menunj ang kegiat an belaj ar dan m engaj ar. b. Merupakan sarana pengem bangan bakat dan ket eram pilan. c. Pusat m edia sekolah. d. Sarana penelit ian sederhana. e. Sarana rekreasi. 3 .5 . Pe r pu st a k a a n Khu sus ( Spe sia l Libr a r y) Perpust akaan khusus adalah perpust akaan yang diselenggarakan oleh kant or at au inst ansi yang t uj uannya adalah unt uk unt uk m enunj ang kegiat an kant or at au inst ansi dim ana perpust akaan it u berada. Fungsi perpust akaan khusus ialah : a. Unt uk keperluan perencanaan, penagam bilan keput usan dan pem ecahan persoalan. b. Unt uk kebut uhan riset dan pengem bangan para st af yang t erlibat dalam berbagai t ugas penelit ian dan pengem bangan. c. Unt uk kepent ingan pendidikan dan lat ihan yang diselenggarakan oleh kant or dan inst ansi t ersebut . © 2004 Digit ized by USU digit al library 8 d. Sebagai t em pat pem eliharaan dan perawat an dokum en inst ansi yang bersangkut an. dari kant or at au 3 .6 . Pe r pu st a k a a n W ila ya h Perpust akaan wilayah yait u perpust akaan yang diselenggarakan oleh pem erint ah dan berkedudukan di set iap ibu kot a Propinsi, bert ugas m engum pulkan sert a m elest arikan sem ua penerbit an daerah yang bersangkut an. Fungsi Perpust akaan Wilayah adalah sebagai berikut : a. Sebagai perpust akaan referensi di wilayahnya. b. Merupakan perpust akaan deposit yang bert ugas m engum pulkan sem ua penerbit an di daerahnya. c. Merupakan suat u badan yang bert ugas m em buat bibliografi d. Merupakan pusat kerj asam a ant ar perpust akaan daerah e. Mem punyai wewenang unt uk m em bina perpust akaan- perpust akaan yang ada di daerahnya. 3 .7 . Pe r pu st a k a a n Ke liling. Perpust akaan keliling pada prinsipnya m erupakan perluasan dari pelayanan perpust akaan um um . Perpust akaan keliling adalah m erupakan j enis perpust akaan yang dalam m em berikan pelayanan bergerak dari sat u t em pat ke t em pat yang lain dengan t uj uan m engunj ungi pem akai. Fungsi perpust akaan keliling adalah : a. Unt uk m eningkat kan penget ahuan m asyarakat di daerah, khususnya di daerah pedesaan dan daerah t erpencil. b. Pem erat aan pengem bangan pendidikan. c. Sebagai m edia penerangan bagi m asyarakat d. Mem asyat akat kan perpust akaan dadn m inat baca di kalangan m asyarakat e. Dan lain- lain. DAFTAR PUSTAKA Hs, Soemarno. Dkk. 1987. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nasution, Sabirin. 1986. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Medan : Panitia Penataran Perpustakaan Pemda Tk I dan Pemda Tk II Rompas, J.P. 1985. Pengantar Organisasi Perpustakaan. Jakarta : Lembaga Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi. Soegeng, St. Kostka. 1985. Pelayanan dan Referensi Perpustakaan Umum. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen P dan K. © 2004 Digit ized by USU digit al library 9